Sebenarnya Ye Yuan tidak benar-benar tidur dan mengabaikan Tan Hao, ia berencana mengasah ilmu kitab 1000 kehidupan yang kini menyatu dalam tubuh Tan Hao.
Ini di lakukan untuk mempercepat tingkat pemahaman serta tingkat penyatuan yang lebih sempurna.
Jika sempurna, maka Tan Hao tak perlu lagi mengaktifkan jika membutuhkan karena akan selalu aktif.
Dengan begitu maka pemahaman tentang Kitab Ilusi Dewa Yaoshan juga akan terus meningkat seiring waktu berjalan.
"Ehh, benar yang dikatakan kakak Ye Yuan, tak aku sangka di dalam sekte yang mempunyai banyak tetua berilmu tinggi juga mampu disusupi penghianat tanpa diketahui. Haiihh ... sepertinya akan memakan waktu lama aku berada disini, menyusahkan!" batin Tan Hao dengan senyum lesu.
Seiring mengikuti langkah Tetua Feiying yang lambat hingga begitu lama mereka berjalan belum menunjukkan akan sampai ke tempat Tetua.
Dalam langkahnya, Tan Hao mencari solusi paling tepat dan cepat tanpa ada pertarungan ataupun korban jiwa untuk mengungkap identitas pengkhianat sekte lalu menyelesaikan permasalahan yang ada dengan rapi.
Tan Hao beberapa kali menghela nafas serta mendongak ke atas dengan tangan di lipat kebelakang yang sesekali mengangguk pelan.
Semua kelakuan Tan Hao selalu di sertai senyuman lalu berubah mengerutkan dahi lalu tersenyum lagi hingga pada akhirnya Tan Hao mendapatkan ide bagus.
Setelah yakin akan rencananya, barulah ekspresi bodoh jahilnya serta riang murah senyumnya, tiba-tiba berubah menjadi ekspresi sangar tegas serta dingin tanpa senyum dengan tatapan penuh ketegasan.
Melihat semua yang dilakukan Tan Hao serta tingkahnya yang tiba-tiba berubah Ye Yuan tersenyum senang.
Ye Yuan memutuskan untuk tidak mengganggu rencana Tan Hao dengan tidak berkomunikasi selama belum mengungkap kebenaran.
Sebab ia takut Tan Hao akan pecah konsentrasi dengan rencana nya jika Ye Yuan ikut campur serta berbicara dengannya.
Sementara itu, Tan Hao baru menyadari jika sekte Tujuh Tombak Emas sangat luas serta terdapat banyak bangunan besar.
Tempat yang ia tuju ternyata terletak di tengah-tengah Sekte dengan dikelilingi bangunan melingkar yang hanya memiliki 10 pintu masuk.
Ternyata bangunan tersebut tempat tinggal kesepuluh Tetua yang letak nya seperti menjadi benteng tempat tinggal Ketua Sekte yang juga masih mempunyai tembok tinggi besar yang mengelilinginya serta hanya ada satu pintu masuk.
Sekilas bangunan bangunan itu terlihat rumit tata letaknya.
"Kita sudah sampai, ingat ketika nanti kau berada di dalam hanya berbicara tentang yang ingin kau katakan dan ketahui saja. Selain itu lebih baik diam." ujar Tetua Feiying mengingatkan Tan Hao sambil menunjuk bangunan besar yang sedikit terlihat karena tertutup benteng tinggi besar.
"Baiklah, aku mengerti Tetua." jawab Tan Hao singkat dengan raut wajah berbeda dari sebelumnya serta dengan nada yang dingin.
Perubahan Tan Hao itu di rasakan oleh Tetua Feiying dengan penuh tanda tanya serta kebingungan dan sulit menebak.
"Orang ini dengan begitu mudahnya mengubah sikap, sebenarnya siapa? darimana datangnya, sungguh sulit untuk kutebak." batin Tetua Feiying sambil melirik singkat ke arah Tan Hao berdiri mengamati seluruh bangunan yang ada.
Semakin memasuki kediaman sekte, mereka telah bertemu beberapa Tetua yang sebelumnya bertugas menjaga daerah luar kediaman Ketua sekte.
Dengan perkataan serta penjelasan singkat Tetua Feiying, para tetua pun tanpa bertanya lagi melainkan mengikuti menuju ke dalam kediaman Ketua sekte.
Setelah bertemu 6 orang Tetua sekte yang menjaga bagian luar, mereka lalu memasuki kediaman Ketua sekte.
Tetua Feiying berada paling depan dan Tan Hao di belakangnya serta keenam Tetua berada di belakang dan kanan kiri Tan Hao.
Seperti sedang mewaspadai Tan Hao.
Mereka berjalan dengan tanpa bicara dan suasana begitu hening dan dingin.
Hingga mereka berhenti tepat di depan pintu sebuah kamar.
"Tombak baja menghadap Ketua Sekte bersama kelima Tetua yang lain." seru Tetua Feiying di depan pintu kamar.
"Masuklah Tetua Fei." terdengar balasan dari dalam kamar.
Mendengar izin telah di berikan, mereka pun lantas memasuki kamar.
Tan Hao sempat terkejut melihat kondisi Seseorang yang tengah berbaring di tempat tidur. Meskipun orang itu sadar dan tengah berbicara dengan salah satu Tetua sekte.
Meskipun sesekali masih bisa tersenyum tapi kondisinya sungguh buruk. Tangannya menghitam dan seluruh tubuh sudah tidak bisa di gerakkan selain leher hingga kepala saja.
"Tetua Tombak Emas, ada seseorang yang ingin bertemu anda." ucap Tetua Feiying.
"Ohh aku melihatnya, bukankah kita sudah pernah bertemu sebelumnya?? baiklah lupakan soal itu. Tentang kedatanganmu mencariku ada masalah apa?" kata Tetua Jing Yun dengan mengangkat sebelah alisnya menatap tajam Tan Hao.
"Baik Tetua, Namaku Tan Hao. Kedatanganku kemari berhubungan dengan ini!"
Dengan cepat Tan hao memunculkan beberapa sumber daya langka dari cincin dimensi pemberian pamannya.
"Untuk menyembuhkan Ketua sekte Tujuh Tombak Emas." kata Tan hao dengan tegas serta dingin.
Tetua lainnya kecuali Tetua Feiying di buat tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Tan Hao seolah memunculkannya dari Ruang hampa dan yang lebih mengagetkan mereka adalah benda yang muncul adalah Sumber daya langka dengan kualitas tinggi yang sulit untuk di temukan.
Mereka tak bisa berkedip untuk waktu yang lama melihat benda berharga tinggi berada di hadapan mereka.
"Oh hohoho, anak muda kau sungguh sulit ditebak. Datang kemari menemuiku lalu menunjukkan semua ini dan berbicara ingin menyembuhkan Ketua Kami?? Apa kau pikir kami percaya dengan ucapanmu? seberapa besar pun kemampuanmu, sungguh tidak bisa kami percaya." kelakar Tetua Jing Yun yang segera tersadar dari keterkejutannya lalu dengan cepat menyerang Tan Hao dengan berbagai pertanyaan.
Meskipun dengan sumber daya langka yang sudah lengkap untuk menawar racun Ketua sekte, tapi itu hanya cukup untuk memperlambat tidak menyembuhkan. Tetua Jing Yun tau benar soal itu.
Karena memang masih butuh peracik obat untuk membuatnya yang memakan waktu tidak sebentar dan juga membutuhkan banyak lingkaran tenaga dalam untuk membantu menyerapnya setelah di konsumsi.
Oleh karena itu, Tetua Jing Yun tak percaya dengan apa yang dikatakan Tan Hao.
"Percayalah, aku punya kemampuan untuk itu! Sebaiknya aku memulai sekarang untuk membuktikan." tegas Tan Hao dengan tatapan dingin serta tajam.
Tatapan serta aura yang Tan Hao keluarkan membuat Para Tetua seakan sedang di lihat oleh sesuatu yang diluar kemampuan mereka. Sesuatu yang besar dan mengerikan.
"Baiklah anak muda aku beri kesempatan, sekarang mulailah biar kami berjaga selagi kau mempersiapkannya." sahut Tetua Jing Yun dengan wajah yang hampir pucat lalu dengan cepat kembali normal.
"Aku akan mulai tetapi aku menginginkan tetua yang lain keluar, cukup anda dan Tetua Feiying yang berada disini." pinta Tan Hao dengan berjalan pelan mendekati Ketua Sekte.
"Tidak bisa begini, kami harus disini untuk memastikan keamanan Ketua Kami dan memastikan kau tak omong kosong dan membohongi kami." seru Tetu Shi Fei dengan geram serta kedua tangan mengepal keras.
Tan Hao tidak menjawab seruan Tetua Shi Fei hanya menatap tajam disertai aura dingin menekan.
Melihat reaksi Tan Hao membuat semua tetua merasa ketakutan serta bimbang.
Namun, mereka tak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan Tan Hao.
"Sudahlah Tetua Shi Fei, kami berdua sudah cukup untuk memastikan semua itu, sekarang kalian keluar saja dulu." kata Tetua Feiying menengahi suasana yang menegangkan itu.
Tetua lain mengikuti perkataan Feiying, termasuk Tetua Shi Fei namun dengan dengusan keras serta eraman menahan amarah.
