03. Perkenalan 1

Mobil yang di tumpangi oleh Berliana sudah masuk kedalam perumahan elit dan hanya golongan orang-orang kaya saja yang dapat membeli salah satu perumahan yang ada di sana.

Mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang yang mulai melintasi setiap perumahan elit baik di sisi kiri maupun di sisi kanan jalan aspal yang sangat mulus tanpa cacat sedikipun.

Tidak berselang lama mobil itu berhenti tepat di luar gerbang yang menjulang tinggi dengan warna hitam dipadukan pada warna emas. Untuk rumah mewah itu sendiri berwarna putih pekat dan memiliki 3 lantai. Jarak antara bangunan rumah dengan pagar mungkin sekitar 200 meter, dan disisi kiri jalan terdapat banyak tanaman yang sangat terawat.

Cukup dengan menyembunyikan klakson mobil, gerbang mewah itu akan terbuka secara otomatis.

Mobil itu berhenti sempurna tepat didepan pintu utama, melihat pasangan paruh baya itu turun, membuat Berliana mulai membuka pintu mobil secara perlahan sampai seluruh tubuhnya keluar dengan sepenuhnya.

Berliana masih mengedarkan pandangannya kebagian depan maupun samping rumah mewah itu dengan tatapan menilai.

Dan yang membuat Berliana sedikit mengkerutkan dahinya adalah terdapat beberapa mobil mewah yang tidak jauh dari mobil yang membawanya.

"Ayo masuk" ajak tuan Bondan Kepada Berliana yang masih mengedarkan pandangannya.

"Sepertinya mereka sudah datang" ucap nyonya Mira.

Mendengar ucapan nyonya Mira, membuat Berliana sedikit bingung dan siapa mereka yang di ucapkan oleh nyonya Mira.

"Sepertinya begitu" ucap tuan Bondan yang mulai berjalan ke arah pintu utama dan diikuti oleh Mira serta Berliana.

Sampai tepat didepan pintu utama yang cukup tinggi dan lebar, secara bersamaan pintu besar tersebut terbuka dari dalam

Ternyata seorang pria paruh baya yang menyambut mereka dengan hormat dan ramah. Dari penampilan dan sikap bisa dipastikan bahwa dia adalah salah satu pekerja di rumah besar itu.

"Selamat datang, tuan, nyonya dan nona muda" sambut lelaki itu dengan baik dan disertai senyum ramah.

"Apa mereka sudah berkumpul semua?" tanya tuan Bondan kepada ketua pelayan yang ada di rumahnya

"Iya tuan, bahkan tuan besar sudah datang sekitar 30 menit yang lalu" jawab ketua pelayan.

"Baiklah, dan ambil barang yang ada di bagasi mobil antarkan ke kamar yang sudah di siapkan" printah tuan Bondan.

"Baik tuan saya permisi tuan nyonya dan nona muda" pamit ketua pelayan itu dengan sopan.

....................

Berliana hanya diam sambil mengikuti kedua orang tua yang ada didepannya itu.

Sampai di ruang keluarga yang cukup luas, sudah terdapat beberapa orang yang sedang duduk disana dengan santai. Sepertinya mereka sedang menyambut kedatangan Berliana di rumah besar tersebut.

"Papa" panggil Bondan kepada seorang pria yang sudah lanjut usia yang sedang duduk di kursi single itu.

"Oh, kalian sudah datang?" tanya tuan besar kepada mereka tanpa melihat ke arah mereka yang baru sampai di ruang keluarga.

"Lihat pa, siapa yang kami bawa" ucap Bondan dengan senang.

"Rupanya kalian berhasil membawanya" ucap tuan besar dengan raut wajah biasa saja, bahkan terkesan tidak perduli.

"Ayo sayang duduk" ucap Mira kepada Berliana.

Tanpa membantah Berliana duduk di seberang tuan besar itu tanpa canggung sekalipun. Di tempat duduknya Berliana mulai menelisik siapa saja yang ada disana.

Tidak jauh dari samping kanan Berliana ada Mira bondan ada seorang remaja yang mungkin sepantaran dirinya dan satu lagi seorang lelaki dewasa yang duduk dengab tegap, yang pastinya Berliana belum mengetahui nama keduanya.

Untuk sebelah kanannya ada sepasang suami istri dan 2 orang remaja dan sepertinya mereka kembar menurut Berliana.

"Ternyata kau sudah besar sekarang" ucap tuan besar itu dengan suara tegas dan beriwibawa tentunya.

Merasa ucapan lelaki tua itu mengarah kepada dirinya membuat Berliana langsung menatap mata lelaki tua tersebut.

"Seperti yang kau lihat" ucap Berliana santai tanpa merasa terimitidasi dari tatapan lelaki tua tersebut.

Mereka yang ada disana yang memperhatikan langsung bagaimana sikap Berliana membuat mereka menatap sedikit keheranan.

"Perkenalkan dirimu, biar orang yang ada di ruangan ini mengetahui nama kamu" pinta lelaki tua itu kepada Berliana.

"Sebelum bertanya nama orang lain, lebih baik perkenalkan dirimu dahulu" ucap Berliana dengan datar tanpa ekspresi.

"Berliana" tegur Bondan dengan suara penekanan.

"Haha, baiklah perkenalkan nama saya Pohan Narendra, dan kalian perkenalkan juga diri kalian" ucap tuan besar Pohan.

"Kalau nama papa dan mama kau pasti sudah tau kan?" tanya tuan Bondan kepada Berliana, mendengar ucapan tuan Bondan Berliana hanya menganggukkan kepalanya sedikit.

"Dan kenalkan ini Arkana pohan" tunjuk tuan Bondan kepada seorang lelaki yang memiliki umur sekitar 25 tahun.

"Dia adalah anak tertua yang ada di kelurga ini dan papa harap kamu bisa memaklumi kalau dirinya seperti tidak tersentuh" jelas tuan Bondan.

Arkana yang di perkenalkan oleh papanya hanya menatap sebentar kepada Berliana.

Berbeda dengan Arabela yang langsung menatap kurang suka kepada Berliana dan ia merasa bahwa kehadiran Berliana di rumah ini akan membuat posisinya bergeser dari keluarga Pohan.

"Dan ini Arabela Pohan, berdasarkan umur kalian bahwa dia adalah adik kamu walaupun kalian lahir di tahun yang sama" sambung Bondan lagi.

Mendengar penjelasan tuan Bondan membuat Berliana sedikit menebak bahwa disini ada kejanggalan menurut dirinya. Tanpa mau berpikir terlalu jauh dan terlalu malas lebih tepatnya membuat Berliana masih dalam mengamati orang-orang yang ada di sekitar dirinya

Selesai tuan Bondan memperknalkan dirinya, di sebelah kiri Berliana langsung membuka suara.

"Selamat datang di rumah ini, perkenalkan nama bibi atau kau juga bisa memanggil dengan sebutan mommy sama seperti kedua putra ku" ucap perempuan itu dengan sedikit tertawa.

Melihat cara bicara wanita tersebut membuat Berliana dapat menyimpulkan bahwa dia adalah wanita yang cukup humoris.

"Mommy ini namanya Azura Pohan, dan ini daddy atau suami mommy, Radika Bagaskara dan kedua pemuda tampan yang ada disebelah daddynya itu Ramkes Radika dan sebelahnya lagi Remi Radika" ucap mommy Azura agar Berliana kenal sama keluarga kecilnya.

"Mereka ini kembar dan sifat mereka sangat bertolak belakang. Sayang, jadi mommy harap kamu jangan kaget ya" sambungnya lagi dengan kekehan kecil.

"Hallo, tadi mommy sudah memperkenalkan aku, nama ku Remi Radika tentunya aku ini sangat tampan".

"Kalau kakak ku ini, sangat mirip dengan daddy seperti kulkas" ucap Remi kepada Berliana dengan nada sedikit berbisik. Padahal orang yang ada di ruangan itu dapat mendengar jelas apa yang di ucapkan oleh Remi.

"Kamu pasti dapat menilai dengan sendirinya putra kembar mommy ini, yang satu ceria yang satunya dingin dan datar. Mommy harap kalian berteman dengan baik walaupun keduanya lebih muda 1 tahun dari kamu" ucap mommy Azura dengan tulus.

"Nah sekarang giliran kamu untuk memperkenalkan diri" ujar tuan besar Pohan.

Episodes
1 01. Berduka
2 02. Keputusan Berliana
3 03. Perkenalan 1
4 04. Perkenalan 2
5 05. Awal Yang Baik
6 06. Ujian IS 1
7 07. Ujian IS 2
8 08. International School
9 09. Belanja Bersama
10 10. Hari Pertama Sekolah
11 11. Hari Pertama Sekolah 2
12 12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13 13. Teman Baru
14 14. Kebencian
15 15. Hukuman dan Taruhan
16 16. Saat Yang Tepat
17 17. Penasaran
18 18. Perjodohan 1
19 19. Perjodohan 2
20 20. Pertunangan
21 21. Teka-teki
22 22. Cincin Yang Melingkar
23 23. Pindah!
24 24. Tempat Tinggal Baru
25 25. Tidak Berperasaan!
26 26. Senyum Tapi Terluka
27 27. Berpamitan
28 28. Siapa Berliana?
29 29. Berliana Sandreas
30 30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31 31. Suasana Kantin Kampus
32 32. Parago Resto
33 33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34 34. Tentang Berliana
35 35. Kembali
36 36. Makan Malam
37 37. Mencari Tahu
38 38. Rumah Penuh Cerita
39 39. Makam
40 40. Pendekatan
41 41. Masih Berjuang
42 42. Keluarga Martines
43 43. Ingatan Masa Lalu
44 44. Kisah Jonathan
45 45. Tuduhan Tidak Berdasar
46 46. Kotak Bekal
47 47. Perasaan Kecewa
48 48. Lagi-lagi Kecewa
49 49. Rencana Tersembunyi
50 50. Rumah Sakit
51 51. Mengunjungi
52 52. Jebakkan!
53 53. Sebuah Rencana
54 54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55 55. Terlihat Baik-Baik Saja
56 56. Merasa Kesal
57 57. Menepis Kecemburuan
58 58. Rasa Yang Meresahkan
59 59. Kemarahan dan Kebencian
60 60. Memanfaatkan kesempatan
61 61. Tidak Biasanya
62 62. Merasa Aneh
63 63. Bersama Zion
64 64. Kenyamanan
65 65. Berangkat Bersama
66 66. Pelukan Hangat
67 67. Kepercayaan
68 68. Menghindar
69 69. Mengabaikan
70 70. Kemarahan Berliana
71 71. Memasak Untuk Orang Spesial
72 72. Rantang Makanan
73 73.
74 74. Salah Paham
75 75.
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Berduka
2
02. Keputusan Berliana
3
03. Perkenalan 1
4
04. Perkenalan 2
5
05. Awal Yang Baik
6
06. Ujian IS 1
7
07. Ujian IS 2
8
08. International School
9
09. Belanja Bersama
10
10. Hari Pertama Sekolah
11
11. Hari Pertama Sekolah 2
12
12. Tidak Seperti Yang Terlihat
13
13. Teman Baru
14
14. Kebencian
15
15. Hukuman dan Taruhan
16
16. Saat Yang Tepat
17
17. Penasaran
18
18. Perjodohan 1
19
19. Perjodohan 2
20
20. Pertunangan
21
21. Teka-teki
22
22. Cincin Yang Melingkar
23
23. Pindah!
24
24. Tempat Tinggal Baru
25
25. Tidak Berperasaan!
26
26. Senyum Tapi Terluka
27
27. Berpamitan
28
28. Siapa Berliana?
29
29. Berliana Sandreas
30
30. Kedatangan Yang Mengejutkan
31
31. Suasana Kantin Kampus
32
32. Parago Resto
33
33. Tidak Bisa Diangap Remeh
34
34. Tentang Berliana
35
35. Kembali
36
36. Makan Malam
37
37. Mencari Tahu
38
38. Rumah Penuh Cerita
39
39. Makam
40
40. Pendekatan
41
41. Masih Berjuang
42
42. Keluarga Martines
43
43. Ingatan Masa Lalu
44
44. Kisah Jonathan
45
45. Tuduhan Tidak Berdasar
46
46. Kotak Bekal
47
47. Perasaan Kecewa
48
48. Lagi-lagi Kecewa
49
49. Rencana Tersembunyi
50
50. Rumah Sakit
51
51. Mengunjungi
52
52. Jebakkan!
53
53. Sebuah Rencana
54
54. Persiapan Acara Perusahaan Brown
55
55. Terlihat Baik-Baik Saja
56
56. Merasa Kesal
57
57. Menepis Kecemburuan
58
58. Rasa Yang Meresahkan
59
59. Kemarahan dan Kebencian
60
60. Memanfaatkan kesempatan
61
61. Tidak Biasanya
62
62. Merasa Aneh
63
63. Bersama Zion
64
64. Kenyamanan
65
65. Berangkat Bersama
66
66. Pelukan Hangat
67
67. Kepercayaan
68
68. Menghindar
69
69. Mengabaikan
70
70. Kemarahan Berliana
71
71. Memasak Untuk Orang Spesial
72
72. Rantang Makanan
73
73.
74
74. Salah Paham
75
75.
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!