Setelah menyadarkan Tetua yang mematung. Tan Hao mulai mengobati Tetua Sekte dengan cara yang tidak biasa.
Dengan memasukkan Pil Sutra 7 Kehidupan ke mulut Ketua Sekte lalu mendudukannya.
Tangan kanan memegang kepala Ketua Sekte serta tangan kirinya memegang punggung bagian bawah ketua sekte.
Hal itu membuat kedua tetua mengernyitkan dahi, sebab cara tersebut belum pernah mereka lihat sebelumnya karena yang paling umum adalah kedua tangan berada di punggung bagian atas untuk mengalirkan tenaga dalam.
Jelas yang di gunakan Tan Hao bukanlah tenaga dalam melainkan Spirit energi yang lebih kuat dari tenaga dalam. Oleh karena itu cara kerja nya juga berbeda sebab bukan hanya dialirkan tapi juga di kontrol serta di gerakkan secara menyeluruh kesetiap bagian tubuh darah dan tulang.
Belum sempat bertanya tentang tata cara pengobatannya, kedua Tetua di kejutkan dengan sebuah ledakan aura energi Putih Keemasan disekitar Tan Hao yang menyelimuti Ketua sekte.
Ledakan itu merupakan Aura spirit yang dimiliki Tan Hao.
Meskipun Tan Hao menekan sekecil mungkin dampaknya untuk sekitarnya namun tetap saja itu adalah ledakan aura energi yang besar.
Tetua Jing Yun dan Tetua Feiying bukan hanya mundur beberapa langkah tapi juga jubah mereka terkoyak serta permukaan kulit mereka juga terasa tersayat ribuan jarum tajam.
Meskipun sudah melindungi tubuh dengan semua tenaga dalam yang mereka miliki sesuai permintaan Tan Hao yang awalnya mereka mempertanyakan untuk apa hal tersebut dilakukan.
Kini mereka menyesal karena tak mempersiapkan diri lebih awal. Meskipun dampak yang mereka terima adalah yang paling ringan. Sebab jika mereka tak siap sudah dipastikan tubuh mereka lenyap tak berbekas.
"Tetua Feiying, apa kau baik-baik saja? sungguh tak ku sangka akan seperti ini. Sepertinya jika lebih lama lagi, tenaga dalamku tak akan cukup untuk melindungi tubuhku." ucap Tetua Jing yun dengan suara bergetar menahan aura yang menyakitkan.
"Aku baik-baik saja Tetua Jing, tapi sama sepertimu aku juga tak sanggup lebih lama lagi. Sungguh kemampuan orang ini sangat mengerikan. Diluar daya pikirku." sahut Tetua Feiying merasakan hal yang sama dengan Tetua Jing yun.
Tapi bukan hanya kedua Tetua saja yang merasakan.
Sebab aura energi itu menciptakan pusaran cahaya menyilaukan membumbung tinggi hingga menembus awan.
Tak hanya seluruh anggota sekte yang takjub melihat cahaya indah menyilaukan itu namun juga seluruh wilayah dengan cakupan pandangan yang bisa melihat juga menyaksikan sebuah Aura energi putih keemasan membumbung tinggi.
Semua orang yang menyaksikan, menyakini bahwa ada seorang yang sedang meracik obat tingkat 6.
Dan mereka yang melihat itu segera menyusun rencana untuk mencari serta menemukan seseorang itu untuk kepentingan sekte mereka sendiri.
Meski belum bisa meracik obat tetapi Tan Hao memiliki jutaan pil berbagai jenis yang berada di dalam cincin dimensi alam.
Pil-Pil itu sudah pasti pembuatnya adalah Yao Liu selama berada di dalam hutan pulau phoenix yang memang dia buat untuk keperluan Tan Hao.
Ledakan Aura spirit Tan hao hanya beberapa menit namun bagi kedua tetua yang berada di dekatnya terasa beberapa hari.
Dengan semakin meredupnya cahaya dari aura itu Tan Hao telah menyelesaikan tugasnya.
Setelah Aura itu hilang barulah Tan Hao melepas kedua tangannya.
Yang terlihat adalah Tubuh Ketua sekte sudah tidak ada tanda hitam apapun. Terlihat kembali normal meskipun masih dengan mata yang tertutup tapi Ketua Sekte telah sadar sepenuhnya.
"Haahh akhirnya selesai juga. Seharusnya sudah tidak apa-apa lagi." gumam pelan Tan Hao sambil terduduk penuh keringat.
"Terima kasih Tuan, kau telah menyembuhkanku. Kau kah Raja Alkemis yang diutus para Tetua untuk penyembuhanku?" Ucap Ketua Sun Sian dengan membuka mata nya perlahan.
