19. Perjodohan 2

Saat ini di keluarga besar Pohan, mereka sedang melakukan sarapan bersama di meja makan.

Bahkan mommy Azura dan daddy Radika serta kedua putra kembarnya juga ikut serta.

Sepertinya tuan besar Pohan sengaja mengumpulkan anggota keluarganya. Karena ada yang ingin ia sampaikan kepada anggota keluarga yang lain.

Sarapan pagi telah selesai dan saat ini mereka semua sudah berada di ruang keluarga atas perintah tuan besar Pohan tanpa terkecuali.

Setelah semuanya lengkap dan tuan besar Pohan langsung maksud serta tujuannya mengumpulkan mereka semua.

Orang-orang yang mendengar ucapan dari tuan besar Pohan, yaitu tentang perjodohan Berliana dengan seseorang yang berasal dari keluarga kaya raya dan hal itu membuat mereka saling menatap satu sama lainnya.

Kecuali tuan Bondan yang hanya menundukkan kepalanya.

"Apa tidak bisa dibatalkan pa? lagi pula Berliana masih sekolah!" protes mommy Azura yang kurang menyetujui perjodohan itu.

"Lagi pula dia memiliki umur yang cukup jauh dari Berliana" jelas mommy Azura.

"Pa, tolong dipikirkan lagi" ucap nyonya Mira yang juga kurang menyetujui perjodohan itu.

"Aku sudah menerimanya!" seru tuan besar Pohan dengan tegas.

"Jika kita menolak perjodohan ini, maka mereka akan menarik saham" sambung tuan besar Pohan.

"Dan itu tidak akan membuat perusahaan papa bangkrut!" ucap mommy Azura.

Karena mommy Azura berpikir, masih ada saham suaminya yang akan membantu. Jika sesuatu terjadi pada perusahaan keluarganya.

"Kamu pikir mudah mendapatkan saham itu!" ucap tuan besar Pohan dengan nada marah.

"Perlu beberapa tahun agar mereka menyetujui kerja sama dengan perusahaan kita!" jelas tuan besar Pohan.

"Aku menerima perjodohan itu!" ucap Berliana yang melihat situasi yang mulai terasa panas.

Kini semua mata tertuju kepada Berliana dengan berbagai macam ekspresi.

"Bagus.!" seru tuan besar Pohan dengan sombong.

"Besok malam kita di undang oleh keluarga Brown tanpa terkecuali!" ucap tuan besar Pohan yang tidak dapat di bantah lagi.

Mendengar akhir kata keputusan papa mereka membuat yang ada di ruangan itu hening dan sibuk dalam pikiran masing-masing.

Saat ini Berliana tengah berdiri sambil menatap keluar jendela kamarnya.

Mendengar suara ketukan pintu, Berliana langsung membuka pintu secara perlahan.

Ternyata yang mengetuk pintu kamar Berliana adalah daddy Radika.

"Bisa bicara sebentar?" tanya daddy Radika.

Dengan anggukkan yang menjadi jawaban dari pertanyaan daddy Radika.

Saat ini keduanya duduk berdampingan diatas sofa yang ada didalam kamar milik Berliana.

"Kenapa kamu menerima perjodohan itu?" tanya daddy Radika yang memulai pembicaraan.

"Jika kamu tidak menginginkan perjodohan ini, maka daddy akan berusaha untuk membatalkannya!" ucap daddy Radika.

"Perjodohan ini bukanlah satu hal yang dapat dianggap main-main. Jika salah satu saja tidak mencintai maka hubungan itu bisa saja akan hancur, apalagi tidak ada cinta pada keduanya" jelas daddy Radika.

"Dad!" ucap pelan Berliana.

"Aku sudah menerimanya, dan apapun resiko yang akan aku hadapi nanti!. Aku sudah bersiap menerimanya!" jelas Berliana sambil menatap daddy Radika.

"Pikirkan sekali lagi!" ucap daddy Radika.

Melihat Berliana terdiam membuat daddy Radika menghela nafas panjang.

"Apa kau menyukainya?" tanya daddy Radika dan kembali membuat Berliana terdiam.

Melihat Berliana hanya diam saja membuat Radika mengusap rambut Berliana dengan lembut.

"Berjuanglah!" ucap daddy Radika.

"Jika nanti kamu tidak bisa meluluhkan hatinya, kembalilah nak. Kami akan selalu berada di samping mu" ucap Daddy Radika dengan lembut.

"Dan kamu tidak sendirian ada daddy, mommy dan kedua adik kembar mu yang akan mensuport apapun keputusan mu kedepannya" ucapn daddy Radika yang membuat perasaan Berliana mulai menghangat.

