Ketiga Tetua yang ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan kebingungan dalam laju larinya. Mereka bertiga khawatir jika ternyata orang itu adalah bagian sekte golongan hitam yang menyamar untuk menghancurkan sekte mereka.
Sebab mereka tau benar bahwa kekuatan serta kemampuan orang itu tidak bisa mereka predikisi juga sangat misterius dengan kejelasan darimana datangnya.
Dengan kekhawatiran, mereka mengambil jalan tercepat untuk bisa sampai di sekte mereka lebih dulu. Takut jika apa yang mereka pikirkan adalah benar.
...
"Ahh aku lupa menanyakan dimana letak sekte Tujuh Tombak emas, haishh cerobahnya aku. Lebih baik mencari tempat istirahat dulu." batin Tan Hao dengan melambatkan laju larinya hingga berhenti di bawah sebuah pohon besar.
"Senior, kita istirahat dulu." ucap Tan Hao dengan melepaskan genggaman tangannya serta menyandarkan Tiandou di pohon besar itu.
"Hhhuuueekkk..hhhuueekkk.. ahh ehmmm.."
"Dasar bodoh, kau mau membunuh orang? apa kau tak lihat, dia tersiksa hampir mati." ucap Ye Yuan berseru di dalam pikiran tan hao.
"Ehh.. hehehe sepertinya aku terlalu bersemangat, sampai melupakan senior tiandou. hehe hehe." gumam Tan Hao dengan wajah polos serta tak bersalahnya.
Selama lebih dari 2 jam Tiandou tidak berhenti memuntahkan segala apa yang ada di perutnya, sebab ia terasa seperti di dalam pusaran angin yang tak dapat bernafas serta tubuhnya terasa di koyak-koyak.
Setelah sekian lama merasakan tekanan hebat itu, akhirnya ia bisa mendapat lagi udara masuk ke dalam tubuhnya.
"Sampai kapan dia akan seperti itu, haishh semua salahku. Kakak Ye apakah aku terlalu cepat, atau dia yang terlalu lemah. Seperti nya tadi aku berlari di kecepatan ringan." batin Tan Hao yang merasa cemas sebab sudah 4 jam tiandou belum menunjukkan tanda akan berhenti.
"Hei bocah, kau seharusnya bisa memahami, tempat ini berbeda dari tempat tinggalmu. Dimana ditempat ini tidak ada tekanan sama sekali. Jadi kecepatan ringanmu bagaikan kecepatan cahaya. Dari sekarang ingatlah untuk menekan kekuatanmu ke titik dimana manusia disini bisa menerima tingkat kemampuanmu dari segi umurmu yang masih muda, dan menurutku tekan sampai ke tingkat Pertapa Bumi, terserah tahap berapa." seru Ye Yuan merasa kesal sebab meskipun Tan Hao cerdas juga pengetahuannya luas tapi pengalamannya tidak ada sama sekali.
"Baiklah,baiklah. Lalu aku harus bagaimana supaya dia bisa berhenti. aku mulai bosan menunggu kakak Ye." gumam pelan Tan Hao menerima seruan kekesalan Ye Yuan.
"Dudukkan dia dan alirkan sedikit Energi spiritmu ke tubuhnya, ingat? sedikit saja." ucap Ye Yuan dengan wajah cueknya.
Tanpa menunggu lama lagi Tan Hao melakukan apa yang disarankan Ye Yuan.
Tidak lama setelah itu, raut wajah Tiandou mulai menunjukkan perubahan dari begitu pucat menjadi cerah dan berhenti memuntahkan isi dalam perutnya.
Setelah memberi waktu Tiandou merasakan serta menguasai tubuhnya. Tan Hao mulai berbicara dengan meminta maaf atas perlakuannya hingga beberapa kali ucapan minta maaf.
"Junior Tan Hao memang pendekar hebat, aku tak masalah soal itu. Tapi setelah ini biar aku berlari sendiri saja, junior tidak keberatan kan??" ucap Tiandou dengan sedikit bergetar suaranya sebab masih belum sembuh benar dari keadaannya.
