Aku memulai pagiku dengan pergi ke sungai kecil untuk membasuh muka. Setelah itu, kami menyiapkan sarapan pagi berkemas dan memulai perburuan kami setelah.
"Baiklah... kalian semua berkumpul, kita akan langsung memulai melakukan perburuan"
Kami langsung berangkat menjelajah ke dalam hutan, tidak beberapa lama, kami dicegat beberapa goblin dan monster lainnya. karna mereka belum pernah melawan monster sebelumnya, mereka mulai panik.
Marco dan Refi mundur beberapa langkah "Hiiihhh, monster, bagaimana ini senior"
"Tenanglah mereka hanya beberapa goblin, aku akan memancing mereka, setelah mereka lengah kalian serang dengan sihir kalian" Aku memberikan instruksi sebagai kapten.
"Ba..baik" jawab mereka serentak.
Aku mulai maju dengan pedangku dan membuat mereka sibuk hingga anggota tim ku yang lain selesai merapal mantra.
Tiap sihir memiliki daya serang berbeda-beda. Seperti sihir api yang paling cocok untuk menyerang karna kecepetan dan kerusakan serangannya tapi sangat lemah jika digunakan untuk bertahan.
sihir angin serangannya cepat tapi kerusakannya sedang tapi cocok untuk menghalau serangan yang datang atau mengubah jalur serangan musuh.
sihir air memilki kerusakan serangan sedang dan lambat tapi cocok untuk membuat perisai sihir.
sihir tanah memiliki pertahanan yang kuat dan memilki kerusakan yang kuat tapi kecepatannya yang paling lambat di antara semua elemen.
Tapi penyihir yang menguasai elemen tanah bisa dikatakan spesial karna bisa membuat dinding yang kokoh bahkan di tingkat King bisa membuat tebing curam.
Tapi tetap saja semua itu tergantung siapa yang memakainya.
"Fire Ball ! Wind Cutter ! Water Arrow" Mereka mulai menyerang namun serangan mereka masih masih meleset.
Aku menyuruh mereka lebih tenang dan fokus lagi "Fokus dan ulangi" perintahku pada mereka.
Senior Alba hanya memperhatikan kami karna tugasnya hanya mengawasi. Namun aku bisa merasakan kebencian dari tatapannya. Aku menjadi sedikit bingung atas dasar apa dia membenciku "Apakah karena aku mengganggu mereka tadi malam ?!" Aku benar-benar tidak mengerti.
Ketika beberapa kali percobaan akhirnya serangan mereka berhasil melumpuhkan musuh. Ririna hanya diam dan tidak ikut menyerang. Wajahnya terlihat pucat dan bahkan sarapannya tidak dia makan dengan benar.
Karena alasan itu, aku memarahinya karena tidak fokus pada ujian ini "Hei Ririna !! Jika kau tidak berniat ikut dalam ujian ini sebaiknya kau pulang ! Apakah kau tidak menyadari bahwa seseorang bisa saja dalam bahaya karena tindakan cerobohmu !!" bentak ku kepada Ririna.
Semua orang di sana terkejut, mereka tidak menyangka bahwa aku akan memarahi sahabatku sendiri di depan mereka. Aku tidak punya toleransi pada siapapun yang tidak melakukan tugasnya dengan benar.
Ririna menunduk kepada kami semua "Ma..maafkan aku !" suaranya terdengar pelan.
Lalu semua orang di sana tersenyum dan Marco mengatakan "Tidak apa-apa lagi pula mereka hanya goblin kok" ucapnya santai.
"Yah goblin yang hampir membuatmu mengencingi celanamu sendiri" balas Refi yang membuat semua orang tertawa.
Lalu kami melanjutkan pencarian kami dan bertemu monster-monster lainnya. Tapi semakin sering bertarung mereka mulai terbiasa menghadapi monster. Apalagi dengan Ririna yang ikut bertarung, sihirnya lebih kuat dari semua orang di sana termasuk Alba.
Akhirnya kami melihat sebuah gua yang kemungkinan menjadi sarang Giant Spider. Kami berencana beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga kami sebelum melanjutkan perburuan.
