Episode 11 Hari pertama kelas akademi

Hari ini adalah hari pertamaku menghadiri kelas.

Kami dibagi menjadi 3 kelas untuk siswa tahun pertama. Kebetulan aku melihat ada 2 anak yang 1 kamar di asramaku berada di kelas yang sama denganku.

Ketika masuk ruangan, tatapan-tatapan jijik dari teman sekelasku membuatku agak kurang nyaman.

"Hahhh, menjadi orang terkenal itu ternyata merepotkan" gumamku dalam hati.

Ketika duduk di bangku paling belakang, aku melihat seseorng yang familiar di samping tempat dudukku.

Ternyata dia memang Elia, gadis yang pernah di jodohkan denganku. Dia hanya diam saja dan tiba-tiba para cewek di sampingku mulai menanyakan tentang hubungan kami pada Elia.

"Hei Elia, bukankah dia putra Baron yang pernah di jodohkan denganmu" ucapan wanita itu terdengar seperti mengejek Elia.

"Ooh iya, dulu memang aku sempat bertemu dengannya karna perjodohan dari orang tua kami, tapi setelah ayahku tau dia anak gagal yang tidak bisa menggunakan sihir, ayahku langsung membatalkannya" Elia tersenyum menjawab pertanyaan wanita di sampingnya.

"Waahh, pasti kau cukup dekat dengannya bukan?" gadis itu dengan jelas memancing amarah dari Elia.

"Tentu tidak, kami hanya beberapa kali bertemu dan mengingat bahwa dia pernah di sandingkan denganku benar-benar membuatku muak hingga ingin muntah" Elia menjawab pertanyaan itu sambil menatapku seperti melihat sampah yang menjijikan.

Aku yang mendengar itu langsung tertegun.

dan tidak berani menoleh ke arah mereka entah karena merasa malu atau sadar diri. Tidak aku sangka, mendengar hal itu dari teman masa kecilku begitu menyanyat hati. Aku terus terdiam merenungkan diriku yang pernah di hianati wanita-wanita yang sangat aku sayangi.

Dia membuatku mengingat beberapa wanita di masa laluku yang pernah dekat denganku, lalu membuangku ketika menemukan pria yang lebih baik dariku.

Aku merenungkan kembali hal-hal bodoh yang pernah aku lakukan di masa lalu. Seperti terlalu berharap kepada seorang wanita dan juga terlalu mempercayai ucapan manis mereka. Di saat aku sedang merenung, profesor Fredrin tiba.

"Harap tenang" perintah profesor yang masuk ke ruang kelas.

Lalu setelah meletakkan buku besar yang berisi nama-nama siswa di kelas ini, dia memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan para murid baru. Namaku Fredrin Olifer, profesor yang akan menjadi wali kelas kalian hingga tahun pertama kalian selesai."

"Kalian yang membuat masalah dan tidak aku anggap pantas di kelas ini akan langsung aku keluarkan dari kelasku. Sebaiknya camkan itu!" ucapnya tegas.

"Hari ini kita akan belajar di ruang terbuka. Jadi dalam waktu 10 menit, aku tidak ingin mendengar ada siswa yang belum siap di lapangan" ujar profesor.

Kamipun pergi ke lapangan latihan akademi. Aku melihat anak yang 1 kamar asrama denganku diam saja ketika yang lain mencibirku di lapangan.

"Hah, kenpa dia ikut ke lapangan juga"

Suara siswa yang membicarakanku di belakangku.

"Memang apa yang bisa dilakukan anak sepertinya disini yang bahkan tidak memiki energi sihir "

"Apakah dia berkhayal bahwa keajaiban akan datang dan tiba-tiba dia bisa menggunakan sihir? lucu sekali."

Ucap anak dibelakangku yang di sambut tawa oleh anak-anak yang lain.

Namun tiba-tiba seorang anak perempuan mulai menghentikan suara-suara itu.

"Hei kalian semua, kalian kesini untuk berlatih atau membicarakan orang, kalau kalian punya waktu mencibir seseorang lebih baik gunakan itu untuk memperhatikan intruksi profesor".

Ujar wanita itu.

Murid yang lain diam dengan tatapan jengkel pada gadis itu.

"Baiklah, aku akan memperlihatkan sihir dasar dan memperlihatkan cara pelafalan mantranya" ucap profesor yang menyodorkan tangannya dan mulai merapal mantra.

"Fire ball" mana di sekitar tangannya mulai memadat dan membentuk sebuah bola yang terbakar.

Para murid tidak terkejut dengan semua itu, karena mereka semua sudah mempelajari sihir dasar. Mereka sama sepertiku dahulu yang memilki pembimbing sihir saat mana di dalam tubuh mereka sudah stabil.

Profesor menyuruh mereka semua berbaris dan menyuruh kami mempraktekkannya.

Beberapa murid dengan mudah mempraktekannya namun kebanyakan dari mereka mengeluarkan sihir yang lebih menakjubkan dari Fire ball hanya untuk pamer.

"Hah, membosankan" ucap seorang siswa yang mengeluarkan fire ball yang sangat besar.

Ketika jam pelajaran hampir usai aku masih belum bisa membuat fire ballku sendiri.

Profesor terus memperhatikan diriku yang berusaha keras namun tetap tidak mampu. Lalu kepala sekolah memanggil profesor Oliver untuk segera datang ke ruangannya.

"Maaf mengganggu waktu mengajarmu profesor, namun kepala akademi memanggilmu untuk mengatakan sesuatu yang penting" ucap seorang siswa senior kepada profesor oliver.

Setelah profesor meninggalkan kami, sebuah bola api melesat ke arahku dan mengenai punggungku. Akupun tersungkur dan punggungku terbakar.

"Upsss, maaf..." ucap seorang pria yang mendekat ke arahku.

"Aku pikir kau adalah boneka kayu yang sengaja di letakkan sebagai alat latihan" kata seorang anak laki-laki yang terlihat begitu angkuh dan memandangiku dengan tatapan yang sangat menyebalkan.

Para siwa tertawa dengan ucapan laki-laki itu. Siswa perempuan mulai berbisik kegirangan melihat lelaki tampan itu merendahkanku.

"Waaah, itu tuan Dominas. Putra kedua dari Count Shaman" bisik salah satu perempuan.

"Iya dia adalah siswa paling jenius di angkatan kita, apalagi penampilannya sangat menawan. Beruntung sekali Elia bisa mendapatkannya" bisik wanita itu.

Akupun sedikit terkejut mengetahui bahwa lelaki di depanku adalah kekasihnya Elia. Namun mengapa dia menyerangku tidak dapat aku pahami.

Elia memperhatikan kami dari kejauhan. Dia hanya tersenyum sinis melihat kekasihnya merendahkanku.

Namun seorang wanita berdiri di hadapanku dan menatap Dominas dengan sangat kesal.

"Kau pikir, apa yang sedang kau lakukan. Menyerang orang lain dengan sihir itu melanggar aturan, jika profesor mengetahui ini kau akan di keluarkan" ancam gadis di depanku.

Namun tanpa merasa bersalah, dia malah mencoba menghindari pernyataan gadis itu.

"Haahh, apa yang kau katakan. Aku sudah bilang kalau aku tidak sengaja bukan?" ucap Dominas dengan senyum sombongnya.

"Iya benar, dia tidak sengaja. Lagi pula, salah si bodoh itu yang berdiri di sana" ucap gadis-gadis yang pernah menanyakan hubungan Elia dan diriku di kelas tadi.

Mendengar hal itu, gadis itu hanya diam dengan wajah kesal. Lalu ia berbalik dan mengulurkan tangannya padaku.

"Kau, baik-baik saja?" ucapnya mengulurkan tangannya.

Namun aku menepis uluran tangan tersebut karena aku sudah memutuskan tidak akan mempercayai wanita manapun lagi.

"Urus urusanmu sendiri, jangan sok ikut campur" ucapku dengan tatapan jengkel.

Selang beberapa saat, Profesor datang dan terkejut melihat seragamku terbakar. Namun seperti dugaanku, dia tidak peduli pada diriku dan tidak mencari tahu lebih lanjut tentang masalah itu.

"Kalau begitu, sekarang giliranmu Rui" ucap profesor yang menyuruhku mempraktekan fire ball.

Lalu aku mencobanya kembali dan sebuah bola api kecil muncul di depanku.

Seketika mereka terkejut aku bisa menggunakan sihir. Tapi mereka mulai tertawa lagi karna fire ball ku terlihat sangat lemah dibandingkan milik mereka.

Tentu saja itu terlihat lemah karena itu adalah sisa-sisa dari fire ball yang mengenai punggungku. Aku reflek mehap sihir itu dengan mana predatorku dan menyimpannya tanpa menyerapnya.

Jadi, fire ball yang di lihat mereka semua bukanlah sihirku namun sihir milik Dominas. Aku sedikit beruntung karena tanpa sadar Dominas membantuku lolos ujian ini.

Aku hanya lega aku bisa selamat di tes kali ini walau menjadi bahan tertawaan siswa yang lain. Tapi tiba-tiba suara seorang wanita mulai terdengar lagi.

"Hei diamlah, kalian terlalu berisik. Berhentilah menertawakan kekurangan orang lain, kalian sangat menjengkelkan"

Ucap wanita yang tadi pernah menghentikan mereka merundungku.

Seketika mereka terdiam, namun kini aku merasakan tatapan amarah dan dendam dari para gadis yang mengejekku kepada gadis yang membelaku.

"Baiklah karna jam pelajaran hari ini usai, kalian punya waktu 4 jam bebas hingga makan malam dan pergi tidur "

Setelah Profesor mengatakan itu para siswa mulai pergi dari lapangan tersebut.

Aku yang merasa sedikit lelah karna benar-benar berusaha keras mengeluarkan sihir dasar tapi tetap tidak bisa menggunakan fire ball hingga akhir dan terpaksa menggunakan cara curang.

Aku duduk sejenak menyeka keringat yang membasahi bajuku, tanpa menyadari seorang wanita sudah berdiri di belakangku dan menyapaku.

...Bersambung...!!!...

Terpopuler

Comments

Inru

Inru

Duh

2022-10-12

0

Inru

Inru

Kok aku sad ya rasanya dengan sebutan 'anak gagal'

