Minggu berganti, kami sangat sibuk dengan job masing-masing sampai terlalu lelah untuk menangapi penampakan-penampakan samar. Selama kami tidak menganggu kami sepakat untuk cuek saja dengan "mereka" yang tak kasat mata. Toh selama ini kami juga jarang dikantor, kebanyakan ada yang keluar kota, ada yang turun lapangan dan banyak hal yang membuat kami tidak berlama-lama di basecamp.
Minggu ini Ananta dan Isabel mulai mengerjakan animasi di basecamp kalau mereka bosan ngerjain dirumah. Mereka gak pernah ngerasain yang aneh-aneh mereka malah enjoy dan betah di basecamp. Mungkin karna kekuatan cinta kali yaaa..
" Ca, ini script nya yakin nih gini, gaada yang mau ganti lagi?". Tanya Isabel.
" Dah fix itu, aman". Seru ku menangapi.
" Okedeh, tapi karakter untuk yang ini oke kan? kek gambarin banget kan yak?". Ucap Ananta menanyakan.
" Oke kok, dah ku konfirmasi ke bu Siska". Jawabku santai sambil menyeduh kopi, merasa sepi karna anak-anak belum ada yang ke kantor kecuali kami bertiga.
Ana menelpon.
" Halo ca.. aku lagi survey nih ya. Bisa gak kamu kirimin data di folder penting ke emailku. ada di PCku, urgent nih". Ucap Ana terburu-buru. Lalu menutup telpon langsung ku nyalakan PC Ana dan mengirimkanya.
PC Ana nampak tidak rapi foldernya membuatku gemes melihatnya letaknya dimana-mana. Apa dia gabsempet menata. Ku buka folder picture survey dia, kok aku liat dia foto selfie nih gak mirip Ana, kok malah kek bule gitu, mungkin Ana pakai filter. Ku foto gambar itu lalu ku kirim di grup untuk lucu-lucuan aja. Tapi kata Ana itu gak pakai filter tapi kok bisa gitu ya aneh banget, banyak anak-anak yang komen.
Aku izin di grup mau keliling adopsi kucing, supaya rumah ini ada makhluk hidup yang berkeliaran main-main dan bikin suasana enak. Di grup Ambar komen kalau dia mau sampai basecamp, jalannya sama dia aja. Sambil nunggu Ambar aku lanjutin kerjaanku bersama pengantin baru ini. Saat jam makan siang aku bingung mau makan apa, apalagi ada Ananta dan Isabel, lupa gak masak. Akhirnya aku keluar untuk beli makan, dari pada order lama sampainya.
Makan siang sambil nonton film terasa nikmat sampai akhirnya Ambar datang.
" haloo guys, panas banget nih yaa". Seru Ambar datang berkeringat.
" halo Mbar, gak panas kok. Kami kan didalem aja". Jawab Isabel.
" Nih aku beliin jus alpukat buat kalian bertiga". Ucap Ambar dengan senang.
" Thankyou Mbar". Kata Ananta.
Ambar pamit mau mandi dulu sebelum berkeliling adopsi kucing. Tak lama Toby datang membawa cetakan-cetakan dan nampak sangat lelah. Setelah menyapa kami dia langsung keatas dan pamit tidur. Aku juga menyuruh pengantin baru ini jika dirasa lelah bisa istirahat diatas, dikamar 4 karna kosong. Tapi mereka lebih memilih istirahat di halaman belakang ngeliat ikan-ikan katanya segar. Kalau mereka ke kamar bisa jadi bikin anak, bukan malah istirahat, becandaan mereka seperti itu.
Aku dan Ambar mulai berkeliling sebelum itu kami membeli dry food dan snack kucing. Kami cari kucing yang clingy dan membutuhkan tempat bernaung. Akhirnya kami menemukan kucing orange laki-laki yang kami panggil dia langsung nyamperin, artinya dia friendly sama manusia. Kami bingung gimana bawanya, ternyata dia mau diem di tempat kaki motor depan. Kami berkeliling lagi, cukup susah mencari street cat yang gak galak. Akhirnya ada kucing hitam sepertinya campuran karna bulunya panjang, lagi tiduran bawah pohon. Aku datengin dan elus-elus kasih makan, eh dia mau digendong dan akhirnya ikut kami pulang.
