05. Awal Yang Baik

Setelah pintu tertutup kembali, Berliana melanjutkan kegiatan dalam menata barang bawaannya.

Dirasa semua sudah berada pada tempat yang tepat, Berliana masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Jangankan di dalam rumah di kamar mandi saja semuanya sangat lengkap dan sangat bernuansa modern, itulah yang menjadi kesan pertama Berliana saat berada dalam kamar mandi tersebut.

Selesai dengan rutinitas di dalam kamar mandi, Berliana langsung mengganti dengan pakaian yang biasa ia gunakan.

Sambil menyisir rambut, pandangan Berliana terus menatap datar ke arah cermin sampai ia selesai menyisir rambutnya yang terlihat sedikit bergelombang.

Merasa sudah cukup rapi, Berliana mulai membaringkan tubuhnya keatas tempat tidur yang empuk.

Mata yang awalnya menatap keatas langit-langit kamar lama-kelamaan mulai terpejam. Jujur saja ia merasa sedikit kelelahan atas apa yang menimpa dirinya beberapa hari yang lalu bahkan sampai saat ini, dan itu membuat dirinya mempunyai sedikit waktu untuk beristirahat.

Sudah terhitung beberapa jam Berliana tertidur diatas tempat tidur yang sangat empuk itu.

Dengan sedikit memaksa, Berliana membuka matanya secara sepontan dan langsung terduduk dengan kondisi jantungnya yang sedikit berdetak lebih cepat dari biasanya.

Sambil menghembuskan nafas secara perlahan dan sedikit mengusap-usap dadanya, Berliana sedikit berpikir apa maksud ini semua? pikir Berliana yang tidak ai pahami.

Merasa detak jantungnya mulai normal, Berliana bergegas mencuci muka dengan berulang kali.

"Apa maksudnya? kenapa aku merasa saat ini posisi ku berada diantara tempat yang menyulitkan" gumam Berliana sambil memandang dirinya lewat kaca yang ada di kamar mandi.

.......................

Sedangkan didapur, nyonya Mira dan mommy Azura tengah mempersiapkan makan malam dan di bantu beberapa juru masak yang ada di sana.

"Apa rasanya sudah pas semua?" tanya mommy Azura kepada ketua pelayan yang juga ikut serta membantu kedua majikannya.

"Seperti biasa nyonya, masakan anda selalu enak" puji ketua pelayan itu.

"Hahaha kamu bisa saja, jika kamu berkata demikian aku rasa Berliana akan menyukai masakan yang aku buat" ucap mommy Azura dengan semangat.

"Tentunya masakan yang aku buat, dia juga akan menyukainya" timpal nyonya Mira yang tidak mau kalah.

Mereka berdua sama-sama semangat untuk mengeluarkan kemampuan memasak mereka dalam rangka menyambut kedatangan Berliana di rumah besar itu.

Cukup lama mereka mempersiapkan hidangan makan malam untuk menyambut anggota keluarga yang baru. Setelah dirasa semuanya sudah siap,

"Sajikan semua makanannya di atas meja!" perintah mommy Azura kepada ketua pelayannya.

"Baik nyonya" ucap patuh ketua pelayan itu yang mulai membawakan makanan ke atas meja makan utama dan di bantu para pekerja lainnya.

Satu persatu makanan pembuka maupun penutup mulai tersaji di atas meja makan mewah.

Melihat semuanya sudah tersaji sedemikian rupa, membuat mommy Azura dan nyonya Mira untuk membersihkan diri mereka masing-masing.

......................

Waktu makan malampun tiba, penghuni rumah besar itu mulai tiba dan duduk di tempatnya masing-masing. Di kursi utama ada tuan besar Pohan, di samping kanannya ada mommy Radika dan mommy Azura serta kedua putra kembarnya.

Untuk samping kirinya ada Bondan, nyonya Mira dan kedua anak mereka. Sedangkan Berliana saat ini masih belum kelihatan di antara mereka.

"Aku akan memanggil Berliana" ucap mommy Azura sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Biar aku saja" ucap Arkana yang mengejutkan semua yang ada di sana. Sebenarnya Remi ingin mengutarakan niatnya untuk menjemput Berliana hanya saja dirinya kalah cepat sama kakak tertua.

Tanpa menunggu respon yang lain, Arkana langsung berdiri untuk memanggl Berliana agar ikut makan malam bersama.

Arkana berjalan sangat elegan, bahkan setiap langkah kaki yang ia ayunkan orang akan bisa menebat bahwa dirinya adalah pribadi yang tegas.

Sampai di depan pintu kamar Berliana, Arkana langsung mengetuk pintu dua kali.

Berliana yang mendengar ketukan pintu saat dirinya tengah berbicara melalui sambungan telepon dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu sambil memutus sambungan telepon.

"Nanti kita sambung" ucap Berliana kepada seseorang di sambungan telepon.

Tanpa menunggu jawaban, Berliana langsung mematikannya dan berjalan menuju pintu kamar untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

Berliana menatap datar kepada seorang lelaki tampan yang berdiri di depannya dengan muka datar dan pandangan dingin.

Melihat raut wajah Berliana seakan bertanya ada apa? membuat Arkana langsung bersuara.

"Makan malam" ucap Arkana singkat dan itu langsung di pahami oleh Berliana.

Tanpa respon lambat, Berliana langsung berjalan mengekori Arkana dari belakang. Mereka berjalan beriringan menuju lift agar cepat sampai ke bawah.

Didalam lift keduanya hanya diam tanpa mengucap satu katapun, tidak membutuhkan waktu lama pintu lift terbuka dan keduanya langsung keluar.

tiga langkah dari lift yang sudah tertutup kembali, Arkana membalik badannya menghadap ke arah Berliana. Melihat sikap Arkana membuat Berliana berpikir "ada apa dengan orang ini?" ucap tanya Berliana.

Setelah memandang kedua bola mata Berliana dengan lekat selama 5 detik, Arkana langsung bersuara dan hal itu membuat Berliana sedikit bingung untuk mencerna ucapan lelaki tampan yang ada di depannya ini.

"Pikirkan semuanya" ucap Arkana dengan suara dingin bahkan ada penekanan disana.

Ucapan hanya dua kata yang keluar dari mulut Arkana yang bisa saja memiliki sejuta makna.

Sesudah mengucapkan kata tersebut, Arkana langsung meninggalkan Berliana yang masih terpaku dan setelah sadar Berliana langsung mengikuti Arkana dari belakang.

Sampai di meja makan, semuanya langsung menatap Berliana yang berjalan santai menuju ke meja makan.

Melihat Berliana sudah mendekat, Remi bergegas beranjak dan menghampiri Berliana.

"Ayo kak, kami sudah menunggu kakak dari tadi" ucap Remi sambil menarik tangan Berliana, bahkan dirinya juga mendudukkan Berliana di tempat yang ia duduki barusan.

"Wah ternyata kalian sudah mulai akrab" ucap senang mommy Azura kepada kedua putranya yang terlihat memperlakukan Berliana cukup baik bahkan terkesan akrab.

Melihat interaksi orang yang didepannya membuat tuan Bondan, nyonya Mira dan Arabela menatap sedikit tidak suka.

"Bisa kita mulai" ucap tuan besar dengan tegas.

Mendengar ucapan tuan besar kedua istri itu mulai meletakkan beberapa lauk pauk ke atas piring tuan besar dan di lanjutkan piring suami mereka masing-masing.

Berliana masih menatap orang-orang yang ada di sana yang sedang makan dengan elegan tanpa bicara.

"Kakak, kakak mau lauk yang mana? akan Remi ambilkan kak" tanya Remi kepada Berliana saat melihat piring Berliana masih belum terisi apapun.

"Maaf sayang, biar mommy saja yang ambilkan. Kau mau lauk apa?" tanya mommy Azura.

"Biarkan dia mengambil makanan dia sendiri" ucap tuan besar.

"Tidak..." ucap mommy Azura yang terpotong karena Berliana langsung menyela dengan cepat.

"Berliana bisa sendiri mom" ucap Berliana dengan santun.

Mendengar Berliana memanggil dirinya dengan sebutan mom, membuat keluarga Radika sedikit menarik sudut bibir kecuali mommy Azura dan Remi tentunya yang tersenyum lebar.

Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!