"Baiklah senior, aku akan mengikutimu dari belakang. Alasanku berhenti disini, sebab aku lupa menanyakan tempat sekte senior, hehe." kata Tan Hao dengan senyum konyolnya sambil duduk memegang ranting pohon menggambar sesuatu tak jelas di tanah.
"Ahh tidak apa-apa junior. Sudahlah tak perlu merasa bersalah lagi. Niat baik junior sudah merupakan keberuntungan sekte kami. Dan soal tempat sekte, eehh....kurasa kita menjauh ke utara sekitar setangah hari perjalanan." ucap Tiandou menenangkan Tan Hao yang sepertinya masih merasa bersalah. Lalu melihat sekeliling dan menyadari mereka sudah keluar dari jalan menuju sekte nya alias melenceng jalan.
"Eehh, benarkah begitu senior? ohh maafkan aku. Jika senior sudah lebih baik mari kita lanjutkan. Aku yang mengikuti senior dari belakang." ucap Tan Hao melihat apa yang di lihat Tiandou.
"Baiklah kurasa kita akan sampai ketika malam." kata Tiandou dengan berdiri dan menunjuk arah seharusnya.
Kemudian mereka pun berlari ke arah yang seharusnya.
...
"Kumpulkan semua murid senior. Jaga pintu depan. Aku akan menemui tetua yang lain bersama Tetua Shuxan untuk membicarakan yang terjadi." kata Tetua Jing Yun menyuruh tetua Feiying. Setelah mereka sampai di depan pintu sekte sebelum masuk dan melakukan pekerjaan yang sudah di bagi.
Tetua Feiying bergegas masuk ke tempat pelatihan murid dan mengumpulkan semua murid senior untuk berkumpul.
Sementara Tetua Jing yun dan Tetua Shuxan pergi ke tempat para Terua sekte berada.
Setelah mereka di sekte Tujuh Tombak Emas, mereka langsung membagi tugas tersebut.
Alasan mereka melakukan itu adalah mereka bertemu Tetua Tiandou dengan di seret kerah bajunya menuju sekte oleh orang tak dikenal. Yang mereka tidak tau adalah orang itu Tan Hao orang yang telah menyelamatkan tetua Tiandou dan akan menyelamatkan ketua sekte mereka atas permintaan Tiandou.
Di dalam sebuah bangunan luas dengan meja panjang serta tempat duduk berjajar berjumlah sepuluh dan satu berada di ujung tengah yang mana itu adalah Ruang pertemuan Khusus Tetua.
Setelah Tetua Jing Yun berhasil memanggil ketujuh tetua lainnya. Tanpa basa basi ia langsung menjelaskan tentang situasi yang dialaminya hingga masalah seseorang yang membawa Tetua Tiandou dengan cara menyeretnya dengan kecepatan lari mengerikan.
Mendengar penjelasan Tetua Jing Yun, para tetua lainnya terkejut bahkan ada yang tidak percaya semua cerita mengenai sosok orang misterius itu.
Melihat beberapa tetua tidak mempercayai penjelasan Jing Yun. Tetua Shuxan membenarkan akan kejadian tersebut dan mengatakan bahwa kejadian itu barusan terjadi bahkan mungkin sebentar lagi sosok itu akan segera sampai di sekte.
"Jika benar, cerita kalian. Maka hanya dua kemungkinan. Pertama dia adalah penolong Tetua Tiandou dan mengetahui masalah sekte kita, Kedua dia adalah salah satu tetua sekte golongan hitam yang belum pernah menunjukkan diri. Yang manapun itu semua tidak menguntungkan kita." ucap salah satu Tetua dengan rambut panjang terikat berusia 40 tahunan yang mana itu adalah salah satu tetua wanita.
"Saudara Mei Lin benar, jika seperti itu untuk apa kita berlama.lama disini. Lebih baik kita bergegas menyambut sosok itu di halaman depan, jika ia berhasil melewati Tetua Feiying serta murid senior pasti langsung menuju ke tempat Ketua sekte berada." kata tetua lainnya yang berwajah sangar serta berjanggut tipis, Tetua Xian Jin.
