Ch. 18 ~ Empat Orang Terpilih

Setelah semua proses telah diselesaikan dengan cepat dan mudah oleh Tiandou. Menjadikan dirinya kini orang terkuat kedua setelah Tan Hao.

Yang mana hewan spirit Merpati Bulu Surga yang ia miliki ternyata berada diatas dari Merpati Bulu Surga yang terdapat di Dunia ini.

Setelah mengetahui semuanya, Tan hao baru menyadari bahwa dinding yang membatasi dirinya melihat kedalam alam pikiran Tiandou adalah energi dari Merpati Bulu Surga.

Bukan hanya Tan hao yang senang, Namun juga Ye yuan tak kalah senangnya, sebab dia tau benar hubungan Merpati Bulu Surga dengan Phoenix Petir Ungu.

Oleh sebab itu, Meskipun Ye Yuan adalah Raja Burung Langit, namun Yue yin bukanlah pelayannya melainkan pelayan dari Shiling.

Ye yuan dengan kebahagiaan yang ia sembunyikan menyuruh Yue yin untuk memanggilnya Raja. Cukup memanggil sesuai pemahaman kata dari manusia saja.

Dua Orang yang masih muda mempunyai hati yang baik dan mempunyai kekuatan besar serta Dua hewan suci surga yang mempunyai kekuatan di luar batas manusia.

Mereka yang masih di dalam ruang dimensi cincin milik Tan Hao masih menceritakan serta berbagi pengetahuan satu sama lain.

Sementara di dalam pelindung aura energi ketiga orang yang tengah bermeditasi sudah mulai menunjukkan tanda tanda akan berhasil menguasai pemahaman.

Dan yang pertama membuka mata adalah Tetua Jing yun dengan dibarengi oleh hembusan aura energi murni yang ia keluarkan dari mulutnya perlahan.

Lalu berturut-turut, Ketua Sun Sian dengan perlakuan yang sama, dan yang terakhir Tetua Feiying.

Setelah mereka bertiga membuka mata serta menghembuskan aura energi spirit dari mulut, itu menandakan mereka telah berhasil menyesuaikan serta menyelesaikan pemahaman tentang Spirit energi beserta jurus-jurus dasar yang dimiliki Hewan Spirit masing-masing.

Dengan wajah cerah serta senyum merekah dibibirnya Ketua Sun Sian berkata..

" hohoho sungguh kekuatan yang luar biasa, jika bukan karena Tan Hao, jangankan kekuatan. Hidupku mungkin telah berakhir beberapa waktu yang lalu oleh racun. Sepertinya dia di kirim bukan hanya untuk menyelamatkanku saja.."

"Sungguh kekuatan yang tak pernah terbayangkan dapat ku miliki, Benar kata Ketua Sun Sian, junior Tan Hao adalah Takdir Indah sekte Tujuh Tombak Emas kita.." kata Tetua Feiying menimpali.

Sementara itu Tetua Jing yun hanya tersenyum dengan tenang wajahnya terlihat cerah.

" Berkat Tetua Tiandou yang menemukan Junior Tan Hao, hmm.... Ketua Sun Sian, Tetua Feiying aku berfikir untuk menjadikan Junior Tan Hao sebagai Tetua kesebelas. Bukan hanya karena kontribusinya bagi sekte kita, namun karena dia memenuhi syarat untuk itu. Bagaimana menurut kalian".

Ketua Sun sian diam sejenak lalu tertawa terbahak-bahak.

"hohohoho Tetua Jing yun, anda adalah yang paling senior di antara semua tetua Tombak. Anda memiliki penglihatan yang bagus. Aku juga sependapat. Malah aku berfikiran untuk menghadiahkan putri kesayanganku untuknya. hahahahaha hahahaaa.."

"Aku juga setuju dengan ide itu. Tapi, untuk perjodohan Putri Ketua Sun sian dengan Tan Hao, aku rasa itu terlalu awal untuk di putuskan. Selain mereka belum pernah bertemu, juga Putri Liqin Mei masih berada di Anggrek suci tanpa tau kapan kembali.." kata Tetua Feiying meragukan keputusan sepihak Ketua Sun Sian.

Yang langsung di balas dengan muka datar setelah itu kembali tersenyum canggung.

