Berliana

Berliana

01. Berduka

Titik terberat yang di alami oleh seseorang adalah dimana dua orang yang di cintai dan disayangi meninggalkan dirinya untuk selamanya.

Hidup bersama dengan orang-orang yang membuat diri kita nyaman membuat kita akan semakin rapuh untuk kedepannya jika orang yang disayangi mulai meninggalkan kita untuk selamanya.

Disebuah daerah yang berada di pinggiran kota, seorang wanita cantik sedang berdiri menatap kedua pemakaman yang ada di hadapannya dengan perasaan yang teramat sedih.

Gadis cantik yang sudah berusia 16 tahun itu adalah Berliana Santara.

Berliana menatap sendu kedua makan yang ada di depan dirinya, makam tersebut adalah makan nenek dan kakek yang sudah membesarkan dirinya selama ini dengan penuh kasih sayang yang luar biasa.

Air mata yang tanpa diminta itupun jatuh dengan sendirinya tanpa bisa di tahan lagi.

Di area pemakaman yang sudah mulai sepi dan para pengantar jenazah sudah mulai meninggalkan area tersebut dengan secara perlahan.

"Nak Berliana" panggil seorang wanita paruhbaya yang mendekati dirinya yang masih berdiri tepat didepan makan.

"Iya" ucap Berliana dengan suara sedikit serak.

"Kau harus kuat ya, ingat perjalanan kamu masih panjang. Jangan sampai keduanya menangis sedih melihat kondisi mu yang seperti ini." ucapnya dengan bijaksana sambil memeluk tubuh Berliana dengan erat dan lembut.

"Tapi," ucapan Berliana terpotong saat wanita itu membuka suara lagi.

"Ingatlah satu hal nak, mereka akan selalu melihat, mendoakan dan selalu menginginkan yang terbaik untuk mu. Jadi jangan jadikan hal ini membuat dirimu lemah, apalagi menyerah" sambung wanita itu lagi sambil menghapus air mata Berliana yang kembali menetes.

"Terima kasih, aku akan barusaha membuat mereka tersenyum bahagia di sana" ucap Berliana dengan sungguh-sungguh.

"Bagus, jadilah Berliana yang mereka harapkan. Terkadang kehidupan yang kuat akan ada saatnya melewati masa sulit dan pahit tapi itu semua jangan jadikan penghalang ataupun hambatan untuk melangkah kedepannya ya nak Berliana" ucap wanita itu sambil tersenyum.

"Baik ibu" ucap Berliana sambil tersenyum tipis.

"Ibu dan yang lainnya akan kembali dahulu kerumah mu dan akan membersihkan sisa-sisa proses pemakaman tadi" ucap ibu itu dengan lembut.

"Terima kasih banyak ibu" ucap Berliana dengan tulus.

"Sama-sama Berlian kami" ucap ibu itu sambil mengelus kepala Berliana dengan lembut.

Sekarang tinggal dirinya seorang berada di area pemakaman tersebut.

Berliana menghela nafas berat dengan tatapan mata sendu menghadap kuburan didepan dirinya.

"Nenek dan kakek jangan khawatir. Berliana pasti akan menjadi wanita yang lebih baik lagi, lebih dewasa dalam menerima kenyataan ini"

"Kuatkan Berliana ya, dan terima kasih sudah merawat Berliana dengan kasih sayang yang luar biasa sampai hari ini dan Berliana akan tetap menjadi Berlian di hidup kalian"

"Nenek, Kakek terima kasih kalian sudah memenuhi ruang kosong di dalam hidup Berliana selama 16 tahun ini dan maaf jika Berliana belum bisa membahagiakan kalian semasa kalian hidup"

"Nenek, sungguh aku tidak tau apakah nanti aku akan bisa memenuhi apa yang kau ucapkan terakhir kalinya. Ini sunggu berat dan sangat bertentangan untuk hidup dan prinsip ku" ucap Berliana dengan wajah penuh kebimbangan.

"Nenek, jika dengan ini jalan yang terbaik untuk Berliana maka akan Berliana jalani Nek, walaupun ini akan terasa berat untuk Berliana".