"Aku akan berusaha, jika nanti aku merasa tidak ada perubahan maka aku akan mundur dad" putusan Berliana.

"Itu jauh lebih baik, jangan terlalu memaksa. Jika merasa sudah diambang batas maka berhentilah!" ucap Daddy Radika meyakinkan Berliana.

"Istirahatlah dan biarkan berjalan dengan sendirinya" ucap daddy Radika dan langsung beranjak meninggalkan kamar Berliana.

......................

Sedangkan di tempat lain, terjadi sedikit perdebatan terjadi di mansion mewah keluarga Brown.

"Papa, coba papa pikirkan lagi! Kita tidak bisa percaya begitu saja kepada orang asing dan bagaimana jika nantinya dia hanya ingin memanfaatkan keluarga kita saja!" ucapan penolakan dari nyonya Brown, Debora.

"Papa, apa yakin dengan keputusan papa menjodohkan Zion dengan wanita itu?" tanya tuan Brown, Matteo.

"Sangat yakin, karena dialah yang pantas untuk menjadi pendamping Zion!" ucap yakin tuan besar Brown.

Zion Lawrance Brown anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Matteo dan Debora.

"Bagaimana menurut mu Zion, apa kamu menyetujui tentang perjodohan ini?" tanya tuan besar Brown kepada cucu tertuanya yang sangat terkenal dengan dingin serta arogan.

"Apa aku bisa menolak?" tanya Zion dengan tatapan datar kepada kakeknya.

"Tidak!" ucap tegas tuan besar Brown.

"Pa!" tegur nyonya Debora yang kesal kepada papa mertuanya. Karena dirinya saat ini sedang berusaha untuk mendekatkan putranya kepada salah seorang putri temannya.

Mendengar ucapan sang Kakek membuat Zion semakin menatap datar. Sungguh Zion tidak menyukai perjodohan ini!

"Jika kalian tidak mau menerima perjodohan ini, maka seluruh aset keluarga Brown akan aku sumbangkan!" ancam tuan besar Brown.

"Papa!" ucap Nyonya Debora dan tuan Matteo bersamaan. Dengan nada suara sedikit meninggi.

"Aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku!" ucap tuan besar Brown dengan tegas.

"Dan aku sudah mengajak mereka makan malam dirumah ini besok malam dan sekaligus acara pertunangan!" sambung tuan besar Pohan.

"Tidak bisa seperti itu pa, biarkan Zion memutuskan jika wanita itu layak atau tidak" ucap bijak tuan Matteo.

"Aku sangat yakin, Zion akan menyukainya nantinya. Saat mereka sudah bertunangan nanti, maka mereka harus tinggal satu rumah!" jelas tuan besar Brown.

"Tidak ada bantahan!" ucap tegas tuan besar Brown.

Keputusan sepihak yang diucapkan oleh tuan besar Brown membuat mereka menatap tidak percaya. Memangnya wanita seperti apa yang pantas bersanding dengan putranya? pikir nyonya Debora.

"Lihat saja aku akan membuat kamu menolak perjodohan ini!" tekad nyonya Debora.

.....................

Saat ini Zion tengah berada di rumah miliknya sendiri yang tidak jauh dari mansion keluarga Brown. Di dalam ruang kerja miliknya ditemani oleh aisten sekaligus sahabat kecilnya.

"Apa kau menerima perjodohan itu?" tanya asistennya sekaligus sahabat, Sammuel.

"Apa aku punya pilihan?" tanya balik Zion sambil menatap dengan tatapan tajam seperti biasanya.

"Iya kau benar, jika tuan besar sudah memberikan keputusan makan akan sangat sulit untuk dibantah" ujar Samuel yang tau akan sifat tuan besar Brown.

"Aku sangat penasaran seperti apa orang yang sudah dijodohkan untukmu?" tanya Samuel dengan penasaran.

"Yang pasti seorang wanita!" jawab Zion dan langsung mendapat tatapan malas dari Samuel.

"Iya aku tau, maksudku seperti apa orangnya? cantik atau tidak, baik atau tidak?!" ucap penasaran Samuel yang kesal akan sikap bos sekaligus sahabatnya.

"Lebih baik kamu cari tau orangnya" ucap Zion.

"Ah, kenapa aku tidak memikirkan hal itu ya? baiklah aku akan mencari tau tentang dirinya!" ucap semangat Samuel.

"Terserah!" cuek Zion. Walaupun sebenarnya dia ingin mengetahui juga, orang yang seperti apa yang membuat Kakeknya sangat bersikerasa menjodohkannya.

Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!