"Baik aku turuti, tapi jika terjadi sesuatu kalian yang harus bertanggung jawab." sinis Tetua Shi Fei dengan langkah emosi meninggalkan ruangan.
Setelah situasi cukup tenang, dan mereka semua dipastikan sudah meninggalkan kediaman Ketua sekte barulah Tan Hao menghela nafas pelan yang membuat kedua Tetua senior itu saling bertatapan kebingungan.
"Maafkan aku jika terlalu arogan dan kejam pada para Tetua sekte. Aku melakukan semua itu karena memiliki alasan." ujar pelan Tan Hao yang masih menunjukkan ekspresi dingin.
Namun tidak terlihat kejam dan tajam.
"Oh anak muda, kau sungguh tau caranya membuat yang tua ini dalam masalah." kata Tetua Jing Yun dengan wajah lega.
"Jadi, Apa alasanmu? sampai mengubah sikapmu sejauh ini?" ucap Tetua Feiying tenang namun penasaran.
Hanya Tetua Feiying yang daritadi masih terlihat tenang, sebab ia sudah mengetahui sikap asli Tan Hao semenjak beradu jurus.
Kemudian Tan Hao menjelaskan alasannya sambil menyentuh beberapa titik tubuh Ketua Sekte.
"Apakah Tetua tidak tau jika diantara para tetua ada salah satu Pengkhianat sekte yang menjadi mata-mata sekaligus orang yang meracuni Ketua Sekte!" terang Tan Hao serius dengan masih memeriksa tubuh Ketua sekte.
"Apa maksudmu?!" kata Tetua Jing Yun kaget bukan main mendengar perkataan Tan Hao.
"Pengkhianat yang membocorkan rahasia sekte serta membocorkan semua aktifitas seluruh anggota sekte?? yang merampok serta membunuh anggota sekte yang pergi melakukan misi?" kata Tetua Feiying memastikan.
"Benar Tetua Fei, Tapi bukan hanya salah satu Tetua saja namun seluruh anggota tetua itu juga." jelas Tan Hao menatap tetua Feiying dengan senyum tipis.
"Anak muda jangan bertele-tele. Katakan saja yang kau ketahui. Siapa orang itu ? dan darimana kau tau dia pengkhianat, Tanpa bukti yang jelas. Aku anggap kau sedang mengadu domba kami." seru Tetua Jing Yun yang menahan emosinya.
"Orang itu adalah Tetua Shi fei. Untuk masalah bukti, aku belum memilikinya. Tapi, untuk itu lah kenapa aku hanya meminta kalian yang berada disini. Aku punya sebuah rencana yang butuh bantuan kalian juga Ketua sekte." ucap Tan Hao penuh dengan ketegasan serta keyakinan sambil duduk di samping Ketua Sekte yang sejak tadi ternyata sudah di buat tertidur oleh Tan Hao tanpa disadari para Tetua.
"Rencana?? Maksudmu kami harus berpura-pura begitu??" tanya Tetua Feiying dengan tangan membuka kedepan.
"Benar. Tetua Jing Yun Dan Tetua Feiying serta Ketua Sekte harus bekerja sama untuk membongkar segalanya. Tentang orang di baliknya, tujuan serta alasan mereka." kata Tan Hao menjelaskan.
"Baiklah kami akan mengikuti rencanamu, tapi sebelum itu kau harus menyembuhkan Ketua Sekte seperti janjimu." ucap Tetua Jing Yun menyetujui rencana Tan Hao dengan emosi yang sedikit reda.
"Tenang lah, semua sumber daya tadi tidak cukup untuk menyembuhkan meskipun aku mampu membuat pilnya. Aku punya pil lain yang lebih tinggi kualitas nya."
" Pil Sutra 7 Kehidupan!" seru bersamaan Tetua Jing Yun dan Tetua Feiying dengan terkejut dengan wajah pucat tak percaya.
"Yaa kalian benar, Yang aku maksud adalah Pil Sutra 7 Kehidupan. Pil ini lebih tinggi dari pil yang terbuat dari bahan sumber daya tadi yang hanya tingkat 5, Pil Darah Es.." kata Tan Hao dengan menunjukkan Pil berwarna putih susu serta bercorak emas, setiap corak terdapat 7 helaian halus yang mengikuti pola corak.
"Berhentilah terkejut. Sedikit menjauhlah, lindungi tubuh kalian dengan aura tenaga dalam terkuat kalian. Aku akan Mulai." pinta Tan Hao menyadarkan kedua tetua yang mematung tak berkedip.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Sutarwi Ahmad
tan,'erbertindak serius nih,siapayg tngdlmnya blm sempurna siap muntah darah .
2024-02-11
1
Dzikir Ari
Tunjukan tingkatan pendekar ya Tor 🙏
2023-06-19
1
Dyneys
nyimmmmaaakkksssss
2023-05-13
0