Episode 1 Reingkarnasi

Karakter utama novel ini adalah Seorang Pengangguran yang Introvert atau lebih dikenal dengan sebutan Nolep bernama Romi. Romi terlahir di keluarga yang kaya raya dan berprestasi.

Namun malang bagi Romi. Karena dirinya tidak mampu memenuhi ekspetasi ayahnya, keluarganya mengambil keputusan untuk memutus hubungan mereka dengan Romi, dikarenakan dirinya di anggap sebagai anak gagal dan hanya menjadi aib bagi keluarganya.

Namun, walaupun di timpa begitu banyak kemalangan dalam hidupnya, hal itu tidak membuat dirinya menyerah dalam menjalani hidupnya. Romi senantiasa sabar dan tabah menjalani semua itu karena dirinya masih memiliki sosok gadis yang selalu mendukungnya di kala dia dalam posisi terendah dalam hidupnya.

Karena kebaikan dan ketulusan kasih sayang dari wanita itulah yang menjadi kekuatannya sehingga dirinya bisa tetap bertahan dalam menghadapi segala cobaan dan kemalangan yang menimpa dirinya.

Namun seseorang yang menjadi satu-satunya penopang dalam hidupnya itu menghianati dirinya. Suatu hari, dirinya merasakan ada kejanggalan pada tingkah laku pacarnya tersebut.

Selama seharian penuh, Romi merasakan kalau pacarnya tiba-tiba menghindarinya. Ponselnya tidak bisa di hubungi dan dia tidak pernah bertemu dengannya di kampusnya seolah-olah wanita itu sengaja menghindari Romi.

Kecurigaannya semakin membesar ketika teman-teman gadis itu mengatakan kalau pacarnya Rui pergi jalan-jalan bersama mantan pacarnya yang baru pulang dari luar negri. Namun dia masih mempercayai bahwa pacarnya tidak mungkin menghianatinya dan mengatakan kalau ucapan teman-temannya itu hanya omong kosong.

Namun karena merasa gelisah karena dirinya masih belum mendapatkan kabar dari gadis itu, Romi berinsiatif pergi ke apartement milik gadis itu. Dari pintu gerbang apartement dia melihat pintu apartement milik pacarnya yang berada di lantai dua sedang terbuka. Dia merasa bersyukur karena pacarnya berada di sana.

Namun tiba-tiba, dirinya terdiam dan tubuhnya mati rasa ketika melihat pacar yang sangat di cintainya di cium di depan mata kepalanya sendiri. Bagaikan di sambar Petir, hati Romi langsung hancur seketika melihat penghianatan itu.

Wajahnya pucat, bibirnya bergetar hebat ingin berteriak sekeras mungkin, namun ia langsung menahan mulutnya dengan telapak tangannya sendiri lalu berlari meninggalkan tempat itu. Dirinya bahkan tidak menyadari tangannya berdarah karena menahan mulutnya yang ingin meluapkan rasa amarah dan sakit hatinya.

Lalu hujan turun dengan lebatnya. Dirinya terus berjalan di bawah derasnya hujan dengan terus meratapi nasibnya. Dengan wajah lesu dan tatapan kosong ia menatap ke arah sungai di bawah jembatan tempat ia berdiri.

Karena sudah tidak bisa menahan penderitaan dan rasa sakit yang ia alami, air matanya mengalir membasahi wajahnya.

"Mengapa ini semua harus terjadi padaku?"

"Mengapa?"

"Apa salahku?"

"Dosa apa yang pernah aku lakukan semasa hidupku hingga tuhan sebenci ini padaku"

"Bahkan satu-satunya orang yang kumilki tega menghianatiku"

Dengan tangisan dan wajah yang di penuhi amarah ia berteriak.

"Tuhaaaaan... apa yang kau inginkan dariku?"

"Apa tidak cukup bagimu mengambil keluargaku dan kini kau mengambil satu-satunya wanita yang aku cintai?"

