Bab. 6. Kacamata Sandra

Sandra sudah bekerja dengan seragam barunya. Postur tubuhnya yang ideal tampak indah dengan baju seragam baru. Hanya wajahnya saja tidak berubah masih tampak cupu dan lugu. Namun demikian tampilan Sandra dan job Sandra membuat iri banyak karyawan.

Sandra sudah mulai mengantar jamuan pada pertemuan pertemuan penting yang mana dihadiri oleh orang orang penting. Selama Sandra bekerja, dia selalu menguping pembicaraan pembicara para petinggi perusahaan. Dia juga membawa alat perekam yang tidak diketahui oleh siapapun. Kacamata dan hape Sandra adalah dua alat yang digunakan Sandra untuk menjalankan misinya.

Wika adalah orang yang dengan level paling tinggi tingkat irinya pada Sandra. Dia akan membuat celaka dengan mengambil kacamata Sandra atau membuat rusak kacamata Sandra. Wika mencari cara bagaimana agar Sandra lepas dengan kacamatanya atau membuat kacamata Sandra pecah.

“Sial benar kenapa aku bisa satu ruangan dengan teropong berjalan itu. Tugasku yang menyenangkan. sudah diambil alih olehnya juga. Aku tidak bisa mencuri curi pandang pada menejer muda yang keren.” gerutu Wika saat seorang diri di dalam ruang kerjanya. Sebab ibu Rina sedang meeting dan Sandra bertugas mengantar jamuan.

“Aha.. aku punya ide brilian. Kalau gembel cupu itu tidak pakai kacamatanya pasti dia tidak bisa bekerja.” ujar Wika dengan senang sebab dia mendapatkan cara untuk membuat Sandra celaka. Wika lalu melanjutkan kerjanya dengan bersenandung sebab merasa senang hatinya.

Dan tidak lama kemudian pintu terbuka, Wika menoleh ke arah pintu,

“San.” ucap Wika pada Sandra saat Sandra masuk ke dalam ruangan usai mengantar jamuan pertemuan penting kepala divisi yang mana ibu Rina juga masih berada di sana.

“Iya Kak Wika.”

“Kamu sudah tahu belum kalau perusahaan kita akan merayakan hari jadinya.”

“Belum Kak, kapan?”

“Masih 2 bulan lagi, tapi sudah ada persiapan. Kamu mau bantu kan persiapan di divisi kita.”

“Pasti Kak, tapi ibu Rina belum memberitahu.”

“Ah.. untuk masalah ini ibu Rina tahunya jadi.”

“Masalah apa?”

“Kan saat acara ada lomba olah raga antar divisi. Nah divisi kita sudah latihan kamu ikut latihan ya.”

“Olah raga apa?”

“Basket, volly, tepuk bulu.”

“Aku tidak bisa olah raga itu Kak.”

“Kalau tidak bisa main jadi supporter, harus dukung divisinya apalagi kamu anak baru harus memberi kontribusi.”

“Baik Kak, latihannya dimana?”

“Di belakang ada lapangan. Nanti ada latihan kamu ikut ya.”

“Aku ijin dulu dengan Ibu Rina.”

“Kayak anak TK saja apa apa minta ijin mentang mentang anak kesayangan ibu Rina.” ucap Wika lalu terlihat Wika menghubungi teman temannya dengan hapenya. Dan mereka semua sepakat untuk memberi pelajaran pada Sandra sepulang kerja di lapangan basket.

Sandra yang sudah duduk di kursinya mendadak ada notifikasi di hapenya. Dia mengambil hapenya setelah dibuka notifikasi terpampang sadapan pembicaraan Wika dan teman temannya yang akan memberi dia pelajaran di lapangan basket. Sandra lalu memasukkan lagi hapenya.

“Harus waspada aku.” gumam Sandra dalam hati. Sandra lalu kembali melanjutkan kerjanya.

“Paling juga sms dari operator seluler San, ga usah dibuka buka hape jadulmu itu.” ucap Wika mencibir

“Bukan Kak, ini tadi dari kominfo.” jawab Sandra dengan culunnya dan Wikapun percaya.

“Ha.... ha.... .” tawa Wika pecah menertawakan Sandra padahal Sandra membohonginya.

Saat sore hari Sandra dan Wika sudah selesai bekerja, mereka berdua sudah memberesi semua pekerjaannya. Sedangkan ibu Rina belum selesai meeting.

“Ayo San, tidak usah nunggu ibu Rina, meeting mereka mungkin belum selesai.”

“Kak, kan tidak membawa baju olah raga.” ucap Sandra berdalih agar tidak jadi latihan basketnya.

“Di bawah ada pakaian olah raga bersih.”

“Ayo.” ucap Wika sambil menarik tangan Sandra, dia sudah tidak sabar untuk memberi pelajaran pada Sandra.

Wika berjalan cepat sambil menggandeng tangan Sandra. Dan tidak lama kemudian mereka berdua sudah berada di halaman belakang gedung dan memang ada lapang basket, volly dan badminton. Tidak lama kemudian muncul beberapa karyawan pantry sudah memakai baju olah raga. Wika cepat cepat mengajak Sandra ke ruang ganti.

“Kak, aku kan tidak bisa main aku duduk nonton saja ya, tadi katanya aku hanya sebagai supporter saja.”

“Sudah latihan saja, kalau memang benar benar tidak bisa baru kamu duduk sorak sorak.”

Sandra akhirnya dengan terpaksa harus memakai baju olah raga tersebut. Saat masuk ke dalam kamar ganti Sandra bingung sebab baju olah raga tersebut tidak ada sakunya.

“Haduh bagaimana ini hape aku taruh dimana, tidak mungkin aku titipkan ke orang lain atau kubiarkan jauh dariku.” gumam Sandra sambil matanya melihat lihat isi di dalam kamar ganti itu. Namun tiba tiba Sandra tersenyum saat matanya melihat ada tas plastik besar. Dia lalu mengambil tas plastik itu lalu menaruh hape di dalamnya dan diikatkan di pinggangnya lalu dia menutupinya dengan kaos olah raga.

“Aman.” ucap Sandra pada dirinya sendiri. Dia lalu keluar dari ruang ganti sambil membawa seragam dan tasnya.

Terlihat teman temannya sudah menunggu. Wajah wajah dengan senyuman licik meremehkan dan ingin membully Sandra tampak pada mereka semua.

“Seragam, tas dan kacamatamu taruh di situ, kayak kita semua.” teriak Wika yang sudah berada di antara mereka sambil menunjuk tempat untuk menaruh barang. Wika sebenarnya sangat ingin Sandra melepas kacamatanya lalu dia akan mengambilnya.

“Wik, bagaimana mungkin Sandra tidak pakai kacamata. Bisa nabrak nabrak nanti.”

Sandra akhirnya menaruh seragam dan tasnya sama dengan teman teman yang lain. Lalu mereka semua masuk ke dalam lapangan basket. Mereka berlatih normal seperti tidak ada maksud jahat pada Sandra. Namun lama lama bola selalu mengarah pada kepalanya Sandra. Sandra selalu bisa menangkap bola atau menghindari kepalanya dari benturan bola.

Beberapa menit kemudian secara tiba tiba tubuh Sandra dipegangi oleh beberapa orang dan ada orang yang mengarahkan bola kepada kepalanya. Sandra memiringkan kepalanya namun sayang kacamatanya tetap terkena benturan bola, dan terjatuh. Semua orang yang memegang Sandra langsung melepaskan tubuh Sandra sambil mendorong tubuh Sandra. Sandra terhuyung jatuh. Wika yang melihat kacamata Sandra jatuh dengan cepat kakinya terarah akan menginjak kacamata itu. Namun sebelum kaki Wika menyentuh dengan cepat Sandra menyambar kacamatanya.

“Latihan hari ini cukup, baju olah raga di bawa pulang dan dicuci besok dikembalikan.” ucap Wika ketus cenderung kesal sebab gagal menginjak kacamata Sandra.

“Padahal kamu cantik tanpa kacamata, tapi kamu tidak bisa melihat apalagi hari sudah akan mulai gelap. Selamat meraba raba....” ucap salah satu dari mereka.

Lalu mereka semua pergi meninggalkan Sandra seorang diri. Sandra bangkit berdiri lalu mengamati kacamatanya, tidak pecah lensanya sebab lensa anti pecah nanti bingkai tampak bengkok. Wajah Sandra tampak sangat kuatir sebab di dalam bingkai itu ada instrumen instrumen halus untuk mendukung cara kerja radarnya.

