Bab 11. Bintang Marah Kirana Dibully

"Kirana, kamu kalau kerja yang benar! Tuh kamar mandinya kotor begitu, malu tahu kalau ada tamu yang ke toilet." Datang Puspa karyawan kantor, ke ruangan Kirana.

Kirana baru saja beristirahat di ruangannya setelah dia menyikati kamar mandi, belum lagi tadi para karyawan menyuruhnya membuatkan minuman. Hari ini sungguh melelahkan.

Entah kenapa semua orang membuatnya sibuk. "Iya, Kak." Kirana segera bangkit dan mengambil alat tempurnya.

Rasanya dia ingin menangis, badannya sudah lelah sekali. Kirana berjalan ke toilet. Saat dia membuka pintu toilet, Kirana terkejut melihat pemandangan di toilet yang sangat kotor.

Kirana menyadari kalau saat ini dia sedang di bully, mereka sengaja melakukannya, tapi dia bisa apa? Hanya pasrah dan menerima semuanya.

Kirana mulai membersihkan toilet, pertama dia menyikat lantai yang kotor karena tanah. Bagaimana bisa ada tanah? Ini bukan musim hujan, sepatu mereka tidak mungkin sekotor ini.

Tisu toilet juga berserakan. Kirana menepuk dadanya untuk menenangkan hatinya yang bergejolak. Kirana menyapu tisu toilet lalu melanjutkan menyikati toilet.

Setelah lantai bersih Kirana mengelap cermin besar yang penuh dengan corat-coret lipstik. Ya Tuhan dia lelah sekali.

Kirana mengelap cermin sambil meneteskan air mata. Hari ini dia merasa sangat cengeng dan sensitif, sepertinya dia akan menstruasi.

Dalam waktu satu jam Kirana selesai membersihkan toilet, dia kemudian ke ruangannya dan mengambil pembalut. Kirana kembali ke toilet.

Dia masuk ke dalam salah satu bilik di toilet, lalu memakai pembalutnya. Saat Kirana akan keluar, dia mengurungkan niatnya karena mendengar suara dua orang perempuan yang baru masuk menyebutkan namanya.

"Biarin aja si Kirana kita kerjain. Siapa suruh genit sama CEO, cuma OG aja berani gatel sama CEO." wanita itu berkata sambil menyalakan keran.

"Tapi, aku kasihan juga. Kirana kan selama ini baik. Lagipula yang aku lihat bukan Kirana yang deketin Bos, tapi Bos yang deketin Kirana." Temannya menimpali lalu menyalakan keran.

"Ah, lo mah, pikirannya terlalu positif. Kirana begitu di depan kita, nggak tahu di belakang kita dia seperti apa? Bisa aja kan dia merayu si Bos."

"Padahal ya, yang deketin Bos itu cantik-cantik dan sexy, borju semua. Eh malah luluhnya sama Kirana, gadis biasa yang penampilannya pas-pasan."

"Udah ah, ngomongin dia terus!" Keran pun di matikan.

Mereka lalu keluar dari toilet. Kirana merasa lututnya lemas. Bagaimana bisa mereka berpikir seperti itu tentangnya? Dengan langkah gontai Kirana keluar dari bilik menuju cermin.

Dia berkaca, dirinya memang tidak cantik, tidak ada polesan lipstik di bibirnya yang berwarna pink. Wajah putihnya hanya memakai bedak biasa, alis tebalnya tidak memakai eyebrow. Bulu mata lentiknya tidak memakai mascara. Matanya yang berwana coklat tidak memakai soflens.

Lingkaran matanya yang hitam karena lelah, tidak terpoles eyeshadow. Hidung mancungnya hanya dioles bedak. Wajahnya polos tanpa make up berlebih.

Berbeda dengan mereka yang tampil cantik, dengan dandanan cetar membahana. Kirana tidak ada apa-apanya, dibanding mereka. Dia semakin merasa tidak sebanding dengan Pak Bintang.

Bagaimana jika nanti dia menikah dengan Bintang? Mereka akan semakin membencinya, dia tidak akan bisa bekerja dengan tenang.

***

Bintang mendapat laporan dari mata-matanya yang dia suruh untuk mengawasi Kirana. Dia memberi tahukan kalau Kirana sedang di bully karyawan kantor.

Bintang sangat marah, dia tidak terima angel-nya di bully. Kirana adalah calon istrinya. Siapa pun yang membullinya akan dia tindak dengan tegas.

Meskipun itu berarti dia harus memecat semua karyawannya.

Bintang meminta bukti, agar mereka tidak bisa mengelak. Setelah menerima buktinya, dia memanggil karyawan yang telah membully Kirana.

