Aku harap kamu tidak akan menyesal

"Bagimana? apa kamu sudah mengingatnya?" tanya Jelita, menyadarkan Ruby dari lamunannya.

"Tentu saja aku ingat! aku belum terlalu tua untuk melupakan rencana licikmu itu,". sahut Ruby seraya menyelipkan sebuah sindiran.

"Itu bukan licik tapi rencana cerdas. Sekarang sesuai dengan perjanjian, aku sudah kembali,dan itu berarti tugasmu sudah selesai. Sekarang, kamu harus memikirkan cara, untuk pergi dari hidup Arka, tanpa melibatkanku,"

"Tanpa melibatkanmu, tapi menurunkan harga diriku, begitu maksudmu kan?" nada bicara Ruby terdengar sangat sinis.

Jelita terkekeh dengan nada mengejek. "Emangnya kamu masih punya harga diri? Aku rasa, semenjak kejadian itu, kamu sudah tidak punya harga diri lagi," ujar Jelita sembari mendekatkan mulutnya ke telinga Ruby.

Sebuah senyuman terlihat terbit di bibir tipis milik Ruby, senyuman yang membuat Jelita mengrenyitkan keningnya.

"Kenapa kamu tersenyum? apa kamu menganggap kalau kata-kataku itu sebuah lelucon?"Jelita terlihat kesal.

"Ya, aku menganggapmu, sedang mencoba untuk melawak sekarang. Tidak lucu sih, tapi demi menghargaimu, aku tertawa deh,"

Ucapan Ruby membuat Jelita menggeram, kesal. "Oh, sepertinya kamu sudah mulai berani, ya!"

"Emangnya sejak kapan aku takut? aku tidak pernah takut sama sekali padamu. Hanya saja, karena kelicikanmu, yang menahan surat-surat rumah, aku mencoba untuk kuat dan bersabar," sahut Ruby santai disertai dengan senyuman.

"Terserah kamu mau bilang apa. Sekarang yang penting, tugas kamu sudah selesai. Aku akan menggantikan posisi kamu menjadi istri, Arka,"

"Kalau aku tidak mau bagaimana? apa yang akan kamu lakukan? karena, jujur saja, aku sudah terlanjur mencintai suamiku. Ingat, dia itu suamiku, sah di mata hukum dan agama,"

Jelita kembali menggeram sembari mengepalkan tangannya dengan kalau bukan karena di kediaman Arka, mungkin dia akan memberikan pelajaran pada Ruby.

"Brengsek! berani-beraninya kamu mencintai priaku!" umpatnya.

"Eit, eits tolong direvisi kata-katanya. Dia itu bukan priamu tapi priaku. Kamu itu hanya mantan kekasihnya," Ruby terlihat semakin berani. Padahal, kalau boleh jujur, wanita itu sudah memiliki rasa takut, kalau -kalau wanita licik di depannya itu, murka dan mencelakainya yang pastinya akan berimbas pada ketiga calon anaknya.

"Hahahaha, kamu harus ingat juga, kalau kamu itu hanya istri di atas kertas, dan di hatinya itu hanya ada aku," ledek Jelita, sembari tersenyum menang.

Ruby terdiam, tidak membantah, karena apa yang dikatakan oleh Jelita benar adanya.

"Walaupun di hatinya ada kamu, tapi aku yakin suatu saat dia akan membuka hatinya untukku," ucap Ruby, tegas walaupun ada keraguan yang terselip dalam ucapannya.

"Sialan kamu! bagaimanapun kamu harus meninggalkan Arka, kalau tidak, papa kamu akan masuk penjara, ingat itu!" ancam Jelita dengan tatapan tajam.

"Emm, kamu kira aku peduli! aku sama sekali tidak peduli, karena dia pun sama sekali tidak peduli padaku,"

Mata Jelita membesar, melihat sisi lain Ruby. Selama ini dia mengira kalau Ruby akan mudah dia tangani, tapi ternyata sangat sulit.

"Kamu lupa, kalau surat -surat rumah kalian ada di tanganku, kamu tidak mau itu lagi ya?" Jelita, dengan senyum sinisnya, melontarkan kembali ancaman yang dia yakini tidak akan membuat Ruby, berkutik.

"Aku juga tidak peduli lagi dengan itu! kamu mau ambil rumah itu silakan!" lagi-lagi Jelita terkesiap kaget dengan reaksi Ruby.

"Kamu ya ...."0 Jelita mengangkat tangannya hendak memukul Ruby. Namun dia tahan, karena tidak ingin mendapat cap buruk dari Arka dan mamanya. Alhasil, wanita itu hanya bisa menggigit giginya sendiri untuk menahan amarahnya.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau mundur, dan pergi dari Arka, aku akan buat Arka sendiri yang akan menceraikanmu dan mengusir kamu dari rumah ini," sudut bibir Jelita tertarik sedikit ke atas, membentuk senyum sinis dan licik.

Ruby bergeming. Dia tahu kalau wanita di depannya itu sangat-sangatlah licik dan pastinya punya segudang cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.

"Terserah kamu mau melakukan apa. Tapi, aku juga bisa mengatakan kebenarannya pada Arka, yang kamu lah dalang dari semua masalah yang terjadi," Ruby mulai mengeluarkan ancamannya.

"Silakan, katakan padanya sekarang! kamu kira, dia akan percaya kalau kamu tidak ada bukti sama sekali? Semua bukti ada di tanganku, Ruby. Dan aku bisa melenyapkan semua bukti itu. Ingat dia akan lebih percaya padaku, dibandingkan kamu. Kamu tidak percaya? mari kita buktikan! let's the show begin!" Jelita tersenyum misterius dan mundur sedikit sampai menyentuh kursi.

"Apa yang akan dilakukan wanita ini?" batin Ruby, dengan alis yang bertaut, bingung.

Brakkk

"Awwww, sakit!"

tiba-tiba, Jelita menjatuhkan kursi ke lantai dan demikian juga Deny dirinya sembari berteriak kesakitan.

"Ada apa ini? apa yang terjadi!" Arka datang menghambur demikian juga dengan Rosa.

"Jelita, kenapa kamu ada di lantai? apa yang terjadi?" tanya Arka dengan, wajah panik.

"Tidak apa-apa! tadi Ruby mendorongku! tapi aku tidak marah, kok. Mungkin dia tidak suka dengan kehadiranku di sini, dan aku cukup memakluminya. Kamu jangan memarahinya ya!" Jelita mulai melakukan dramanya. Bertindak manipulatif, seakan dirinya adalah wanita yang baik.

"Bohong! aku tidak pernah mendorongnya. Dia yang sengaja menjatuhkan dirinya sendiri!" Ruby melakukan pembelaan.

"DIAM! kamu kira aku percaya? kamu itu, benar-benar berhati busuk. Berani-beraninya kamu masih mau memfitnah Jelita. Kamu dengar sendiri kan, Jelita bahkan masih menahanku untuk memarahimu, padahal kamu sudah mendorongnya," bentak Arka dengan penuh amarah. Sementara itu, Jelita terlihat tersenyum sinis dan menatap Ruby dengan tatapan meledek.

"Nak Jelita, bukannya Tante tadi sudah melarang kami untuk menemuinya? inilah yang Tante takutkan. Kamu benar-benar tidak apa-apa kan?" dengan penuh perhatian, Rosa memeriksa tubuh Jelita.

"Aku tidak apa-apa kok, Tan. Kalian jangan menyalahkan Ruby lagi. Dia tidak salah,aku yang salah, karena hadir kembali di rumah ini," ucap Jelita, tersenyum manis ke arah Rosa.

"Kamu dengar sendiri kan! walaupun kamu tadi sudah mencelakainya, dia tetap membelamu. Tapi, kamu dengan teganya masih mau memfitnah dia! benar-benar tidak punya hati kamu!"wajah Arka benar-benar memerah. Emosinya benar-benar sudah sampai ke atas ubun-ubun.

"Sumpah demi apapun, aku tidak__"

"Berhenti mengucapkan kata sumpah! kamu tidak pantas mengatakan itu!" bentak Arka lagi, memotong ucapan Ruby, yang berniat hendak melakukan pembelaan pada dirinya.

"Arka, sudahlah! jangan marahi dia lagi! sudah aku bilang kalau aku yang salah. Jadi, lebih baik aku pergi sekarang," Jelita, hendak mengayunkan kakinya,tapi dengan sigap Arka langsung menahan.

"Bukan kamu yang harus pergi, tapi dia!" Arka mengangkat jari telunjuknya, menunjuk tepat di wajah Ruby.

