06. Ujian IS 1

Makan malam saat ini sungguh hening dan berbeda saat Berliana makan bersama kedua kakek dan neneknya. Sungguh di sana penuh rasa hangat dan sangat berbeda jauh sekali yang saat ini Berliana rasakan.

Makanan yang masuk kedalam mulut Berliana sungguh makanannya sangat enak akan tetapi bagi Berliana makanan itu rasanya biasa saja, mengingat situasi ataupun suasana yang ada di meja makan saat ini.

Berliana sekali-kali melirik bagaimana elegannya mereka saat memasukkan makanan sungguh hal itu berbeda dengan dirinya yang terkadang makan secara asal-asalan.

Walaupun seperti itu, bukan berarti Berliana tidak bisa bersikap anggun hanya saja dirinya terlalu malas untuk melakukan hal tersebut.

Satu persatu orang yang ada disana mulai menyelesaikan makan mereka, berbeda dengan Berliana yang sudah sedari tadi selesai.

Ingin rasanya beranjak terlebih dahulu tapi hal itu Berliana tetap menunggu sampai semuanya selesai.

Melihat semuanya selesai makan, bahkan ketua pelayan dan yang lainnya langsung mengambil piring-piring kotor bekas mereka makan.

"Untuk ujian masuk sekolah akan di lakukan besok" ucap tuan besar Pohan.

"Apa tidak terlalu cepat pa, bukannya akan dilakukan 3 hari lagi?" tanya mommy Azura yang sedikit kurang menyetujui ucapan sang papa.

"Bagaimana?" tanya tuan besar Pohan kepada Berliana tanpa menangggapi ucapan yang mengandung sedikit protes dari mommy Azura.

"Tidak masalah" ucap Berliana santai.

"Kakek apa sebaiknya di tunda beberapa hari, kita kan tau kalau kak Berliana ini berasal dari sekolahan biasa dan itu sangat jauh berbeda dengan IS" ucap Arabela yang sedikit meremehkan kemampuan Berliana.

"Kalian berilah beberapa soal-soal yang sekiranya akan keluar saat Berliana ujian nanti" perintah tuan besar Pohan kepada Arabela, Ramkes dan juga Remi.

"Apa kak Berliana akan mengulai dari kelas satu atau melanjutkan dari sekolah yang dulu?" tanya Arabela.

"Jika dia berhasil melewati ujian itu maka, akan duduk di kelas tiga" ucap tuan besar Pohan sambil memandang Berliana dengan seksama.

"Bagaimana apa kau sanggup?" tanya tuan besar dengan sedikit menaikkan alisnya.

"Aku akan mencobanya" ucap Berliana yakin.

"Kakak Berliana tenang saja, walaupun kami masih kelas satu. Kami akan berusaha membantu kakak agar berhasil melalui ujian besok" ucap Remi dengan yakin.

"Terima kasih Remi" ucap Berliana dengan tulus.

"Sama-sama kak" balas Remi dengan tersenyum lebar.

"Persiapkan dirimu untuk besok, jika kau gagal maka kau akan mengulang di kelas yang sama seperti kembar" ucap tuan besar Pohan sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Kalian berdua harus bantu kak Berliana agar dia bisa memahami pelajaran dasar-dasar" ucap mommy Azura kepada kedua putra kembarnya dan di jawab oleh anggukan keduanya.

"Sayang, bukan berarti mommy meragukan kemampuan kamu, dan mommy yakin kamu pasti bisa menjalani tes itu dengan baik. Hanya saja untuk berjaga-jaga jika kamu ada sedikit melupakan materi dasar" jelas mommy Azura kepada Berliana, karena dirinya takut mereka kemampuan pendidikan yang di terima dirinya.

"Nak, mama juga percaya akan kemampuan kamu dalam mengikuti ujian besok" ucap nyonya Mira yang ikut mendukung dan menyemangati Berliana.

"Lebih baik kamu mulai memplajari pelajaran itu, dan Arabela berikan beberapa contoh soal milikmu agar Berliana bisa memplajarinya malam ini" ucap tuna Bondan.

Sebenarnya tuan Bondan tidak meragukan kemampuan Berliana yang tidak mereka ketahui selama ini, hanya saja ia sedikit merasa khawatir jika Berliana harus mengulang kembali di kelas satu.

Semuanya mulai kembali ke aktivitas masing-masing, Berliana dan diikuti oleh kedua putra kembar itu menuju kamar Berliana.

Sampai di dalam kamar Berliana, Remi maupun Ramkes duduk di atas tempat tidur, sambil memperhatikan Berliana berjalan menuju meja belajarnya dan mengambil ponsel yang ia letakkan di atas meja tersebut.