"Kurasa kita tidak perlu semua menyambut, cukup beberapa dari kita dan yang lain pergi ke kediaman ketua sekte untuk berjaga dan menemani ketua sekte." kata Tetua berwajah putih pucat, Tetua Bai Huang.
"Baiklah, baiklah jika begitu. jangan menunda lagi. Aku, tetua Shi fei dan Tetua Mei Lin yang akan berada di halaman depan, Sementara Tetua Ling Ling dan Tetua Han Liu di depan kediaman sekte. Dan Tetua Xianjin serta Tetua Bai Huang berada di dekat ketua sekte." ucap Tetua Jing Yun memberi arahan. Yang mana dia adalah Tetua yang paling senior diantara Tetua lainnya meskipun dari kekuatan masih di bawah Tetua lainnya.
"Baik, jika begitu aku akan membantu Tetua Feiying. Mari kita bergegas." kata Tetua Shuxan melanjutkan.
Dengan arahan yang sudah di setujui mereka pun pergi ke tempat masing-masing tanpa ada pembicaraan lagi karena mengetahui ini situasi genting menyangkut sekte.
...
"Senior Tiandou ini seperti siput saja, dengan kecepatan ini kapan baru sampai.. haiyaaa aku sampai ngantuk." ucap Tan Hao bergumam pelan melaju di belakang Tiandou.
Dengan wajah bosan serta gerakan ringan yang tertahannya Tan hao beberapa kali mengeluh.
"hei, bocah coba kau gunakan Mata Dewa mu dan lihat sebelah sana, aku merasa ada banyak kekuatan kecil sedang berkumpul yang sepertinya adalah sekte orang ini. Kemungkinan mereka salah paham tentangmu dan berniat menghadangmu." ucap Ye Yuan memecah keluhan Tan Hao memperingatkan bahwa sebentar lagi akan sampai di sekte Tujuh Tombak Emas.
Meskipun jaraknya masihlah sangat jauh, tetapi dengan spirit Ye Yuan bisa merasakan meski mata dewa nya tidak lagi berfungsi sebab sudah menyatu dengan Tan Hao.
Dengan peringatan Ye yuan, Tan Hao pun melakukan apa yang di minta Ye Yuan.
"Ehh, kakak Ye sepertinya ada ratusan murid serta dua tetua yang sebelum nya kita temui. hmmm.. memang aku salah apa sampai di sambut dengan begitu banyak orang, niat ku kan baik?? ehh." gumam Tan Hao mengetahui bahwa jauh disana sudah banyak anggota sekte bersiap sambil bertanya dengan polosnya pada Ye Yuan.
"Kau bodoh apa pura-pura lupa?? sebelum ini kau bertemu tiga tetua. Dan mereka melihat kau menyeret orang itu dengan satu tangan dengan kecepatan tinggi tanpa kau beri penjelasan, Tentu saja mereka mengira kau bagian dari orang yang menyerang mereka di kedai makan." kata Ye Yuan menjelaskan sambil menyilangkan tangannya di depan. Dengan raut wajah masa bodoh.
"Ehh-!! lagi-lagi salahku.. Lain kali sebelum aku ceroboh. Ingatkan aku dong Kakak Ye. Aihh jika sudah begini kan menyusahkan." gerutu Tan hao menyadari kecerobahannya sendiri.
Memang setelah keluar dari Pulau Phoenix, Tan Hao belum pernah berurusan dengan siapapun selama perjalanannya hingga di kedai makan itu pertama kali ia berurusan.
Sebenarnya Tan Hao enggan, tapi karena ketenangannya terganggu ia memutuskan untuk ikut campur, selain itu juga Tan Hao merasa sudah seharusnya ia segera melakukan tindakan untuk memulai tugasnya.
Hingga kejadian di kedai itu menjadi kesempatan baginya memasuki dunia persilatan di Benua Perak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Sutarwi Ahmad
sangay beda jauh pendekar biasa DG pendekar surgawi.
2024-02-11
0
Kampung Pekerja
tingkatan kaga ada ya
2023-10-07
1
Dzikir Ari
Dasar MCnya konyol Yu Yuan juga sama
2023-06-19
0