"Dengar sini, wanita murahan, seperti yang aku katakan, kalau Jelita sudah kembali, kita akan berpisah!" ucap Arka dengan tegas tanpa berpikir lagi. Hal ini membuat, Ruby tercengang. Hal yang sudah dia duga sebelumnya akhirnya terjadi juga.

"Arka, jangan begitu! kamu tidak boleh berbicara seperti itu pada Ruby!" lagi-lagi Jelita, berpura-pura untuk menjadi wanita yang berhati mulia.

"Kamu jangan membela dia lagi, Jelita. Dia terlalu jahat untuk kamu bela," ucap Arka.

"Tapi, Mas Arka aku sudah ...." hampir saja Ruby mengungkapkan kehamilannya. Tapi, dia urungkan karena mengingat wanita yang sedang berpura-pura baik itu, sangatlah licik. Dia tidak mau, wanita itu nantinya, berniat mencelakainya dan bayinya.

"Kenapa kamu masih berdiri di sana? pergi dari sini!" bentak Arka lagi.

"Baiklah! aku akan pergi! Aku harap kata-kata ini benar dari hatimu dan kamu tidak akan menyesalinya!" pungkas Ruby, sembari beranjak pergi.

Arka, tiba-tiba langsung terpaku, diam seribu bahasa. Ada rasa penyesalan yang tiba-tiba muncul, ketika dia menyadari ucapannya tadi. Entah kenapa dia ingin menarik kembali ucapannya, tapi dia berusaha untuk menepis keinginannya itu.

Ketika hendak melewati Jelita,Ruby berhenti sejenak. " Selamat ya, kamu sudah berhasil! tapi satu hal yang harus kamu ingat, kebusukanmu itu, ibarat bagkai, yang pasti akan bisa tercium, hanya tinggal menunggu waktu saja. Untuk sekarang, nikmatilah kemenanganmu," ucap Ruby dengan nada yang sangat pelan, lalu berlalu pergi.

Tbc

Terpopuler

Comments

Akbar Razaq

Akbar Razaq

Gak usah menyesal Arka palingan setelah kau tahu kebusukan Jelita,Ruby pasti mau balik sama kamu. Diq cintq mqti sama kamu klo enggak dia gak akan mau bertahan selama 4 tahun yakan.

2024-11-06

0

vina maria

vina maria

pergilah sejauh mungkin rubi

2024-08-07

0

Eity setyowati

Eity setyowati

ayo Ruby aku mendungmu pergilah jauh jauh dari suamimu biarkan dia menyesai kalau sudah tau apa yg dilakukan oleh kekasih tercintanya itu