Sandra memakai kacamata tersebut lalu berjalan ke ruang ganti. Tampak suasana sudah sepi sepertinya yang lain sudah beranjak pulang. Setelah selesai berganti Sandra cepat cepat menyusul keluar untuk pulang ke rumah ibu Rina dengan memakai transport umum.

Sesampai di rumah hari sudah gelap. Pak No yang berada di pintu gerbang menanyakan pada Sandra kenapa Sandra pulang malam dan tidak bersama ibu Rina. Sandra menjawab dengan jujur bahwa dia diajak latihan basket Wika. Setelah memberi keterangan pada pak No, Sandra langsung menuju ke kamarnya. Dia menyalakan lampu lalu membuka kacamatanya. Dia mengecek kerusakan yang terjadi dan dengan tekun membetulkan segala kerusakan, agar sistem radarnya bisa berfungsi lagi. Sampai larut malam Sandra masih berjibaku dengan alat alatnya, sampai sampai dia belum makan dan belum mandi.

Terpopuler

Comments

💐Nie Surtian💐

💐Nie Surtian💐

Baru baca sampai bab ini... Bagus ceritanya... bikin penasaran... Suka sama Sandra, kuat mentalnya...

2024-02-28

2

Nia Sulistyowati

Nia Sulistyowati

semangat mbak sandra,,author selalu bersamamu😁

2024-02-08

2

Zanora

Zanora

semangat ya thor 😘

2023-02-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Misi Dimulai
2 Bab. 2. Jonathan Co
3 Bab. 3. William Group
4 Bab. 4. Karyawan Baru
5 Bab. 5. Karyawan Kesayangan
6 Bab. 6. Kacamata Sandra
7 Bab. 7. Radar Bergetar
8 Bab. 8. Curiga
9 Bab. 9. Pindah Divisi
10 Bab. 10. Rahasia Sang Sekretaris
11 Bab. 11. Tawaran Sang Sekretaris
12 Bab. 12. Perjodohan Vadeo
13 Bab. 13. Pertunangan Vadeo
14 Bab. 14. Menjadi Sekretaris Pribadi Vadeo
15 Bab. 15. Titik Terang
16 Bab. 16. Curahan Hati Vadeo
17 Bab. 17. Mengumpulkan Bukti
18 Bab. 18. Jebakan Justin
19 Bab. 19. Dalam Bahaya
20 Bab. 20. Melarikan Diri
21 Bab. 21. Alarm
22 Bab. 22. Rumah Sakit
23 Bab. 23. Vadeo Mencari Sandra
24 Bab. 24. Kedatangan Alexandria
25 Bab. 25. Rencana Alexandria
26 Bab. 26. Laporan Alexandria
27 Bab. 27. Vadeo Memergoki Riris
28 Bab. 28. Rencana Baru Justin
29 Bab. 29. Proses Hukum Dimulai
30 Bab. 30. Justin Melarikan Diri
31 Bab. 31. Pertemuan Vadeo dan Alexandria
32 Bab. 32. Di Ambang Kebingungan
33 Bab. 33. Rencana Justin Operasi Plastik
34 Bab. 34. Menunda
35 Bab. 35. Balas Dendam Justin
36 Bab. 36. Sesuatu Syarat dari Alexandria
37 Bab. 37. Penguntit Alexandria
38 Bab. 38. Pengintai Di Mension William
39 Bab. 39. Menemukan Obyek Mencurigakan
40 Bab. 40. Menjebak Penguntit
41 Bab. 41. Penguntit Kedua
42 Bab. 42. Pertemuan Vadeo dan Alexandria
43 Bab. 43. Bungkam
44 Bab. 44. Senjata Api
45 Bab. 45. Data Pelaku
46 Bab. 46. Tembakan
47 Bab. 47. Tertembak
48 Bab. 48. Memori Alexandria
49 Bab. 49. Membujuk Tuan Jonathan
50 Bab. 50. Gelora di Dada
51 Bab. 51. Pertemuan Vadeo dengan Keluarga William
52 Bab. 52. Tim Indipenden
53 Bab. 53. Proses Akuisisi Dimulai
54 Bab. 54. Kecurigaan Vadeo
55 Bab. 55. Datang ke Jonathan Co
56 Bab. 56. Strategi Alexandria
57 Bab. 57. Salah Sasaran
58 Bab. 58. Rencana Menjebak Justin
59 Bab. 59. Ijin Tuan William
60 Bab. 60. Justin Panik
61 Bab. 61. Menghadap Tuan William
62 Bab. 62. Pembicaraan Serius dengan Tuan William
63 Bab. 63. Aksi Dimulai
64 Bab. 64. Strategi Alexandria Berhasil
65 Bab. 65. Strategi Lain
66 Bab. 66. Pingsan
67 Bab. 67. Penculikan
68 Bab. 68. Menuju ke Villa
69 Bab. 69. Mempertahankan
70 Bab. 70. Curiga
71 Bab. 71. Penambah Gairah
72 Bab. 72. Aku Alexandria
73 Bab. 73. Meneruskan Hasrat
74 Bab. 74. Ternoda
75 Bab. 75. Emosi Vadeo
76 Bab. 76. Segerakan
77 Bab. 77. Tidak Fair
78 Bab. 78. Hotel Bintang Lima
79 Bab. 79. Perlawanan
80 Bab. 80. Pemeran Pengganti
81 Bab. 81. Rencana Nanti Malam
82 Bab. 82. Salah Paham
83 Bab. 83. Menit Menit Terakhir
84 Bab. 84. Terjebak
85 Bab. 85. Suntik Kebiri
86 Bab. 86. Rencana Pulang untuk Pergi
87 Bab. 87. Menunggu
88 Bab. 88. Jaminan Justin
89 Bab. 89. Menanti Justin
90 Bab. 90. Pasrah
91 Bab. 91. Ke Mension Jonathan
92 Bab. 92. Penculikan Lagi
93 Bab. 93. Menit Menit Kedatangan Justin
94 Bab. 94. Kedatangan Justin 1
95 Bab. 95. Kedatangan Justin 2 (Perjuangan Justin)
96 Bab. 96. Rencana Menjemput Riris
97 Bab. 97. Keraguan Alexandria
98 Bab. 98. Serius
99 Bab. 99. Cincin Spesial
100 Bab. 100. Dingin
101 Bab. 101. Vadeo Harus Pergi
102 Bab. 102. Lamaran
103 Bab. 103. Lamaran 2
104 Bab. 104. Pengakuan Alexandria
105 Bab. 105. Hukuman?
106 Bab. 106. Reward
107 Bab. 107. Pesan Alexandria
108 Bab. 108. Pamit
109 Bab. 108. Dijemput Seorang Perempuan
110 Bab. 110. Pengawal Vadeo
111 Bab. 111. Ulah Chaterine
112 Bab. 112. Dibawa Kabur
113 Bab. 113. Bantuan Alexandria
114 Bab. 114. Curiga
115 Bab. 115. Kecelakaan
116 Bab. 116. Siapa?
117 Bab. 117. Kehilangan Jejak
118 Bab. 118. Hebohnya Keluarga William
119 Bab. 119. Berbagi Tugas
120 Bab. 120. Harapan pada Alexandria
121 Bab. 121. Mual
122 Bab. 122. Rencana Richie
123 Bab. 123. Undangan dari Chaterine
124 Bab. 124. Adu Skenario
125 Bab. 125. Satu Hotel
126 Bab. 126. Menunggu
