Lahirnya Pahlawan Sejati
Saat itu adalah saat di mana seleksi pemilihan ketua Regu Pembasmi Iblis yang di langsungkan di arena Akademi Sihir Valtigor. Di tengah arena itu terlihat seorang anak laki-laki yang tengah memegang belati berwarna biru muda di depan musuhnya yang saat ini masih dalam keadaan terkapar.
"Haaaah... ayolah aku bahkan belum berkeringat setetespun. Kau tidak akan mengatakan kalau kemampuanmu hanya sebatas ini bukan ?".
Ucapan arogan dari Rui, si karakter utama yang menyombongkan dirinya dengan niat mempermalukan seniornya yang dikatakan sebagai siswa terbaik di akademi sihir Valtigor itu.
Semua murid dan para profesor yang saat ini tengah menyaksikan pertandingan itu di buat sangat geram oleh tingkah remaja itu yang dulunya selalu mereka rendahkan. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa hal yang mereka asumsikan berbanding terbalik dengan kenyataan yang kini tengah mereka saksikan. Namun bukannya merasa malu telah meremehkan dan menghina seorang anak jenius, namun mereka malah tidak terima atas keunggulan Rui.
"Pengecut !! Hadapilah sihir dengan sihir !! Kalau kau tidak menggunakan sihir, jangan bermimpi jadi ketua regu pecundang !!."
"Benar... Bocah sepertimu tidak pantas berada di sini !!"
"Kau hanyalah aib di akademi Sihir yang terhormat ini !!."
"Jangan sombong kau bocah rendahan !!."
Para penonton tidak terima karena orang yang mereka kagumi kini tengah di permalukan di hadapan mereka semua.
Suara cemohan yang di lontarkan penonton malah terlihat lucu di hadapan Rui. Wajah-wajah kebingungan serta kekesalan di wajah para penonton itu merupakan sebuah hiburan bagi dirinya.
"Hah, sungguh pemandangan yang menyenangkan, melihat wajah mereka yang berasumsi aku akan berakhir mengenaskan kini malah berubah menjadi wajah bodoh yang kebingungan dan tidak terima dengan kenyataan ini." Gumam Rui ketika melihat reaksi penonton pertandingan tersebut.
"Hahahahah.... Gawat, aku benar-benar tidak bisa menahan tawaku, ini terlalu lucu untuk di lihat" gumam Rui dalam hatinya.
Hanya kakak perempuannya Karin dan sahabatnya Ririna yang melihatnya dengan wajah cemas dan khawatir.
"Rui... apa dia akan baik-baik saja ?!" Karin terlihat begitu mengkhawatirkan perasaan adiknya yang kini tengah di hujat habis-habisan oleh para penonton.
"Te..tenangkan dirimu karin !" Ririna memegang dengan lembut telapak tangan Karin.
"Selama ini Rui idak pernah terpengaruh dengan umpatan-umpatan yang keluar dari mulut mereka. Jadi kali ini juga pasti Rui akan baik-baik saja !!" Senyuman dan ucapan yang begitu meyakinkan dari Ririna membuat Karin sedikit tenang.
"Terima kasih Ririna. Aku sangat bersyukur Rui memiliki sahabat sepertimu" Ucap Karin dengan balik tersenyum karena perasaannya yang kini telah tenang kembali.
"Ka..kalau begitu, apakah kau merestui hubunga.."
"Tidak !! Itu masih terlalu cepat !" Karin langsung memotong ucapan Ririna dengan wajah tersenyum.
"Eehhhh... !!" Gerutu Ririna cemberut.
Kepala akademi sihir Valtigor profesor Rufus yang melihat kejadian itu masih tidak percaya dengan apa yang sedang ia saksikan.
"Kemampuan apa itu !! Aku tidak pernah melihat kemampuan yang tidak bisa di ikuti mata seperti itu !!" Profesor Rufus menatap tajam ke arah Rui.
"Menggunakan kemampuan secepat itu untuk melawan penyihir yang membutuhkan waktu untuk merapal mantra. Aku... tidak !! Siapapun itu, aku yakin bahwa dia tidak akan mau berurusan dengan kemampuan itu." Gumamnya dalam hati.
Eizan menatap Rui dengan tatapan penuh kebencian.
"Kau bajingan. Bagaimna bisa pecundang dari bangsawan rendahan sepertimu berani melakukan ini pada putra seorang Duke ?! Ketahuilah posisimu bocah bedebah tidak tahu diri !!"
Mendengar hal itu Rui melah tertawa dan menatap Eizan dengan tatapan untuk merendahkan Eizan.
"Hahahahah... melihat wajah bodohmu yang saat ini meringkuk di tanah benar-benar menyenangkan bagiku. Apa perlu aku memanggilkan ayahmu untuk membawakan Pelayan yang bisa menghiburmu, wahai seniorku yang terhormat ?!
Senyum di wajah Rui benar-benar membuat Eizan tidak bisa mengontrol amarahnya. Eizan sangat tidak terima dirinya permalukan oleh anak yang dia anggap sebagai bocah rendahan.