Semakin dirinya bercerita dan mengungkapkan kekhawatiran dirinya membuat Berliana semakin tidak bisa menahan kesedihan dalam hidupnya.

Merasa cukup dengan kesedihan yang ia rasakan, Berlina mulai menghapus sisa-sisa air mata yang menempel di wajahnya dengan halus.

Berliana mulai membalikkan tubuhnya dan melangkah secara perlahan meninggalkan kedua makan tersebut dengan perasaan yang tidak bisa di gambarkan.

"Terima kasih untuk semuanya" ucap Berliana dalam hati sambil terus meninggalkan kedua kuburan tersebut.

.......................

Sampai di rumah yang ia tempati bersama kakek dan neneknya membuat Berliana kembali mengingat banyak hal yang telah terjadi kepada dirinya.

Beberapa foto terpajang di dinding rumah, dan akan menjadi kenangan tersendiri untuk dirinya.

Memutuskan pandangan ke segala arah penjuru rumah, Berliana berjalan masuk kedalam kamar dirinya untuk membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan diri, Berliana mulai membantu para ibu-ibu untuk membersihkan rumah.

"Nak, Berliana silakan makan dan ibu tau kamu pasti belum makan sedari pagi bukan?" tanya ibu Maya dengan ramah.

Tanpa membantah Berliana langsung duduk di kursi meja makan dan mulai mengambil lauk pauk yang sudah di sediakan di atas meja tersebut.

"Makan yang banyak nak Berliana" ucap ibu Maya sambil meletakkan segelas air putih di depan piring.

Selesai makan Berliana beristirahat di dalam kamarnya. sedangkan para warga yang membantu dirinya mulai kembali kerumah mereka masing-masing.

Berliana menatap langit-langit kamar dengan tatapan datar serta dahinya sedikit berkerut yang menandakan bahwa dirinya sedang berpikir rumit.

Sebuah deringan ponsel memutuskan tatapan datar Berliana setelah mendengar deringan ponsel miliknya.

Mulai beranjak dari atas kasur, Berliana mulai membuka laci meja belajar dan mengambil ponsel miliknya.

Sambungan telepon,

"Ada apa?" ucap Berliana.

" Kami turut beduka cita atas apa yang menimpa dirimu Berliana" ucap seseorang disebrang sana

" Dan kami minta maaf jika tidak bisa datang secara langsung" sambung seseorang lagi.

"Tidak masalah, doa kalian saja sudah cukup untuk mereka" ucap Berliana yang terkesan santai.

"Pastinya kami akan mendoakan mereka dengan baik serta tulus" ucap seseorang di seberang sana.

"Istirahatlah Berliana kau pasti lelah dan semoga kita bertemu kembali" ucap seseorang.

"Terima kasih untuk semuanya" ucap Berliana dan langsung mematikan sambungan telepon tersebut.

Telepon berakhir.

.........................

Di sebuah rumah mewah, yang berada di pusat kota besar juga mendapat berita duka yang di alami oleh Berliana.

"Apa keputusan kita ini sudah tepat? dan apakah Berliana mau menerimanya?" tanya seorang istri kepada sang suami.

"Aku yakin dia akan menurutinya, dan ku harap kau juga sudah mempersiapkan keperluan saat kita akan pergi kesana dan saat kembali kerumah" perintah sang suami kepada sang istirnya.

Didalam lubuk hatinya, dirinya juga ada perasaan cemas dan khawatir akan keputusan yang sudah ia ucapkan.

Hanya saja ego dapat mengalahkan segalanya dan harus berjalan dengan sesuai kehendak diri mereka masing-masing tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Keduanya sepakat akan berangkat kesana sesuai dengan apa yang sudah di sepakati bersama.

...**************...

**Terima kasih sudah membaca, dan diharapkan pembaca dapat memberikan dukungan kepada sang penulis agar. Author dapat update chapter selanjutnya dengan penulisan yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

Author juga mempersilakan kepada pembaca yang ingin memberikan saran serta massukan yang dapat membuat novel ini menjadi lebih baik lagu kedepannya.

Selamat membaca,

#Karya hasil pemikiran sendiri.

#No plagiat.

#Dari imajinasi sendiri dan mulai berani menuangkannya dalam bentuk tulisan.

#NunaYu**~

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!