Episode 17 Peringatan keras

Aku memulai pagiku dengan pergi ke sungai kecil untuk membasuh muka. Setelah itu, kami menyiapkan sarapan pagi berkemas dan memulai perburuan kami setelah.

"Baiklah... kalian semua berkumpul, kita akan langsung memulai melakukan perburuan"

Kami langsung berangkat menjelajah ke dalam hutan, tidak beberapa lama, kami dicegat beberapa goblin dan monster lainnya. karna mereka belum pernah melawan monster sebelumnya, mereka mulai panik.

Marco dan Refi mundur beberapa langkah "Hiiihhh, monster, bagaimana ini senior"

"Tenanglah mereka hanya beberapa goblin, aku akan memancing mereka, setelah mereka lengah kalian serang dengan sihir kalian" Aku memberikan instruksi sebagai kapten.

"Ba..baik" jawab mereka serentak.

Aku mulai maju dengan pedangku dan membuat mereka sibuk hingga anggota tim ku yang lain selesai merapal mantra.

Tiap sihir memiliki daya serang berbeda-beda. Seperti sihir api yang paling cocok untuk menyerang karna kecepetan dan kerusakan serangannya tapi sangat lemah jika digunakan untuk bertahan.

sihir angin serangannya cepat tapi kerusakannya sedang tapi cocok untuk menghalau serangan yang datang atau mengubah jalur serangan musuh.

sihir air memilki kerusakan serangan sedang dan lambat tapi cocok untuk membuat perisai sihir.

sihir tanah memiliki pertahanan yang kuat dan memilki kerusakan yang kuat tapi kecepatannya yang paling lambat di antara semua elemen.

Tapi penyihir yang menguasai elemen tanah bisa dikatakan spesial karna bisa membuat dinding yang kokoh bahkan di tingkat King bisa membuat tebing curam.

Tapi tetap saja semua itu tergantung siapa yang memakainya.

"Fire Ball ! Wind Cutter ! Water Arrow" Mereka mulai menyerang namun serangan mereka masih masih meleset.

Aku menyuruh mereka lebih tenang dan fokus lagi "Fokus dan ulangi" perintahku pada mereka.

Senior Alba hanya memperhatikan kami karna tugasnya hanya mengawasi. Namun aku bisa merasakan kebencian dari tatapannya. Aku menjadi sedikit bingung atas dasar apa dia membenciku "Apakah karena aku mengganggu mereka tadi malam ?!" Aku benar-benar tidak mengerti.

Ketika beberapa kali percobaan akhirnya serangan mereka berhasil melumpuhkan musuh. Ririna hanya diam dan tidak ikut menyerang. Wajahnya terlihat pucat dan bahkan sarapannya tidak dia makan dengan benar.

Karena alasan itu, aku memarahinya karena tidak fokus pada ujian ini "Hei Ririna !! Jika kau tidak berniat ikut dalam ujian ini sebaiknya kau pulang ! Apakah kau tidak menyadari bahwa seseorang bisa saja dalam bahaya karena tindakan cerobohmu !!" bentak ku kepada Ririna.

Semua orang di sana terkejut, mereka tidak menyangka bahwa aku akan memarahi sahabatku sendiri di depan mereka. Aku tidak punya toleransi pada siapapun yang tidak melakukan tugasnya dengan benar.

Ririna menunduk kepada kami semua "Ma..maafkan aku !" suaranya terdengar pelan.

Lalu semua orang di sana tersenyum dan Marco mengatakan "Tidak apa-apa lagi pula mereka hanya goblin kok" ucapnya santai.

"Yah goblin yang hampir membuatmu mengencingi celanamu sendiri" balas Refi yang membuat semua orang tertawa.

Lalu kami melanjutkan pencarian kami dan bertemu monster-monster lainnya. Tapi semakin sering bertarung mereka mulai terbiasa menghadapi monster. Apalagi dengan Ririna yang ikut bertarung, sihirnya lebih kuat dari semua orang di sana termasuk Alba.