Tapi kami tidak pulang, kami memutuskan ke petshop yang ada dokter hewannya, Kami periksakan dulu kucing-kucing ini dan di vaksin. Lalu di grooming biar cantik dan ganteng. Sambil menunggu aku mencari peralatan perkucingan, sekalian sih niatnya. Gak taunya cukup habis banyak untuk printilan kucing. Dari makananya, pasirnya, shampoo, sisir, kalung, bak pasir, tempat makan, parfum dan banyak lagi. Tapi Ambar tenang karna separo dari pengeluaran itu memakai uangku. Kalau tidak dia bisa mengomel sekali. Kami hanya membeli cargo tidak dengan kandang kucing. Karna aku ingin mereka berkeliling rumah. Perkiraan umur mereka masih 1-2 tahunan kata dokter.
Aku menata semua keperluan kucing ada di lorong yang kosong dan tak berisi apapun, lorong yang menembus ke halamalan luar. Aku memberi nama pada kucing-kucing ini. Yang cowo orange ini namanya Niko dan yang hitam cewe namanya Adora. Setelah grooming mereka wangi dan cantik. Aku kenalkan dulu pada pasir buat BAB nya, memberi makan dan minum dan membiarkan mereka berkenalan dan main-main keliling rumah. Aku sangat senang dan membuat hatiku merasa aman walau terkadang tetap gelisah dengan apa yang nampak dirumah ini.
Adora tiduran di tangga, dan Niko asik main mengamati ikan-ikan. Aku pesan di online shop kasur kucing biar mereka nyaman dan gak kedinginan. Laras tiba-tiba kerumah dan mengendong bermain dengan Niko, aku kaget kok Laras bisa tau. Tapi katanya dia terdengar meongan kucing dari rumah ini. Perasaan suara mereka kecil. Aku terheran dengan Laras.
" Siapa nih namanya. Kok gemoy banget". Kata Laras.
" Namanya Adora sama Niko mbak". Jawabku sambil mengelus leher Adora.
" Aku suka kucing, tapi ibu alergi kucing jadi gaperna adopsi kucing. Aku bakal sering main kesini gapapa kan?". Ucap Laras sambil menimang Niko dengan senang.
" Boleh kok. Kalau mau mandiin juga boleh". Jawabku ikut senang.
Aku membiarkan para kucing bermain dengan Laras di halaman belakang, sampai mereka ketiduran di gajebo belakang. Karna gajebonya sudah aku kasih kasur tipis seukurannya dan bantal-bantal manja.
Karna sudah waktunya pulang, aku mengemasi barang-barangku dan membangunkan Laras, dia ketiduran sampai mimpi kucing katanya, karna dulu kakeknya pernah punya kucing corak sapi hitam putih, meninggal karna sudah tua sekitar umur 15 tahun. Aku dan anak-anak pamit pulang.
" Loh, bagaimana kucing-kucingnya?". Ucap Laras menanyakan.
" Kucing nya sengaja ditinggal dirumah ini mbak". Jawab ku.
" Lalu bagaimana makan mereka?". Tanya Laras.
" Aku sudah menyiapkan makan malam mereka, besok kalau aku datang ya kasih makan lagi".
" Apa gatakut mereka kelaparan, atau gimana gitu".
" Hmm.. Kalau gitu mbak Laras kalau mau bisa ngecek mereka jam berapapun, takut kami sibuk atau lupa".
" Okedeh, aku masuk sini malampun gapapa kan ya, semisal ngecek Adoran dan Niko".
" Gapapa banget mbak, minta tolong yaaa.." Seruku mengakhiri obrolan dan beranjak pulang.
Aku pulang liat di spion ada Toby mengikutiku, sampai aku di parkiran mall pun dia ikut.
" Ngapain sih by?". Kataku sambil melepas helm.
" Gapapa, suntuk aja capek, ini kamu ngajak kencan kah?". Jawan Toby.
" Gila kah? kau yang ikutin aku!! orang aku kesini pengen ice cream matcha yang lagi promo". Jawab ku kesal.
" Sendirian???". Ucap Toby bertanya.
" Yaiyalah, dah biasa sendirian broh". Kataku kesal dan bete kenapa ni anak ganggu me time ku.
Aku diam aja sampai membeli ice cream dia pun ikut membeli yang sama. Duduk pun diam menikmati ice cream nya tanpa sadar dia foto aku dan dijadiin story ig dengan caption ngedate. Rasanya aku sangat kesal sekali, tapi males banget ngomong sama dia.
" Ca.." Ucapnya memulai obrolan.
" Palagiiiiiiiiiiiii........ " Jawabku ketus.
" Mudahan hadirnya kucing membuat energi yang baik yaa, kek yin dan yang". Kata Toby.
" Yaaa.. Aku dah gak mau dinampakin aneh-aneh. Kesel tau habisin energi, gak fokus".
" Nah itu, sama".
Kami memutari Mall, tak ada yang kami beli hanya jalan-jalan aja. Sampai akhirnya Toby ingin membeli kalung bermata biru.
" Ca .. ini kamu suka kan?". Ucap Toby sambil memasangkan kalung itu di leherku.
" Hah. Ngapain woy, kupikir kau beliin mama mu". Ucapku kaget.
" Enggak lah. Mamaku gasuka kalung warna silver gini, sukanya emas". Jawab Toby.
" Lepas gih. Ngapain sih gini ini ah". Ucapku kesal.
" Udahlah terima aja, pas liat kok ini cantik banget langsung dah beli". Kata Toby.
Kalung silver bermata biru, rantai kecil tidak panjang sangat cantik di leher. Aku menyukainya dia sangat tau seleraku. Aku berterima kasih tapi ini membuatku kepikiran, menerima barang cuma-cuma dan tiba-tiba.
Akhirnya kami pulang, Toby nganterin dibelakang motorku sampai rumahku. Aku dirumah selesai mandi, nyalakan laptop dan mengerjakan kerjaan freelanceku yang lumayan untuk menambah uang jajan sampai ketiduran. Aku bermimpi Adora di timang-timang wanita paruh baya bersangul memakai pakaian kuno diberi makan, dan jalan-jalan. Lalu aku terbangun karna Ana menelpon.
" Caaa. Sorry ganggu tidurmu". Kata Ana.
" Hmm... kenapa?". Ucapku ngantuk sambil menguap.
" Caa.. Bisa anterin ke basecamp gak?". Kata Ana.
" Gilak kah? jam berapa ini? udah ah besok aja" . Jawabku ketus.
" Ada yang perlu nih, ada bahan yang kelupaan nih".
" Na. Gak Na..."
" Kalau gitu aku ambil kuncinya aja ya, katanya kunci ada di kamu".
" Gak ya gak, mau kejadian aneh-aneh lagi hah?". Jawabku marah sampai yang tadinya ngantuk jadi duduk di kasur.
" Tapi aku perlu bangetnih, besok jam 6 aku ada meeting nyamperin client, Please ya". Kata Ana memohon.
" Yaaa sini dah jemput". Kata ku dengan nada marah.
Bisa-bisanya ngajakin ke basecamp hampir jam 12 malam gini. Ana sampai depan rumah, dia kedinginan motoran tapi jaketnya tipis. Ku pinjami jaket yang lebih tebal dan kami berangkat ke basecamp. Sampai dikompleks pak Widyo menyapa di depan portal, ada apa ke sini malam-malam, dan disuruhnya hati-hati. Sesampainya kami di basecamp, Adora dan Niko mengeong-ngeong, apakah mereka berantem? Kami berdua sampai kaget karna suaranya keras sekali.
Ketika masuk para kucing mengeong dan mengeram seperti berantem, tapi tak berantem satu sama lain, entah tikus kah atau ada kucing lain?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments