Rasanya malam berjalan begitu cepat, jam 9 pagi aku sudah harus berada dikantor, karna kami semua masuk jam 9 dan pulang pukul 5 sore. Aku ingin kehidupan kantor berjalan dengan baik, tenang dan lancar. Mengingat tugas perdivisi dan serabutan saling membantu ini ingin sekali berkembang dan mungkin saja kami bisa rekrut orang baru.
Mengapa kami semua memilih Roy sebagai penanggung jawab perusahaan kecil kami adalah karna dia orang paling tenang, santai dan pandai berkomunikasi mencari client, extrovert yang menyenangkan. Tapi dia juga bagian pemasaran dan distributor bersama Kris. Walau dia suka mengenakan pakaian yang santai jarang terlihat rapi selalu memakai celana pendek dan kaos. Meski begitu diantara kami semua yang fashionable hanya Roy. Rambut ikal berkacamata yang disukai banyak wanita. Yaa makhlum lah tipikal laki-laki humble, hangat yang bikin nyaman.
Lalu dibawah penanggung jawab ada manager yang kami percayakan pada Toby. Selain itu tugas dia juga sebagai IT perusahaan kami. Toby yang bertubuh tinggi dan berisi, berkulit sawo matang dengan rambut hitam dan kumis tipis. Manis namun menyebalkan.
Ada divisi lain, yaitu finance akunting, desain dan juga marketing. Pengurusan administrasi dan keuangan selalu Ambar karna dia sangat pandai memanage uang. Hobinya merajut dan suka pakai sweater. Bisa kalian bayangkan kan tipikal wanita minimalis, hemat dan make up no make up.
Menurutku Ana adalah wanita tercantik diantara kami, dan dia yang sangat girly sekali. Ana bertubuh tinggi bak model, rambut hitam panjang diikat setengah karna ngefans sama Ariana Grande. Berkulit sawo matang dan jago masak oh yaa jago negosiasi pula. Makanya Ana ada di bagian marketing. Ana sangat mengagumkan.
Ada Kris temanku yang gemoy, berambut ikal panjang, berkacamata, suka memakai lipstik warna fucia dan penggemar dress. Hobi makan dan dekat dengan Roy. Sepertinya mereka saling nyaman tapi tak ada kata pacaran. Hmm aku cukup penasaran dengan perasaan mereka, tapi aku juga tak ingin ikut campur. Selain bagian pemasaran dan distribusi, Kris juga membantuku memikirkan ide-ide untuk branding strategi atau desain visual. Yaa kami semua bahu membahu. Kalau aku mungkin sedikit tomboy, dengan rambut pendek mirip chibi maruko chan karna gamau ribet sama rambut, penampilan biasa aja, jarang makeup an, natural yang paling natural. Tapi aku suka binatang dan berkebun, aku ingin membuat suasana basecamp nyaman. Jadi pergi kantor tapi seperti pulang kerumah.
Tak sadar sepanjang jalan melamun, tiba-tiba sudah sampai kantor aja. Terlihat teman-teman sudah datang semua, dihari resminya kami menempati basecamp ini. Aku juga membawa perlengkapan dapur, seperti gula, kopi, susu dan lain-lain. Karna jika tak minum kopi hidup serasa abu-abu.
"Good morning my beloved friends". Sapaku ceria.
" Morning Acaaaaaa". sSapa mereka semua.
"Morning cinta". Ucap Toby sambil tersenyum teduh yang jika orang lain melihatnya mungkin akan terhanyut.
" Paan sih?. Nih aku bawa macam-macam kopi kalian mau yang mana? biar aku buatin". Kataku menawarkan, sambil mendengarkan kemauan mereka dan berjalan ke dapur menyiapkan air panas.
Teman-teman sudah sibuk dengan jobdesk mereka masing-masing. Entah mengapa ada 6 orang tapi terasa ramai rumah ini, harusnya aku merasa sepi karna cuma ada 6 orang.
Ana buat mie ayam untuk makan siang kami, rasanya sangat lezat seperti mie ayam abang-abang.
"Seriussss, ini enak banget na". Kata Kris ingin nambah.
"Iya dong, siapa dulu yang masak". Ucap Ana menjawab.
"Na, jangan lupa kirim budget perdapuran ya. dan untuk sementara wifi belum pasang, jadi pakai modemku dulu". Kata Ambar.
"Iya Mbar entar aku kirimin. Aku entar sore mau ngopi sama mbak jelita client kita, karna negosiasi nya alot banget nih. Entar sama kamu ya". Jawab Ana.
"Kenapa aku selalu ada disetiap kalian ketemu orang sih? harusnya Roy ituloh". Kata Ambar sebal karna yang dia urus sangat banyak.
"Udahlah Mbar, gapapa entar aku juga ikut". Jawab Roy menimpali.
"Tapi harusnya juga ada Kris sih, biar kita keroyok itu mbak Jelita heheheh". Tambah Ambar.
"Apakah aku perlu ikut? akukan yang megang visualnya?". Kataku bertanya.
