Menyelesaikan semua perintah dari Abi, kini Ronal mempersilahkan Mona dan Fia untuk masuk kedalam ruangannya. Memberikan apa yang di inginkan oleh Mona sebelumnya dan menahan Fia sebagai timbal baliknya.
Ting!
Suara notifikasi pada ponsel Mona, lalu ia melebarkan bola matanya saat melihat isi pesan tersebut yang tak lain adalah laporan dari aplikasi,asi bangking.
"Terima kasih tuan, tugasku sudah selesai. Aku serahkan dia pada kalian, dan kamu Fia. Bekerjalah dengan baik. Jika kau berani macam-macam, maka kau akan menerima kabar buruk tentang abahmu, paham!" Dengan sangat bahagianya, Mona meninggalkan Fia yang menangis dalam diamnya.
Begitu pasrahnya dengan apa yang terjadi, Fia mengikuti langkah kaki Ronal yang membawanya. Ingin sekali ia berteriak dan memberontak, akan tetapi semuanya itu siapa saat pikirannya terbayangkan wajah abahnya. Kondisi yang sering sakit-sakitan, membuat keadaannya semakin menurun. Untuk berobat saja, mereka harus menunggu gaji dari hasil Fia bekerja. Walaupun ada dana pensiuna abahnya dan itu hanya bisa mencukupi biaya sehari-hari dan juga gaya hidup sang adik sambugnnya serta menebus obatnya sebagian. Dan kini, fia hanya bisa menunduk serta menjalankan perintah dari tuannya.
Menginjakkan kakinya pada salah satu bangunan yang sangat mewah, bahkan bisa dikatakan sangat mewah. Melihat saja membuat Fia merinding, ia selalu mengekor pada Ronal saat memasukinya. Terlihat beberapa orang yang sudah berbasis menyambut kedatangannya.
"Perkenalkan, dia adalah nona Fia. Asisten pribadi tua Abi, Basman akan menjelaskan apa saja tugas anda nantinya. Dia merupakan kepala pelayan disini, jika anda membutuhkan sesuatu ataupun ingin bertanya, dia akan membantu anda." Ronal memperkenalkan kehadiran Fia disana kepada seluruh pekerja yang berada di mansion, agar bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Selesai dengan tugasnya, Ronal meninggalkan Fia dalam pengawasan dari Basman.
"Ikuti saya nona." Ujar Basman dengan wajah datarnya.
Ada beberapa dari pelayan disana yang sudah melakukan pendekatan pada Fia, hanya saja mereka masih harus mengerjakan tugas yang ada. Basman menunjukkan kepada Fia sebuah ruangan untuk ia beristirahat, ruangan tersebut berisikan dua tempat tidur dan dua lemari pakaian sederhana dan ada satu kamar mandi didalamnya.
Dugh!
"Astaghfirullah, ma maafkan saya tuan. Saya tidak sengaja, maaf." Menunduk seperti biasanya, Fia begitu tegang dengan keadaan yang ada.
"Beristirahatlah, nanti sepulang tuan Abi. Tugasmu akan diperjelas." Tatapan dari wajah Basman yang begitu datar dan dingin.
Sebelum Basman melangkahkan kakinya menjauh, Fia kembali bertanya.
"Sekali lagi maaf tuan, saya kemari tidak membawa satu helai pakaian ganti. Bisahkah saya izin pulang terlebih dahulu untuk mengambil pakaian?"
Lagi-lagi tatapan dingin itu terjadi, menggerakkan satu jari telunjuknya di udara. Sebagai tanda jika Basman tidak memberikan izin, seperti yang diinginkan oleh Fia.
"Untuk masalah itu, anda bisa menggunakan pakaian yang berada didalam lemari pakaian disana. Fasilitas untuk anda sudah lengkap disini, jadi silahkan gunakan." Basman menunjukkan lemari pakaian yang berada di dalam kamar tersebut.
"Hem Alhamdulillah, terima kasih tuan. Ta tapi..." Dengan ragu, Fia ingin menanyakan sesuatu kepada Basman.
"Katakan saja." Basman segera menimpali ekspresi wajah dari Fiayang terlihat seperti kebingungan.
"E e i itu tuan, apakah disini ada mukenah dan sejadahnya? Sa saya sangat membutuhkannya, tuan."
Raut wajah Basman tampak aneh, keningnya berkerut mendengar keinginan dari Fia.
"Akan saya persiapkan, silahkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Untuk berikut ya, nanti anda akan bertemu langsung dengan tuan."
Suara Basman terdengar begitu datar dan cukup tegas bagi Fia, ia memilih untuk, tidak banyak berbicara lagi dan segera masuk ke dalam kamar. Namun hal lain yang dirasakan oleh Basman, ia tampak sangat kebingungan dengan apa yang di inginkan oleh Fia.
Mukenah dan sejadah? barang seperti apa itu, baru kali ini aku mendengarnya.
Mengambil ponsel dari saku celananya, jemari itu mulai menuliskan sesuatu pada aplikasi dari mbah google. Setelah menemukan gambar dari benda tersebut disana, raut wajah Basman kembali datardan keningnya semakin banyak lipatannya.
Bo**h! Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal, dari penampilannya saja sudah bisa menjelaskan semuanya. Dia menggunakan hijab, dasar kau memang lemot Basman. Kebanyakan makan aturan, makanya jadi begini ni. Adeh.
Memberikan perintah kepada salah satu pelayan disana untuk mencari benda tersebut dan segera menghantarkannya kepada Fia. Begitu senangnya mendapatkan pesananya, Fia segera melaksanakan kewajibannya dan beristirahat sejenak untuk mempersiapkan hati dan dirinya dengan kehidupannya yang baru saja berubah.
Ya Rabb, aku tidak ingin menyalahkan takdirMu ini. Tapi, izinkan aku untuk meminta padaMu kekuatan, keihklasan dan keistiqomahanku untuk menerima dan menjalankannya. Jaga dan lindungilah abah dari segala sesuatu yang bisa membuatnya tersakiti.
Doa pun telah terpanjatkan, Fia membaringkan tubuhnya pada sebuah tempat tidur kecil yang beralaskan sebuah kasur tipis. Tak lama kemudian mata itu terpejam dan berlanjut ke alam mimpi.
Keesokan paginya, seperti biasanya setelah sholat. Fia segera mempersiapkan dirinya untuk menjalankan tugas pertamanya ditempat tersebut, namun ia belum mengetahui tugasnya apa saja. Lalu Fia berniat untuk membantu pekerjaan yang lainnya disana.
"Selamat pagi semua, apa ada yang bisa saya bantu?" Fia menawarkan bantuan dari dirinya untuk sekadar membantu beberapa orang yang sedang berada di dapur. Tentunya dengan perjuangan yang cukup melelahkan dalam mencari letak keberadaan dapurnya, karena bangunan tersebut sangat luas.
"Eh ada anak baru, tidak usah repot-repot. Ini sudah menjadi tugas kami, lebih baik kamu mempersiapkan diri untuk menerima tugas yang sebenarnya raya dari tuan. Oke." Devi, salah satu pelayan disana yang usianya tidak jauh berbeda dengan Fia.
"Benar Fi, tapi kalau kami masih memaksa. Aku dengan ikhlas akan berbagi tugasku padamu, hehehe." Ani pun ikut berceloteh.
"Tidak repot kok, malahan kalau aku hanya berdiam diri menunggu tugas sebenarnya. Semakin tidak enak rasanya, maaf ya kalau sedikit memaksa kalian."
"Sudah-sudah, ayo kita selesaikan bersama. Semakin banyak yang membantu mengerjakannya, semakin cepat juga selesainya." Devi membiarkan Fia membantunya, ada sedikit keraguan dalam dirinya membiarkan Fia bersama mereka. Karena tuan mereka tidak suka dengan pekerjaan yang sudah ditugaskan, menjadi terbengkalai akibat terlalu banyak mencampuri tugas yang lainnya.
Begitu senangnya Fia mendapatkan teman baru yang cukup welcome padanya, dengan sedikit memaksa yang pada akhirnya Fia diperbolehkan untuk ikut serta membantu pekerjaan yang lainnya. Walaupun hanya menyajikan makanan yang sudah siap untuk dihilangkan di atas meja, begitulah sambutan dihari pertama Fia menjadi bagian dari mansion tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
intarti zea
tugas dr tuan menantimu Fia
2023-04-06
0
Baihaqi Sabani
pnsran...tugas fia ap yaaa🤔🤔🤔
2023-03-08
0