Kirana tidak mengetahui mengenai hal ini. Bintang juga tidak mau melibatkan Kirana. Karyawan yang di panggil merasa bingung, ada apa mereka di panggil?

Mereka masuk ke ruangan Bintang sekaligus, ada sekitar sepuluh orang, tiga lelaki dan tujuh wanita. Mereka berdiri di hadapan Bintang yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Apa kalian tahu, kenapa saya panggil?" tanya Bintang pada sepuluh karyawan yang menunduk di hadapannya.

"Tidak, Pak." Mereka menjawabnya kompak.

"Kalian tidak menyadari apa yang telah kalian lakukan? Saya tidak suka ada bullying di kantor saya."

Mereka kini paham maksud dari Bosnya. "Maaf, Pak tapi saya tidak membully siapa pun di kantor ini," ucap salah satu karyawan wanita.

"Siapa namamu?" tanya Bintang.

"Intan, Pak."

"Kamu pikir saya akan memanggil kalian tanpa bukti?"

"Maaf, Pak. Itu hanya fitnah. Saya benar-benar tidak pernah membully siapa pun."

Bintang tersenyum miring, lalu menyandarkan punggungnya pada kursi. "Fitnah? Oke ... siapa lagi di sini yang sudah merasa di fitnah? Angkat tangan kalian!"

Semua karyawan mengangkat tangan, Bintang tertawa kecil. Dia lalu menegakkan duduknya. Wajahnya tiba-tiba menjadi dingin.

"Jadi kalian pikir saya memfitnah kalian?"

Semua terdiam dan perlahan menurunkan tangan mereka. "Maaf, Pak. Maksud kami bukan Bapak, tapi orang yang mengaku kami bully, yang memfitnah kami."

"Memang siapa yang mengaku telah di bully oleh kalian?" tanya Bintang.

"Yang mengadu pada Bapak." Intan berpikir Kirana telah mengadu pada Bintang. Dalam hati dia bersumpah akan membalas Kirana.

"Tidak ada yang mengadu pada saya. Memangnya kalian tahu, siapa orang yang kita maksudkan ini?"

"Kirana."

"Kamu langsung menyebutkannya, berarti kamu melakukannya."

"Tapi ...."

"Saya tidak perlu konfirmasi kalian, saya sudah ada bukti yang lebih akurat dari pada kata-kata kalian."

Bintang mengambil remote, dan menyalakan layar LCD yang menempel di dinding.

Semua melihat pada layar. Di sana, terlihat jelas bagaimana mereka membully Kirana. Dari mulai menyuruh membuat minuman yang sebenarnya mereka tidak minum. Sampai mengotori toilet yang sudah bersih.

Wajah mereka langsung berubah pucat, mereka berdoa semoga mereka tidak dipecat.

"Ada yang merasa di fitnah?" tanya Bintang.

"Ayo, angkat tangan kalian!" Bintang meninggikan suaranya.

"Selain kalian suka membully, kalian tidak jujur dan tidak merasa menyesal, saya tidak butuh karyawan seperti kalian. Tidak menutup kemungkinan, jika ada kesempatan untuk berbuat curang. Kalian pasti akan melakukannya."

"Maaf, Pak. Saya khilaf. Saya tidak akan mengulanginya lagi" Puspa maju ke depan.

"Tadi saya sudah memberi Kalian kesempatan untuk mengakui kesalahan kalian, tapi kalian justru berbohong. Sekarang tidak ada lagi kesempatan kedua."

"Kalian semua pergi ke bagian HRD, ambil gaji dan pesangon kalian, lalu bereskan semua pekerjaan kalian hari ini."

Bintang berkata dengan tegas, matanya menyorot tajam. Semua karyawan menunduk. Dengan langkah gontai satu per satu keluar dari ruangan Bintang.

Mereka tidak pernah menyangka hari ini adalah hari terakhir mereka bekerja. Sungguh mereka tidak pernah berpikir akan seperti ini efek dari membully seorang Kirana.

...------------...

Terpopuler

Comments

Kinan Rosa

Kinan Rosa

rasain Lo

2023-02-03

0

Junae

Junae

Mksh. Ceritanya Keren Thor.