127 Bab. 127. Melepas Rindu
128 Bab. 128. Rumah Sakit
129 Bab. 129. Emosi Richie
130 Bab. 130. Ancaman Richie
131 Bab. 131. Menemui Chaterine
132 Bab. 132. Pernyataan Vadeo
133 Bab. 133. Tertangkap
134 Bab. 134. Cemas
135 Bab. 135. Richie Lari
136 Bab. 136. Mengejar Richie
137 Bab. 137. Baku Tembak
138 Bab. 138. Pulas
139 Bab. 139. Jatuh?
140 Bab. 140.
141 Bab. 141. Mencari
142 Bab. 142. Ke Kantor Polisi
143 Bab. 143. Bertemu Mobil Richie
144 Bab. 144. Menyerahkan Diri?
145 Bab. 145. Kembali ke Frankfurt
146 Bab. 146. Gerrit Hansen
147 Bab. 147. Seleksi
148 Bab. 148. Fix
149 Bab. 149. Cemburu
150 Bab. 150. Delay
151 Bab. 151. Cemas
152 Bab. 152. Tiba di Indonesia
153 Bab. 153. Persiapan Pernikahan (Dipingit)
154 Bab. 154.
155 Bab. 155. Rencana Menggagalkan Pernikahan
156 Bab. 156. Observasi
157 Bab. 157. Gagal?
158 Bab. 158. Sah
159 Bab. 159. Ekor Alexandria
160 Bab. 160. Kamar Pengantin
161 Bab. 161.
162 Bab. 162.
163 Bab. 163.
164 Bab. 164. Sudah Isi?
165 Bab. 165. Saatnya Periksa
166 Bab. 166. Kabar Buruk
167 Bab. 167.
168 Bab. 168. Kesedihan Alexandria
169 Bab. 169. Penolakan Vadeo
170 Bab. 170. Hadiah
171 Bab. 171. Pengawal untuk Alexandria
172 Bab. 172. Rahasia Keluarga
173 Bab. 173. Tersiksa Gelisah Kecewa
174 Bab. 174. Anti Radiasi
175 Bab. 175. Pulau Alexandria
176 Bab. 176. Tiga Perempuan
177 Bab. 177. Take Off
178 Bab. 178. Rumah Baru
179 Bab. 179.
180 Bab. 180.
181 Bab. 181.
182 Bab. 182.
183 Bab. 183.
184 Bab. 184.
185 Bab. 185.
186 Bab. 186.
187 Bab. 187.
188 Bab. 188.
189 Bab. 189.
190 Bab. 190.
191 Bab. 191
192 Bab. 192.
193 Bab. 193.
194 Bab. 194.
195 Bab. 195.
196 Bab. 196.
197 Bab. 197.
198 Bab. 198.
199 Bab. 199.
200 Bab. 200.
201 Bab. 201.
202 Bab. 202
203 Bab. 203
204 Bab. 204
205 Bab. 205.
206 Bab. 206
207 Bab. 207.
208 Bab. 208.
209 Bab. 209.
210 Bab. 210.
211 Bab. 211
212 Bab. 212
213 Bab. 213.
214 Bab. 214.
215 Bab. 215.
216 Bab. 216
217 Bab. 217.
218 Bab. 218.
219 Bab. 219
220 Bab. 220.
221 Bab. 221.
222 Bab. 222.
223 Bab. 223.
224 Bab. 224.
225 Bab. 225
226 PENGUMUMAN
227 Bonchap 1. Inisial
228 Bonchap 2. Kedatangan Richardo
229 Bonchap 3. Ulah Baby Twins ( Anak Ajaib?)
230 Bonchap 4. Mengajak Baby Twins ke Pulau Alexandria
231 Bonchap. 5. Menuju Bukit Pohon Asam
232 Bonchap. 6. Berteman dengan Ular
233 Bonchap. 7. Vadeo Pingsan
234 Bonchap. 8. Ke Sungai
235 Bonchap. 9. Hadiah Buat Oma William
236 PROMO NOVEL BARU
237 PROMO NOVEL BARU
238 Promo Novel Married with Daddy
Episodes

