CINTA LELAKI BIASA
“Mah, Pah! Ini Mas Al, calon suamin Oliv!” ucap Olivia dengan entengnya.
“Apa!” pekik sang mamah, Rosalina Abimana.
“Oliv! Kamu apa-apaan?” bisik Alzam, pria yang baru saja diperkenalkan oleh Olivia.
“Memang kamu tau menikah itu seperti apa?” tanya sang papah, Abimana Wijaya.
“Aku tau kok! Menikah itu ya dua orang yang saling mencintai, hidup di bawah satu atap dengan bahagia!” jawab Olivia dengan santainya.
“Nggak! Nggak bisa? Laki-laki ini nggak mungkin bisa bikin kamu bahagia, Liv!” ucap Mamah Ros yang begitu nampak tak setuju.
“Oliv cinta sama Mas Al, Mah. Dan Oliv yakin, pasti kami bisa bahagia bersama?” seru Olivia dengan penuh keyakinan.
“Liv!” panggil Alzam yang berusaha mencegah perempuan di sampingnya itu semakin jauh berbuat sesukanya.
“Mas, kamu diem aja deh!” perintah Olivia.
“Kamu yakin sudah tau kewajiban sebagai seorang istri itu seperti apa, Liv? Menikah itu bukan seperti kamu main rumah-rumahan sewaktu kecil dulu, yang kalau kamu udah capek dan bosen, dengan gampang kamu bisa minta udahan! Ini perkara dunia akherat mu, Nak!” kata Papah Abi.
“Terserah Papah sama Mamah mau ngomong apa ya! Oliv tetep mau nikah sama Mas Al, titik!” tandas Olivia dengan seenaknya.
Alzam yang merasa tidak enak dengan kedua orang tua itu pun, akhirnya memilih untuk beranjak dari tempatnya.
“Maaf, Oom, Tante! Sepertinya ada kesalahan di sini! Sebelumnya saya minta maaf, jika kedatangan saya ke sini sudah membuat Oom dan tante salah paham. Saya kemari hanya ingin mengantarkan putri Oom dan Tante pulang karena hari sudah cukup malam, dan kebetulan dia ada di tempat saya bekerja. Tidak ada alasan lain selain itu. Jadi sekali saya mohon maaf, dan saya tidak tau menahu tentang rencan Oliv yang diluar dugaan ini. Saya permisi!” pamit Alzam, dan dia pun pergi menuju pintu keluar.
Olivia pun segera bangkit dan menyusul pria itu keluar. Dilihatnya, Alzam telah duduk di atas motor matic nya, dan sedang mengenakan helm.
“Mas! Kamu kenapa pergi?” tanya Olivia sambil menahan tangan Alzam, yang masih sibuk memakai helm di kepalanya.
“Nggak ada lagi yang perlu dibahas!” jawab Alzam dengan geram.
“Tapi, Mas! Aku suka sama kamu! Aku pengin kita nikah!” rengek Olivia dengan manjanya.
“Tapi nggak seperti ini caranya, Liv! Kamu juga nggak pernah bicarain hal seperti ini sama aku! Kamu nggak pernah nanya apa aku mau atau nggak!” ucap Alzam.
“Jadi, kamu mau nggak!” sergah Oliv, yang memotong kata-kata Alzam.
“Nggak!” jawab Alzam singkat.
Kini, dia telah selesai memakai helmnya, dan segera menstarter motornya.
“Mending kamu minggir, sebelum aku nekad nabrak kamu!” seru Alzam dengan tatapan membunuhnya.
Olivia pun perlahan bergeser dari posisinya, dan memberi jalan untuk Alzam lewat. Dia terus memandangi pria itu hingga kini sudah tak terlihat lagi dari pandangan matanya.
“Bagaimana pun caranya, Aku pasti bisa dapetin kamu, Mas! Nggak ada satu pun hal di dunia ini yang nggak bisa aku dapetin!” ucap Olivia seraya bersumpah.
...☕☕☕☕☕...
Olivia Charlotte Abimana, seorang gadis cantik yang tengah mengenyam pendidikan di jurusan manejemen semester lima. Dia dianugerahi kesempurnaan fisik oleh tuhan, dengan gelimangan harta dan kasih yang yang berlimpah dari kedua orang tuanya. Anak tunggal dari seorang pengusaha ternama, Abimana Wijaya, dengan istrinya, Rosaline Abimana. Sebagai anak tunggal, dia tak pernah mendapat penolakan dari orang tuanya sepanjang hidup. Apapun yang dia inginkan, pasti akan ia dapatkan dengan mudah.
Abimana Wijaya, sosok seorang suami sekaligus ayah yang baik, sosok seorang pemimpin yang baik dan berwibawa, serta seorang pria yang bisa menilai dengan tepat sifat seseorang, hanya dari gerak geriknya. Pria yang tidak pernah memandang orang dari status sosialnya. Dia pun sering berderma dan membantu siapa pun yang membutuhkan.
Rosaline Abimana, seorang wanita cantik dan anggun. Istri dari seorang pengusaha kaya serta ibu dari seorang putri yang sangat dicintainya. Wanita dengan gaya hidup yang glamor dan selalu mengedepankan image positif keluarganya. Ia tak ingin satu cela pun menodai nama baik keluarganya.
