08. International School

Sampainya diluar, Berliana sudah ditunggu oleh sepupu kembarnya yang sedari tadi sudah menunggu kedatangan dirinya.

"Kakak, kamu pasti berhasil bukan?" tanya Remi antusias.

"Tentu saja" ucap Berliana bangga.

"Wah, selamat kak" ucap Remi.

"Kalian temani kak Berliana terlebih dahulu ya, mama sama papa mau keruangan kepala sekolah dulu" ucap nyonya Mira kepada si kembar.

"Baik ma" ucap Remi dan Ramkes hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Jadi kakak diterima kelas apa?" tanya Remi.

"Kelas 3C" jawab Berliana.

"Tidak masalah. Setahu aku, jika diluar waktu pendaftaran maka skornya akan dinaikkan dan juga beberapa persen tingkat kesulitan soal ujian akan ditingkatkan juga" jelas Remi.

"Ternyata kakak sangat hebat" ucap Remi dengan bangga.

"Kak, ayo kita kekantin sudah waktunya makan siang" ucap Remi sambil menarik tangan Berliana menuju kantin.

"Siapa dia Remi?" tanya beberapa teman Remi dan Ramkes saat melihat Remi menarik tangan Berliana menuju kantin.

"Dia kakak kami namanya Berliana" ucap Remi memperkenalkan Berliana kepada teman-temannya.

"Bukannya hanya kak Arabela, kakak kalian?" tanya salah satu teman si kembar.

"Dia juga kakak ku dan di baru saja tiba di kota ini dan dia juga baru selesai ujian masuk di IS dan di terima yang pastinya" ucap Remi dengan bangga.

"Selamat kak Berliana" ucap beberapa teman-teman Remi dan juga Ramkes.

"Berjalan bersamaan saja, kalian sedang menuju kesana juga bukan?" tanya salah seorang disana.

"Iya, ayo kak" ucap Remi dan mulai berjalan bersamaan.

Sampainya di kantin, mereka langsung duduk di kursi panjang yang dapat menampung sekitar 20 orang siswa.

Beberapa makanan yang sudah dipesan mulai tertata di ajas meja. Tanpa menunggu waktu lama mereka makan dengan lahap.

Sedangkan di meja lain seseorang menatap benci kearah Berliana yang sedang makan dikelilingi oleh adik kelasnya. Dan siapa lagi jika bukan Arabela.

"Siapa dia Ra?" tanya Delia sahabat Arabella.

"Sepertinya dia sangat akrab sama kedua sepupu kembar kamu itu" ucapnya lagi.

"Dia adalah parasit yang baru masuk kedalam keluarga Pohan" jawab Arabela sambil menatap punggung Berliana dengan sorotan mata benci.

"Wah, sangat berbahaya itu. Kamu harus waspada Ra" ucap Rere sahabat Arabela yang lain.

"Benar itu, jangan sampai posisi nona muda di sana tergeser olehnya" ucap Delia.

"Tenang saja, aku akan membuat dia tidak betah tinggal di rumah besar keluarga Pohan" ucap Arabela dengan tersenyum licik sambil memandang ke arah Berliana.

.........................

Kembali ke meja tempat berkumpulnya Berliana dan teman-teman Remi dan juga Ramkes.

"Apa kakak menyukai makanan yang ada disini?" tanya Remi yang melihat makanan Berliana habis tanpa sisa.

"Disini makanannya enak-enak" ucap Berliana yang dengan sengaja mencicipi kedua makanan yang di pesan oleh sepupu kembarnya itu.

"Kalau kakak sudah resmi bersekolah disini, maka kakak akan selalu makan makanan seperti ini setiap harinya" ucap Remi.

Setelah selesai makan, Berliana memandang sedikitar dengan kagum. Tempat yang bersih dan juga nyaman membuat siapa saja betah disini.

Sekilas Berliana melihat seorang wanita tengah duduk di kursi bagian sudut bagian kantin. Walaupun meja yang lain masih banyak tempat yang kosong dan cukup memuat banyak orang. Ternyata hal itu tidak membuat wanita itu mau bergabung dengan yang lainnya.

"Kak Berliana, jangan terlalu lama memandang kakak itu" ucap Remi yang melihat Berliana terus melirik ke arah wanita yang duduk seorang diri di sudut ruang kantin.

"Kenapa?" tanya Berliana dengan rasa sedikit penasaran.

"Kakak itu sunggu tidak mau di ganggu dan dia juga tidak mengganggu orang lain" jawab Ramkes yang sedari tadi hanya diam.

Mendengar jawaban Ramkes membuat Berliana kembali melirik sekilas kearah wanita itu.

"Kakak, kami masuk kelas ya, dan kakak hati-hati dan sekali lagi selamat atas keberhasilannya" ucap Remi.

Mereka berpisah di kantin, melihat para siswa yang mulai teratur meninggalkan kantin. Membuat Berliana juga ikut meninggalkam kantin dan menuju parkiran sambil menunggu nyonya Mira dan juga tuan Bondan.

Saat akan keluar area kantin, seorang siswi tidak sengaja menyenggol Berliana dan Berliana juga secara tidak sengaja menyenggol siswi lain.

"Maaf" ucap Berliana merasa sedikit bersalah karena tubuhnya menyengol orang lain.

"Tidak masalah" ucap siswi itu yang ternyata adalah seorang wanita yang Berliana perhatikan di sudut area kantin.

Melihat kepergian siswi itu dengan tatapan menelisik, bisa disimpulkan bahwa wanita tersebut, tidak suka akan adanya aturan yang mengikat dirinya.

Wanita yang seperti itu biasa adalah tipe orang yang tidak suka di atur dan ingin melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Pandangan Berliana mulai Beralih kesetiap bangunan dengan tatapan menilai, bahkan dirinya tidak berhenti merasa kagum akan arsitektur bangunan-bangunan di sekitarnya.

Berjalan dengan santai dengan suasana sekolah yang sepi, dikarenakan pelajaran sudah di mulai dengan tertib.

Berliana berjalan sepanjang koridor sekolah di lantai dasar sambil memainkan ponselnya. Ada beberapa pesan email yang masuk dengan tulisan berwarna merah disana.

"Perhatikan grafiknya"

Sebuah pesan singkat yang membuat lngkah Berliana berhenti sebentar dan membuka sebuah aplikasi yang menampilkan gambar grafik besar yang sedang berjalan perlahan secara menurun.

Melihat hal itu Berliana langsung menggerakkan jarinya dengan cepat serta pandangan yang cukup serius. Setelah beberapa saat, grafik itu kembali normal bahkan cukup signifikan naik keatas.

"Hampir saja aku rugi" gumam Berliana dalam hati.

Sebuah pesan yang mengatakan tentang Grafik sebenarnya itu bukanlah sebuah grafik biasa. Grafik tersebut adalah pendapatan saham yang sedang dipertaruhkan.

Berliana kembali melanjutkan langkahnya yang menuju keparkiran mobil dimana sang supir selalu berada di dekat mobil. Jika sewaktu-waktu sang majikan membutuhkan dirinya.

"Apa mereka belum kembali?" tanya Berliana kepada sang supir.

"Tuan dan nyonya sudah kembali, katanya mereka ada urusan non" jawab sopir itu.

"Kenapa tidak memberitahu?" tanya Berliana.

"Tadinya tuan dan nyonya ingin menghubungi nona, berhubung mereka tidak punya nomor ponsel nona jadinya saya mengantar mereka terlebih dahulu non" jelas supir itu lagi.

"Langsung pulang non?" tanya sopir itu saat mereka sudah berada dalam mobil.

"Langsung pulang saja pak" ucap Berliana sambil bersandar di kursi mobil.

"Tapi sebelum itu berhenti di mini market dahuulu ada yang mau saya beli" sambung Berliana.

"Baik non" ucap patuh sang sopir.

Sampai didepan mini market, Berliana keluar dari dalam mobil dan langsung masuk kedalam.

Beberapa cemilan, permen manis dan kebutuhan pribadi lainnya yang ia ambil. Setelah merasa cukup dan lengkap, Berliana langsung menuju kasir untuk membayar barang belanjaannya.

Tanpa mengantari, Berliana langsung menyerahkan satu keranjang belanjaannya agar diproses. Dengan sopan penjaga kasir itu menyebutkan total barang belanjaan Berliana. Mengingat uang cash yang ia punya tidak cukup. Membuat Berliana harus mengeluarkan kartu gold yang sangat jarang ia gunakan.

Setelah proses pembayaran selesai, Berliana langsung berjalan dan masuk kedalam mobil yang membawa dirinya.

Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!