Akhirnya kami melihat sebuah gua yang kemungkinan menjadi sarang Giant Spider. Kami berencana beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga kami sebelum melanjutkan perburuan.

"Baiklah aku akan mencari air sebentar, kalian siapkan makan siangnya" ujarku sambil pergi mencari mata air.

Setelah beberapa saat, akhirnya aku menemukan sebuah mata air yang sepertinya aman untuk diminum.

Setelah mengambil beberapa botol air, aku menyuruh orang yang mengikutiku dari tadi secara diam-diam untuk keluar karna dari awal aku tau sedang di ikuti.

"Keluarlah dan katakan apa maumu ?!" tanyaku sedikit kesal.

"Ahahaha... aku ketahuan ya, maaf bila aku bertindak mencurigakan tapi ada yang ingin kutanyakan padamu !" ucap orang itu yang ternyata senior Alba.

"Lalu ?!" tanyaku lagi.

"Baiklah Rui, aku tidak akan basa-basi lagi ! seperti apa hubunganmu dengan Riria ?!" wajah Alba tiba-tiba berubah serius.

"Apa maksudmu, Ririna dan aku cuma teman biasa !" jawabku singkat.

Namun dia malah terlihat kesal "Jangan membohongiku, aku tau Ririna menganggapmu lebih dari teman biasa !!!" tegasnya lagi.

"Lalu apa urusannya denganmu, kau pikir kau siapa ?! Kau pikir kau berhak bertanya tentang diriku ?! Jika kau mencari jawaban yang bisa membuatmu dirimu puas, aku tidak punya waktu untuk itu !" jawabku kesal.

"Kenapa ucapanmu begitu angkuh walau kau hanya anak tidak berguna yang level sihirmu sangat rendah, apa kau pikir kau setara dengan Ririna ?!" ucapnya mulai kesal.

Aku menahan amarahku, mengingat dia orang yang di sayangi oleh Ririna "Langsung ke intinya saja senior aku tidak punya waktu berdebat denganmu !!."

"Aku hanya meminta padamu untuk menjauhi Ririna ! Kau pasti tau kalau kau tidak pantas dengannya bukan ?! Jangan memanfaatkan keadaanmu untuk bersamanya !! Ririna hanya anak yang terlalu baik dan kau berhentilah memanfaatkan itu untuk bisa bersamanya, bergaul bersamamu hanya akan membuat reputasinya jatuh !!!" ucapnya dengan tegas.

Aku geram dengan ucapannya, tapi karna dia orang yang disayangi Ririna, aku tidak berani melakukan apapun padanya.

Aku juga merasa kalau ucapannya benar. Ririna terlalu baik untukku dan siswa yang lain juga ikut menjauhinya semenjak berteman denganku. Hal itu membuat semakin merasa kalau aku hanya menjadi benalu di hidupnya.

Senior Alba memang memiliki hak untuk melarangku dekat dengan Ririna karna Ririna juga sepertinya sangat mencintai senior Alba dan mereka terlihat begitu cocok.

"Kalau cuma itu yang ingin kau katakan pergilah ! lagi pula aku memang berniat untuk menjauhi dia !" ucapku ke Alba.

"Kalau begitu, terima kasih atas pengertianmu Rui " ucapnya dan pergi dari tempat itu meninggalkanku sendiri.

Entah kenapa hatiku begitu sakit. Aku tidak menyangka bahwa hari di mana Ririna akan meninggalkanku tiba secepat ini, hal ini membuatku merenungi kembali tindakanku "Kenapa aku harus sesedih ini karna wanita ?! Dari awal aku memang tidak pernah berfikir akan mempunyai teman di akademi ini. Lalu kenapa jika Ririna menjauh dari hidupku ?! Dari awal aku memang sendirian " ucapku dalam hati sambil termenung sendiri.