Ahmad Alzam Amani, seorang pemuda sederhana yang tekun dan sholeh. Seorang sarjana lulusan dari salah satu universitas negeri terkemuka di kota itu, dan mengambil jurusan ekonomi bisnis. Berasal dari sebuah keluarga sederhana yang begitu harmonis.
Ia tinggal bersama ibu dan dua orang adik perempuannya, Kanina yang duduk di bangku kelas sebelas di sebuah sekolah kejuruan dan Zahra yang baru saja masuk SMP.
Ayahnya telah meninggal dua tahun yang lalu, akibat penyakit diabetes yang dideritanya cukup lama. Kini, dia memiliki usaha kedai kopi kecil-kecilan yang dia bangun untuk menghidupi ibu dan kedua adiknya, serta mencari tabungan untuk masa depannya kelak.
...☕☕☕☕☕...
Keesokan harinya,
Alzam kembali kerutinitasnya, yaitu mengelola kedai kopinya. Hari ini, suasana kedai cukup ramai oleh pengunjung, mengingat ini adalah akhir pekan dimana banyak kaula muda menikmati hari libur mereka.
Alzam tentu saja tidak bekerja sendiri. Dia dibantu oleh lima orang pelayan, dan dua orang koki yang bekerja di kedainya.
Di tengah suasana kedai yang sedang ramai, seorang wanita cantik datang dan langsung menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung kedai di siang itu. Bagaimana tidak, wanita itu datang dengan mengenakan pakaian yang bisa dibilang nyentrik, sebuah inner berwarna hitam tanpa lengan dan ketat, dengan segala mantel bulu, juga sepatu boot berhak cukup tinggi. Tak lupa celana jeans ketat yang mengkilap, mencap lekuk tubuh gadis itu.
Ya, Olivia kembali mendatangi kedai milik Alzam. Namun seperti biasa, Alzam tidak begitu mempedulikan kehadirannya di sana, dan tetap fokus pada pekerjaannya.
Olivia langsung menuju meja tempat di mana Alzam duduk, dengan banyak kertas-kertas laporan penjualan kedai tepat di hadapannya.
“Hai, Mas!” sapa Olivia dengan santainya.
Namun, Alzam tak merespon sapaan dari wanita itu.
“Mas! Nggak sopan tau kalau ada yang salam nggak dijawab!” keluh Olivia.
“Maaf! Saya nggak jawab salam semacam itu!” jawab Alzam dengan ketus, tanpa melihat ke arah orang yang diajak bicara.
“Oh iya, Maaf!” ucap Olivia dengan gaya tengilnya. “Assalamualaikum, Mas Al!” salam Olivia.
“Waalaikumsalam!” jawab Alzam, masih dengan tak melihat ke arah Olivia.
Olivia yang merasa tak dipedulikan pun akhirnya berjalan menjauh sambil menghentak-henkatakkan kakinya, menuju ke tengah-tengah kedai.
“Perhatian semuanya!” ucap Olivia dengan sangat lantang.
Sontak, semua orang yang ada di sana, baik pengunjung maupun para pegawai kedai, menoleh dan memperhatikan perempuan yang sedang berdiri di tengah itu, tak terkecuali Alzam.
“Mau apa lagi sih perempuan itu?” gerutu Alzam, yang merasa jengan dengan tinggah Olivia yang seenaknya.
“Hari ini, kedai udah gue booking! Jadi, silakan kalian semua pergi! Tapi jangan khawatir, semuanya biar gue yang bayarin!” ucap Olivia dengan sombongnya.
Semua pengunjung pun bersorak karena mendapat gratisan dari wanita nyentrik itu, dan segera keluar meninggalkan kedai kopi milik Alzam.
Alzam yang melihat semua itu pun semakin geram, dan mau tak mau, dia pun bangkit dari duduknya dan menghampiri Olivia, yang masih berdiri di tengah-tengah ruangan tersebut.
“Apa maksud kamu lakuin semua ini ke saya, hah?” bentak Alzam dengan suara yang sangat keras.
Semua pegawai terlihat begitu terkejut mendengar Alzam yang begitu emosi, saat berbicara dengan wanita nyetrik itu. Sebelumnya, mereka menganggap Alzam adalah sosok laki-laki yang sopan dan baik hati, lembut juga penyabar. Namun hari ini, mereka semua seolah melihat sisi lain dari seorang Alzam yang tak mereka lihat sebelumnya.
Sedangkan Olivia, perempuan yang membuat Alzam emosi itu, justru tak menunjukkan sedikitpun keterkejutan, atau pun merasa takut. Dia justru terlihat begitu tenang, dan perlahan berjalan mendekati pria yang tengah dalam amarah di depannya.
Dengan tangan yang terlipat di bawah dada, dan dengan kepala yang ia miringkan sedikit, serta sebelah sudut bibir dan alisnya yang terangkat, seolah dia sedang menantang Alzam.
.
.
.
.
Jika suka cerita ini, silakan lanjut baca☺ dan jangan lupa tap ❤ (favoritkan) , 👍 (like) , 💬 (komen) , 🎁 (gift) , dan juga votenya.
terimakasih 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-03-06
1
Sri Widjiastuti
blm apa2 sdh seblh mata ibu nya oliv
2023-02-12
1
Qaisaa Nazarudin
Udah kuliah semester 5 tapi kelakuan kayak anak SMA,,mungkin karna selalu di manja ya??😃
2022-12-30
1