Episode 10 Ujian masuk

Aku bermalam di temani kepala pelayan kami di sebuah penginapan di dekat lokasi akademi berada, karena ujian masuk akademi akan dimulai esok hari.

Lalu hari itu akhirnya tiba. Aku melangkahkan kakiku memasuki gerbang akademi dan melihat tentang ujiannya. Ujiannya hanyalah ujian tertulis karna sihir akan resmi dipelajari ketika sudah resmi menjadi murid di akademi.

Aku berbaris bersama puluhan siswa tahun pertama yang akan mengikuti ujian masuk hari ini.

Tapi seperti yang sudah aku perkirakan, tatapan-tatapan tajam yang di arahkan padaku sangat jelas aku rasakan walaupun aku tidak melihat mereka secara langsung.

Lalu, tiba-tiba datanglah seorang anak laki-laki berjalan ke arahku dan berdiri di hadapanku.

"Wah,wah,waaah. Siapa orang yang sedang di hadapanku ini,, bukankah ini adalah seorang anak laki-laki yang sedang terkenal itu?"

"Apa yang di lakukan aib bangsawan yang tidak bisa menggunakan sihir sama sekali disini. Apakah kau tersesat hingga nyasar hingga ke tempat ini" ucapnya sambil melihat ku dengan tatapan angkuhnya.

Aku hanya diam mendengar ucapannya, para calon siswa yang lain mulai senyum-senyum mendengar bocah itu bicara semaunya.

Aku tidak perduli dengan ucapan anak ini, karna aku yang merasa dewasa tidak akan terpancing dengan provokasi bodoh itu.

"Apa kau tuli, jawablah jika ada orang yang bertanya padamu bocah bodoh. Apakah orang tuamu tidak mengajarimu sopa-santun" Tanyanya mulai emosi.

Mendengar hal itu membuatku sedikit kesal. Namun aku tetap menahannya karena aku tidak ingin membuat masalah di hari pertamaku.

"Cih... kau bicara padaku?" dia terlihat bingung karena ucapanku.

"Ohhh, maafkan aku. Aku pikir kau sedang membicarakan dirimu sendiri" jawabku sambil senyum sinis.

Mendengar hal itu, para murid tertawa dan membuat bocah yang di dapanku sangat marah.

"Beraninya kau menghinaku ! apa kau sudah bosan hidup pecundang !" dia mulai marah dan memegang kerah bajuku.

"Hei kalian yang disana berhenti main-main " perintah profesor yang menghentikan bocah itu.

Dia lalu melepaskan kerah bajuku dan menjauh dariku.

" Lihat saja kau, kau tidak akan tenang di akademi ini." ancamnya sambil pergi ke barisan depan dengan wajah merah yang masih dipenuhi emosi..

Para profesor mulai ceramah tentang kegiatan akademi dan aktifitas yang akan kami lakukan selama 6 tahun di akademi. Lalu setelah selesai dia menyuruh kami masuk ke ruangan ujian.

"Baiklah sekarang kalian semua akan masuk ke gedung tempat ujian tertulis berlangsung" ucap profesor itu.

Kami semua segera pergi ke ruang tempat ujian tertulis di lakukan.

Kami mengerjakan ujian selama 1 jam dan pada sore hari hasil ujiannya akan keluar. Bagi orang yang lulus akan tetap berada di akademi dan tinggal di asrama mulai sekrang.

Bagi yang tidak lulus hanya bisa pasrah dan mencoba kembali tahun depan.

Aku melihat namaku berada di urutan ke 3 di ujian tertulis yang berarti aku lulus. Aku cukup heran dengan hasil ujian ini, karna selama ini aku hanya fokus mempelajari kemampuan manaku dan kurang waktu dalam belajar teori.

Sekitar setengah dari para peserta lulus ujian ini. Akupun melihat anak yang sombong itu tersenyum ke arahku karna melihatku berhasil lulus.

"Baiklah bagi peserta yang lolos, kalian akan pergi ke gedung pertama, disanalah kalian akan mulai tinggal bersama teman kamar kalian di akademi ini" ucap profesor yang mengawasi ujian kami.

Dalam 1 kamar, kami memilki 6 teman sekamar. Lalu kebetulan yang tak terduga bocah itu rupanya sekamar denganku. Sesaat setelah para profesor pergi dia dan 2 temannya menutup pintu dan mulai menggangguku lagi.

Aku heran kenapa setiap pembuly itu kebanyakan beranggotakan 3 orang. 1 ketua bersama 2 kacungnya.

Ada apa dengan 3 orang , apa yang spesial dari bertiga. Kenapa meraka harus bertiga pikiranku dipenuhi hal konyol tersebut.

"Menyingkir dari sini" ucapnya menyuruh anak yang lain pergi.

Lalu dia menghampiriku.

"Hei bocah gila, apa lupa dengan perkataanmu padaku di aula pertemuan. Jangan harap aku akan melepasmu walaupun kau menangis meninta ampun! " ucapnya dengan raut wajah penuh emosi.

"Santai kawan, bukankah kau yang mengatakan omong kosong?" jawabku sambil senyum.

"Beraninya kau" ucapnya sambil melayangkan tinjunya padaku.

Aku menghindar dan meninju perutnya hingga dia berlutut.

Teman-temannya yang lain mulai menyerangku tapi berakhir sama dengan ketua meraka yang meringkuk di lantai.

"Beraninya kau melakukan ini padaku" ucapnya yang meringkuk di lantai sambil memegang perutnya.

Tanpa memperdulikan perkataannya, aku menendang wajahnya hingga memar.

"Tu_tung..." "Duar" kakiku menghantam kepalanya hingga kini mulutnya di di penuhi oleh darah.

Aku mendekatinya dan menendang kembali perutnya lalu menginjak kepalanya hingga menempel di lantai.

"Hiiii" wajah anak-anak yang melihat itu menjadi merinding ketakutan.

"Berani? memangnya kenapa aku harus takut pada bocah kurang ajar dan sombong seprtimu. Anak yang cuma banyak bicara namun tidak punya kemampuan apa-apa sepertimu. Jika tidak mengingat peraturan akademi yang akan merepotkanku, lidahmu sudah ku potong-potong dan ku lempar ke aula latihan agar disaksikan murid-murid bodoh yang lainnya" jawabku dengan tatapan mengancam.

"Kau, berani-beraninya melakukan ini ke bangsawan yang pangkatnya lebih tinggi darimu, jika tidak ada penghalang sihir di asrama ini kau sudah ku bakar menjadi abu. Tunggu saja pembalasanku. Aku akan membuatmu membayar ini semua berkali-kali lipat " teriaknya sambil masih meringkuk di lantai.

"Ayo teruskan perkataan sombongmu dan terus provokasi diriku dan sebentar lagi benda ini akan menembus tenggorokanmu" ucapku sambil mengarahkan belati sihirku ke lehernya.

Dia terdiam melihat benda yang di lehernya.

"Apa ini, apakah ini belati, kenapa bercahaya dan terasa panas" ucapnya terkejut.

"Entahlah, kenapa aku harus menjawab pertanyaanmu, bukankah kau ingin memanggangku? Ayo coba lakukan itu, aku penasaran apakah sihirmu akan memanggangku atau belati ini yang duluan menembus tenggorkanmu" ucapku sambil tertawa.

Dia yang merasakan belati itu yang sudah menempel di lehernya sudah mulai menyayat lehernya langsung ketakutan setengah mati.

"Maafkan aku, aku yang salah jangan lakukan itu kumohon" jawabnya mulai ketakutan.

"Kenapa aku harus mendengarkanmu, ayolah bukannya kau tadi mengatakan hal-hal yang buruk tentangku dan akan melenyapkanku? kemana perginya wajah aroganmu tadi" ucapku yang semakin menekan belatiku.

kedua anak yang bersama kami di dalam kamar itu, tidak bisa berkata apa-apa dan hanya melihat dengan ketakutan.

"Aku minta maaf, kumohon, aku akan melakukan apapun untukmu. Aku Mohon jangan sakiti aku, akulah yang salah, akulah yang bodoh" ucapnya mulai menangis ketakutan.

Bahkan dia sudah mengencingi celananya sendiri.

"Dasar menjijikan" ucapku yang melihat hal itu.

"Kasihanilah aku. Aku benar-benar tidak akan membuatmu tersinggung lagi. Ibuku... Ibuku pasti akan menangis ketika mendengarku terluka" ucapnya sambil menangis menyesal.

Setelah mendengar itu, aku kembali mengubah belati itu menjadi mana dan menyerapnya kembali ke tubuhku.

Sebenarnya aku hanya sedang menguji apakah penghalang sihir akan berefek sama pada mana penyihir biasa dan manaku, namun ternyata firasatku benar.

Penghalang sihir tidak dapat menyerap mana yang aku keluarkan.

Cara penghalang sihir bekerja memang dengan merusak reaksi mana yang akan berubah menjadi sihir dan menyerapnya ke batu khusus penghalang sihir.

Tapi tidak dengan manaku, manaku yang lebih kental tidak bisa di uraikan bahkan dengan penghalang sihir.

Bocah arogan yang sudah babak belur tersebut masih meringkuk di tanah dan tidak berani mengangkat kepalanya.

Begitulah caraku mendominasi kamar asramaku , lalu aku melarang orang yang terlibat dalam kejadian itu menceritakan kejadian ini pada siapapun.

Setelah mereka semua mengangguk. Aku menyembuhkan tenggorokan bocah itu dan luka lebam di wajahnya dengan skill terbaruku.

Mereka sangat terkejut namun tidak berani berkata apapun, apalagi bertanya padaku.

...Bersambung...!!!...

Terpopuler

Comments

Dani irwandi

Dani irwandi

makasih banyak kak bunganya. Kakak juga ttp semangat

2022-10-22

0

Mommy QieS

Mommy QieS

Amazinggggg... sekuntum gift mawar untuk mu Rui🌹
aku ingin kasih 3 kuntum. Namun, bunga yang bermekaran baru ada satu 😁

2022-10-22

1

Mommy QieS

Mommy QieS

hahaha... akhirnya ketakutan sendiri, sudah Rui. Lepaskan dia! semoga entu anak benar² kapok😁

