Rumah 7 Turunan
Aku dan teman-temanku ingin mencari rumah untuk dijadikan basecamp tempat kami berkumpul dan bekerja.
Kenalkan namaku aca seorang desainer grafis yang bercita-cita mendirikan perusahaan kecil bersama teman-temanku. Ada Kris, Ana, Toby, Ambar dan Roy yang akan membantu bahu membahu mewujudkan mimpi bersama. Tetapi, tahap awal menemui jalan terjal.
Malam itu Kris telepon.
"Ca, gimana menurutmu rumah yang ku fotoin, keknya bagus dan cocok untuk usaha kita".
"mana? gaada tuh kiriman gambarmu". kataku bingung.
Kris pun bingung, kenapa gambar yang dia kirim tak ada, hanya hitam saja padahal dia sudah foto tempatnya.
akhirnya besoknya kami berencana untuk meeting disuatu cafe sambil ngopi.
ada yang merasa aneh dengan hal ganjil ini, apakah itu tanda bahwa kami tak boleh mendapatkan rumah itu? perdebatan berlangsung lama, ada yang setuju dan survey langsung kerumahnya. Ada yang ingin mencari rumah lain. Akhirnya kita sepakat untuk survei semua rumah yang akan kita jadikan basecamp itu.
keesokan harinya Toby dan Ana kerumahku dengan marah.
"Ada apa sebenarnya kenapa kalian datang dobrak pintu". Ucapku yang emosi bangun tidur.
"Kamu mimpi gak semalem ca?". kata Ana sambil memegang bahuku dengan tanggan yang dingin.
"Hah? mimpi apa? tidurku nyenyak. Sebenernya kalian berdua nih kenapa?".
"Ternyata hanya aku dan Ana yang bermimpi hampir serupa, ku telfon kamu berulang kali gak angkat Ca, padahal yang lain angkat. Kami berdua hanya khawatir". Kata Toby dengan pandangan yang resah.
"Sudahlah kita lupakan aja By, mungkin hanya mimpi biasa". Kata Ana menenangkan.
Tapi jadi aku yang gak tenang, aku ingin mereka menceritakan mimpinya tapi mereka gak mau, sangat menyebalkan.
Akhirnya tiba hari minggu kami janjian untuk survei bersama mencari rumah-rumah yang cocok. Satu per satu rumah sudah kami datangi tapi kami rasa lingkungannya tidak cocok dengan kami. Ada yang di tengah perkampungan yang jauh, ada yang jauh dari tempat membeli makanan, ada yang kamar tak ada kamar mandinya. sampai akhirnya kami datang kerumah terakhir yang sangat disukai Kris. Tapi karna penjaga rumah tak ada dan mendung kami memutuskan pulang dan mencari waktu yang tepat untuk survei kembali ke rumah itu. Sembari melihat lingkungan, dekat pertokoan, pasar dan fasilitas yang akan memadai jika kami jadi menjadikan rumah itu basecamp kami.
"Aku kok ngerasa gak srek ya sama rumah yang dipilih kris". Kata Toby
"Kenapa sih? mimpi ya mimpi kali By, ngapain serius amat". Roy menegaskan
"Yang penting tempatnya bersih aman, dah gitu aja gausa repot". Kata Ambar yang malas dengan perdebatan.
Aku masih penasaran mimpi apa yang dimimpikan Ana dan Toby. Karna dari kami ber enam yang paling peka adalah Ana dan Toby. tapi kenapa mereka merahasiakanya, membuatku penasaran.
Hpku bergetar, ada WhatsApp masuk dari Ambar yang berisi.
"Dari semua rumah yang kita datangi, Aca suka yang mana? dan inget ya harus sesuai dengan bujet kita. Aku gamau ada hutang-hutangan harus pas. Rumah yang sederhana yang cocok buat kerja 1 lantai cukup, kelar ya pulang. gausa rencana 1 lantai dan lantai atas untuk kita istirahat".
Pesan ambar yang paling perhitungan di antara kami semua dan rumah yang paling aku suka sebenarnya rumah sederhana di tengah kompleks tengah kota, karna aku mikir jika kantor ditengah kota itu keren. Rumah 1 lantai dengan taman yang luas tapi ya gitu, mahal. Ga mungkin di setujui bendaraha kita.
Akhirnya hari di mana mengunjungi rumah terakhirpun datang ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 226 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-25
0