Lanjut dan tetep semangattttt ya Thor ! 💪💪💪

2022-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kirana Menolong Orang Asing
2 Bab 2. Ke Rumah Sakit
3 Bab 3. Bertemu Di Jakarta
4 Bab 4. OMG!!
5 Bab 5. Nazar Bintang
6 Bab 6. Bintang Pemaksa
7 Bab 7. Bertemu Orang Tua Bintang
8 Bab 8. Mengajak Pacaran
9 Bab 9. Pendekatan
10 10. Kirana Setuju Menikah
11 Bab 11. Bintang Marah Kirana Dibully
12 Bab 12. Melabrak Kirana
13 Bab 13. Melaporkan Pelaku Ke Polisi
14 Bab 14. Bintang Bertemu Orang Tua Kirana
15 Bab 15. Pulang ke Rumah Bintang
16 Bab 16. Wedding Day
17 Bab 17. Canggung
18 Bab 18. Sarapan Pertama Bersama
19 Bab 19. Berpisah Dengan Abah Dan Ambu
20 Bab 20. Kecewa
21 Bab 21. Yang Sebenarnya Terjadi
22 Bab 22. Perjanjian
23 Bab 23. Panas
24 Bab Pengumuman
25 Bab 24. First Kiss
26 Bab 25. Mencoba Percaya.
27 Bab 26. Permohonan Maaf Bintang.
28 Bab 27. Malu
29 Bab 28. Hukuman untuk Kirana
30 Bab 29. Agung Di Mutasi
31 Bab 30. Kewajiban Istri Hak Suami
32 Bab 31. Bintang Galau
33 Bab 32. Gara-gara Dia
34 Bab 33. Sebuah Rasa
35 Bab 34. Bertemu Maya
36 Bab 35. Menyimpan Rahasia
37 Bab 36. Pergi Menepi
38 Bab 37. Bertemu Adipati
39 Bab 38. Istirahat
40 Bab 39. Bintang Sampai Di Rumah Kirana
41 Bab 40. Canggung
42 Bab 41. Makan Siang Di Sawah
43 Bab 42. Pernikahan Yang Menghancurkan Hati Kirana
44 Bab 43. Bintang Berduka
45 Bab 44. Galau
46 Bab 45. Aurora Murka
47 Bab 46. Penjelasan Bintang
48 Bab 47. Ketegasan Bintang.
49 Bab 48. Kirana Cemburu
50 Bab 49. Rencana Bintang dan Nathan
51 Bab 50. Kirana Hamil (Tamat )
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Kirana Menolong Orang Asing
2
Bab 2. Ke Rumah Sakit
3
Bab 3. Bertemu Di Jakarta
4
Bab 4. OMG!!
5
Bab 5. Nazar Bintang
6
Bab 6. Bintang Pemaksa
7
Bab 7. Bertemu Orang Tua Bintang
8
Bab 8. Mengajak Pacaran
9
Bab 9. Pendekatan
10
10. Kirana Setuju Menikah
11
Bab 11. Bintang Marah Kirana Dibully
12
Bab 12. Melabrak Kirana
13
Bab 13. Melaporkan Pelaku Ke Polisi
14
Bab 14. Bintang Bertemu Orang Tua Kirana
15
Bab 15. Pulang ke Rumah Bintang
16
Bab 16. Wedding Day
17
Bab 17. Canggung
18
Bab 18. Sarapan Pertama Bersama
19
Bab 19. Berpisah Dengan Abah Dan Ambu
20
Bab 20. Kecewa
21
Bab 21. Yang Sebenarnya Terjadi
22
Bab 22. Perjanjian
23
Bab 23. Panas
24
Bab Pengumuman
25
Bab 24. First Kiss
26
Bab 25. Mencoba Percaya.
27
Bab 26. Permohonan Maaf Bintang.
28
Bab 27. Malu
29
Bab 28. Hukuman untuk Kirana
30
Bab 29. Agung Di Mutasi
31
Bab 30. Kewajiban Istri Hak Suami
32
Bab 31. Bintang Galau
33
Bab 32. Gara-gara Dia
34
Bab 33. Sebuah Rasa
35
Bab 34. Bertemu Maya
36
Bab 35. Menyimpan Rahasia
37
Bab 36. Pergi Menepi
38
Bab 37. Bertemu Adipati
39
Bab 38. Istirahat
40
Bab 39. Bintang Sampai Di Rumah Kirana
41
Bab 40. Canggung
42
Bab 41. Makan Siang Di Sawah
43
Bab 42. Pernikahan Yang Menghancurkan Hati Kirana
44
Bab 43. Bintang Berduka
45
Bab 44. Galau
46
Bab 45. Aurora Murka
47
Bab 46. Penjelasan Bintang
48
Bab 47. Ketegasan Bintang.
49
Bab 48. Kirana Cemburu
50
Bab 49. Rencana Bintang dan Nathan
51
Bab 50. Kirana Hamil (Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!