Setelah aku berhasil membulatkan tekatku, aku kembali ke tempat istirahat tadi untuk melanjutkan perburuan.

Namun ketika aku kembali, aku melihat perdebatan di antara temanku dan kelompok lain karena gua itu.

"Hei ini adalah wilayah perburuan kami, kami sendiri yang duluan menemukan tempat ini !" Marco protes.

Namun orang itu yang ternyata Dominas, pacarnya Elia malah bersikap angkuh dan tidak perduli " Hei diam kau !! Kau pikir dirimu siapa, berani membantah ucapanku ?! Siapa bangsawa tertinggi di sini !" ucapnya dengan sangat arogan.

Elia tidak berani membalas ucapannya, dia hanya diam menuruti kemauan laki-laki tersebut. Aku yang dalam keadaan emosi dan kesal semakin di buat marah oleh sikap congkak dari makhluk satu ini.

Aku mendekat ke arah mereka " Oy... apa maksudmu ?!" aku menatapnya dengan penuh amarah.

Dia menoleh ke arahku dan langsung menyerangku dengan sihir apinya. Namun aku bisa menghindarinya dengan mudah.

"Apa kau tidak mendengar ucapanku ?! Beraninya sampah tidak berguna sepertimu menatapku seperti itu ! Dasar tidak tahu diri !" ucap Dominas kesal.

Aku sudah tidak bisa menahan amarahku dan langsung melesat ke arahnya dan mengeluarkan belati sihirku.

"Terbakarlah kau bajingan" "Fire Arrow" tiga tombak api dengan cepat melesat ke arahku, namun aku menghindarinya dengan mudah dan langsung menendang wajahnya.

Dominas tersungkur hingga ke depan rekan satu timnya.

"Dasar tidak tahu diri !!" ucap semua rekan timnya yang serentak menyerangku.

Namun aku yang sudah terbiasa dengan gerakan cepat dari skill-skill ku, melihat bahwa sihir mereka benar-benar sangat lamban. Apalagi dengan penyihir pemula seperti mereka yang asal-asalan mengarahkan sihir, mustahil mereka bisa mengenaiku.

Mereka sangat terkejut melihat aku yang berhasil menghindari semua sihir mereka. Elia pun tidak menyangka dengan kemampuanku bela diriku yang sudah sangat tinggi.

Namun Dominas yang sangat marah menyerangku dengan sihir yang di khususkan untuk membunuh " Matilah kau bocah bodoh !!."

"Break Forse nn" Tombak Api yang sangat besar dan panas melesat ke arahku.

"Ruiiii... tidaaaaak !!!" Teriak Elia ketakutan melihat serangan itu mengarah padaku.

Namun dengan mana shildku aku tidak tergores sedikitpun oleh serangan miliknya. Namun aku yang masih di selimuti api membuat rekan satu timku sangat panik.

Elia benar-benar sangat panik "Ba..bagaimana ini, siapapun tolong lakukan sesuatu !!!" ucapnya meminta bantuan kepada Marco dan Refi, begitu pula dengan Alba.

Ririna yang mengetahui kemampuanku hanya terdiam karena mengetahui bahwa aku hanya sedang bermain-main.

"Maaf, tapi aku benar-benar tidak mampu melawan anak jenius itu ! kita hanya akan membuatnya semakin marah dan membuat kita celaka nantinya !" ucap Alba berbohong yang sengaja membiarkan agar aku terbunuh.

"Hahahahah... inilah akibatnya jika anak bodoh sepertimu tidak tahu di.." Dominas terdiam melihatku berjalan santai keluar dari kepungan api tersebut.

"Lalu ?!" ucapku yang membuatnya terdiam.

Elia terlihat terkejut dan berhenti panik "Haaa syukulah" gumamnya dalam hati dan langsung mengusap air matanya.