"Apa kau sedang tertawa melihat penderitaan yang aku alami ini"

"Apakah penderitaanku ini menjadi hiburan untukmu?"

Romi berteriak sekuat tenaganya hingga nafasnya hampir habis.

Lalu dengan tangisan yang pilu dan suara yang lirih ia bersujud menangis di atas jembatan itu.

"Seseorang... tolong beritahu aku, apa yang harus aku lakukan?"

"Kumohon, siapapun itu"

"Aku benar-benar sudah lelah, aku pasrah, aku hanya ingin hidup seperti kehidupan orang normal, apakah itu terlalu berat untuk di kabulkan?" gumamnya dengan tangisan yang pilu.

Selama berjam-jam, ia terus menangis di tengah derasnya air hujan dan malam yang gelap gulita tersebut hingga suaranya sudah tak terdengar lagi.

Lalu tiba-tiba ponselnya berdering. Ketika ia melihat nomor yang menghubunginya adalah milik pacarnya, wajah Romi langsung berubah menjadi amarah dan dengan sekuat tenaganya melempar ponselnya ke sungai di bawah jembatan tersebut.

Lalu dengan tatapan kosong, ia melangkah pulang dan hari itu ia langsung membawa seluruh harta dan beberapa baju miliknya lalu pindah ke apartement lain yang jauh dari tempat tinggal lamanya tanpa meninggalkan pesan dan memberitahu siapapun.

Sejak saat itulah dia menjadi penyendiri dan hanya mengurung diri di kamar apartementnya. Beberapa kali dirinya berniat ingin mengakhiri hidupnya namun ia masih mengingat bahwa bunuh diri tidak akan memberikan apa-apa pada dirinya dan hanya akan menambah dosa-dosanya.

...~~...

Dua tahun kemudian di dalam sebuah apartement, tampak sosok Rui yang sudah lusuh dengan tubuh yang kurus karena dia tidak merawat dirinya dengan benar.

..."Defeat"...

Suara pertanda game di ponselnya sudah berakhir. Romi beranjak bangun dari kursinya dan memperhatikan sekitarnya.

"Hah, sial aku kalah lagi gara-gara timku beban" gerutu Rui sambil melempar ponselnya ke arah tempat tidur.

Lalu dia melihat ke arah jam di dinding kamarnya yang sudah menunjukkan Pukul 04:35 pagi.

"Ah sial... sudah jam segini, aku harus cepat membuang sampah-sampah ini sebelum pemilik apartemen datang dan mulai mengomeliku lagi." gumamnya sambil memasukkan sampah yang berserakan di kamarnya ke kantung sampah.

Ketika akan menuruni tangga, ia tidak sengaja melihat seorang pria keluar dari kamar tetangga wanita di sebelahnya.

Tanpa menyapanya pria itu hanya lewat di depan Romi yang sedang membawa kantung sampah di tangannya. Sejenak Romi langsung teringat dengan saat-saat dia masih bersama pacarnya yang dulu.

Namun mukanya langsung terlihat kesal, ketika mengingat kejadian yang sama waktu dia melihat seorang pria keluar dari apartemen pacarnya.

Sejak saat itu dia menjadi pengurung diri di kamar dan hanya menikmati hidupnya dengan bermain game. Namun ingatan itu langsung buyar ketika dirinya di panggil oleh tetangga wanitanya itu.

"Romi, selamat pagi."

"Ah selamat pagi juga mbak Julia."

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini?" "Jangan bilang kalau kau mau joging atau hal lain semacam itu bukan? Itu benar-benar tidak seperti dirimu."

Tanya Julia dengan maksud bercanda di pagi buta itu.

"Hahaha, tidak mbak julia, aku cuma mau membuang sampah-sampah ini.

"Oh kebetulan sekali, apakah kau tidak keberatan membuang sampahku juga. Aku juga sempat kena omel oleh ibu kos kemarin hehe."

"Tentu... taruh saja di depan kamarmu, nanti aku ambil setelah aku membuang ini."

"Wahh, terima kasih banyak Romi"

Lalu Romi langsung turun menuruni tangga. Namun karna dirinya masih dalam keadaan tubuh yang letih dan dalam kondisi mengantuk, dia berjalan sempoyongan hingga dia terpeleset dan jatuh dari tangga. Kepalanya terbentur hingga darah berceceran di sekitarnya.

"Hah, sakiit ! Aku kedinginan ! Apa aku terjatuh? Apa aku akan mati ?"

"Mati jatuh dari tangga terdengar sangat menyedihkan."

"Tapi yah, tidak terlalu buruk untuk orang yang sudah tidak memiliki tujuan hidup sepertiku. Selamat tinggal mbaq Julia, maaf aku tidak bisa membuang sampahmu" ucap Romi di sela-sela dia menututp matanya.

Julia heran kenapa Romi tidak kembali untuk mengambil sampahnya. Dia menatap ke arah apartemen Romi yang berada di atas tangga apartemennya namun tidak ada tanda-tanda kehadiran romi. Dengan raut wajah yang cemberut karna merasa di bohongi, dia berjalan membawa sampahnya untuk dia buang sendiri.

Namun ketika akan menuruni tangga, dia langsung teriak histeris melihat Romi yang bersimbah darah tergeletak tak bernyawa di bawah tangga.

...~~~...

Ketika Romi membuka matanya. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat. Romi merasa sangat asing dengan langit-langit rumah yang sama sekali tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Romi Berusaha menggerakkan badan untuk melihat sekitar namun dia tetap tidak bisa bangun. Merasakan keadaan itu dia mulai panik dan kebingungan.

"Hah, dimana ini? bukankah aku barusan terjatuh dari tangga?"

"Lalu sekarang aku berada di mana?"

"Ini tidak terlihat seperti rumah sakit"

" kenapa aku tidak bisa bicara, kenapa tubuhku tidak bisa digerakkan?"

"Tolong siapapun, ada apa dengan diriku, siapapun tolong aku." Teriaknya tapi itu terdengar sebagai tangisan suara bayi yang menangis.

"Astaga Rui, kau sudah bangun. Apakah kau takut sendirian. Maaf ya, ibu tadi ke kamar mandi. Kemana kakakmu yang seharusnya menjagamu."

Ucap seorang wanita dengan lembut sambil menggendongnya.

"Siapa wanita ini, aku tidak mengenalnya, aku tidak mengerti apa yang dia katakan dan kenapa aku tidak bisa bicara dengan benar, kenapa tubuhku tidak bisa aku gerakkan."

Wanita itu adalah Julia, ibunya di kehidupan ini.

"Hahaha anak kebangganku takut sendirian rupanya. Aku tidak sabar melihat kau tumbuh dewasa menjadi orang hebat yang akan membanggakan keluarga ini" ucap baron August.

Suara itu berasal dari seorang Pria yang tertawa melihat tangisan bayi itu, dia adalah Baron August Aubert sekaligus ayahnya.

Mendengar hal itu dari suaminya, Julia menjadi sedikit tidak suka karena yang dia inginkan hanya agar anaknya bisa hidup dengan bahagia.

Julia membalas perkataan suaminya dengan cemberut.

"Aku malah ingin dia lebih menikmati masa kecilnya dengan bahagia tanpa memikirkan beban dan tanggung jawab seorang Aubert."

"Hahaha iya, maaf-maaf, aku hanya kegirangan melihat anak laki-laki kita yang diberkahi mana sejak lahir dan seperti apa dia nantinya."

Seketika pintu kamar terbuka dan gadis kecil yang baru berumur 3 tahun masuk ke ruangan itu.

"Ibuuu, apakah Rui sudah bangun" ucap gadis kecil itu berlari masuk.

"Wahh, imut sekali kau Rui. Bolehkah aku menggendongnya, kumohon?" tanya gadis kecil itu dengan muka memelas.

"Karin , Ibu kan sudah bilang, kamu belum bisa melakukan itu. Adikmu baru satu tahun dan tubuhnya masih sangat rapuh. kalau sampai jatuh, pasti akan sangat buruk buat adikmu."

