Klek!
"Mantap." Bisik Ronal saat melihat pemandangan yang membuat matanya telah ternodai.
Akan tetapi tidak untuk satu orang lagi yang bersama Ronal saat itu, Surendra. Dimana ia sengaja datang ke perusahaan Abi, karena ada persoalan yang harus segera ia bicarakan dengan putra sulungnya itu.
Baik Fia maupun Abi segera membenarkan sikap mereka, Fia sudah tidak bisa lagi menahan rasa malunya. Akan tetapi tidak untuk Abi, pria itu tetap tenang walaupun dengan tatapan tajam dari Surendra.
"Besok kalian menikah."
"Apa!" Abi dan Fia bersamaan mengucapkan kalimat tersebut.
Dengan santai, Surendra duduk pada sofa yang ada disana. Ronal pun kaget dengan apa yang baru ia dengar, benar-benar keluarga yang rumit.
"Pa, apa maksudnya ini?!" Abi langsung melayangkan protesnya atas apa baru saja dikatakan oleh papanya.
"Tidak ada yang perlu papa jelaskan, seperti pertunanganmu. Terima saja, Fia. Beritahukan pada orangtuamu untuk bersiap-siap, nanti akan ada utusan yang menjemputnya."
"Ta tapi tuan..."
"Terima saja nak, selebihnya biarkan kami yang melaksanakannya. Dan kau, jangan terus menjadi pembangkang. Mau protes? Sama mamamu sana." Surendra sungguh tidak ingin berdebat dengan putra sulungnya itu, bisa-bisa ia kena serangan jantung mendadak.
"Pa!" Suara Abi yang bernada tinggi membuat Surendra menjadi tersentak.
"Akh." Dada kirinya berdenyut sakit, menyandarkan punggungnya dan memejamkan kedua matanya.
"Pa!"
"Tuan!"
Semuanya menjadi panik dengan keadaan Surendra saat ini, pria paruh baya itu memang mempunyai riwayat penyakit jantung. Namun penyakit itu sering kambuh disaat ia bersitegang dengan suatu persoalan yang membuat dirinya tidak bisa lagi mencari solusinya, dan itu sering terjadi dengan putra sulungnya Abi.
"Kita kerumah sakit saja, ayo pa. Masih kuat berjalan kan?" Abi ingin sekali mengendong tubuh Surendra, namun ia takut akan menjadi encok dengan bobot tubuh papanya yang cukup lumayan.
Plak!
"Dasar anak kurang satu garis, kau kira apa papamu ini. Sudahlah, Fia ikut papa pulang. Ronal, kau urus anak ini, bisa-bisa kumat benaran jantungku olehnya." Surendra beranjak dari tempatnya dan berjalan keluar dari ruangan itu di ikuti Fia dari arah belakang.
Menghilangnya bayangan dari Surendra, membuat Abi semakin tidak terkendali. Bagaimana bisa papanya memutuskan sesuatu hal yang tidak pernah ia pikirkan, apalagi ini terjadi secara mendadak.
"Argh! Wanita itu benar-benar membuatku muak, semua anggota keluargaku telah berpihak padanya. Racun apa yang sudah ia berikan, sial!"
Menatap Abi yang sedang tak terkendali, Ronal hanya bisa berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Percuma saja jika saat ini ia memberikan pendapat, yang ada pasti dirinya akan menjadi sasaran empuk untuk melampiaskan semua amarah tuannya.
.
.
.
Flashback on...
Yasmin ya g sudha tidak tahan dengan sikap sang kakaknya, pada akhirnya memutuskan untuk menceritakan semua yang ia lihat dan saksikan kepada kedua orangtuanya.
"Kalau Yasmim jadi kak Fia, lebih baik kabur daripada nyerahin diri untuk disakiti kayak gitu ma."
"Tuh anak, semakin menjadi-jadi sekarang. Papa sih, kenapa juga Abi dipasang sama wanita kayak gitu. Mama sudha dari awal tidak setuju, tapi papa yang maunya ngotot." Mia memasang wajah jutek kepada suaminya.
"Loh, kok malah papa yang disalahkan. Kan papa sudah minta pendapat sama mama, terus mama bilang terserah papa. Dasar mama sama anak sama saja." Surendra tidak terima dengan tuduhan istrinya.
Mereka berdua saling tidak mau disalahkan, bahkan Mia sudah memberikan sedikit ancaman untuk suaminya. Melihat kedua orangtuanya berdebat selayaknya anak kecil yang sedang memperebutkan sebuah balon, lalu muncul ide yang cukup dibilang aneh dalam pikiran Yasmin.
"Ma, pa. Yasmin ada ide, ..."
Yasmin menceritakan ide anehnya itu, tapi yang paling membuatnya aneh adalah. Mia dan Surendra setuju atas ide anehnya tersebut, senyuman yang begitu mereka terlihat dari wajah Yasmin.
...Lihat saja nanti, kakak pasti akan menyesal sudah membuat kak Fia seperti itu. Semoga saja Kakak bisa kembali seperti dulu, semoga semoga semoga....
Betapa terlukanya Yasmin dan kedua orangtuanya saat melihat kehancuran seorang Abi saat ditinggalkan oleh wanitanya, hal itu telah membuatnya berubah dengan sangat drastis. Dimana, tidak ada keluarga yang ingin melihat kehancuran anggota keluarganya yang lain. Apalagi itu dikarenakan oleh cinta, membuat pelakunya menjadi lupa akan semuanya.
Flashback off...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments