Episode 9 Keberangkatan ke akademi

Setelah berlatih dan terus berlatih aku akhirnya mampu menguasai manaku sepenuhnya.

Aku bisa mengendalikan mana seperti yang aku inginkan. Juga percepatan perpindahanku kini sudah semakin cepat setelah aku menyelubungi tubuhku dengan mana.

Reaksi antar manaku sudah aku atur sedemikian rupa. Hanya tinggal melatih lemparan dan tebasan dari belatiku. Aku merasa tidak akan kalah melawan siapapun di akademi sihir dalam pertarungan 1 vs 1.

Walaupun belati sihir bisa memotong zirah besi seperti mentega, tapi tetap saja tubuhku tidak bisa mengimbangi kemampuan manaku.

Akhir-akhir ini ketika aku mencoba menggunakan manaku dalam kekuatan penuhnya, aku hanya bisa menggunakannya selama 5 menit dan akhirnya mati rasa dan tidak bisa bergerak cukup lama. Karena ketika berpindah terus menerus aku sesekali harus berhenti sejenak untuk mengambil nafas.

Mungkin memang sangat efisien untuk membunuh namun jika dalam pertarungan jangka panjang, maka sudah di pastikan aku akan kwalahan.

Jadi aku akan melatih fisikku, mental dan staminaku di akademi, karna besok adalah hari pertamaku di akademi sihir dimulai.

Disaat makan malam, ibuku tiba-tiba berhenti memakan hidangannya dan beralih bertanya kepadaku.

"Rui, apakah kau benar-benar akan ke akademi besok" tanya ibuku.

"Tentu ibu. Bukannya kita sudah membahas ini dari jauh hari. Usiaku juga sudah mencukupi untuk memasuki akademi, ibu tidak perlu hawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri" jawabku.

"Bukan itu maksud ibu" ucap ibuku mengerutkan dahinya.

"Lalu apa bu?"

Ibuku menarik nafas dan menatapku dengan wajah cemberut. Kakek dan nenek sepertinya sudah mengetahui maksud ibuku dan hanya menghela nafas melihat putri mereka.

"Rasanya baru kemarin saat kau selalu menangis ketika kau tidak melihatku di sampingmu. Namun sekarang kau malah akan pergi meninggalkanku" gerutu ibuku yang mengeluh padaku.

"Eeeeeeh... jika ibu membahas itu sekarang, rasanya sedikit memalukan" ucapku dengan wajah memerah menahan malu.

Aku benar-benar bingung bagaimana menanggapi ibuku yang moodnya sedang buruk.

"Kau tau, ibu pasti akan kesepian disini. Kau disana hingga 6 tahun, apakah kau tega membiarkan ibumu ini kesepian disini. Lagi pula ini karena aku benar-benar khawatir denganmu"

"Aaa_aku pasti akan pulang di sela-sela waktu luangku. Aku janji padamu ibu. Juga ada kakak Karin dan paman disana, jadi ibu tidak perlu khawatir tentangku" ucapanku membuat kakek dan ibuku terkejut.

"Hah... Rui, jadi kau belum mengetahui dimana pamanmu sekarang?" tanya kakekku.

"Maksud kakek" tanyaku balik.

"Pamanmu bekerja di Akademi barat, sedangkan kau akan menjadi murid di Akademi timur " jawab kakekku.

"Haaaaaaah... kenpa paman harus disana dan kenapa dia tidak memberitahukannya padaku sebelumnya" tanyaku kaget.

"Kau tau kan dia selalu begitu, aku kira dia sudah menceritakannya padamu, dia memang sering lupa hal-hal seperti itu" ucap nenekku.

Mendengar hal itu ibuku riang kembali.

"Eheeem, karna Rui sudah tidak bersemangat lagi, bagaimna kalau masuk akademinya dibatalkan saja atau di tunda hingga tahun depan. Lagi pula siapa orang bodoh yang menyuruh seorang anak berpisah dari ibunya" ucap ibuku dengan riang.

"Tidak, itu tidak boleh. kenapa kau mengatakan hal konyol seperti itu."

Ibuku kembali cemberut dan melihat kakek dengan tatapan kesal, namun kakek tetap pada pendiriannya.

"Dia adalah seorang bangsawan dan bangsawan diwajibkan hadir untuk menuntut ilmu di Akdemi. Ini juga penting untuk masa depan Rui" ucap kakekku dengan tegas.

Lalu menatapku dan meyakinkan diriku.

"Rui cucuku... aku tau kehidupanmu di akademi akan sangat berat. Namun kau harus kuat menghadapinya demi masa depanmu" ucap kakekku dengan lembut.

Mendengar hal itu aku semakin membulatkan tekatku untuk menghadiri Akademi.

"Tentu saja kakek. Pesanmu akan selalu aku ingat"

Ibuku yang menyaksikan kami, berhenti cemberut dan memelukku.

"Huaaaa, Ruiiiiiii" ibuku mulai menangis.

"Kau benar-benar seperti anak kecil. Kenapa cuma kau di sini yang tidak bisa bersikap dewasa" keluh kakekku.

"Hahaha sudahlah bu, aku akan sering pulang dan mengajak kakak untuk menemui ibu. Aku juga pasti akan sangat kesepian karna jauh dari ibu. Lagi pula, bukankah ibu juga sangat ingin bertemu kakak?" ucapku dengan maksud menghibur ibuku yang sedang bersedih.

"Hemm, ya sudahlah kalau Rui berkata seperti itu. Titipkan salamku untuk kakakmu dan bawa dia kesini nanti , kau harus janji dan ingat itu."

"Oh iya kudengar di akademi, temanku Yolan bekerja di sana, kalau kau bilang aku ibumu dia pasti akan membantumu" jawab ibuku kembali riang.

"Iya, iya ibu. Aku akan mendengar pesanmu, kakak pasti juga sangat merindukan ibu"

"Namun untuk pesan ibu yang terakhir sepertinya aku tidak terlalu membutuhkan orang lain untuk membantuku" gumamku dalam hati.

Lalu nenekku mendekat dan mengusap kepala ibuku sambil menghela napas.

"Dasar kau, bukannya kau sudah menjadi seorang ibu sekarang, seharusnya kau berhenti bertingkah kekanak-kanakan seperti ini. Lagipula pesan harusnya disampaikan ketika akan berangkat besok bukan?"

"Dasar gadis bodoh"ucap nenekku tersenyum.

Setelah itu aku kembali ke kamarku untuk tidur. Aku menatap ke arah langit dan memikirkan segala hal yang bisa saja akan menimpaku di akdemi. Namun apapun masalah yang akan datang, hal itu tidak akan membuatku gentar dan membuat siapapun yang menghalangi jalanku menyesal dengan perbuatan mereka.

Keesokan paginya, kereta kuda yang akan mengantarkanku ke akademi sampai.

Aku berpamitan kepada seluruh keluargaku dan memeluk ibuku sebagai salam perpisahan. Namun ibuku malah tidak mau melepas pelukannya.

"Tidaaaak... Rui tidak boleh pergi, kalau Rui pergi aku harus ikut ke akademi" ucap mulai merengek lagi.

"Jangan bicara yang tidak-tidak julia, kamu sudah dewasa berhenti bertingkah seperti anak-anak " jawab kakekku.

"Hahaha, nenek jadi teringat dengan kejadian dulu waktu kakekmu menangis seperti ini saat Julia akan pergi ke akademi" ucap nenekku tersenyum.

"Apa yang kau katakan, aku tidak menangis sampai seperti itu" jawab kakek ku malu-malu.

"Ibu aku mohon ,jangan seperti ini, aku juga sebenarnya sangat berat untuk berpisah dari ibu. Tapi ini sudah menjadi kewajibanku, mohon mengertilah" ucapku untuk menenangkan ibuku.

"Kau dengar apa yang di ucapkan anakmu bukan?, aku bingung siapa yang sebenarnya orang dewasa disini " ucap nenekku.