"Kau berani menghina seorang Duke ?!Sadarilah posisimu bajingan ! Kau... gadis bodoh yang selalu bersamamu dan juga keluarga rendahanmu pasti akan aku buat mereka membayar penghinaan ini !!" ucapnya dengan senyuman pengecut di wajahnya.
Dengan wajah penuh amarah, Rui melesat ke arah Eizan dan langsung menodongkan belati sihir miliknya ke tenggorokan Eizan. Para penonton terlihat ketakutan memikirkan apa saja yang bisa di lakukan Rui kepada Eizan. Dengan wajah penuh ketakutan Eizan mencoba meminta pertolongan profesor.
"Coba saja kau sentuh sehelai rambut mereka, aku akan menyiksamu hingga membuatmu memohon untuk di bunuh !! Bahkan dengan kemampuanku yang sekarang, aku bisa melenyapkan seluruh keluargamu tanpa tergores sedikit pun !!"
Senyum angkuh di wajah Eizan kembali berubah menjadi ketakutan. "To..tolong aku, siapapun !? bocah ini sudah gila !?" Eizan tanpa sadar mengencingi celananya sendiri karena ketakutan oleh belati yang kini menempel di lehernya.
Kepala akademi Profesor Rufus Gildart, langsung mendatangi Rui dan langsung menghentikan tangan Rui yang berniat mengakhiri hidup seniornya.
"Cukup... ! kau terlalu berlebihan. Apa kau sadar dengan apa yang ingin kau lakukan ?!"
Rui dengan tatapan amarah mengalihkan pandangannya ke Profesor Rufus.
"Apa yang kau katakan profesor ?! Orang ini berani mengancam keluargaku untuk mempengaruhiku, apa kau pikir aku akan diam saja ?!"
"Aku tau tapi membunuh putra seorang Duke bukanlah pilihan yang tepat. Apakah kau sadar dengan akibatnya? Keluarga dan teman-temanmu bisa dalam bahaya!"
"Apa kau sedang menasehatiku profesor?"
"Ataukah kau sedang mengancamku?"
Profesor Rufus terkejut dengan ucapan Rui.
"Aku peringati kau juga. Keluarga Duke, Baron ataupun kau profesor, jangn fikir kalian bisa membuat diriku takut ?! Jika ada yg berani menyentuh ataupun merendahkan keluargaku, jangan harap kalian bisa hidup dengan tenang !!"
Sambil melepaskan pegangan tangannya Profesor menghela nafasnya. Lalu dia mengeluh karena dia tidak habis pikir dengan sikap muridnya terhadap dirinya.
"Bahkan kau berani menentang kepala akademi ini. Aku kehabisan kata-kata olehmu. Apakah kau bahkan tidak peduli jika kau dikeluarkan ?!" Profesor Rufus terlihat pasrah dengan sikap muridnyam
"Di keluarkan ?! Apa kau mengancamku ?! Aku tau orang seperti apa dirimu Profesor. Aku juga mengetahui sebesar apa ambisimu pada orang-orang berbakat sepertiku. Bukankah begitu profesor ?!
Mendengar perkataan arogan muridnya. Bukannya merasa marah ataupun tersinggung, Profesor Rufus malah tertawa mendengar ucapan Rui.
"Hahahahah, sungguh bocah yang menarik. Rupanya rumor tentang dirimu yang bangsawan gagal hanya bualan belaka. Aku yakin mereka semua yang berfikir seperti itu kini tengah menahan rasa malu karena ucapan mereka" Ucapan Profesor Rufus membuat para penonton tersebut tersinggung dan malu.
"Namun, bukankah kau terlalu sombong nak ?!" Rufus sedikit terkejut dengan sikap Rui.
"Bukannya itu sesuatu yang naif apabila aku tidak menyombongkan pencapaianku atas segala kerja keras yang aku lakukan ?! Ketika para murid bodohmu yg lain menghabiskan waktu untuk mencela diriku, aku menghabiskan waktuku untuk berlatih dan terus berlatih hingga bisa mendapatkan kekuatan yang kini bisa membungkam mereka !" jawab Rui dengan senyuman sinis ke profesor.
"Hahahahah... Kau bocah yg menarik. Aku menyukai jalan pikiranmu. Baiklah, mau itu keluarga Duke atau siapapun itu, aku pasti akan mendukung penuh murid Terbaik di Akademi ini !!"
Ucap Rufus sambil menepuk pundak Rui.
Namun di balik senyumannya, Profesor berfikir keras dalam hatinya.
"Seperti apa masa lalu yang di hadapi anak ini ?! Mengapa aku bisa merasakan begitu banyak kebencian dan dendam dalam dirinya ?! Walau begitu aku beruntung masih hidup untuk melihat anak yang bisa merubah pandangan orang-orang tentang sihir !!" gumam Rufus dalam hati.
...Bersambung...!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nurfajri Zaka
wow
2022-11-18
1
Xiao Lin Chenシュフィ
nyimak dulu di eps ini.. si MC terlalu tersakiti dan ter bully fiuuh kasihan
2022-10-20
1
Duatasangiang
terbaik thor aku suka mc yg op,
lanjutkan thor👍👍👍👍
2022-10-19
1