Mendengar hal itu, gadis kecil itu menjadi cemberut dan mengurungkan niatnya menggendong adiknya.

"Jadi kapan aku bisa menggendong adikku?."

"Hemm, kalau kamu sudah bisa memakan semua jenis sayur yang tidak kamu suka, mungkin ibu akan mempertimbangkan kamu sebagai seorang kakak." Jawab Julia sambil tersenyum.

Mendengar ucapan ibunya gadis kecil itu menjadi kesal dan menangis.

"Iiihhh, ibu curang."

Seketika ruangan itu di penuhi tawa ibu dan ayahnya yang melihat tingkah laku Karin.

...Bersambung...!!!...

Terpopuler

Comments

azizan zizan

azizan zizan

woi Thor Romi apa rui sih mcnya..jadi pening loh yang mana satu nama watak mc..???!?!??!🤔🤔

2024-02-21

0

pawang hujan

pawang hujan

pasti mobile legend gamenya

2022-11-02

1

Lanz D Kenzy

Lanz D Kenzy

waduh, game apakah itu?

2022-10-30

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 0
2 Episode 1 Reingkarnasi
3 Episode 2 Guru sihir
4 Episode 3 Awal tragedi
5 Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6 Episode 5 Terpuruk
7 Episode 6 Menemukan tujuan baru
8 Episode 7 Mana yang berbeda
9 Episode 8 Mencoba
10 Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11 Episode 10 Ujian masuk
12 Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13 Episode 12 Perkenalan
14 Episode 13 Karma
15 Episode 14 Pertemuan kembali
16 Episode 15 Rasa hawatir
17 Episode 16 kecewa
18 Episode 17 Peringatan keras
19 Episode 18 Ketulusan
20 Episode 19 Dendam
21 Episode 20 Kembali pulang
22 Episode 21 Rasa bersalah
23 Episode 22 Bandit
24 episode 23 Tak tahu diri
25 Episode 24 Teror
26 Episode 25 Kembali ke akademi
27 Episode 26 Risiya
28 Episode 27 Serangan monster
29 Episode 28 Frost dragon lord
30 Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31 Episode 30 Curiga
32 episode 31 Pasukan penumpas
33 Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34 Episode 33 Penguasa sebenarnya
35 Episode 34 Risiya dan Rui
36 Episode 35 Kroco banyak tingkah
37 Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38 Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39 Episode 38 Putri yang hilang
40 Episode 39 Misi penyelamatan putri
41 Episode 40 Para sekutu iblis
42 Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43 Episode 42 Duke penghianat
44 Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45 Episode 44 Misteri darah iblis
46 Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47 Pesan author
48 Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49 Episode 47 Kekasih yang terpisah
50 Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51 Episode 49 Pemimpin menara sihir
52 Epidode 50 Pahlawan arogan
53 Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54 Episode 52 Menuju akademi sihir
55 Episode 53 Kematian Eizan
56 Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57 Episode 55 Cerberus
58 Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59 Episode 57 Tombak Kerakusan
60 Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61 Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62 Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63 Episode 61 Peresmian pahlawan
64 Episode 62 Fitnah
65 Episode 63 Aziel dan Rui
66 Episode 64 Arti keluarga
67 Episode 65 Manusia dan penjahat
68 Episode 66 Cinta pertama
69 Episode 67 Para Raja naga
70 Episode 68 Evolusi naga badai
71 Episode 69 Misi khusus
72 Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73 Episode 71 Dark elf
74 Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75 Episode 73 Rui vs Horn
76 Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77 Episode 75 Pahlawan terpilih
78 Episode 76 Serangan Orc
79 Episode 77 High Orc
80 Episode 78 Ancaman mendekat
81 Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82 Episode 80 Bentrokan pasukan
83 Episode 81 Jirniv dan General Orc
84 Episode 82 Ras peri
85 Episode 83 Warior vs Pilar
86 Episode 84 Lepas kendali
87 Episode 85 Naga badai Terada
88 Episode 86 Titan pemusnah naga
89 Episode 87 Amarah raja naga api
90 Episode 88 Raja musim dingin
91 Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92 Episode 90 Para leluhur
93 Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94 Episode 92 Penyesalan
95 Episode 93 Masa terpuruk
96 Episode 94 "Kabar buruk"
97 Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98 Episode 96 "Cecilia"
99 Bab review
100 Bab Review
101 bab review beast vs elf
102 bab review
103 Pengumuman author
104 Bab review
105 bab review
106 Bab review
107 Bab review
108 Season 1 selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 0
2
Episode 1 Reingkarnasi
3
Episode 2 Guru sihir
4
Episode 3 Awal tragedi
5
Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6
Episode 5 Terpuruk
7
Episode 6 Menemukan tujuan baru
8
Episode 7 Mana yang berbeda
9
Episode 8 Mencoba
10
Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11
Episode 10 Ujian masuk
12
Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13
Episode 12 Perkenalan
14
Episode 13 Karma
15
Episode 14 Pertemuan kembali
16
Episode 15 Rasa hawatir
17
Episode 16 kecewa
18
Episode 17 Peringatan keras
19
Episode 18 Ketulusan
20
Episode 19 Dendam
21
Episode 20 Kembali pulang
22
Episode 21 Rasa bersalah
23
Episode 22 Bandit
24
episode 23 Tak tahu diri
25
Episode 24 Teror
26
Episode 25 Kembali ke akademi
27
Episode 26 Risiya
28
Episode 27 Serangan monster
29
Episode 28 Frost dragon lord
30
Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31
Episode 30 Curiga
32
episode 31 Pasukan penumpas
33
Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34
Episode 33 Penguasa sebenarnya
35
Episode 34 Risiya dan Rui
36
Episode 35 Kroco banyak tingkah
37
Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38
Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39
Episode 38 Putri yang hilang
40
Episode 39 Misi penyelamatan putri
41
Episode 40 Para sekutu iblis
42
Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43
Episode 42 Duke penghianat
44
Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45
Episode 44 Misteri darah iblis
46
Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47
Pesan author
48
Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49
Episode 47 Kekasih yang terpisah
50
Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51
Episode 49 Pemimpin menara sihir
52
Epidode 50 Pahlawan arogan
53
Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54
Episode 52 Menuju akademi sihir
55
Episode 53 Kematian Eizan
56
Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57
Episode 55 Cerberus
58
Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59
Episode 57 Tombak Kerakusan
60
Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61
Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62
Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63
Episode 61 Peresmian pahlawan
64
Episode 62 Fitnah
65
Episode 63 Aziel dan Rui
66
Episode 64 Arti keluarga
67
Episode 65 Manusia dan penjahat
68
Episode 66 Cinta pertama
69
Episode 67 Para Raja naga
70
Episode 68 Evolusi naga badai
71
Episode 69 Misi khusus
72
Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73
Episode 71 Dark elf
74
Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75
Episode 73 Rui vs Horn
76
Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77
Episode 75 Pahlawan terpilih
78
Episode 76 Serangan Orc
79
Episode 77 High Orc
80
Episode 78 Ancaman mendekat
81
Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82
Episode 80 Bentrokan pasukan
83
Episode 81 Jirniv dan General Orc
84
Episode 82 Ras peri
85
Episode 83 Warior vs Pilar
86
Episode 84 Lepas kendali
87
Episode 85 Naga badai Terada
88
Episode 86 Titan pemusnah naga
89
Episode 87 Amarah raja naga api
90
Episode 88 Raja musim dingin
91
Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92
Episode 90 Para leluhur
93
Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94
Episode 92 Penyesalan
95
Episode 93 Masa terpuruk
96
Episode 94 "Kabar buruk"
97
Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98
Episode 96 "Cecilia"
99
Bab review
100
Bab Review
101
bab review beast vs elf
102
bab review
103
Pengumuman author
104
Bab review
105
bab review
106
Bab review
107
Bab review
108
Season 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!