"Baiklah aku akan mencari air sebentar, kalian siapkan makan siangnya" ujarku sambil pergi mencari mata air.
Setelah beberapa saat, akhirnya aku menemukan sebuah mata air yang sepertinya aman untuk diminum.
Setelah mengambil beberapa botol air, aku menyuruh orang yang mengikutiku dari tadi secara diam-diam untuk keluar karna dari awal aku tau sedang di ikuti.
"Keluarlah dan katakan apa maumu ?!" tanyaku sedikit kesal.
"Ahahaha... aku ketahuan ya, maaf bila aku bertindak mencurigakan tapi ada yang ingin kutanyakan padamu !" ucap orang itu yang ternyata senior Alba.
"Lalu ?!" tanyaku lagi.
"Baiklah Rui, aku tidak akan basa-basi lagi ! seperti apa hubunganmu dengan Riria ?!" wajah Alba tiba-tiba berubah serius.
"Apa maksudmu, Ririna dan aku cuma teman biasa !" jawabku singkat.
Namun dia malah terlihat kesal "Jangan membohongiku, aku tau Ririna menganggapmu lebih dari teman biasa !!!" tegasnya lagi.
"Lalu apa urusannya denganmu, kau pikir kau siapa ?! Kau pikir kau berhak bertanya tentang diriku ?! Jika kau mencari jawaban yang bisa membuatmu dirimu puas, aku tidak punya waktu untuk itu !" jawabku kesal.
"Kenapa ucapanmu begitu angkuh walau kau hanya anak tidak berguna yang level sihirmu sangat rendah, apa kau pikir kau setara dengan Ririna ?!" ucapnya mulai kesal.
Aku menahan amarahku, mengingat dia orang yang di sayangi oleh Ririna "Langsung ke intinya saja senior aku tidak punya waktu berdebat denganmu !!."
"Aku hanya meminta padamu untuk menjauhi Ririna ! Kau pasti tau kalau kau tidak pantas dengannya bukan ?! Jangan memanfaatkan keadaanmu untuk bersamanya !! Ririna hanya anak yang terlalu baik dan kau berhentilah memanfaatkan itu untuk bisa bersamanya, bergaul bersamamu hanya akan membuat reputasinya jatuh !!!" ucapnya dengan tegas.
Aku geram dengan ucapannya, tapi karna dia orang yang disayangi Ririna, aku tidak berani melakukan apapun padanya.
Aku juga merasa kalau ucapannya benar. Ririna terlalu baik untukku dan siswa yang lain juga ikut menjauhinya semenjak berteman denganku. Hal itu membuat semakin merasa kalau aku hanya menjadi benalu di hidupnya.
Senior Alba memang memiliki hak untuk melarangku dekat dengan Ririna karna Ririna juga sepertinya sangat mencintai senior Alba dan mereka terlihat begitu cocok.
"Kalau cuma itu yang ingin kau katakan pergilah ! lagi pula aku memang berniat untuk menjauhi dia !" ucapku ke Alba.
"Kalau begitu, terima kasih atas pengertianmu Rui " ucapnya dan pergi dari tempat itu meninggalkanku sendiri.
Entah kenapa hatiku begitu sakit. Aku tidak menyangka bahwa hari di mana Ririna akan meninggalkanku tiba secepat ini, hal ini membuatku merenungi kembali tindakanku "Kenapa aku harus sesedih ini karna wanita ?! Dari awal aku memang tidak pernah berfikir akan mempunyai teman di akademi ini. Lalu kenapa jika Ririna menjauh dari hidupku ?! Dari awal aku memang sendirian " ucapku dalam hati sambil termenung sendiri.
Setelah aku berhasil membulatkan tekatku, aku kembali ke tempat istirahat tadi untuk melanjutkan perburuan.
Namun ketika aku kembali, aku melihat perdebatan di antara temanku dan kelompok lain karena gua itu.
"Hei ini adalah wilayah perburuan kami, kami sendiri yang duluan menemukan tempat ini !" Marco protes.
Namun orang itu yang ternyata Dominas, pacarnya Elia malah bersikap angkuh dan tidak perduli " Hei diam kau !! Kau pikir dirimu siapa, berani membantah ucapanku ?! Siapa bangsawa tertinggi di sini !" ucapnya dengan sangat arogan.