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 0
2 Episode 1 Reingkarnasi
3 Episode 2 Guru sihir
4 Episode 3 Awal tragedi
5 Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6 Episode 5 Terpuruk
7 Episode 6 Menemukan tujuan baru
8 Episode 7 Mana yang berbeda
9 Episode 8 Mencoba
10 Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11 Episode 10 Ujian masuk
12 Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13 Episode 12 Perkenalan
14 Episode 13 Karma
15 Episode 14 Pertemuan kembali
16 Episode 15 Rasa hawatir
17 Episode 16 kecewa
18 Episode 17 Peringatan keras
19 Episode 18 Ketulusan
20 Episode 19 Dendam
21 Episode 20 Kembali pulang
22 Episode 21 Rasa bersalah
23 Episode 22 Bandit
24 episode 23 Tak tahu diri
25 Episode 24 Teror
26 Episode 25 Kembali ke akademi
27 Episode 26 Risiya
28 Episode 27 Serangan monster
29 Episode 28 Frost dragon lord
30 Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31 Episode 30 Curiga
32 episode 31 Pasukan penumpas
33 Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34 Episode 33 Penguasa sebenarnya
35 Episode 34 Risiya dan Rui
36 Episode 35 Kroco banyak tingkah
37 Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38 Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39 Episode 38 Putri yang hilang
40 Episode 39 Misi penyelamatan putri
41 Episode 40 Para sekutu iblis
42 Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43 Episode 42 Duke penghianat
44 Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45 Episode 44 Misteri darah iblis
46 Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47 Pesan author
48 Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49 Episode 47 Kekasih yang terpisah
50 Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51 Episode 49 Pemimpin menara sihir
52 Epidode 50 Pahlawan arogan
53 Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54 Episode 52 Menuju akademi sihir
55 Episode 53 Kematian Eizan
56 Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57 Episode 55 Cerberus
58 Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59 Episode 57 Tombak Kerakusan
60 Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61 Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62 Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63 Episode 61 Peresmian pahlawan
64 Episode 62 Fitnah
65 Episode 63 Aziel dan Rui
66 Episode 64 Arti keluarga
67 Episode 65 Manusia dan penjahat
68 Episode 66 Cinta pertama
69 Episode 67 Para Raja naga
70 Episode 68 Evolusi naga badai
71 Episode 69 Misi khusus
72 Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73 Episode 71 Dark elf
74 Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75 Episode 73 Rui vs Horn
76 Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77 Episode 75 Pahlawan terpilih
78 Episode 76 Serangan Orc
79 Episode 77 High Orc
80 Episode 78 Ancaman mendekat
81 Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82 Episode 80 Bentrokan pasukan
83 Episode 81 Jirniv dan General Orc
84 Episode 82 Ras peri
85 Episode 83 Warior vs Pilar
86 Episode 84 Lepas kendali
87 Episode 85 Naga badai Terada
88 Episode 86 Titan pemusnah naga
89 Episode 87 Amarah raja naga api
90 Episode 88 Raja musim dingin
91 Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92 Episode 90 Para leluhur
93 Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94 Episode 92 Penyesalan
95 Episode 93 Masa terpuruk
96 Episode 94 "Kabar buruk"
97 Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98 Episode 96 "Cecilia"
99 Bab review
100 Bab Review
101 bab review beast vs elf
102 bab review
103 Pengumuman author
104 Bab review
105 bab review
106 Bab review
107 Bab review
108 Season 1 selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 0
2
Episode 1 Reingkarnasi
3
Episode 2 Guru sihir
4
Episode 3 Awal tragedi
5
Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6
Episode 5 Terpuruk
7
Episode 6 Menemukan tujuan baru
8
Episode 7 Mana yang berbeda
9
Episode 8 Mencoba
10
Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11
Episode 10 Ujian masuk
12
Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13
Episode 12 Perkenalan
14
Episode 13 Karma
15
Episode 14 Pertemuan kembali
16
Episode 15 Rasa hawatir
17
Episode 16 kecewa
18
Episode 17 Peringatan keras
19
Episode 18 Ketulusan
20
Episode 19 Dendam
21
Episode 20 Kembali pulang
22
Episode 21 Rasa bersalah
23
Episode 22 Bandit
24
episode 23 Tak tahu diri
25
Episode 24 Teror
26
Episode 25 Kembali ke akademi
27
Episode 26 Risiya
28
Episode 27 Serangan monster
29
Episode 28 Frost dragon lord
30
Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31
Episode 30 Curiga
32
episode 31 Pasukan penumpas
33
Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34
Episode 33 Penguasa sebenarnya
35
Episode 34 Risiya dan Rui
36
Episode 35 Kroco banyak tingkah
37
Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38
Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39
Episode 38 Putri yang hilang
40
Episode 39 Misi penyelamatan putri
41
Episode 40 Para sekutu iblis
42
Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43
Episode 42 Duke penghianat
44
Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45
Episode 44 Misteri darah iblis
46
Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47
Pesan author
48
Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49
Episode 47 Kekasih yang terpisah
50
Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51
Episode 49 Pemimpin menara sihir
52
Epidode 50 Pahlawan arogan
53
Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54
Episode 52 Menuju akademi sihir
55
Episode 53 Kematian Eizan
56
Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57
Episode 55 Cerberus
58
Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59
Episode 57 Tombak Kerakusan
60
Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61
Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62
Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63
Episode 61 Peresmian pahlawan
64
Episode 62 Fitnah
65
Episode 63 Aziel dan Rui
66
Episode 64 Arti keluarga
67
Episode 65 Manusia dan penjahat
68
Episode 66 Cinta pertama
69
Episode 67 Para Raja naga
70
Episode 68 Evolusi naga badai
71
Episode 69 Misi khusus
72
Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73
Episode 71 Dark elf
74
Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75
Episode 73 Rui vs Horn
76
Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77
Episode 75 Pahlawan terpilih
78
Episode 76 Serangan Orc
79
Episode 77 High Orc
80
Episode 78 Ancaman mendekat
81
Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82
Episode 80 Bentrokan pasukan
83
Episode 81 Jirniv dan General Orc
84
Episode 82 Ras peri
85
Episode 83 Warior vs Pilar
86
Episode 84 Lepas kendali
87
Episode 85 Naga badai Terada
88
Episode 86 Titan pemusnah naga
89
Episode 87 Amarah raja naga api
90
Episode 88 Raja musim dingin
91
Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92
Episode 90 Para leluhur
93
Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94
Episode 92 Penyesalan
95
Episode 93 Masa terpuruk
96
Episode 94 "Kabar buruk"
97
Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98
Episode 96 "Cecilia"
99
Bab review
100
Bab Review
101
bab review beast vs elf
102
bab review
103
Pengumuman author
104
Bab review
105
bab review
106
Bab review
107
Bab review
108
Season 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!