2024-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kebencian Arka
2 Malangnya Ruby
3 Jebakan Ruby.
4 Sekotor itukah aku?
5 Dasar pengacau
6 Please jangan membuatku aku semakin buruk!
7 Jangan beritahu kakakmu!
8 Ruby sakit
9 Kecemasan Ruby
10 Ditinggal
11 Tolong, jangan beritahu dia!
12 Kemarahan Adijaya
13 Menuduh
14 Terpancing
15 Enak sekali kamu bicara!
16 Tugasmu sudah selesai
17 Kilas balik
18 Aku harap kamu tidak akan menyesal
19 Perasaan yang aneh
20 Masuk angin?
21 Bab 21
22 Panas
23 Takut
24 Aku butuh uang,bukan harga diri
25 Aku tidak diharuskan berdiskusi dengannya.
26 Bab 26
27 Tidak murni kesalahannya
28 Kekesalan Jelita.
29 Kekesalan Jelita 2
30 POV Arka
31 Gagal
32 Rajasa bunuh diri?
33 Duarrrr
34 Aku memang bodoh!
35 Bab 35
36 Arghhhh
37 Ini balasan untukku
38 Kamu mengenalnya?
39 Aku akan menjaga mereka untuk Arka
40 Kita beri mereka ruang
41 Mie instan
42 Aku tidak ada hubungan dengannya
43 Melahirkan
44 Bab 44
45 Masih membekas
46 Aku tidak berhak
47 Nama pilihan Ruby.
48 Welcome back
49 Bringing back my wife
50 Bringing back my wife bab 1
51 BBMW bab 2
52 BBMW bab 3
53 BBMW bab 4
54 BBMW bab 5
55 BBMW bab 6
56 BBMW bab 7
57 BBMW bab 8
58 BBMW bab 9
59 BBMW bab 10
60 BBMW bab 11
61 BBMW bab 12
62 BBMW bab 13
63 BBMW bab 14
64 BBMW bab 15
65 BBMW bab 16
66 BBMW bab 17
67 BBMW bab 18
68 BBMW bab 19
69 BBMW bab 20
70 BBMW bab 21
71 BBMW bab 22
72 BBMW bab 23
73 BBMW bab 24
74 BBMW bab 25
75 BBMW bab 26
76 BBMW bab 27
77 BBMW bab 28
78 BBMW bab 29
79 BBMW bab 30
80 BBMW bab 31
81 BBMW bab 32
82 BBMW bab 33
83 BBMW bab 34
84 BBMW bab 35
85 BBMW bab 36
86 BBMW bab 37
87 BBMW bab 38
88 BBMW bab 39
89 BBMW bab 40
90 BBMW bab 41
91 BBMW bab 42
92 BBMW bab 43
93 BBMW bab 44
94 BBMW bab 45
95 BBMW bab 46
96 BBMW bab 47
97 BBMW bab 48
98 BBMW bab 49
99 Ending
100 ekstra part 1
101 ekstra part 2
102 Benar-benar tamat
103 Pengumuman
104 Pengumuman
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Kebencian Arka
2
Malangnya Ruby
3
Jebakan Ruby.
4
Sekotor itukah aku?
5
Dasar pengacau
6
Please jangan membuatku aku semakin buruk!
7
Jangan beritahu kakakmu!
8
Ruby sakit
9
Kecemasan Ruby
10
Ditinggal
11
Tolong, jangan beritahu dia!
12
Kemarahan Adijaya
13
Menuduh
14
Terpancing
15
Enak sekali kamu bicara!
16
Tugasmu sudah selesai
17
Kilas balik
18
Aku harap kamu tidak akan menyesal
19
Perasaan yang aneh
20
Masuk angin?
21
Bab 21
22
Panas
23
Takut
24
Aku butuh uang,bukan harga diri
25
Aku tidak diharuskan berdiskusi dengannya.
26
Bab 26
27
Tidak murni kesalahannya
28
Kekesalan Jelita.
29
Kekesalan Jelita 2
30
POV Arka
31
Gagal
32
Rajasa bunuh diri?
33
Duarrrr
34
Aku memang bodoh!
35
Bab 35
36
Arghhhh
37
Ini balasan untukku
38
Kamu mengenalnya?
39
Aku akan menjaga mereka untuk Arka
40
Kita beri mereka ruang
41
Mie instan
42
Aku tidak ada hubungan dengannya
43
Melahirkan
44
Bab 44
45
Masih membekas
46
Aku tidak berhak
47
Nama pilihan Ruby.
48
Welcome back
49
Bringing back my wife
50
Bringing back my wife bab 1
51
BBMW bab 2
52
BBMW bab 3
53
BBMW bab 4
54
BBMW bab 5
55
BBMW bab 6
56
BBMW bab 7
57
BBMW bab 8
58
BBMW bab 9
59
BBMW bab 10
60
BBMW bab 11
61
BBMW bab 12
62
BBMW bab 13
63
BBMW bab 14
64
BBMW bab 15
65
BBMW bab 16
66
BBMW bab 17
67
BBMW bab 18
68
BBMW bab 19
69
BBMW bab 20
70
BBMW bab 21
71
BBMW bab 22
72
BBMW bab 23
73
BBMW bab 24
74
BBMW bab 25
75
BBMW bab 26
76
BBMW bab 27
77
BBMW bab 28
78
BBMW bab 29
79
BBMW bab 30
80
BBMW bab 31
81
BBMW bab 32
82
BBMW bab 33
83
BBMW bab 34
84
BBMW bab 35
85
BBMW bab 36
86
BBMW bab 37
87
BBMW bab 38
88
BBMW bab 39
89
BBMW bab 40
90
BBMW bab 41
91
BBMW bab 42
92
BBMW bab 43
93
BBMW bab 44
94
BBMW bab 45
95
BBMW bab 46
96
BBMW bab 47
97
BBMW bab 48
98
BBMW bab 49
99
Ending
100
ekstra part 1
101
ekstra part 2
102
Benar-benar tamat
103
Pengumuman
104
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!