"Gaperlu, nanti kami hubungi aja detailnya kek apa. kamu lanjutin aja itu bikin proposal strategi nya, kan banyak banget itu. desain proposalnya juga harus bagus dicetak yang bagus juga". Ucap Roy memberi saran.
"Iyaa iya pak Roy, sepertinya aku harus lembur atau bahkan menginap disini". Kataku cuek.
"Kami mungkin juga akan menginap disini pulang dari cafe. Jangan sendirian tidur sini". Kata Ana khawatir.
Akhirnya jam 3 sore mereka berempat berangkat bertemu mbak Jelita. Client kami yang sangat cerewet dan sedikit susah. Tinggal Aku dan Toby dirumah ini. Aku sibuk dengan proposalku, Toby sibuk dengan bikin web desainnya. Kantor cukup hening karna kami memakai headphone masing-masing. Tak terasa sudah mau magrib, kami yang tidak terasa sudah hampir gelap tersadarkan oleh suara tutup panci yang terjatuh.
"Apa itu by". Tanyaku penasaran. Di cek lah kedapur dan heran kenapa tutup panci bisa jatuh.
"Mungkin tersenggol tikus, kita harus beli wangi-wangian dan semprotan tikus". Kata toby menenangkan sambil melihat sekitar dengan tajam.
Aku menyalakan semua lampu dan menutup pintu karna sebentar lagi magrib.
Aku melanjutkan pekerjaanku, tapi sepertinya Toby masih didapur karna terdengar suara dari dapur, ku panggil-panggil tak ada sautan. Akhirnya aku ke dapur dan tak menemukan Toby ketika balik badan ada lorong yang menjurus keluar seperti ada hitam-hitam mendekat, rasanya badanku kaku tapi juga penasaran.
"Caa, sepertinya aku harus beli lampu untuk lorong ini". Kata Toby mengagetkan. Rasanya hampir jantungan, aku sudah salah mengira yang aneh-aneh.
"Caa... kamu gapapakan?". Kata Toby bertanya.
"Gapapa, aku cuma kecapean aja kayanya. Lorong ini bisa keluarkan? terasa hampa dan gelap. mungkin harus ditambah sesuatu agar terasa hidup". Kataku memberi ide.
"Iyaa. aku keluar dulu, kamu mau ikut?". Tanya Toby.
"Gak deh! aku disini aja. Nitip kacang yaa cemilan gitu yang banyak". Ucapku ingin ngemil.
"Duh.. iya-iya desainer kita harus ngemil agar otaknya jalan terus karna pusingg. Ih gemes deh. Eh tapi kamu gapapa sendirian dirumah?". Ucap Toby khawatir.
"Gapapa". Jawabku cuek.
Entah mengapa aku merasa biasa aja saat sendirian dirumah ini, karna aku merasa aman walau kadang serasa ada yang menatapku. Biar tidak sepi aku menyetel lagu di speaker. Sambil serius mengerjakan kerjaanku. Mungkin sudah 1 jam aku sendirian, tapi kok berasa lama banget yaa. Ku coba telfon Toby tapi ternyata hpnya ditinggal. Tak sengaja terlihat background hpnya adalah gambar siluetku, kenapa Toby sampai segininya sih, heran.
Karna punggungku yang pegal, aku naik ke atas berniat rebahan di sofa empuk milik Roy yang di bawa kerumah ini. Mengambil selimut dan nonton drama ongoing yang lagi aku ikuti yang tak sempat ku tonton. Dan aku ketiduran karna mungkin sangat kecapean, aku terbangun karna hpku berdering, ternyata dari Bapak yang tanya aku pulang jam berapa. Aku lupa memberi kabar. Aku duduk dan kaget, ternyata Toby ada disampingku. Menyeduh kopi dan makan singkong goreng keju kesukaanya. Tak lama Teman-teman yang lain datang ikut nimbrung diruang tv menceritakan apa yang terjadi tadi di cafe. Suasana yang ramai ini sangat mengasyikkan. Meski aku merasa ada yang aneh dengan Ana. kenapa Ana selalu menatap kesekeliling dengan penuh kecemasan.
Karna aku harus lanjut kerja lagi, aku turun bersama Roy membantuku. Sekarang tepat pukul 11 malam. Kami mengerjakanya sampai tak terasa sudah jam 3 pagi.
"Kalian tidur sana, istirahat! ini sudah jam 3 pagi". Kata Toby turun kebawah menyuruh kami tidur.
"Iyaaa.. nanggung nih dikit lagi". Kataku menjawab dengan mata yang sayu.
" Ah.. gak ada dikit lagi dikit lagi". Di tariklah kursiku dan mengandeng tanganku untuk dituntun ke
.
"Waw. Romansa cinta yang penuh cinta nih. Kalian naik aja dulu. Aku matikan pc dulu". Kata Roy mengejek.
Akhirnya kami semua tidur dikamar masing-masing. Sampai aku terbangun kesiangan. Pukul 10 tapi udara serasa dingin, ternyata sedang hujan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments