Berselang 2 tahun berikutnya, kemampuan belatiku sudah cukup terampil. Aku tiap hari tanpa lelah selalu mencoba hal baru yang bisa di lakukan oleh manaku.
Bukan hanya dalam mengendalikan manaku, tapi aku sudah bisa menciptakan belati dari mana padatku. Walalupun mana biasa mustahil bisa membuat benda padat, tapi tidak dengan mana milikku.
Bahkan sihir lanjutan seperti elemen tanah hanya bisa mengendalikan tanah yang sudah ada dan tidak bisa membuat sihirnya menjadi unsur padat seperti tanah.
Sedangkan manaku lebih fleksibel dalam penggunaannya, seperti bisa membuat perisai anti sihir yang menetralkan semua jenis sihir yang mengenai ataupun berada di dalam lingkaran sihir yang aku buat.
Aku tidak sabar menunjukkan perkembangan ini ke pamanku yang akan pulang dari akademi besok. Dia tidak di perbolehkan cuti selama 2 tahun penuh karna dia mengambil cuti mendadak selama 1 bulan dulu saat pertama kali aku ke kediaman kakekku.
Kemampuan yang aku asah dan kuciptakan sendiri dengan pengetahuan dari duniaku sebelumnya.
Anti magic area \=> Medan area yang di selubungi mana yang membuat segala macam sihir di netralkan kembali karna unsur manaku akan melahap mana yang lebih ringan.
Mana Shield \=> Perisai anti sihir yang dapat menahan 100% sihir skala menengah ke bawah.
Instan Teleport \=> Berpindah ke tempat dimana aku melemparkan belati dan manaku, ataupun menarik kembali belati tersebut kembali ke tanganku.
Mana Predator \=> Sebuah skill yang melahap mana pada tubuh seseorang namun hal ini bisa menimbulkan gejolak di dalam tubuhku jika mana tersebut tidak cocok dengan mana milikku. Jadi skill ini adalah skill yang paling beresiko dan paling jarang aku gunakan.
Yah walaupun aku masih belum memiliki serangan area luas tapi aku sudah beruntung bisa mempelajari skill ini dalam beberapa bulan dan bisa mengembangkannya ke tingkat yang membuatku cukup puas.
Ini semua adalah bentuk syukurku karena mana yang di anggap orang lain tidak berguna, bisa aku kembangkan menjadi senjata mematikan yang hanya menjadi milikku.
Akan aku buat mereka yang berani merendahkan dan menghina diriku menjilat ludah mereka sendiri dan mengemis meminta pertolongan padaku.
Demi kehormatan ibuku, demi paman yang tidak menyerah terhadapku dan demi orang-orang yang masih mencintaiku. Walaupun harus muntah darah, ataupun tulang-tulangku patah, aku akan terus berlatih demi membungkam orang-orang yang berani merendahkanku.
Selang beberapa saat kereta kuda yang membawa pamanku datang. Beliau masuk dan disambut kakek dan nenekku.
Mereka juga menceritakan perihal kejadian aku yang di rumorkan menjadi penyebab kehancuran rumah tangga putri count dan rumor tentang aku yang lahir dari perselingkuhan ibuku dengan rakyat biasa.
Rumor itu menjadi bahan perbincangan hangat akhir-akhir ini.
Bahkan sampai ke wilayah Baron, Viscount, Count, dan Duke sekalipun tidak lepas dari rumor tersebut. Karna sangat langka ada kejadian seorang bangsawan yang tidak memilki mana.
"Apa maksud ayah, ada orang yang membicarakan hal bodoh seperti itu. Lalu mengapa ayah cuma tenang-tenang saja dengan rumor bodoh itu?" tanya pamanku yang terkejut mengenai berita tersebut.
"Tenanglah, bahkan aku tau itu bisa merusak nama baik keluarga kita, aku juga pernah berniat mencari siapa penyebab rumor dan mencoba meluruskan itu semua"
"Namun rumor tetaplah rumor, bangsawan memang tidak pernah lepas dari hal-hal seperti itu. lagi pula Julia dan Rui sudah tidak peduli dengan itu semua. "
"Rui, dimna dia?" tanya pamanku.
"Haaaaah.... sepertinya dia masih latihan sekarang. Aku benar-benar khawatir dengan kondisi anak itu, dia terlalu sering memaksakan dirinya dalam berlatih" keluh kakekku yang mengerutkan dahinya.
Pamanku bergegas ke area latihan untuk bertemu denganku, sampainya disana dia sangat terkejut ketika melihat belati sihir yang saat ini sedang aku pegang.
"Ru..Rui, apa yang ada di tanganmu?"
"Ahh paman, selamat datang kembali. Kapan paman sampai?"
"Iya dan itu tidak penting. Sekarang jelaskan padaku benda apa yang berada di tanganmu itu?" ucap pamanku yang memperhatikan belati di tanganku.
"Ahh ini?" ucapku mengangkat belatiku.
"Ini adalah belati sihir, ini adalah hasil latihan dalam memadatkan manaku."
"Karena manaku elastis dan dengan latihan terus menerus, aku akhirnya mampu membentuknya hingga seperti ini" ucap Rui.
"Be_begitu rupanya" ujar pamanku.
"Aku sama sekali tidak paham" gumamnya dalam hati.
"Iya ini adalah bentuk yang aku gunakan bagus bukan?" ucapku sambil senyum.
"Ahh iya, itu belati yang indah, tapi apa perbedaannya dengan belati biasa" tanya pamanku penasaran.
Aku mulai mencipatakan belati melayang di sekitarku Setelah aku mereasa cukup, aku langsung melesatkannya ke setiap sisi lapangan latihan.
"Baiklah, sebaiknya paman jangan sampai berkedip" pintaku kepada paman.
Aku langsung melesat ke seluruh tempat aku menancapkan belatiku dan menebas boneka jerami yang berada di garis yang aku lewati. Hal itu membuat tanganku sedikit keram dan gemetar karena belum terlalu mampu menguasainya.
Namun pamanku yang melihat kemampuan itu, hanya terpaku diam tidak percaya dengan apa yang sedang ia saksikan.
"Eh?" ekspresi bingung di wajahnya terlihat jelas.
Lalu boneka jerami yang menjadi targetku hancur seketika. Hal itu semakin membuatnya syok berat ketika melihat skill yang aku praktekan.
"Tadi itu, apa?" gumamnya dalam hati.
"Aku bisa merasakan kaki yang gemetar melihat kemampuan itu. Apa aku baru saja membantu Rui membangkitkan kekuatan terlarang yang sangat mengerikan bagi penyihir?" gumamnya dalam hati yang masih dalam keadaan syok.
Masih dalam keadaan bingung dan merasa ada yang salah dengan matanya, aku ingin memperlihatkan skillku selanjutnya.
"Ahh paman. Apakah kau baik-baik saja?"
"Kau terlihat sedikit pucat?"
pamanku sedikit kaget dengan pertanyaanku dan membuat pikirannya langsung buyar.
"Ah, tidak, tidak. Aku tidak apa-apa. Aku hanya merasa 'wow' melihat kemampuanmu yang sekarang" ucap pamanku yang berusaha terlihat tenang, namun aku bisa melihat jelas keringat yang mengalir di wajahnya.
"Ah syukurlah jika paman tidak apa-apa. Kalau begitu, aku akan memperlihatkan kemampuanku selanjutnya" ucapku.
"Ehhh... masih, masih ada lagi?" ucap pamanku terkejut.
"Tapi, ini bisa di praktekan hanya jika paman mau membantu."
"Ah iya-iya baiklah, apapun ke inginanmu, katakanlah" ucap pamanku yang sudah lelah karena terkejutnya.
"Kalau begitu, serang aku dengan sihir terkuatmu" pintaku.
"Eh, aku semakin tidak mengerti maksudmu" jawab pamanku.
"Sudah, lakukan saja dan percayalah padaku" ucapku dengan penuh keyakinan.
Hal itu membuat pamanku yakin dengan permintaanku.
"Baiklah, Baiklah. Terserah kau saja, tapi jangan salahkan aku jika kau terluka, kau pasti tau kan, apa yang ibumu akan lakukan padaku jika kau terluka karna aku.
"Hahaha iya, jadi tolong cepatlah"
Setelah itu paman menyerangku dengan Fire Ball, walaupun aku tau dia tidak menyerangku dengan sihir terkuatnya tapi aku sudah senang dia menuruti permintaanku.
Aku memadatkan mana dan membuat mana shield sebelum bola api itu mengenai tubuhku. Mana shield langsung melahap sihir yang mengarah ke tubuhku dan membuat serangan sihir pamanku menghilang.
Lagi-lagi paman tercengang dengan hal tersebut hingga dia ambruk karena tenaganya seperti lenyap.
"Haaaah... ini benar-benar tidak baik untuk jantung" keluh pamanku.
"Tapi... aku benar-benar bangga padamu" ucap paman mengelus kepalaku.
Lalu ia tiba-tiba bangun dan berteriak.
"Hahahahah, siapa sekarang yang berani mengatakan kau aib keluarga yang tidak berguna?"
"Tunjukan padaku orangnya dan perlihatkan pada mereka kemampuanmu agar mereka malu seumur hidup mereka. Hahahaha" teriak pamanku yang terlihat sangat senang.
"Paman tenanglah, ini akan menjadi rahasia di antara kita" ucapku yang sedikit panik dengan keributan yang di buat pamanku.
"Kenapa harus di rahasiakan? " tanya pamanku bingung.
"Karena, Jika aku akan di anggap bangsawan dan jika mereka hanya mau menghormatiku karna kekuatanku, maka aku akan memperlihatkan mereka kemampuanku di saat aku menjadi orang terkuat di benua ini. Aku akan membuat orang-orang yang dulu menghinaku malu seumur hidup mereka lalu aku akan membuat siapapun yang berani merendahkanku tunduk padaku" ucapku dengan penuh kesungguhan.
"Rui, apa mimpimu tidak ketinggian" tanya pamanku ragu.
"Apakah paman ragu setelah melihat kemampuanku?" tanyaku balik.
"Hahahah, jika itu kau, kau pasti bisa. Karena kau adalah anak dari Julia dan keponakan kebanggaanku" ucap pamanku yang mengangkat tubuhku ke udara.
"Hahahaha, kita lihat seperti apa wajah para orang bodoh yg menghinamu itu nanti" ucap pamanku mengangkatku ke udara.
"Itulah tujuanku" ucapku sambil ikut tertawa jahat seperti pamanku.
Ibu dan kakek yang mendengar suara tawa kami bingung, mereka segera datang untuk melihat apa yang sedang kami lakukan. Namun mereka berdua ikut tersenyum melihat tingkah konyol kami berdua.
...Bersambung...!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Gaa cans
top markotop hehe
2025-02-25
0
Dani irwandi
hehe, op tpi tetap ada batasan bro
2022-11-26
1
βAkuRyu
Op sejak dini.. nefr dikitlah thor.. wkwkwk
2022-11-26
0