"Sebenarnya 1 minggu lagi, Mei'er akan pulang karena telah menyelesaikan pelatihannya, hahahhaa karena aku seperti mayat hidup sewaktu dibacakan surat pemberitahuannya aku malah hampir lupa saat sudah sehat sekarang. Hehe hehe aku rasa mereka cocok. hmmm iya cocok cocok.."

Dengan expresi wajah serius lalu mengangguk angguk sambil sebelah tangan memegang dagu.

"Sudahlah, masalah itu bisa lain kali dibicarakan. Kalian merasa bahagia setelah mendapatkan kekuatan tapi kalian melupakan alasan kalian di berikan kekuatan.." kata Tetua Jing yun dengan tenang namun tatapan matanya menyimpan sesuatu yang kegeraman.

Perkataan Tetua Jing yun seketika menyadarkan Ketua Sun Sian dan Tetua Feiying yang langsung merubah raut wajah serta rona mata mereka yang memerah.

Jelas, mereka menyimpan kemarahan besar.

Sebab mereka sadar, bahwa kekuatan yang di dapatkan ini berkaitan erat dengan pengkhianat dalam sekte.

Ditengah keheningan mereka bertiga dengan tatapan masing-masing ke arah berbeda namun raut wajah serta tatapan sama yaitu kemarahan.

Tiba-tiba Tan hao dan Tetua Tiandou muncul begitu saja tepat di tengah-tengah mereka yang berdiri mematung.

" ehh, senior apa yang terjadi?? kenapa kalian seperti sedang bermusuhan??.." kata Tiandou penuh kebingungan mendapati ketiga orang itu penuh amarah di tatapan mata mereka.

"ohh Tetua Tiandou mengapa bisa bersama Junior Tan hao?. ahh soal kami.. emm tidak ada apa-apa" ucap Ketua Sun Sian gugup serta kaget dengan perkataan Tiandou yang tiba-tiba.

Begitu juga Tetua Jing yun dan Feiying. Namun mereka segera mengendalikan amarah mereka.

"Tetua sekalian, Tetua Tiandou orang keempat yang aku pilih. Jadi kalian berempat mempunyai kekuatan yang sama. Kalian orang pertama setelah era ketiadaan yang memiliki Spirit energi. Aku tidak mengizinkan untuk diajarkan ke siapapun juga tanpa seizinku." ucap Tan Hao penuh wibawa dan kharisma.

" Kami telah memahami hal itu. Dan kami telah memutuskan untuk mengangkat junior Tan hao menjadi salah satu Tetua sekte kami. Tolong jangan salah paham, ini bukan hadiah dari semua yang junior lakukan, ini murni keputusan kami.." kata Ketua Sun Sian dengan tatapan penuh hormat serta harap.

Yang di barengi dengan perkataan kedua orang lainnya.

"Benar junior Tan Hao.."

Tan Hao merubah arah berdirinya menghadap ke tiga orang tersebut lalu mengepalkan kedua tangan serta badan setengah menunduk.

" Maafkan saya Ketua dan Tetua sekalian. Saya tidak bisa menerimanya, sebab tugas saya bukan hanya di sekte ini saja melainkan keseluruh dunia dan setelah urusan disini selesai saya akan langsung melanjutkan perjalanan. Mohon di maklumi keputusan yang saya ambil."

Melihat dan mendengar ucapan Tan hao membuat ketiga orang tersebut kecewa sekaligus bahagia.

Mereka kecewa karena gagal menjadikan orang yang hebat menjadi bagian dari sekte tapi mereka bahagia sebab Tan hao nyatanya tidak gila jabatan ataupun kekuasaan.

" ohh jika itu keputusan Junior, kami menerimanya. Kami hanya bisa mengucapkan Terima kasih atas kebaikan hati junior..." ucap Ketua Sun Sian yang di barengi dengan anggukan tetua Jing yun dan Feiying.

" Baiklah kalau begitu. Kalian telah berhasil menguasai pemahaman juga telah berhasil menyatu sempurna dengan spirit energi kalian. Mulai sekarang Kalian bernama 3 Tombak Dewa. Tidak ada julukan masing-masing karena kalian adalah satu.." kata Tan hao dengan wajah serius namun terdapat senyum tipis di bibirnya.

Mendengar itu mereka saling bertatapan heran serta bingung dengan pemberian nama julukan mereka.

"Junior, kami bersepeluh telah mempunyai julukan masing-masing. lalu bagaimana dengan yang lain?.." ucap Tetua Feiying dengan keheranan.

" Tentu saja itu julukan kalian setelah situasi ini selesai, untuk tetua yang lain tetaplah sama. Hanya kalian lah yang akan mengetahuinya nanti. Sekarang, yang terpenting menyusun langkah pertama.." ucap Tan Hao serius dingin.

" Baiklah aku mengerti maksudmu junior. Sebelum menyusun langkah selanjutnya lebih baik kita keluar dari sini dahulu.." Ucap Ketua Sun Sian.

" Ketua, aku berfikir untuk memintamu tetap berpura-pura masih dalam keadaan lumpuh dan menjalani hari-hari seperti saat masih sakit. Untuk rencana lainnya biarkan kami yang menjalankan.." kata Tan Hao dengan tangan melipat kebelakang.

"Maksud junior, aku masih harus berbaring di tempat tidur lagi setelah selama ini aku begitu tersiksa sekarang bisa bebas berjalan bahkan bertarung".. kata Ketua Sun sian dengan nada sedikit tinggi serta penuh keheranan.

"Ketua sekte tenanglah, aku memahami rencana junior Tan hao. Sekarang yang kita lakukan adalah menyembunyikan kesembuhanmu sampai kita menemukan pelaku yang meracuni Ketua, Sabarlah ketua ini untuk melancarkan rencana kita.." ucap Tetua Jing Yun meredakan keheranan Ketua Sun sian.

" Benar ketua Sun Sian, kita harus memancing ikan besar dengan umpan yang mereka buat sendiri.." ucap Tetua Feiying menimpali perkataan Tetua Jing yun.

Mereka saling beradu bicara sesuai pemikiran masing-masing yang hanya di perhatikan oleh Tan hao. Namun, Tetua Tiandou dibuat kebingungan dengan apa yang mereka bicarakan sampai-sampai berulang kali bergantian menatap ketua, tetua Jing yun dan Feiying yang sedang saling berbicara.

" Tunggu sebentar, apa yang kalian bicarakan? aku sungguh tidak memahami, bagaikan kambing mau di sembelih melihat kalian beradu argumen yang tak kumengerti, bisakah kalian jelaskan padaku?? kata tetua Tiandou dengan nada tinggi memecah pembicaraan mereka.

Melihat Kebingungan Tiandou, tetua Jing yun lah yang menceritakan semuanya dari awal sampai terakhir. Yang membuat Tiandou mengerutkan dahi lalu berubah geram hingga tatapan mata penuh amarah.

Tiandou tidak menyangka bahwa Tetua Shi fei akan melakukan hal sejauh itu.

"Baiklah, aku mengerti garis besarnya sekarang. Mari kita lakukan sesuai rencana. Pengorbanan Ketua sekte bukan hanya untuk kepentingan jabatan tapi juga menyangkut keseluruhan sekte Tujuh Tombak Emas.." ucap Tetua Tiandou tegas dengan nafas yang memburu.

" Tenanglah kalian semua, Aku yang menyarankan rencana ini. Jadi akulah yang akan bertanggung jawab. Jadi untuk melancarkan rencana awal kita, benda-benda ini akan sangat berguna.." kata Tan hao menengahi mereka dengan menjentikkan jarinya lalu tiba-tiba muncul banyak harta benda.

Sekali jentikan jari Tan Hao memunculkan beberapa kantong perak dan perunggu serta beberapa sumber daya yang terbilang aneh untuk mereka yang melihat.

Seperti, Sinai 7 warna, Buah Besi Hijau, Buah Kakao Ungu serta Buah Mange.

Semuanya adalah sumber daya bertipe buah buahan yang tidak pernah mereka temukan lagi di Benua Perak.

Selain itu ada beberapa ikat Rumput Giok Sutra.

Keempat orang tersebut yang melihat harta serta sumber daya kualitas tinggi langsung di buat diam seribu bahasa dengan tubuh bergetar pelan. Tatapan mereka takjub dengan adegan yang cepat dan tiba-tiba mereka lihat.