Elia tidak berani membalas ucapannya, dia hanya diam menuruti kemauan laki-laki tersebut. Aku yang dalam keadaan emosi dan kesal semakin di buat marah oleh sikap congkak dari makhluk satu ini.
Aku mendekat ke arah mereka " Oy... apa maksudmu ?!" aku menatapnya dengan penuh amarah.
Dia menoleh ke arahku dan langsung menyerangku dengan sihir apinya. Namun aku bisa menghindarinya dengan mudah.
"Apa kau tidak mendengar ucapanku ?! Beraninya sampah tidak berguna sepertimu menatapku seperti itu ! Dasar tidak tahu diri !" ucap Dominas kesal.
Aku sudah tidak bisa menahan amarahku dan langsung melesat ke arahnya dan mengeluarkan belati sihirku.
"Terbakarlah kau bajingan" "Fire Arrow" tiga tombak api dengan cepat melesat ke arahku, namun aku menghindarinya dengan mudah dan langsung menendang wajahnya.
Dominas tersungkur hingga ke depan rekan satu timnya.
"Dasar tidak tahu diri !!" ucap semua rekan timnya yang serentak menyerangku.
Namun aku yang sudah terbiasa dengan gerakan cepat dari skill-skill ku, melihat bahwa sihir mereka benar-benar sangat lamban. Apalagi dengan penyihir pemula seperti mereka yang asal-asalan mengarahkan sihir, mustahil mereka bisa mengenaiku.
Mereka sangat terkejut melihat aku yang berhasil menghindari semua sihir mereka. Elia pun tidak menyangka dengan kemampuanku bela diriku yang sudah sangat tinggi.
Namun Dominas yang sangat marah menyerangku dengan sihir yang di khususkan untuk membunuh " Matilah kau bocah bodoh !!."
"Break Forse nn" Tombak Api yang sangat besar dan panas melesat ke arahku.
"Ruiiii... tidaaaaak !!!" Teriak Elia ketakutan melihat serangan itu mengarah padaku.
Namun dengan mana shildku aku tidak tergores sedikitpun oleh serangan miliknya. Namun aku yang masih di selimuti api membuat rekan satu timku sangat panik.
Elia benar-benar sangat panik "Ba..bagaimana ini, siapapun tolong lakukan sesuatu !!!" ucapnya meminta bantuan kepada Marco dan Refi, begitu pula dengan Alba.
Ririna yang mengetahui kemampuanku hanya terdiam karena mengetahui bahwa aku hanya sedang bermain-main.
"Maaf, tapi aku benar-benar tidak mampu melawan anak jenius itu ! kita hanya akan membuatnya semakin marah dan membuat kita celaka nantinya !" ucap Alba berbohong yang sengaja membiarkan agar aku terbunuh.
"Hahahahah... inilah akibatnya jika anak bodoh sepertimu tidak tahu di.." Dominas terdiam melihatku berjalan santai keluar dari kepungan api tersebut.
"Lalu ?!" ucapku yang membuatnya terdiam.
Elia terlihat terkejut dan berhenti panik "Haaa syukulah" gumamnya dalam hati dan langsung mengusap air matanya.
"Sebaiknya kalian pergi sebelum aku benar-benar mencincang kalian !!!" ancamku kepada Dominas dengan melesatkan belati manaku hingga menggores wajahnya dan batu di belakang Dominas langsung hancur ketika mengenai belatiku.
Hal itu membuat semua orang di sana ketakutan, mereka langsung pergi bersama senior yang mengawasi mereka. Sepertinya senior itu tidak berani membantah ucapan dari Dominas.
Elia terlihat malu-malu karena menghawatirkanku dan langsung memalingkan wajahnya. Marco dan Refi memuji kemampuanku dan akhirnya kami melanjutkan misi dan memasuki Gua tersebut.
...Bersambung...!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Lanz D Kenzy
haha jalang
2022-10-30
0
tsukami
tul
2022-09-20
0
tintakering
jangan ribut gara2 cewe rui...
2022-08-27
0