August yang melihat anaknya dengan tatapan penuh amarah, tidak bisa menahan emosinya dan melayangkan tamparan ke wajah Rui.
"Dasar anak tidak berguna. Enyahlah dari pandanganku" ucapnya dengan tatapan yang diselimuti kebencian.
Karin dan ibunya Julia yang dalam perjalanan pulang dari jalan-jalan di sekitar Desa, bertemu dengan Kereta Kuda yang membawa Ronal pulang.
Julia menanyakan perihal kepulangan Ronal yang begitu mendadak padahal ini masih waktunya mengajar putranya.
Julia yang mendengar penjelasan Ronal bergegas pulang secepat yang ia bisa. Lalu setelah memasuki mansion ia langsung berlari melewati suaminya yang sedang duduk diam di ruang keluarga dan bergegas masuk ke kamar putranya.
Melihat luka Lebam di wajah putranya, wajah Julia yang cemas langsung berubah di penuhi oleh amarah. Tanpa di beritahu oleh Rui, Julia langsung bisa memahami apa yg terjadi. Dirinya langsung kembali ke ruang keluarga, tempat suaminya duduk diam dan meminta penjelasan darinya.
"Apa yang sudah kau lakukan pada Rui" tanya Julia dengan ekspresi kesal di wajahnya.
"Diamlah, aku tidak mau berdebat denganmu sekarang" jawab August yang juga masih di liputi rasa kesal.
"Bagaimana aku bisa diam saja melihat anakku yang terluka seperti itu. Beraninya kau memukul Rui hingga seperti itu" bentak Julia kepada suaminya.
Dengan tatapan kosong dia lalu membalas perkataan Julia.
"Dia pantas mendapatkannya, apa kau tau kalau dia anak gagal yang hanya akan menjadi aib keluarga kita"
Mendengar hal itu membuat Emosi Julia memuncak.
" Apa kau gila? apa kau mengerti dengan yang kau ucapkan, apakah dia menginginkan keadaan dia yang kurang beruntung seperti itu" teriaknya karena omongan suaminya.
"Itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai anak Bangsawan. Namun lihatlah dia, bahkan Baron memutuskan pertunangannya dengan putrinya, apa yang kau harapkan dari anak tidak berguna seperti itu"
"Apa pentingnya semua itu, dia hanya anak-anak, anak yang masih tidak mengerti apapun tentang keinginan dan harapanmu. Kau seharusnya kau sebagai orang tuanya menjadi penyemangat dan sandarannya ketika dia dalam keadaan terpuruk seperti itu" ucap Julia dengan masih dalam kondisi emosi.
"Orang tuanya ya? Apakah darah dagingku hanya akan mencoreng nama baik ku. Akupun ragu apakah dia benar - benar anakku" jawabnya dengan muka sinis.
Mendengar hal itu, wajah Julia langsung tertegun karna syok mendengar perkataan suaminya. Dia dengan sekuat tenaganya menampar wajah suaminya.
"Tidak aku sangka kau tega mengatakan itu. Aku menyesal karena begitu bodohnya menikah dengan orang sepertimu" ucap Julia yang tidak bisa lagi menahan air matanya.
Julia memasuki kamar Rui dan menarik tangannya. Rui hanya terkejut melihat ibunya yang menangis dan membawa dirinya keluar dari rumah itu.
Karin yang menangis memegang tangan ibunya mencoba menghentikannya yang akan pergi dari rumah itu.
"Ibuu, ibu mau kemana, kenapa ibu menangis"
Melihat anaknya yang seperti itu, Julia menjadi sangat sedih dan membelai kepala putrinya dengan lembut.
"Karin sayang, kita akan pergi ke rumah nenekmu, kita sudah tidak memiliki tempat lagi di rumah ini" ucap Julia yang mencoba menenangkan putrinya.
"Kenapa ibu, apakah ada yang salah, kenapa kita harus pergi dari rumah ini, inikan rumah kita" Karin terus menangis sambil memegang tangan ibunya.