"Sebaiknya kalian pergi sebelum aku benar-benar mencincang kalian !!!" ancamku kepada Dominas dengan melesatkan belati manaku hingga menggores wajahnya dan batu di belakang Dominas langsung hancur ketika mengenai belatiku.

Hal itu membuat semua orang di sana ketakutan, mereka langsung pergi bersama senior yang mengawasi mereka. Sepertinya senior itu tidak berani membantah ucapan dari Dominas.

Elia terlihat malu-malu karena menghawatirkanku dan langsung memalingkan wajahnya. Marco dan Refi memuji kemampuanku dan akhirnya kami melanjutkan misi dan memasuki Gua tersebut.

...Bersambung...!!!...

Terpopuler

Comments

Lanz D Kenzy

Lanz D Kenzy

haha jalang

2022-10-30

0

tsukami

tsukami

tul

2022-09-20

0

tintakering

tintakering

jangan ribut gara2 cewe rui...

2022-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 0
2 Episode 1 Reingkarnasi
3 Episode 2 Guru sihir
4 Episode 3 Awal tragedi
5 Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6 Episode 5 Terpuruk
7 Episode 6 Menemukan tujuan baru
8 Episode 7 Mana yang berbeda
9 Episode 8 Mencoba
10 Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11 Episode 10 Ujian masuk
12 Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13 Episode 12 Perkenalan
14 Episode 13 Karma
15 Episode 14 Pertemuan kembali
16 Episode 15 Rasa hawatir
17 Episode 16 kecewa
18 Episode 17 Peringatan keras
19 Episode 18 Ketulusan
20 Episode 19 Dendam
21 Episode 20 Kembali pulang
22 Episode 21 Rasa bersalah
23 Episode 22 Bandit
24 episode 23 Tak tahu diri
25 Episode 24 Teror
26 Episode 25 Kembali ke akademi
27 Episode 26 Risiya
28 Episode 27 Serangan monster
29 Episode 28 Frost dragon lord
30 Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31 Episode 30 Curiga
32 episode 31 Pasukan penumpas
33 Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34 Episode 33 Penguasa sebenarnya
35 Episode 34 Risiya dan Rui
36 Episode 35 Kroco banyak tingkah
37 Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38 Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39 Episode 38 Putri yang hilang
40 Episode 39 Misi penyelamatan putri
41 Episode 40 Para sekutu iblis
42 Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43 Episode 42 Duke penghianat
44 Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45 Episode 44 Misteri darah iblis
46 Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47 Pesan author
48 Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49 Episode 47 Kekasih yang terpisah
50 Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51 Episode 49 Pemimpin menara sihir
52 Epidode 50 Pahlawan arogan
53 Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54 Episode 52 Menuju akademi sihir
55 Episode 53 Kematian Eizan
56 Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57 Episode 55 Cerberus
58 Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59 Episode 57 Tombak Kerakusan
60 Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61 Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62 Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63 Episode 61 Peresmian pahlawan
64 Episode 62 Fitnah
65 Episode 63 Aziel dan Rui
66 Episode 64 Arti keluarga
67 Episode 65 Manusia dan penjahat
68 Episode 66 Cinta pertama
69 Episode 67 Para Raja naga
70 Episode 68 Evolusi naga badai
71 Episode 69 Misi khusus
72 Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73 Episode 71 Dark elf
74 Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75 Episode 73 Rui vs Horn
76 Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77 Episode 75 Pahlawan terpilih
78 Episode 76 Serangan Orc
79 Episode 77 High Orc
80 Episode 78 Ancaman mendekat
81 Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82 Episode 80 Bentrokan pasukan
83 Episode 81 Jirniv dan General Orc
84 Episode 82 Ras peri
85 Episode 83 Warior vs Pilar
86 Episode 84 Lepas kendali
87 Episode 85 Naga badai Terada
88 Episode 86 Titan pemusnah naga
89 Episode 87 Amarah raja naga api
90 Episode 88 Raja musim dingin
91 Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92 Episode 90 Para leluhur
93 Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94 Episode 92 Penyesalan
95 Episode 93 Masa terpuruk
96 Episode 94 "Kabar buruk"
97 Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98 Episode 96 "Cecilia"
99 Bab review
100 Bab Review
101 bab review beast vs elf
102 bab review
103 Pengumuman author
104 Bab review
105 bab review
106 Bab review
107 Bab review
108 Season 1 selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 0
2
Episode 1 Reingkarnasi
3
Episode 2 Guru sihir
4
Episode 3 Awal tragedi
5
Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6
Episode 5 Terpuruk
7
Episode 6 Menemukan tujuan baru
8
Episode 7 Mana yang berbeda
9
Episode 8 Mencoba
10
Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11
Episode 10 Ujian masuk
12
Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13
Episode 12 Perkenalan
14
Episode 13 Karma
15
Episode 14 Pertemuan kembali
16
Episode 15 Rasa hawatir
17
Episode 16 kecewa
18
Episode 17 Peringatan keras
19
Episode 18 Ketulusan
20
Episode 19 Dendam
21
Episode 20 Kembali pulang
22
Episode 21 Rasa bersalah
23
Episode 22 Bandit
24
episode 23 Tak tahu diri
25
Episode 24 Teror
26
Episode 25 Kembali ke akademi
27
Episode 26 Risiya
28
Episode 27 Serangan monster
29
Episode 28 Frost dragon lord
30
Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31
Episode 30 Curiga
32
episode 31 Pasukan penumpas
33
Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34
Episode 33 Penguasa sebenarnya
35
Episode 34 Risiya dan Rui
36
Episode 35 Kroco banyak tingkah
37
Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38
Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39
Episode 38 Putri yang hilang
40
Episode 39 Misi penyelamatan putri
41
Episode 40 Para sekutu iblis
42
Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43
Episode 42 Duke penghianat
44
Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45
Episode 44 Misteri darah iblis
46
Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47
Pesan author
48
Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49
Episode 47 Kekasih yang terpisah
50
Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51
Episode 49 Pemimpin menara sihir
52
Epidode 50 Pahlawan arogan
53
Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54
Episode 52 Menuju akademi sihir
55
Episode 53 Kematian Eizan
56
Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57
Episode 55 Cerberus
58
Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59
Episode 57 Tombak Kerakusan
60
Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61
Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62
Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63
Episode 61 Peresmian pahlawan
64
Episode 62 Fitnah
65
Episode 63 Aziel dan Rui
66
Episode 64 Arti keluarga
67
Episode 65 Manusia dan penjahat
68
Episode 66 Cinta pertama
69
Episode 67 Para Raja naga
70
Episode 68 Evolusi naga badai
71
Episode 69 Misi khusus
72
Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73
Episode 71 Dark elf
74
Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75
Episode 73 Rui vs Horn
76
Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77
Episode 75 Pahlawan terpilih
78
Episode 76 Serangan Orc
79
Episode 77 High Orc
80
Episode 78 Ancaman mendekat
81
Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82
Episode 80 Bentrokan pasukan
83
Episode 81 Jirniv dan General Orc
84
Episode 82 Ras peri
85
Episode 83 Warior vs Pilar
86
Episode 84 Lepas kendali
87
Episode 85 Naga badai Terada
88
Episode 86 Titan pemusnah naga
89
Episode 87 Amarah raja naga api
90
Episode 88 Raja musim dingin
91
Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92
Episode 90 Para leluhur
93
Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94
Episode 92 Penyesalan
95
Episode 93 Masa terpuruk
96
Episode 94 "Kabar buruk"
97
Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98
Episode 96 "Cecilia"
99
Bab review
100
Bab Review
101
bab review beast vs elf
102
bab review
103
Pengumuman author
104
Bab review
105
bab review
106
Bab review
107
Bab review
108
Season 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!