18. Perjodohan 1

Diwaktu yang sama terlihat seorang wanita baru saja keluar dari dalam mobil dan langsung berjalan masuk kedalam sebuah restoran mewah.

Berliana?, iya dia adalah Berliana yang sedang melangkah santai masuk keadalam restoran bintang lima.

"Selamat datang!. Ada yang bisa kami bantu?" ucap ramah seorang pelayan laki-laki yang bertugas menyambut kedatangan para pelanggan.

"Saya ada janji temu dengan tuan Brown!" jawab Berliana.

"Dengan nona Berliana?" tanya pelayan laki-laki itu sopan. Berlaku sopan kepada setiap pengunjung yang datang adalah sebuah keharusan.

Karena pada dasarnya mereka tidak bisa menebak bahwa orang yang datang adalah orang penting atau tidaknya.

"Iya" jawab Berliana.

"Selamat datang nona Berliana dan mari saya antar. Tuan besar Brown sudah menunggu kedatangan anda" jelasnya sambil mengantar Berliana kesalah satu ruangan VVIP direstoran mewah itu.

"Ini ruangannya nona, dan silahkan masuk" ucap persilahkan pelayan laki-laki itu yang sudah membukakkan pintu untuk Berliana.

"Terima kasih" ucap tulus Berliana dan langsung masuk kedalam.

Sampainya didalam Berliana melihat seorang lelaki tua dan seorang lagi yang berdiri di sisi kanan lelaki tua itu.

"Kau sudah datang?" tanya basa-basi lelaki tua itu.

"Seperti yang kau lihat" ucap Berliana dan langsung duduk disofa yang berada didepan lelaki itu tanpa dipersilahkan.

"Hahahaha, ternyata sifatmu masih sama seperti dulu" ucap tuan besar Brown dengan tertawa senang.

Seorang lelaki yang berdiri didekat tuan besar Brown menatap heran kepada tuannya yang melihat sikap kurang ajar yang diperlihatkan oleh Berliana.

"Perkenalkan dia asisten ku, panggil saja Sami" ucap tuan besar Brown yang memperkenalkan asistennya.

"Salam kenal nona saya Sami asisten tuan besar" ucap asisten Sami kepada Berliana dengan suara tegas dan pandangan datar.

"Salam kenal juga, panggil saja Berliana" ucap Berliana.

"Turuti saja ucapannya Sami" ucap tuan besar Brown dengan senyum tulus.

"Baik tuan besar" ucap patuh asisten Sami.

"Lebih baik Paman duduk saja, mata ku sakit melihat kamu berdiri" ucap Berliana.

"Jika kamu tidak mau, maka aku akan membuat mu tidak bisa berdiri lagi" ucap Berliana yang mengandung ancaman.

"Hahaha kamu dengar sendirikan Sami, dia memang sangat lucu dan duduklah dengan patuh" ucap tuan besar Brown dengan senang melihat aaistennya menatap tidak percaya kearah Berliana.

"Sami, kamu jangan mudah tertipu dengan sikap polosnya itu. Dia sebenarnya adalah orang pemilik nama Sandreas" jelas tuan besar Brown kepada asistennya.

Mendengar ucapan tuannya, dengan cepat asisten Sami berdiri dari duduknya dan membungkuk hormat beberapa kali kepada Berliana.

"Maaf atas ketidak sopanan saya nona" ucap asisten Sami yang merasa bersalah karena dirinya diawal pertemuan sedikit merendahkan Berliana.

"Duduklah" ucap Berliana dengan tegas.

Selama ini asisten Sami hanya sekedar mendengar cerita dari tuannya dari cerita tuannya. Dia sangat mengagumi pemilik nama Sandreas itu dan saat ini, iya bertemu langsung dengan orangnya yang ternyata masih sangat muda.

"Jadi apa yang membuatmu kembali kenegara ini?" tanya Berliana sambil menatap lelaki tua didepannya.

"Sebelum aku menjawab pertanyaan mu itu. Alangkah baiknya jika kamu memanggil ku dengan sebutan Kakek. Aisten Sami saja kau panggil Paman, sedangkan aku kau tidak punya panggilan khusus" ucap tuan besar Brown yang sedang merajuk.

"Baik" ucap Berliana.

"Bagaimana dengan kejelasan perjodohan itu?" tanya tuan besar Brown.

Mendengar ucapan tuan besar Brown, membuat Berliana menarik nafas kasar.

"Aku takut jika suatu saat kau tidak bisa menjadi cucu menantuku" ucap sendu tuan besar Brown.

"Kakek, bukankah aku sudah memberi jawabannya?. Akan aku ulangi lagi jika kau lupa. Aku akan menerima tawaran perjodohan itu jika cucumu menginginkan aku!" jelas Berliana.

"Yang berarti aku menerima perjodohan ini. Asalkan cucumu bisa mencintai ku!" sambung Berliana dengan yakin.

Sebelum nenek dan kakek Berliana meninggal, tuan besar Brown pernah mendatangi kediaman mereka dan berniat ingin menjodohkan Berliana dengan salah satu cucunya.

Dan mereka akhirnya sepakat akan membahas perjodohan itu saat Berliana sudah cukup dewasa nantinya.

"Akan aku pastika dia akan menerima perjodohan ini" ucap tuan besar Brown dengan sedikit memaksa agar keinginannya tercapai.

"Kakek, Paman. Aku minta satu hal kepada kalian jangan pernah sekalipun kalian cerita tantang diriku. Biar aku saja yang akan menceritakannya jika waktunya sudah tepat dan cucu kakek bisa menerima ku sepenuhnya" ucap Berliana yang terdengar cukup memohon.

"Aku ingin orang-orang yang berada didekat ku semuanya mempunyai niat yang tulus" sambung Berliana lagi.

"Pasti itu dan kami hanya mengenal Berliana bukan Sandreas" ucap tuan besar Brown dan langsung disetujui oleh asisten Sami.

"Kami turut berduka cita atas meninggalnya mereka" ucap tuan besar Brown atas berita kepulangan kedua sahabatnya.

"Apa kamu bahagia tinggal disana?" tanya tuan besar Brown.

"Aku yakin kau sudah tau apa saja yang terjadi padaku selama tinggal dirumah itu" Jawab Berliana.

"Hahaha kau memang tidak bisa diragukan lagi ternyata. Aku sangat iri kepada kedua sahabat ku itu. Kenapa mereka bisa memiliki mu yang memiliki sifat yang sangat jauh berbeda?" tanya tuan besar Brown heran.

Karena ia sangat tau sifat kedua sahabatnya yang sangat penyayang dan yang pastinya lemah lembut.

"Semua itu bergantung dengan keadaan!" jawab Berliana dengan nada sinis.

"Kau memang benar, karena ada saatnya kita akan terlihat seperti orang lain" ucap tuan besar Brown yang menyetujui ucapan Berliana.

"Aku tidak biasa terlalu lama keluar. Sudah cukup lama ternyata aku keluar!" ucap Berliana yang melihat jam di tangannya.

"Biar kakek antar" ucap tuan besar Brown yang mulai berdiri dan di bantu tongkatnya.

"Jika tidak merepotkan, tidak masalah!" ucap Berliana yang merasa tidak keberatan.

Kini sebuah mobil mewah sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju kerumah utama keluarga besar Pohan.

"Kenapa tidak membeli kendaraan saja?" tanya tuan besar Brown yang mengetahui jika Berliana belum juga membeli kendaraan pribadi.

"Belum saatnya!" jawab Berliana.

Setelah beberapa menit, mobil mewah itu sudah masuk kedalam pekarangan rumah utama Pohan.

"Tidak mau mampir dulu?" tawar Berliana.

"Tidak perlu kami langsung pergi saja dan kau harus beristirahat" ucap tuan besar Brown dengan lembut serta penuh perhatian kepada Berliana.

"Baiklah, hati-hati menyetir mobilnya paman!" ucap Berliana dan langsung keluar dari dalam mobil.

Melihat mobil tuan besar Brown sudah keluar pekarangan. Berliana langsung membalikkan tubuhnya dan masuk kedalam rumah.

Keluar dari lift yang berhenti di lantai tiga, Berliana melihat Arabela yang sedang berdiri memandang dirinya sambil melipat kedua tangannya.

"Habis menjual diri?" tanya Arabela dengan sinis.

Saat ini keduanya sedang saling menatap tajam satu sama lainnya.

"Bukan urusanmu!" ucap Berliana datar.

"Dasar wanita panggilan" ucap sinis Arabela dan langsung meninggalkan Berliana.

Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!