"Oh ketua sudah sadar, ehh bukan bukan. Aku hanya seseorang yang sedang membantu Tetua Tiandou menyelesaikan misi nya. Aku hanya pengelana biasa. Dan Ketua bisa Memanggilku Tan Hao.. emmm tak perlu memanggil Tuan karena umurku masih 13 tahun hehe." ucap Tan hao dengan tersenyum tipis.
"Oh benarkah? seorang muda sepertimu? ah tidak. Anak sepertimu memiliki kemampuan yang luar biasa, sungguh anak berbakat, jika begitu sebagai ucapan terima kasihku. Maukah kau menjadi salah satu murid sekte kami, ah tidak kurasa itu tak cukup?" kata Ketua Sun Sian dengan menatap Tan Hao lebih jelas lagi.
"Ahh kalau soal itu tidak masalah ketua, tapi soal menjadi murid, maaf aku tidak bisa. Biarkan Tetua Jing yun dan Tetua Feiying yang menjelaskan." ucap Tan Hao dengan memberi hormatnya.
Tan hao masih tidak menyadari kondisi Kedua tetua itu karena terhalang samar oleh kelambu tempat tidur.
"Ah iya bukankah tadi Tetua Jing ada disini bersama Tetua Fei, kemanakah mereka?" kata Ketua Sun Sian menanyakan sambil melihat sekitar yang telah porak poranda disebabkan ledakan aura tadi.
"Ehh, maaf ketua atas kerusakan ini. hehe."
"Tidak masalah tidak masalah, hanya hal kecil."
"Sudah cukup kalian berbicaranya!! Hei bocah coba kau lihat kedua orang itu? kondisinya menyedihkan!" seru Ye Yuan mengingatkan Tan hao.
Dengan cepat Tan hao memandang dua orang yang sedang tergelatak pingsan dengan luka sayatan menyeluruh di tubuh mereka dengan jubah yang sudah menjadi debu hanya sedikit bagian celana yang tersisa.
Melihat itu dengan cepat Tan hao mengeluarkan Dua pil tingkat 5 "Pil Darah Es" dan langsung mendekati kedua tetua untuk segera di serapkannya.
Setelah kedua tetua itu tersadar dan kembali membaik dengan luka yang mulai menghilang.
Mereka memandang Tan Hao dengan tatapan kesal yang konyol tanpa emosi.
"Ehh kenapa dengan ekspresi kalian itu,-!! Baik baik ... aku meminta maaf karena lupa menjelaskan dampaknya." ucap Tan hao tersenyum kecut dengan wajah masa bodohnya.
"Bocah sialannnn, kubunuh kau.. kesini kubunuh kauu.." ucap Tetua Jing yun dengan muka konyol dengan tangan mengayun-ayun yang tubuhnya di dekap Tetua Feiying yang berekspresi sama juga.
"Aaammmpppuunnn, beginikah cara kalian berterima kasih pada pahlawan..." seru Tan hao dengan berlari kesana kemari tak jelas dengan dua tangan keatas.
Melihat tingkah mereka bertiga Ketua Sekte hanya tersenyum senang.
"Sepertinya aku harus terbiasa lagi dengan bertambah satu orang yang kekanak kanakan, aihh mereka bertiga sepertinya punya ikatan khusus hahaha." gumam pelan Ketua Sekte dengan menggelengkan kepala melihat kekonyolan kakek.kakek serta cucunya.
"Kalian sudah cukup, berhentilah berbuat konyol." seru Ketua Sekte yang ternyata sudah berdiri melihat aksi mereka.
Kompak mereka bertiga menoleh dengan hanya memasang ekspresi datar dan serempak berkata
"Oh Ketua sudah bangun."
"Hei heii sambutan macam apa itu?" kata Ketua Sekte yang tanpa terasa mengikuti aksi mereka.
Ye yuan pun yang menyaksikan mereka dari dalam alam pikiran Tan Hao merasa malu dan muak dengan tingkah mereka.
Setelah semua itu dengan cepat ekspresi mereka berubah serius yang membuat Ketua sekte menepuk jidatnya pelan.
"Ketua Sekte, biar kan kedua tetua ini yang menjelaskan. sementara itu aku akan memasang pelindung supaya pembicaraan kita tak terdengar siapapun." kata Tan Hao dengan dinginnya.
Hal itu membuat bingung Ketua sekte dan kedua Tetua hanya mengangguk tanda setuju. Kesembuhan Ketua Sun Sian nyatanya tak membuat kedua tetua tombak terkejut, mereka lebih memikirkan tentang pengkhianat sekte serta apa yang telah dia lakukan selama ini pada Sekte Tujuh Tombak Emas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
Sutarwi Ahmad
KLO udah ada penghianatsdh adatanda2kerusakan bila tidak ditangan DG benar.
2024-02-11
0
Dzikir Ari
Kalau sdh ada penghianat....
hancur sdh semua harapan
2023-06-19
1
bosan baca kata " dengan muka konyolnya"
"dengan wajah bodohnya"
2023-05-19
0