"Kakak berhubung buku-buku pelajaran kami dirumah maka kami akan membantu mencari beberapa contoh soal yang ada di internet saja" tawar Remi kepada Berliana, karena mereka saat ini berada di kediaman utama keluarga Pohan.

"Tidak masalah" ucap Berliana santai.

"Kak Berliana ada laptop bukan?" tanya Remi.

"Ada" jawab Berliana sambil berjalan mengambil laptopnya yang ia simpan di dalam lemari pakaiannya.

"Ini" ucap Berliana sambil memberikan kepada Remi, dan langsung di sambut oleh Ramkes.

"Biar aku saja" ucap Ramkes dan langsung mencari beberapa sumber yang sekira berhubungan tentang pelajaran kelas tiga.

"Ternyata kakak juga menyukai Anime One Piece" seru Remi yang melihat walpaper dekstop miliknya.

"Hanya sedikit menyukai" ucap Berliana.

"Aku, bahkan juga Ramkes menyukainya kak, bahkan beberapa komiknya dan miniaturnya ada di rumah. Jika nanti kakak punya waktu, mainlah kerumah nanti akan aku tunjukkan beberapa koleksi milik ku dan milik Ramkes juga" jelas Remi dengan senang karena mereka sama-sama penyuka animasi yang berasal dari jepang.

"Aku rasa ini sudah cukup" ucap Ramkes tiba-tiba. Sambil mengarahkan layar laptopnya kepada Berliana.

"Sepertinya begitu" ucap Berliana sambil melihat di layar laptopnya yang sudah ada sekitar sepuluh materi yang di download oleh Ramkes.

"Kakak, kami akan selalu berdoa semoga kita bisa satu sekolahan" ucap Remi dengan sedikit kekehan kecil dari mulutnya.

"Ya semoga saja" ucap Berliana.

"Nanti jika kakak di terima kita akan jalan-jalan dan berbelanja bersama untuk keperluan kakak. Nanti kita ajak mommy juga" ucap Remi dengan senang.

"Baiklah nanti kita akan jalan serta berbeanja bersama" ucap Berliana yang sedikit merasa lucu akan antusiasnya Remi jika dirinya diterima disana.

Di tengah perbincangan obrolan mereka, dan lebih tepatnya antara Remi dan Berliana saja. Karena Ramkes akan sesekali bersuara jika ada pertanyaan untuk dirinya atau yang ia ajukan.

Tok

Tok

Pintu terbuka dengan cepat saat selesai ketukan itu.

"Mommy" seru Remi.

"Sepertinya kalian sangat asik mengobrolnya" ucap mommy Azura melihat tingkah mereka yang tidak ada kecanggungan sedikitpun. Bahkan Ramkes saja sambil tiduran di atas tempat tidur milik Berliana.

"Tentu saja mom" ucap Remi dengan gembira.

"Mom, kami akan jalan-jalan bersama kalau kakak Berliana berhasil diterima di IS dan mommy mau ikut juga bukan?" tanya Remi kepad sang mommy.

"Tentu saja, nanti kita akan minta kartu sakti milik daddy kalian" jawab mommy Azura dengan senang.

"Ada apa mommy kesini?" tanya Ramkes yang berusaha memutuskan pembicaraan ibu dan anak itu yang tidak ada ujungnya.

"Aduh mommy sampai lupa. Mommy kisini mau panggil kalian, karna daddy sudah menunggu kita dibawah" jawab mommy Azura.

"Pulang kerumah?" tanya Remi yang sedikit tidak rela berpisah dengan Berliana.

"Iya sayang, kak Berliananya juga mau belajar dan kalian besok sekolah bukan?" ucap mommy Azura.

"Ah, baiklah" ucap Remi sedikit tidak bersemangat.

"Besok kita akan bertemu di IS" ucap Berliana dengan yakin saat melihat ekspresi Remi yang keberatan meninggalkan dirinya.

"Kak Berliana harus belajar, supaya kita bisa satu sekolah" ucap Ramkes yang memberikan pengertian kepada adiknya.

"Kakak semangat untuk besok" ucap Remi sambil melambaikan tangan kepada Berliana yang sedang berdiri di luar pintu. Sambil melihay kepergian mereka.

Mereka sudah menghilang dibawa oleh lift, dan Berliana langsung masuk kamarnya. Pada saat dirinya mau menutup pintu kamar dengan sempurna.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

untuk pelayan tidak ada ketua pelayan..yg benar itu kepala pelayan.

2024-04-19

0

lihat semua
Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!