Updated 238 Episodes

1
Bab. 1. Misi Dimulai
2
Bab. 2. Jonathan Co
3
Bab. 3. William Group
4
Bab. 4. Karyawan Baru
5
Bab. 5. Karyawan Kesayangan
6
Bab. 6. Kacamata Sandra
7
Bab. 7. Radar Bergetar
8
Bab. 8. Curiga
9
Bab. 9. Pindah Divisi
10
Bab. 10. Rahasia Sang Sekretaris
11
Bab. 11. Tawaran Sang Sekretaris
12
Bab. 12. Perjodohan Vadeo
13
Bab. 13. Pertunangan Vadeo
14
Bab. 14. Menjadi Sekretaris Pribadi Vadeo
15
Bab. 15. Titik Terang
16
Bab. 16. Curahan Hati Vadeo
17
Bab. 17. Mengumpulkan Bukti
18
Bab. 18. Jebakan Justin
19
Bab. 19. Dalam Bahaya
20
Bab. 20. Melarikan Diri
21
Bab. 21. Alarm
22
Bab. 22. Rumah Sakit
23
Bab. 23. Vadeo Mencari Sandra
24
Bab. 24. Kedatangan Alexandria
25
Bab. 25. Rencana Alexandria
26
Bab. 26. Laporan Alexandria
27
Bab. 27. Vadeo Memergoki Riris
28
Bab. 28. Rencana Baru Justin
29
Bab. 29. Proses Hukum Dimulai
30
Bab. 30. Justin Melarikan Diri
31
Bab. 31. Pertemuan Vadeo dan Alexandria
32
Bab. 32. Di Ambang Kebingungan
33
Bab. 33. Rencana Justin Operasi Plastik
34
Bab. 34. Menunda
35
Bab. 35. Balas Dendam Justin
36
Bab. 36. Sesuatu Syarat dari Alexandria
37
Bab. 37. Penguntit Alexandria
38
Bab. 38. Pengintai Di Mension William
39
Bab. 39. Menemukan Obyek Mencurigakan
40
Bab. 40. Menjebak Penguntit
41
Bab. 41. Penguntit Kedua
42
Bab. 42. Pertemuan Vadeo dan Alexandria
43
Bab. 43. Bungkam
44
Bab. 44. Senjata Api
45
Bab. 45. Data Pelaku
46
Bab. 46. Tembakan
47
Bab. 47. Tertembak
48
Bab. 48. Memori Alexandria
49
Bab. 49. Membujuk Tuan Jonathan
50
Bab. 50. Gelora di Dada
51
Bab. 51. Pertemuan Vadeo dengan Keluarga William
52
Bab. 52. Tim Indipenden
53
Bab. 53. Proses Akuisisi Dimulai
54
Bab. 54. Kecurigaan Vadeo
55
Bab. 55. Datang ke Jonathan Co
56
Bab. 56. Strategi Alexandria
57
Bab. 57. Salah Sasaran
58
Bab. 58. Rencana Menjebak Justin
59
Bab. 59. Ijin Tuan William
60
Bab. 60. Justin Panik
61
Bab. 61. Menghadap Tuan William
62
Bab. 62. Pembicaraan Serius dengan Tuan William
63
Bab. 63. Aksi Dimulai
64
Bab. 64. Strategi Alexandria Berhasil
65
Bab. 65. Strategi Lain
66
Bab. 66. Pingsan
67
Bab. 67. Penculikan
68
Bab. 68. Menuju ke Villa
69
Bab. 69. Mempertahankan
70
Bab. 70. Curiga
71
Bab. 71. Penambah Gairah
72
Bab. 72. Aku Alexandria
73
Bab. 73. Meneruskan Hasrat
74
Bab. 74. Ternoda
75
Bab. 75. Emosi Vadeo
76
Bab. 76. Segerakan
77
Bab. 77. Tidak Fair
78
Bab. 78. Hotel Bintang Lima
79
Bab. 79. Perlawanan
80
Bab. 80. Pemeran Pengganti
81
Bab. 81. Rencana Nanti Malam
82
Bab. 82. Salah Paham
83
Bab. 83. Menit Menit Terakhir
84
Bab. 84. Terjebak
85
Bab. 85. Suntik Kebiri
86
Bab. 86. Rencana Pulang untuk Pergi
87
Bab. 87. Menunggu
88
Bab. 88. Jaminan Justin
89
Bab. 89. Menanti Justin
90
Bab. 90. Pasrah
91
Bab. 91. Ke Mension Jonathan
92
Bab. 92. Penculikan Lagi
93
Bab. 93. Menit Menit Kedatangan Justin
94
Bab. 94. Kedatangan Justin 1
95
Bab. 95. Kedatangan Justin 2 (Perjuangan Justin)
96
Bab. 96. Rencana Menjemput Riris
97
Bab. 97. Keraguan Alexandria
98
Bab. 98. Serius
99
Bab. 99. Cincin Spesial
100
Bab. 100. Dingin
101
Bab. 101. Vadeo Harus Pergi
102
Bab. 102. Lamaran
103
Bab. 103. Lamaran 2
104
Bab. 104. Pengakuan Alexandria
105
Bab. 105. Hukuman?
106
Bab. 106. Reward
107
Bab. 107. Pesan Alexandria
108
Bab. 108. Pamit
109
Bab. 108. Dijemput Seorang Perempuan
110
Bab. 110. Pengawal Vadeo
111
Bab. 111. Ulah Chaterine
112
Bab. 112. Dibawa Kabur
113
Bab. 113. Bantuan Alexandria
114
Bab. 114. Curiga
115
Bab. 115. Kecelakaan
116
Bab. 116. Siapa?
117
Bab. 117. Kehilangan Jejak
118
Bab. 118. Hebohnya Keluarga William
119
Bab. 119. Berbagi Tugas
120
Bab. 120. Harapan pada Alexandria
121
Bab. 121. Mual
122
Bab. 122. Rencana Richie
123
Bab. 123. Undangan dari Chaterine
124
Bab. 124. Adu Skenario
125
Bab. 125. Satu Hotel
126
Bab. 126. Menunggu
127
Bab. 127. Melepas Rindu
128
Bab. 128. Rumah Sakit
129
Bab. 129. Emosi Richie
130
Bab. 130. Ancaman Richie
131
Bab. 131. Menemui Chaterine
132
Bab. 132. Pernyataan Vadeo
133
Bab. 133. Tertangkap
134
Bab. 134. Cemas
135
Bab. 135. Richie Lari
136
Bab. 136. Mengejar Richie
137
Bab. 137. Baku Tembak
138
Bab. 138. Pulas
139
Bab. 139. Jatuh?
140
Bab. 140.
141
Bab. 141. Mencari
142
Bab. 142. Ke Kantor Polisi
143
Bab. 143. Bertemu Mobil Richie
144
Bab. 144. Menyerahkan Diri?
145
Bab. 145. Kembali ke Frankfurt
146
Bab. 146. Gerrit Hansen
147
Bab. 147. Seleksi
148
Bab. 148. Fix
149
Bab. 149. Cemburu
150
Bab. 150. Delay
151
Bab. 151. Cemas
152
Bab. 152. Tiba di Indonesia
153
Bab. 153. Persiapan Pernikahan (Dipingit)
154
Bab. 154.
155
Bab. 155. Rencana Menggagalkan Pernikahan
156
Bab. 156. Observasi
157
Bab. 157. Gagal?
158
Bab. 158. Sah
159
Bab. 159. Ekor Alexandria
160
Bab. 160. Kamar Pengantin
161
Bab. 161.
162
Bab. 162.
163
Bab. 163.
164
Bab. 164. Sudah Isi?
165
Bab. 165. Saatnya Periksa
166
Bab. 166. Kabar Buruk
167
Bab. 167.
168
Bab. 168. Kesedihan Alexandria
169
Bab. 169. Penolakan Vadeo
170
Bab. 170. Hadiah
171
Bab. 171. Pengawal untuk Alexandria
172
Bab. 172. Rahasia Keluarga
173
Bab. 173. Tersiksa Gelisah Kecewa
174
Bab. 174. Anti Radiasi
175
Bab. 175. Pulau Alexandria
176
Bab. 176. Tiga Perempuan
177
Bab. 177. Take Off
178
Bab. 178. Rumah Baru
179
Bab. 179.
180
Bab. 180.
181
Bab. 181.
182
Bab. 182.
183
Bab. 183.
184
Bab. 184.
185
Bab. 185.
186
Bab. 186.
187
Bab. 187.
188
Bab. 188.
189
Bab. 189.
190
Bab. 190.
191
Bab. 191
192
Bab. 192.
193
Bab. 193.
194
Bab. 194.
195
Bab. 195.
196
Bab. 196.
197
Bab. 197.
198
Bab. 198.
199
Bab. 199.
200
Bab. 200.
201
Bab. 201.
202
Bab. 202
203
Bab. 203
204
Bab. 204
205
Bab. 205.
206
Bab. 206
207
Bab. 207.
208
Bab. 208.
209
Bab. 209.
210
Bab. 210.
211
Bab. 211
212
Bab. 212
213
Bab. 213.
214
Bab. 214.
215
Bab. 215.
216
Bab. 216
217
Bab. 217.
218
Bab. 218.
219
Bab. 219
220
Bab. 220.
221
Bab. 221.
222
Bab. 222.
223
Bab. 223.
224
Bab. 224.
225
Bab. 225
226
PENGUMUMAN
227
Bonchap 1. Inisial
228
Bonchap 2. Kedatangan Richardo
229
Bonchap 3. Ulah Baby Twins ( Anak Ajaib?)
230
Bonchap 4. Mengajak Baby Twins ke Pulau Alexandria
231
Bonchap. 5. Menuju Bukit Pohon Asam
232
Bonchap. 6. Berteman dengan Ular
233
Bonchap. 7. Vadeo Pingsan
234
Bonchap. 8. Ke Sungai
235
Bonchap. 9. Hadiah Buat Oma William
236
PROMO NOVEL BARU
237
PROMO NOVEL BARU
238
Promo Novel Married with Daddy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!