Setelah mendapat perintah, orang kepercayaan Tuan Jonathan langsung melaksanakan tugasnya. Dia mengecek semua CCTV dimana Sandra bekerja. Tingkah laku Sandra saat selalu berusaha mendekat dan memperhatikan orang orang yang melakukan perbincangan di ruang ruang pertemuan terekam di dalam semua CCTV.
Bukti bukti tingkah laku Sandra yang mencurigakan sudah didapat. Orang kepercayaan Tuan Jonathan lalu melaporkan temuannya kepada Stave kepala divisi HRD. Stave kemudian menghubungi Tuan Jonathan lewat sambungan telpon.
“Jangan dulu dikeluarkan Stave, lihat dulu. Siapa sebenarnya dia dan siapa yang menyuruhnya.” ucap Tuan Jonathan saat menerima sambungan telpon dari Stave.
“Kamu pindah saja di bagian yang tidak berhubungan dengan pembicaraan pembicaraan penting. Di rekaman dia tidak melakukan pengambilan barang atau data data. Dia tidak pernah memegang alat alat penting perusahaan.” ucap Tuan Jonathan selanjutnya, beliau juga mendapat kiriman rekaman CCTV dari orang kepercayaannya.
“Kalau melihat tingkahnya yang memperhatikan perbicaraan pembicaraan penting ada kemungkjnan dia anak pintar. Siapa tahu dia benar benar anak panti yang cerdas dan berpotensi. bisa dimanfaatkan untuk Jonathan Co.” ucapnya lagi
“Baik Bos, kalau dia benar anak yang cerdas dan kesalahan kerja kemarin hanya karena ingin tahu siapa pemilik Jonathan Co, sayang kalau dibuang.” ucap Stave menyetujui keputusan Tuan Jonathan.
“Baiklah, terserah kamu mau kamu tempatkan dimana anak itu. Tapi tetap awasi dia.” ucap Tuan Jonathan lalu mengakhiri sambungan telponnya.
Setelah sambungan telpon dengan Tuan Jonathan terputus. Stave berganti menghubungi Ibu Rina, Stave menceritakan semua hal tentang Sandra. Dan meminta agar Sandra menghadap dirinya. Ibu Rina yang sudah sayang kepada Sandra merasa sedih karena akhirnya Sandra harus keluar dari divisinya.
“San.” panggil Ibu Rina pelan dan pasti. Sandra yang sedang bekerja menoleh ke arah ibu Rina.
“Iya Bu.” jawab Sandra lalu datang mendekat ke meja Ibu Rina.
“Kamu dipanggil kepala divisi HRD.”
“Saya Bu?” tanya Sandra memastikan sambil tangannya menunjuk pada dadanya sendiri. Ibu Rina menganggukkan kepala.
“Sekarang kamu ke sana.” ucap Ibu Rina setelahnya. Sandra lalu bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan ruangan ibu Rina.
Wika yang mendengar dan melihat pembicaraan Ibu Rina dan Sandra, merasa sangat penasaran dan juga senang. Ia sudah menduga pasti Sandra mendapat peringatan keras dari HRD. Wika terlihat bibirnya tersenyum puas.
Sandra berjalan menuju ke ruang HRD, bagaimanapun dia kuatir jika dikeluarkan dari Jonathan Co sebelum misi selesai. Sandra memgetuk pintu setelah berada di depan ruang HRD.
“Akhirnya tidak ada lagi yang menolongmu, gembel tetap gembel.” ucap karyawan cantik HRD saat membukakan pintu buat Sandra. Sandra tidak menghiraukan hinaan dari karyawan cantik HRD itu. Dia terus berjalan menuju ke ruangan pimpinan HRD.
“Selamat siang Pak.” sapa Sandra.
“Siang. San, kamu tahu kesalahanmu?”
“Iya Pak, tidak konsentrasi dalam kerja.”
“Bagus kalau kamu tahu letak kesalahanmu. Jadi.... agar tidak ada yang mengganggu konsentrasi kerjamu, kamu pindah divisi. Kamu mulai sekarang pindah ke devisi cleaning service.” ucap Stave, Sandra sedikit lega karena tidak dikeluarkan dari Jonathan Co.
“Kamu sekarang balik ke ruang Ibu Rina kamu ringkasi barang barangmu. Kamu kembalikan seragam divisi pantry. Kamu langsung temui Pak Tarno kepala divisi cleaning service.”
“Ruangannya di mana Pak?” tanya Sandra.
“Di basement.”
Sandra dengan lesu meninggalkan ruangan HRD. Hinaan dan cibiran oleh karyawan cantik HRD tidak masuk dalam telinganya. Dia senang masih bisa berada di Jonathan Co, namun sangat menyesal karena tidak tanggap dengan isyarat panggilan Riris jadi hilang kesempatan bisa menguping pembicaraan pembicaraan penting dan mendeteksi orang orang petinggi Jonathan Co.
Sandra memasuki ruang kerja Ibu Rina dia lalu meringkasi barang barangnya. Wika yang melihat Sandra meringkasi barang barangnya, tersenyum senang.
“Ada yang diusir nih.” ucap Wika pelan agar tidak terdengar Ibu Rina.
“Selamat jalan ya mbel.. “ ucapnya lagi sambil tersenyum penuh ejekan.
“Iya selamat tinggal.” ucap Sandra singkat dan datar tanpa menoleh dia masih sibuk meringkasi barang barangnya. Dia tidak ingin membalas hinaan dari Wika karena tidak ingin membuat keributan dan masalah yang tidak penting. Baginya saat ini yang terpenting mencari sasaran. Setelah selesai meringkasi barang barangnya Sandra menghadap Ibu Rina lagi.
“Bu, Sandra pamit dan minta maaf ya. Seragam nanti saya kembalikan setelah saya mendapat seragam dari divisi yang baru Bu.”
“Iya, hati hati, kamu masih boleh tinggal di rumahku San.” ucap Ibu Rina, Sandra menjawab ucapan terimakasih lalu bersalaman dan setelahnya meninggalkan ruangan Ibu Rina.
Sandra berjalan menuju lift khusus karyawan untuk menuju basement, lantai paling bawah. Di sepanjang perjalanan karyawan yang melihatnya tampak wajah wajah dengan senyuman ejekan.
“Kok ke basemet memang ada pertemuan penting di lantai dasar? Mana ada petinggi ke lantai dasar, kan lantai dasar tempatnya cleaning service dan gudang.” ucap salah satu karyawan di dalam lift saat melihat Sandra memencet tombol lantai basement.
“Ha... Ha... mungkin mau memberi jamuan pada kita kita.” ucap seorang karyawan memakai baju seragam cleaning service.
Sandra hanya menjawab dengan senyuman. Setelah pintu lift terbuka di lantai yang dituju, Sandra keluar dari lift dan juga karyawan karyawan di dalam lift yang menghina Sandra. Sandra terus berjalan tujuannya ke ruangan pimpinan cleaning service. Terlihat banyak karyawan dengan seragam cleaning service sedang beristirahat. Mereka semua menatap Sandra dengan tatapan tidak suka. Sandra tampak sedikit bingung mencari ruangan pimpinan sebab ternyata luas juga dan banyak ruangan ruangan tertutup di basement.
“Kak, ruangan Pak Tarno dimana?” tanya Sandra pada salah satu karyawan. Seperti kejadian kejadian sebelumnya pertanyaan Sandra tidak dijawab. Sandra mengulangi pertanyaan pada karyawan lain hasilnya tetap sama tidak dijawab atau hanya mengangkat kedua bahunya.
“Kak, ruangan Pak Tarno dimana?” tanya Sandra sekali lagi.
“Cari di google map.” jawab salah satu karyawan dan karyawan yang lain tertawa.
Sandra lalu mengambil hape jadulnya lalu memencet mencet. Tindakan Sandra itu justru membuat karyawan karyawan tertawa terbahak bahak. Sandra tidak menghiraukan tawa mereka. Sandra memasukkan hapenya di saku. Sandra sedikit kuatir sebab tidak mendapatkan getaran apapun. Sandra mengamati sekelilingnya, lalu menduga tempat di basement kemungkinan yang membuat sistem radarnya tidak bekerja. Dia lalu mengambil hapenya lagi, dia memencet modus yang sesuai untuk lokasinya saat ini. Lalu dia memasukkan lagi hapenya ke dalam saku. Benar sekarang dia bisa merasakan getaran radarnya, Sandra lalu berjalan sesuai radar yang dia tangkap.
“Kok langkah dia menuju ke ruangan Pak Tarno?” ucap salah satu karyawan.
“Mungkin tadi sms Bu Rina, siapa lagi yang mau membantu selain Ibu Rina.” ucap yang lain.
“Jojo mungkin juga.”
Sandra berdiri di depan ruangan pimpinan cleaning service. Sandra mengetuk pintu pelan.
“Masuk.” terdengar suara berat dari dalam ruangan. Sandra membuka pintu pelan pelan, tampak seorang laki laki paruh baya berkulit gelap dan kumis tebal melintang di atas bibirnya, sedang duduk di belakang meja.
“Duduk.” ucapnya lagi tanpa menoleh dia masih fokus dengan kertas kertas di atas mejanya. Sandra lalu duduk di kursi di depan meja tersebut.
“Kamu Sandra?”
“Iya Pak, saya disuruh Pak Stave menghadap Anda.”
“Hmmm.... Ini jadwal kerjamu. Kamu harus sampai di kantor jam enam pagi. Kerja membersihkan ruangan kerja sebelum para staf datang. Setelahnya membersihkan ruang ruang meeting yang tidak dipakai. Dan pekerjaan lainnya bisa kamu lihat di job deskripsi.” ucap Pak Tarno sambil menyerahkan kertas pada Sandra.
“Dan ini seragammu, langsung pakai dan kamu masuk ke groupmu itu. Kalau ada pertanyaan langsung tanyakan pada pimpinan group.” ucap Pak Tarjo sambil menyerahkan seragam dalam bungkusan plastik bening.
Sandra lalu keluar dari ruangan Pak Tarno sambil membawa seragam barunya. Dia berjalan mencari group kerjanya sesuai petunjuk Pak Tarno. Saat berada di depan ruangan yang ditunjukkan Pak Tarno tampak beberapa karyawan yang tadi sedang istirahat sudah akan memulai pekerjaannya lagi. Sandra lalu menemui pimpinan group, sama seperti sikap yang dia terima dari Wika. Sikap yang tidak bersahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
💐Nie Surtian💐
koq seperti itu yach... ditanya ga di jawab... Iri tanda ga mampu... Sadar diri harusnya...
2024-02-28
1
Anie Haruto
begitulah kita hidup dijaman cwek good loking lebih dihargai..
2023-11-26
4
Neng Alifa
itu satu gedung akhlaknya gitu semua apa gmana. belagu'' banget astaga
2022-12-23
4