August yg melihat Julia ingin membawa Karin, langsung datang menghentikannya.
"Mau kemana kau membawa Karin?" Tanya August.
"Jangan bicara denganku lagi. Apa hakmu menanyakan itu. Kemanapun aku pergi itu sudah bukan urusanmu" jawab Julia kesal.
"Kalau kau mau pergi, pergilah. Tapi Karin tetap di sini bersamaku. Kau pergi saja bersama anak tidak berguna itu"
Rui yang mendengar itu cuma bisa diam dan terkejut. Wajah ibunya kembali dipenuhi amarah dan langsung membawanya keluar dari rumah itu.
Di dalam kereta Rui hanya menangis dan terus meminta maaf kepada ibunya.
"Maa_maafkan aku ibu, semua ini salahku, aku yang tidak berguna hingga membuat ibu dan ayah jadi seperti ini. Maafkan aku, maafkan aku" ucap Rui sambil menangis.
Sambil memeluk anaknya Julia menangis karena sedih melihat anaknya yang merasa bersalah dan mencoba menenangkan Rui.
"Tidak Rui, ini bukan salahmu. Hanya karna keegoisan orang dewasa kau harus menderita seperti ini. Kau hanyalah anak kecil yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuamu. Akulah yang bersalah disini. Maafkan ibu yang tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah hal buruk yang menimpamu" ucap Julia dengan terus menangisi apa yang menimpa putranya.
Rui hanya bisa menyalahkan dirinya dengan apa yang sudah terjadi. Ibunya bertengkar dengan ayahnya, kakaknya yang harus berpisah dengan ibunya, dia menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. Rui menganggap dirinya memang Aib yang tidak berguna.
"Aku yang begitu sombong mengira bahwa hidupku di dunia ini akan berubah. Aku terlalu arogan dan melupakan bahwa diriku hanyalah orang yang selalu bernasib sial. Lalu sekarang kesialanku berimbas ke ibuku. Aku benar-benar mahluk yang tidak berguna" gumam Rui dalam hatinya.
Di kehidupannya sebelumnya maupun di kehidupannya yang sekarang, dia merasa kalau dia hanya orang yang tidak berguna dan hanya membuat masalah untuk keluarganya.
Dulu dia di abaikan keluarganya dan hanya berfikir itu adalah salahnya yang tidak bisa memenuhi harapan keluarganya. Bahkan sekarang dia menganggap dirinyalah yang menghancurkan keluarganya sendiri.
"Apakah ini memang takdirku, kenapa aku harus mengalami ini semua, apakah ini semua karna dosa-dosaku di masa lalu " pikirnya dengan terus merenungi Nasib yang menimpa dirinya.
Luka yang lama di hati Rui kini kembali terbuka. Dia mengingat dengan jelas dirinya yang di tinggalkan keluarganya, di hianati kekasihnya, lalu sekarang membuat keluarganya hancur. Hal itu membuat mental Rui benar-benar hancur.
Dalam dirinya, hanya ada kata menyerah dan pasrah karena merasa sudah lelah menjalani kehidupan ini. Namun dirinya kembali tersadar ketika mendengar suara tangisan ibunya yang terus meminta maaf atas segala yang menimpa Rui.
Fikiran dan hatinyapun kembali jernih karena mengingat bahwa di dunia ini, masih ada yang menangisi penderitaan dan peduli pada dirinya. Dia masih memiliki ibu, kakak dan juga kakek dan neneknya. Tidak seperti kehidupannya dahulu, kini dirinya masih memilki keluarga sebagai tempat ia bersandar ketika lelah menjalani kehidupannya.
Lalu mereka akhirnya sampai di kediaman keluarga Ibunya.
...Chapter end...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Aku siapa?
lanjut thor
2022-10-15
0
💞Amie🍂🍃
Oke kak
2022-10-05
0
Rini Antika
tidak ada seorang pun manusia d dunia ini yg ingin terlahir gagal
2022-10-05
0