"Hiks...hiks.. baiklah, baiklah aku paham " gerutu ibuku.

"Kalau begitu semoga kau bisa bersenang-senang di akademi, jangan lupa untuk makan teratur, jangan bergaul dengan teman yang buruk dan ingat kau harus melindungi kakakmu disana" jawab ibuku dengan masih tersedu-sedu menahan tangisnya.

"Iya ibu, kalau begitu aku pamit dulu, sampai jumpa kakek, nenek dan sampai jumpa lagi ibu"

Saat itu aku mencium pipi ibuku dan masuk ke Kereta lalu aku akhirnya berangkat. Aku yang menoleh ke belakang masih melihat ibuku yang terus memandangi kereta yang membawaku hingga lepas dari pandangannya.

Akhirnya saat yang aku nanti-nantikan yaitu hari-hariku di akademi sihir dimulai. Hal itu benar-benar membuatku bersemangat

...Bersambung...!!!...

Terpopuler

Comments

Mommy QieS

Mommy QieS

Gift mawar untuk mu Rui, semangat di akademinya🌹😊💪

2022-10-17

0

pensi

pensi

udah aku favoritkan kembali 🙏🙏

2022-09-22

2

tintakering

tintakering

semangat belajarnya rui

2022-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 0
2 Episode 1 Reingkarnasi
3 Episode 2 Guru sihir
4 Episode 3 Awal tragedi
5 Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6 Episode 5 Terpuruk
7 Episode 6 Menemukan tujuan baru
8 Episode 7 Mana yang berbeda
9 Episode 8 Mencoba
10 Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11 Episode 10 Ujian masuk
12 Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13 Episode 12 Perkenalan
14 Episode 13 Karma
15 Episode 14 Pertemuan kembali
16 Episode 15 Rasa hawatir
17 Episode 16 kecewa
18 Episode 17 Peringatan keras
19 Episode 18 Ketulusan
20 Episode 19 Dendam
21 Episode 20 Kembali pulang
22 Episode 21 Rasa bersalah
23 Episode 22 Bandit
24 episode 23 Tak tahu diri
25 Episode 24 Teror
26 Episode 25 Kembali ke akademi
27 Episode 26 Risiya
28 Episode 27 Serangan monster
29 Episode 28 Frost dragon lord
30 Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31 Episode 30 Curiga
32 episode 31 Pasukan penumpas
33 Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34 Episode 33 Penguasa sebenarnya
35 Episode 34 Risiya dan Rui
36 Episode 35 Kroco banyak tingkah
37 Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38 Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39 Episode 38 Putri yang hilang
40 Episode 39 Misi penyelamatan putri
41 Episode 40 Para sekutu iblis
42 Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43 Episode 42 Duke penghianat
44 Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45 Episode 44 Misteri darah iblis
46 Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47 Pesan author
48 Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49 Episode 47 Kekasih yang terpisah
50 Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51 Episode 49 Pemimpin menara sihir
52 Epidode 50 Pahlawan arogan
53 Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54 Episode 52 Menuju akademi sihir
55 Episode 53 Kematian Eizan
56 Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57 Episode 55 Cerberus
58 Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59 Episode 57 Tombak Kerakusan
60 Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61 Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62 Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63 Episode 61 Peresmian pahlawan
64 Episode 62 Fitnah
65 Episode 63 Aziel dan Rui
66 Episode 64 Arti keluarga
67 Episode 65 Manusia dan penjahat
68 Episode 66 Cinta pertama
69 Episode 67 Para Raja naga
70 Episode 68 Evolusi naga badai
71 Episode 69 Misi khusus
72 Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73 Episode 71 Dark elf
74 Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75 Episode 73 Rui vs Horn
76 Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77 Episode 75 Pahlawan terpilih
78 Episode 76 Serangan Orc
79 Episode 77 High Orc
80 Episode 78 Ancaman mendekat
81 Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82 Episode 80 Bentrokan pasukan
83 Episode 81 Jirniv dan General Orc
84 Episode 82 Ras peri
85 Episode 83 Warior vs Pilar
86 Episode 84 Lepas kendali
87 Episode 85 Naga badai Terada
88 Episode 86 Titan pemusnah naga
89 Episode 87 Amarah raja naga api
90 Episode 88 Raja musim dingin
91 Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92 Episode 90 Para leluhur
93 Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94 Episode 92 Penyesalan
95 Episode 93 Masa terpuruk
96 Episode 94 "Kabar buruk"
97 Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98 Episode 96 "Cecilia"
99 Bab review
100 Bab Review
101 bab review beast vs elf
102 bab review
103 Pengumuman author
104 Bab review
105 bab review
106 Bab review
107 Bab review
108 Season 1 selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 0
2
Episode 1 Reingkarnasi
3
Episode 2 Guru sihir
4
Episode 3 Awal tragedi
5
Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6
Episode 5 Terpuruk
7
Episode 6 Menemukan tujuan baru
8
Episode 7 Mana yang berbeda
9
Episode 8 Mencoba
10
Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11
Episode 10 Ujian masuk
12
Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13
Episode 12 Perkenalan
14
Episode 13 Karma
15
Episode 14 Pertemuan kembali
16
Episode 15 Rasa hawatir
17
Episode 16 kecewa
18
Episode 17 Peringatan keras
19
Episode 18 Ketulusan
20
Episode 19 Dendam
21
Episode 20 Kembali pulang
22
Episode 21 Rasa bersalah
23
Episode 22 Bandit
24
episode 23 Tak tahu diri
25
Episode 24 Teror
26
Episode 25 Kembali ke akademi
27
Episode 26 Risiya
28
Episode 27 Serangan monster
29
Episode 28 Frost dragon lord
30
Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31
Episode 30 Curiga
32
episode 31 Pasukan penumpas
33
Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34
Episode 33 Penguasa sebenarnya
35
Episode 34 Risiya dan Rui
36
Episode 35 Kroco banyak tingkah
37
Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38
Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39
Episode 38 Putri yang hilang
40
Episode 39 Misi penyelamatan putri
41
Episode 40 Para sekutu iblis
42
Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43
Episode 42 Duke penghianat
44
Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45
Episode 44 Misteri darah iblis
46
Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47
Pesan author
48
Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49
Episode 47 Kekasih yang terpisah
50
Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51
Episode 49 Pemimpin menara sihir
52
Epidode 50 Pahlawan arogan
53
Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54
Episode 52 Menuju akademi sihir
55
Episode 53 Kematian Eizan
56
Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57
Episode 55 Cerberus
58
Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59
Episode 57 Tombak Kerakusan
60
Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61
Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62
Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63
Episode 61 Peresmian pahlawan
64
Episode 62 Fitnah
65
Episode 63 Aziel dan Rui
66
Episode 64 Arti keluarga
67
Episode 65 Manusia dan penjahat
68
Episode 66 Cinta pertama
69
Episode 67 Para Raja naga
70
Episode 68 Evolusi naga badai
71
Episode 69 Misi khusus
72
Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73
Episode 71 Dark elf
74
Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75
Episode 73 Rui vs Horn
76
Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77
Episode 75 Pahlawan terpilih
78
Episode 76 Serangan Orc
79
Episode 77 High Orc
80
Episode 78 Ancaman mendekat
81
Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82
Episode 80 Bentrokan pasukan
83
Episode 81 Jirniv dan General Orc
84
Episode 82 Ras peri
85
Episode 83 Warior vs Pilar
86
Episode 84 Lepas kendali
87
Episode 85 Naga badai Terada
88
Episode 86 Titan pemusnah naga
89
Episode 87 Amarah raja naga api
90
Episode 88 Raja musim dingin
91
Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92
Episode 90 Para leluhur
93
Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94
Episode 92 Penyesalan
95
Episode 93 Masa terpuruk
96
Episode 94 "Kabar buruk"
97
Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98
Episode 96 "Cecilia"
99
Bab review
100
Bab Review
101
bab review beast vs elf
102
bab review
103
Pengumuman author
104
Bab review
105
bab review
106
Bab review
107
Bab review
108
Season 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!