Perubahan.

Hari-hari berikutnya berjalan seperti biasanya, hanya saja sikap Abi yang selama ini begitu arogan, dingin dan juga menyebalkan. Semuanya itu perlahan-lahan mengalami perubahan, hal itu membuat para penghuni mansion merasa aneh.

"Hei, kalian merasa aneh nggak sih. Tidak biasanya tuan mau sarapan sebelum pergi?" Celoteh Ani bersama kedua sahabatnya sambil memandangi Abi yang sedang menikmati sarapannya.

"Iya ya, tapi syukur banget kalau begitu. Paling tidak, tuan bisa memperbaiki gizinya." Jawab Devi.

Menarik sudut bibirnya, sehingga membentuk senyuman manis. Fia juga merasakan perubahan Abi dalam beberapa waktu ini, paling tidak kerja keras mereka bisa mendapatkan nilai sebanding.

"Fi, Hei Fi. Yah melamun ni anak, kesambet tuan Abi baru tahu rasa loh." Ani mentoel pipi Fia agar tersadar dari lamunannya.

"Siapa yang ngelamun, Ani."

"Sudah sudah, yuk kita sarapan juga. Pekerjaan masih banyak, jangan sampai tuan Abi berubah lagi menjadi seperti dulu." Devi menyudahi perdebatan yang ada.

Menikmati menu sarapan yang sederhana di dapur, Fia bersama kedua sahabatnya itu merasa bersyukur atas apa yang bisa mereka nikmati saat ini. Hanya Basman yang menemani Abi menikmati sarapannya, ketika telah selesai dengan sarapannya.

"Siapa yang membuat menu ini?" Abi menunjuk piringnya yang telah kosong, dimana sebelumnya piring itu berisikan nasi goreng kampung dengan toping taburan ikan kecil di atasnya dan juga bawang goreng.

"Akan saya tanyakan tuan." Jawab Basman kaget melihat piring itu sudah kosong.

"Mmm, aku ingin makan siangku dengan menu ini." Abi beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju mobilnya untuk berangkat ke kantor.

Basman melepas tuannya dengan menundukkan sebagian tubuhnya, melangkahkan kakinya menuju dapur untuk menyampaikan apa yang di inginkan oleh tuan mereka.

Pemandangan yang sudah hampir punah itu terlihat kembali, dimana Basman melihat tiga wanita sedang bersendau gurau sambil menikmati sarapan di tangan mereka.

"Ehm ehm." Suara itu membuat ketiganya terdiam.

Mereka langsung berdiri dan meletakkan makanannya di atas meja. Namun dengan cepat, Basman memberikan tanda melalui telapak tangannya.

"Tidak perlu seperti itu, nikmati saja sarapan kalian. Oh iya, tadi tuan berpesan. Jika siang ini, menu sarapan tadi ia inginkan. Siapa yang membuatnya?" Tanya Basman sambil melirik beberapa piring di atas meja.

"Hah, yang benar tuan?" Ani tidak percaya jika tuannya menginginkan makanan yang sama.

"Ya, benar. Maka dari itu, buatkan menu yang sama dan tambahkan dengan bahan yang kalian anggap cocok mendampingi makanan itu."

"Wah Fi, masakanmu membuat tuan ketagihan." Davi kelepasan untuk mengucapkan perkataan tersebut.

Menatap Fia yang tertunduk, Basman merasa itu adalah awal yang baik. Namun ia kembali melirik makanan yang berada di atas meja.

"Baiklah tuan, nanti akan saya buatkan lagi untuk makan siangnya tuan Abi. Mmm, tuan. Kita bisa sarapan bersama-sama." Tawar Fia kepada Basman.

"Benar tuan, masakan Fia benar-benar enak. Tuan harus mencobanya, tapi." Ucapan Ani terhenti ketika ia melirik kedua sahabatnya secara bergantian.

"Tapi, tapi apa?" Basman menanyakan kelanjutan dari ucapan Ani.

"Maaf sebelumnya tuan, mungkin maksud dari Ani. Apakah tuan tidak apa-apa sarapan bersama kami dengan menu sederhana ini, mungkin tuan ingin menu yang lainnya? Akan kami buatkan." Fia langsung mengalihkan ucapannya gpagar Basman tidak salah dalam mengartikan ucapan dari sahabatnya.

Senyuman terukir jelas di wajah pria kaku dan datar yang hampir menyamai wajah tuannya, bahkan Basman langsung mengajak ketiganya untuk duduk bersama di meja makan berukuran kecil di sana.

"Apa yang kalian makan, aku juga bisa memakannya. Jangan terlalu sungkan denganku, jika tidak ada tuan. Kalian bisa berbicara biasa, ayo. Aku sangat tergoda untuk menikmati hidangan ini."

Ke tiga wanita itu benar-benar kaget dan tidak menyangka, jika pria yang mereka anggap sebagai mata-mata dari tuannya. Akan tetapi, semuanya itu terbantahkan saat mereka menyaksikan sendiri sikap asli dari seorang Basman.

Mereka pun menikmati pagi hari dengan penuh canda tawa, keadaan dan situasi yang tidak pernah mereka duga. Saat telah selesai dengan kegiatan sarapan itu, tanpa disadari. Basman menatap Fia dengan penuh haru.

...Siapa sebenarnya dirimu ini nona? Hidupmu benar-benar telah merubah segalanya, bahkan mansion ini kini sedikit berwarna setelah kehadiranmu. Semoga saja tua benar-benar bisa berubah seperti dulu, jangan patah semangat untuk menghadapi tuan Abi nona. Aku akan menjadi ganda terdepan untukmu....

Melanjutkan kegiatan mereka kembali seperti biasanya, kini Fia bersiap untuk membuat menu makan siang untuk tuannya dan menambahkan sedikit bahan pelengkap agar makanan tersebut semakin nikmat untuk disantap.

Tempat bekal itu telah siap, Fia menghampiri Basman untuk mengatakan jika bekal untuk tuannya sudah siap.

"Bersiaplah, nanti akan ada supir kantor yang menjemput." Basman menjawab ucapan Fia.

"Hah, apa! Ke kenapa saya tuan?" Fia kaget mendengarnya, ia tidak menduga jika Basman meminta dirinya yang menghantarkan makanan tersebut.

Basman hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Fia, mengarahkan kedua teman dari Fia untuk membantunya bersiap.

"Semangat Fi, buat tuan menyukaimu." Cicit Ani.

Plak!

"Hei!" Ani mengeram dan mengelus pundaknya yang terkena pukulan dari Devi.

"Jangan asal bicara, kamu ini ada-ada saja. Sudah Fi, jangan di dengerin ni anak." Devi segera mendorong Fia untuk segera berangkat, jika terlambat akan berbahaya.

Langkah kaki yang sedikit lemah itu berjalan mendekati mobil, ada rasa ketakutan di dalam dirinya untuk melaksanakan tugas ini. Namun, jika ia menolak. Maka akan semakin menambah kerunyaman dalam kehidupannya, seorang Abi tidak akan membiarkan dirinya bernafas dengan lega.

...Bismillah, semoga saja ini tidak seperti yang aku pikirkan....

Mobil yang membawa Fia sudah melaju menuju perusahaan, kedua sahabatnya itu hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Fia.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!