Hari ini adalah hari yang pernah diucapkan oleh Remi pada saat berada didalam kamar Berliana.
Saudara kembar beserta mommy Azura, sedang dalam perjalanan menuju rumah utama keluarga Pohan.
Ketiganya sungguh bersemangat untuk jalan-jalan dan berbelanja untuk menyambut atas diterimanya Berliana di IS. Tidak tanggung-tanggung daddy Radika dengan cepat menyetujui, saat mommy Azura meminta kartu black card miliknya.
Walaupun sang istri sudah ia berikan kartu gold, dan dia tidak mempermasalahkan hal itu. Selagi bisa membuat keluarganya senang dia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan keluarga kecilnya.
Mobil yang tentunya tidak kalah mewah sama mobil yang dimiliki oleh keluarga Pohan sedang menuju kekediaman utama.
Sampai didepan rumah utama keluarga Pohan. Terlihat Berliana yang sedang menunggu kedatangan mereka.
"Wow, kamu terlihat keren sayang" puji mommy Azura yang melihat apa yang dipakai oleh Berliana.
Saat ini Berliana, hanya mengenakan stelan favorit miliknya yaitu dengan kaos oblong bigsize dipadukan dengan celana yang cukup kebesaran di kaki serta sepatu merah yang senada dengan slimbag yang ia kenakan.
"Kalia juga terlihat keren" puji balik Berliana.
"Itu sudah pasti kak" ucap Remi dengan bangga.
"Baiklah ayo kita habiskan uang daddy kalian" ucap mommy Azura dengan gembira.
"Lets Go" ucap mereka secara bersamaan dengan nada semangat.
Mereka berempat dengan semangat masuk kedalam mobil. Tanpa di perintahkan sang sopir langsung melajukan mobil menuju pusat berbelanja.
"Selamat sayang karna kamu sudah diterima di IS" ucap mommy Azura yang duduk di samping kiri Berliana dan di kanannya ada Remi. Sedangkan Ramkes duduk di kursi bagian depan tepat disebelah sang sopir.
...................
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit, mereka akhirnya sampai di pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kota tersebut.
Mereka mulai berjalan berdampingan dan dengan langakah penuh semangat, keempatnya langsung naik ke lantai selanjutnya.
Tiba dilantai itu, berbagai barang-barang mewah mulai dari tas, sepatu, pakaian dan barang lainnya sungguh memanjakan mata bagi para pencinta yang suka berbelanja.
"Ayo, kita harus mencari pakain untuk kakak kalian terlebih dahulu" ajak mommy Azura sambil menarik tangan Berliana kesalah satu toko pakaian yang cukup mahal tentunya untuk kalangan biasa.
"Selamat datang" sapa salah satu pelayan tokoh yang memang ditugaskan menyambut kedatangan pengunjung.
"Mom, ini sepertinya cocok!" ucap Remi yang sedang memegang beberapa model hoddie untuk Berliana.
"Bagus" ucap mommy Azura sambil menempelkan ketubuh Berliana.
Dengan semangat ketiganya memilihkan baju dan celana untuk Berliana.
Dari raut wajah saja bisa dilihat mommy Azura sungguh lupa diri jika barang yang ia pilihkan untuk Berliana sudah sangat banyak.
Berliana hanya mengikuti saja apa yang diucapkan oleh mommy Azura. Selama ini bukan Berliana tidak mampu dan tidak ingin berbelanja hanya saja dirinya merasa tidak punya cukup waktu untuk melakukan hal itu.
Setelah puas dengan toko pakaian, kini mereka beralaih ke toko sepatu. Berbagai macam merek dan warna sungguh memanjakan mata para pengunjung yang hanya sekedar melihat ataupun membeli.
Selain harganya cukup mahal, akan tetapi hal sebanding dengan apa yang didapatkan.
"Mom, bagaimana kalau kita beli sepatu couple?" tanya Remi dengan antusias.
"Ide bagus itu" ucap mommy Azura yang sepertinya sangat menyukai saran dari putra bungsunya.
"Permisi mbak, saya mau mencari sepatu yang seperti ini dengan model dan warna yang sama untuk lima orang ada tidak?" tanya mommy Azura kepada salah satu pegawai toko yang ada disana.
"Sebentar ya nyonya, akan saya cek terlebih dahulu" ucap pelayan toko itu dengan ramah.
Mereka berempat kompak duduk disalah satu sofa yang sudah disediakan oleh pemilik toko. Menunggu hanya beberapa menit dan tidaklah seorang pelayan toko dan diikuti oleh seorang pelayan lainnya membawa beberapa kotak sepatu yang diinginkan mommy Azura.
"Ini nyonya model sepatu yang anda inginkan nyonya" ucap pelayan toko itu sambil memberikan beberapa kotak sepatu.
"Dan ini model terbaru nyonya, siapa tau nyonya berminat dengan model sepatu yang ini" ucap kembali pelayan itu sambil memberikan sepatu dengan model keluaran terbaru.
"Bagus yang ini" ucap Ramkes yang ikut meneliti sepatu yang dibawak oleh peyan toko.
"Benar mom, seperti yang ini lebih bagus. Lagi pula ini juga terbaru" ucap Remi yang ikut memberikan pendapatnya.
"Ya sudah mbak, kami ambil model yang ini saja. Tolong carikan ukurannya yang saya minta ya" ucap mommy Azura yang ikut menyetujui pilihan kedua putranya.
Sedangkan Berliana setuju-setuju saja, karena memang dari bentuk dan bahannya saja sudah kelihatan jika sepatu itu mempunyai kualitas yang baik.
"Baik nyonya, akan kami carikan seperti yang anda inginkan" ucap pelayan itu dan langsung mencari ukuran sepatu yang diinginkan oleh pelanggannya.
Tidak berselang lama, kedua pelayan itu datang lagi sambil membawa lima kotak sepatu dengan ukuran yang berbeda.
"Nyonya silahkan melakukan proses pembayarannya di kasir satu dan barangnya akan kami antar disana" ucap pelayan itu sambil menyerahkan selembar kertas, yang menandakan jika barang itu sudah ada pemiliknya.
"Terima kasih ya" ucap mommy Azura sambil menerima kertas dari pelayan toko.
Mereka lanjut berkeliling disekitar area toko. Barangkali mereka menemukan sesuatu yang menarik dimata mereka. Merasa tidak ada yang menarik perhatian mereka, mommy Azura langsung menuju kasir untuk melakukan transaksi pembayaran.
Sedangkan untuk anak-anak, mereka menunggu mommy Azura diluar toko. Atas perintah mommy Azura sendiri.
Selesai membayar barang belanjaan mereka langsung diantar kekediaman Radika tentunya.
"Sudah mom?" tanya Ramkes.
"Sudah, ayo kita kereastoran. Sudah itu baru kita pulang" ucap mommy Azura sambil melirak jam yang sudah menunjukkan pukul 6 sore.
....................
Sampainya disalah satu restoran mewah, mereka langsung masuk dan duduk di tempat yang sudah disediakan. Walaupun di tempat itu ada ruangan VVIP, tetapi mereka lebih memilih tempat biasa saja.
Restoran yang bernuansa klasik moderen sungguh dapat memberikan situasi kehangatan dan membuat mata tidak bosan menatap sekelilingnya.
Tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi, mungkin inilah yang menjadi daya tarik restoran ini pikir Berliana dengan tatapan menilainya.
"Aku ketoilet dulu ya" ucap Berliana sambil berdiri dari kursinya.
"Iya sayang, kamu mau pesan apa?" tanya mommy Azura yang kembali melihat-lihat buku menu.
"Samakan saja mom" ucap Berliana dan langsung menuju toilet.
Selesai dengan urusan didalam toilet, Berliana bergegas keluar dan dia tidak sengaja menabrak seseorang.
Bruk
Secara spontan Berliana mundur beberapa langkah.
"Maaf" ucap Berliana yang merasa tidak enak hati karena tidak hati-hati dalam berjalan.
"Dasar modus!" umpat lelaki itu yang kesal memandang kearah Berliana dan langsung pergi kedalam toilet sambil mengusap-usap jas yang ia kenakan.
Melihat hal itu Berliana hanya mengangkat bahunya secara acuh dan langsung menuju tempat yang ia duduk tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments