Perasaan yang aneh

"Ruby, Kenapa dengan kamu? kenapa wajahmu terlihat sedih seperti itu?" tanya Tiara, sembari menghambur mendekati Ruby.

Ruby, tersenyum tipis dan mendaratkan tubuhnya duduk di atas sofa ruang kerja Tiara.

"Kali ini aku benar-benar sudah menyerah,Ra. Aku memutuskan untuk pergi dan tidak mau terlalu berharap lagi," sahut Ruby dengan lirih.

"Bagus deh kalau begitu. Sudah dari dulu kan aku, memintamu untuk meninggalkan neraka itu? tapi kamu selalu menolak," ucap Tiara dengan nada kesal.

Ruby tidak menanggapi ucapan Tiara. Wanita itu hanya bisa diam, dengan perasaan yang campur aduk.

"oh ya, kalau boleh tahu, apa alasanmu, sehingga kamu memutuskan untuk pergi dari rumah itu?" alis Tiara bertaut, tajam.

Ruby, menghela napasnya terlebih dulu, dengan helaan yang cukup berat. kemudian wanita itu pun mulai menceritakan kalau Jelita sudah kembali dan bagaimana wanita itu memanipulasi keadaan.

"Brengsek! dasar nenek lampir, wanita ular!" umpat Tiada dengan wajah yang memerah, marah.

"Sekarang aku tidak tahu mau pergi kemana, Ra, karena aku juga tidak mau pulang ke rumah papa. Aku juga bahkan tidak punya uang," wajah Ruby terlihat sangat sendu.

Tiara menatap iba Ruby, sahabat yang selalu ada untuknya selama ini, walaupun usia mereka berbeda. Tiara lebih mudah dua tahun dari Ruby.

Tiara menghela napasnya dengan sekali hentakan. " Emm, bagaimana kalau untuk sementara waktu aku kontrakkan rumah untukmu?"Tiara mulai memberikan saran.

"Tapi,kamu sudah terlalu banyak membantuku, Ra! uang kamu yang 40 juta itu saja belum aku kembalikan," raut wajah Ruby benar-benar terlihat tidak enak hati.

"Ah, kamu ini. Mengenai itu, jangan terlalu kamu pikirkan. Sekarang, kamu harus tenang dan pikirkan calon anak-anakmu," Tiara tersenyum dan mengelus-elus pundak Ruby.

Di saat bersamaan, tiba-tiba ponsel Ruby berbunyi. Ruby, mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan melihat siapa yang sedang menghubunginya. Di layar ponsel terlihat jelas kalau yang menghubunginya adalah sang papa.

"Papa menghubungiku. Aku yakin kalau dia pasti lagi butuh uang," ucap Ruby memutuskan untuk tidak menjawab panggilan papanya. Benar saja, sesuai dugaan Ruby, 5 menit kemudian, ia mendapat pesan dari papanya yang meminta sejumlah uang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di kediaman Arka terjadi ketegangan antara Arka dengan sang papa. Adijaya benar-benar keberatan dengan keputusan yang diambil oleh Arka. Pria setengah baya itu, meminta Arka untuk membawa Ruby kembali.

"Maaf, Pa. Aku tidak bisa. Mungkin dari dulu, aku selalu mematuhi apapun yang Papa katakan. Tapi, kali ini aku tidak akan mematuhi papa lagi. Karena ini tentang hidup Arka sendiri," pungkas Arka sembari berlalu pergi meninggalkan Papanya. Pria itu benar-benar tidak menggubris papanya yang masih memanggil namanya.

Arka membuka pintu kamarnya dan tiba-tiba dia merasa sunyi. Kalau biasanya dia melihat pemandangan di mana Ruby sedang duduk di sofa sembari menonton drama di Handphonenya, sekarang pemandangan itu tidak ada lagi.

"Akhirnya tidak ada lagi, suara tangis-tangisan dari drama yang ditonton wanita itu. Hidupku pasti akan merasa nyaman tanpa wanita itu ada di kamar ini," batin Arka sembari menghempaskan tubuhnya di atas kasur.

Ark mencoba untuk menutup matanya. Namun dia buka kembali karena tiba-tiba raut wajah sedih Ruby, berkelebat di pikirannya.

"Kenapa wajah wanita sialan itu, muncul di kepalaku? benar-benar menyebalkan!" umpat Arka sembari duduk kembali.

Tanpa sadar mata pria itu melihat sebuah benda yang merupakan kartu kredit yang diberikannya pada Ruby, tergeletak di atas Nakas.

"Ternyata dia meninggalkan kartu ini. Kalau dia meninggalkan kartu ini, berarti dia tidak punya uang dong sekarang?"perasaan pria itu tiba-tiba merasa tidak tenang.

"Arghh! buat apa aku masih memikirkannya? mau dia tidak punya uang ke, itu tidak urusanku," Arka kembali merebahkan tubuhnya, terlentang, dengan tatapan yang menerawang ke arah langit-langit kamarnya.

Pria itu kemudian dikagetkan dengan sebuah panggilan yang masuk ke dalam handphonenya. Ia merogoh sakunya dan melihat papanya Ruby sedang menghubunginya.

"Untuk apa orang ini menghubungiku? pasti dia hanya ingin protes, karena tidak terima kalau aku menceraikan anaknya yang tidak tahu diri itu," Arka menggerutu, memutuskan untuk tidak menjawab panggilan Rajasa.

Lima menit kemudian, sebuah pesan kembali masuk ke dalam handphonenya. Arka melihat kalau si pengirim pesan adalah orang yang sama dengan si penelepon tadi.

"Nak Arka,apa Ruby ada di sampingmu? bisa minta dia menghubungiku? soalnya dari tadi aku telepon dia, tapi tidak dia jawab. Aku kirim pesan,dia baca tapi tidak dibalas," begitulah isi pesan Rajasa pada Arka. Isi pesan yang membuat Arka langsung terduduk kembali.

"Kalau dia tidak pulang ke rumah orang tuanya,jadi pergi kemana dia? kondisi tubuhnya belakangan ini kan lemah? dia gampang sakit, " wajah Arka tiba-tiba panik.

Pria itu seketika meraih jacketnya, dan keluar dari kamar dengan sedikit berlari. Namun, begitu sampai di luar, pria itu tiba-tiba menyurutkan langkahnya.

"Kenapa aku harus sepanik ini? dia kan sudah besar dan tentu saja dia tahu buat jaga diri," bisik pria itu pada dirinya sendiri, seraya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

Pria itu, akhirnya memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah dan melangkah menuju kamarnya.

Arka menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang berkelana entah kemana dan yang anehnya tidak ada wajah Jelita sama sekali yang muncul di kepalanya. Cukup lama Arka, larut dalam lamunannya, sampai akhirnya dia merasa mengantuk.

"Ruby, matikan lampunya, aku mau tidur!" ucap pria itu tanpa sadar. Hening tidak ada jawaban.

"Ruby, kamu mendengarkanku tidak?" bentak Arka sembari duduk dan menatap ke arah sofa tempat di mana Ruby biasa tertidur. Kosong tidak terlihat siapapun di sana.

"Haish, ada apa sih denganku? kenapa aku bisa lupa kalau dia sudah pergi?" Arka meletakkan kedua tangannya dia atas kepala, kemudian menggusak rambutnya sendiri dengan kasar.

Arka menatap cukup lama ke arah sofa. Entah dari mana datangnya niat itu, hingga membuat pria itu berjalan perlahan menuju sofa.

Untuk pertama kalinya selama empat tahun ini, Arka mendaratkan tubuhnya duduk di atas sofa. Masih terasa aroma tubuh Ruby pada sebuah selimut yang terlipat rapi di dekat dia duduk. Tanpa sadar juga, Arka merebahkan tubuhnya di sofa itu, mencium aroma sampo Ruby, yang masih melekat di bantal yang biasa digunakan istrinya itu. Entah kenapa, Arka tiba-tiba merasa nyaman mencium aroma itu, hingga akhirnya tanpa sadar pria itu pun jatuh tertidur.

Tbc

Terpopuler

Comments

Uty Sanah

Uty Sanah

ternyata lagi nya kang kaji rhoma ada di bab ini , 😀😀

2025-03-23

0

meE😊😊

meE😊😊

kalau sudah tiada baru trasa bhwa khadiran mu sungguh berharga...aseeekkk

2023-01-05

5

Fhebrie

Fhebrie

ruby di jadikan ATM berjalan sam bpkny

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kebencian Arka
2 Malangnya Ruby
3 Jebakan Ruby.
4 Sekotor itukah aku?
5 Dasar pengacau
6 Please jangan membuatku aku semakin buruk!
7 Jangan beritahu kakakmu!
8 Ruby sakit
9 Kecemasan Ruby
10 Ditinggal
11 Tolong, jangan beritahu dia!
12 Kemarahan Adijaya
13 Menuduh
14 Terpancing
15 Enak sekali kamu bicara!
16 Tugasmu sudah selesai
17 Kilas balik
18 Aku harap kamu tidak akan menyesal
19 Perasaan yang aneh
20 Masuk angin?
21 Bab 21
22 Panas
23 Takut
24 Aku butuh uang,bukan harga diri
25 Aku tidak diharuskan berdiskusi dengannya.
26 Bab 26
27 Tidak murni kesalahannya
28 Kekesalan Jelita.
29 Kekesalan Jelita 2
30 POV Arka
31 Gagal
32 Rajasa bunuh diri?
33 Duarrrr
34 Aku memang bodoh!
35 Bab 35
36 Arghhhh
37 Ini balasan untukku
38 Kamu mengenalnya?
39 Aku akan menjaga mereka untuk Arka
40 Kita beri mereka ruang
41 Mie instan
42 Aku tidak ada hubungan dengannya
43 Melahirkan
44 Bab 44
45 Masih membekas
46 Aku tidak berhak
47 Nama pilihan Ruby.
48 Welcome back
49 Bringing back my wife
50 Bringing back my wife bab 1
51 BBMW bab 2
52 BBMW bab 3
53 BBMW bab 4
54 BBMW bab 5
55 BBMW bab 6
56 BBMW bab 7
57 BBMW bab 8
58 BBMW bab 9
59 BBMW bab 10
60 BBMW bab 11
61 BBMW bab 12
62 BBMW bab 13
63 BBMW bab 14
64 BBMW bab 15
65 BBMW bab 16
66 BBMW bab 17
67 BBMW bab 18
68 BBMW bab 19
69 BBMW bab 20
70 BBMW bab 21
71 BBMW bab 22
72 BBMW bab 23
73 BBMW bab 24
74 BBMW bab 25
75 BBMW bab 26
76 BBMW bab 27
77 BBMW bab 28
78 BBMW bab 29
79 BBMW bab 30
80 BBMW bab 31
81 BBMW bab 32
82 BBMW bab 33
83 BBMW bab 34
84 BBMW bab 35
85 BBMW bab 36
86 BBMW bab 37
87 BBMW bab 38
88 BBMW bab 39
89 BBMW bab 40
90 BBMW bab 41
91 BBMW bab 42
92 BBMW bab 43
93 BBMW bab 44
94 BBMW bab 45
95 BBMW bab 46
96 BBMW bab 47
97 BBMW bab 48
98 BBMW bab 49
99 Ending
100 ekstra part 1
101 ekstra part 2
102 Benar-benar tamat
103 Pengumuman
104 Pengumuman
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Kebencian Arka
2
Malangnya Ruby
3
Jebakan Ruby.
4
Sekotor itukah aku?
5
Dasar pengacau
6
Please jangan membuatku aku semakin buruk!
7
Jangan beritahu kakakmu!
8
Ruby sakit
9
Kecemasan Ruby
10
Ditinggal
11
Tolong, jangan beritahu dia!
12
Kemarahan Adijaya
13
Menuduh
14
Terpancing
15
Enak sekali kamu bicara!
16
Tugasmu sudah selesai
17
Kilas balik
18
Aku harap kamu tidak akan menyesal
19
Perasaan yang aneh
20
Masuk angin?
21
Bab 21
22
Panas
23
Takut
24
Aku butuh uang,bukan harga diri
25
Aku tidak diharuskan berdiskusi dengannya.
26
Bab 26
27
Tidak murni kesalahannya
28
Kekesalan Jelita.
29
Kekesalan Jelita 2
30
POV Arka
31
Gagal
32
Rajasa bunuh diri?
33
Duarrrr
34
Aku memang bodoh!
35
Bab 35
36
Arghhhh
37
Ini balasan untukku
38
Kamu mengenalnya?
39
Aku akan menjaga mereka untuk Arka
40
Kita beri mereka ruang
41
Mie instan
42
Aku tidak ada hubungan dengannya
43
Melahirkan
44
Bab 44
45
Masih membekas
46
Aku tidak berhak
47
Nama pilihan Ruby.
48
Welcome back
49
Bringing back my wife
50
Bringing back my wife bab 1
51
BBMW bab 2
52
BBMW bab 3
53
BBMW bab 4
54
BBMW bab 5
55
BBMW bab 6
56
BBMW bab 7
57
BBMW bab 8
58
BBMW bab 9
59
BBMW bab 10
60
BBMW bab 11
61
BBMW bab 12
62
BBMW bab 13
63
BBMW bab 14
64
BBMW bab 15
65
BBMW bab 16
66
BBMW bab 17
67
BBMW bab 18
68
BBMW bab 19
69
BBMW bab 20
70
BBMW bab 21
71
BBMW bab 22
72
BBMW bab 23
73
BBMW bab 24
74
BBMW bab 25
75
BBMW bab 26
76
BBMW bab 27
77
BBMW bab 28
78
BBMW bab 29
79
BBMW bab 30
80
BBMW bab 31
81
BBMW bab 32
82
BBMW bab 33
83
BBMW bab 34
84
BBMW bab 35
85
BBMW bab 36
86
BBMW bab 37
87
BBMW bab 38
88
BBMW bab 39
89
BBMW bab 40
90
BBMW bab 41
91
BBMW bab 42
92
BBMW bab 43
93
BBMW bab 44
94
BBMW bab 45
95
BBMW bab 46
96
BBMW bab 47
97
BBMW bab 48
98
BBMW bab 49
99
Ending
100
ekstra part 1
101
ekstra part 2
102
Benar-benar tamat
103
Pengumuman
104
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!