2022-10-12

1

Indah MB

Indah MB

makin seru
saya sudah mampir
semangat terus

2022-10-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 0
2 Episode 1 Reingkarnasi
3 Episode 2 Guru sihir
4 Episode 3 Awal tragedi
5 Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6 Episode 5 Terpuruk
7 Episode 6 Menemukan tujuan baru
8 Episode 7 Mana yang berbeda
9 Episode 8 Mencoba
10 Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11 Episode 10 Ujian masuk
12 Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13 Episode 12 Perkenalan
14 Episode 13 Karma
15 Episode 14 Pertemuan kembali
16 Episode 15 Rasa hawatir
17 Episode 16 kecewa
18 Episode 17 Peringatan keras
19 Episode 18 Ketulusan
20 Episode 19 Dendam
21 Episode 20 Kembali pulang
22 Episode 21 Rasa bersalah
23 Episode 22 Bandit
24 episode 23 Tak tahu diri
25 Episode 24 Teror
26 Episode 25 Kembali ke akademi
27 Episode 26 Risiya
28 Episode 27 Serangan monster
29 Episode 28 Frost dragon lord
30 Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31 Episode 30 Curiga
32 episode 31 Pasukan penumpas
33 Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34 Episode 33 Penguasa sebenarnya
35 Episode 34 Risiya dan Rui
36 Episode 35 Kroco banyak tingkah
37 Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38 Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39 Episode 38 Putri yang hilang
40 Episode 39 Misi penyelamatan putri
41 Episode 40 Para sekutu iblis
42 Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43 Episode 42 Duke penghianat
44 Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45 Episode 44 Misteri darah iblis
46 Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47 Pesan author
48 Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49 Episode 47 Kekasih yang terpisah
50 Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51 Episode 49 Pemimpin menara sihir
52 Epidode 50 Pahlawan arogan
53 Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54 Episode 52 Menuju akademi sihir
55 Episode 53 Kematian Eizan
56 Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57 Episode 55 Cerberus
58 Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59 Episode 57 Tombak Kerakusan
60 Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61 Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62 Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63 Episode 61 Peresmian pahlawan
64 Episode 62 Fitnah
65 Episode 63 Aziel dan Rui
66 Episode 64 Arti keluarga
67 Episode 65 Manusia dan penjahat
68 Episode 66 Cinta pertama
69 Episode 67 Para Raja naga
70 Episode 68 Evolusi naga badai
71 Episode 69 Misi khusus
72 Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73 Episode 71 Dark elf
74 Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75 Episode 73 Rui vs Horn
76 Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77 Episode 75 Pahlawan terpilih
78 Episode 76 Serangan Orc
79 Episode 77 High Orc
80 Episode 78 Ancaman mendekat
81 Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82 Episode 80 Bentrokan pasukan
83 Episode 81 Jirniv dan General Orc
84 Episode 82 Ras peri
85 Episode 83 Warior vs Pilar
86 Episode 84 Lepas kendali
87 Episode 85 Naga badai Terada
88 Episode 86 Titan pemusnah naga
89 Episode 87 Amarah raja naga api
90 Episode 88 Raja musim dingin
91 Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92 Episode 90 Para leluhur
93 Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94 Episode 92 Penyesalan
95 Episode 93 Masa terpuruk
96 Episode 94 "Kabar buruk"
97 Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98 Episode 96 "Cecilia"
99 Bab review
100 Bab Review
101 bab review beast vs elf
102 bab review
103 Pengumuman author
104 Bab review
105 bab review
106 Bab review
107 Bab review
108 Season 1 selesai
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 0
2
Episode 1 Reingkarnasi
3
Episode 2 Guru sihir
4
Episode 3 Awal tragedi
5
Episode 4 Kehancuran rumah tangga
6
Episode 5 Terpuruk
7
Episode 6 Menemukan tujuan baru
8
Episode 7 Mana yang berbeda
9
Episode 8 Mencoba
10
Episode 9 Keberangkatan ke akademi
11
Episode 10 Ujian masuk
12
Episode 11 Hari pertama kelas akademi
13
Episode 12 Perkenalan
14
Episode 13 Karma
15
Episode 14 Pertemuan kembali
16
Episode 15 Rasa hawatir
17
Episode 16 kecewa
18
Episode 17 Peringatan keras
19
Episode 18 Ketulusan
20
Episode 19 Dendam
21
Episode 20 Kembali pulang
22
Episode 21 Rasa bersalah
23
Episode 22 Bandit
24
episode 23 Tak tahu diri
25
Episode 24 Teror
26
Episode 25 Kembali ke akademi
27
Episode 26 Risiya
28
Episode 27 Serangan monster
29
Episode 28 Frost dragon lord
30
Episode 29 Pertemuan dengan para pahlawan
31
Episode 30 Curiga
32
episode 31 Pasukan penumpas
33
Episode 32 Dragon Lord yang sesungguhnya
34
Episode 33 Penguasa sebenarnya
35
Episode 34 Risiya dan Rui
36
Episode 35 Kroco banyak tingkah
37
Episode 36 Kaisar tunduk di depan pahlawan
38
Episode 37 Kebenaran identitas pahlawan
39
Episode 38 Putri yang hilang
40
Episode 39 Misi penyelamatan putri
41
Episode 40 Para sekutu iblis
42
Episode 41 Pertempuran Rui dengan iblis tingkat tinggi
43
Episode 42 Duke penghianat
44
Episode 43 Uji coba senjata pahlawan
45
Episode 44 Misteri darah iblis
46
Episode 45 Putri dan masa lalu Rui
47
Pesan author
48
Episode 46 Kejadian Sebenarnya
49
Episode 47 Kekasih yang terpisah
50
Epidose 48 Tragedi kekaisaran
51
Episode 49 Pemimpin menara sihir
52
Epidode 50 Pahlawan arogan
53
Episode 51 Pedang suci Rignit yang sebenarnya
54
Episode 52 Menuju akademi sihir
55
Episode 53 Kematian Eizan
56
Episode 54 Mantan Jendral Dracule
57
Episode 55 Cerberus
58
Episode 56 Pertarungan dua Saudari
59
Episode 57 Tombak Kerakusan
60
Episode 58 Siapa yang dulu kalian hina
61
Episode 59 Warga arogan yang memandang rendah Rui dahulu
62
Episode 60 Kasih sayang seorang ibu
63
Episode 61 Peresmian pahlawan
64
Episode 62 Fitnah
65
Episode 63 Aziel dan Rui
66
Episode 64 Arti keluarga
67
Episode 65 Manusia dan penjahat
68
Episode 66 Cinta pertama
69
Episode 67 Para Raja naga
70
Episode 68 Evolusi naga badai
71
Episode 69 Misi khusus
72
Episode 70 Shiromi dan Kuromi
73
Episode 71 Dark elf
74
Episode 72 4 pilar kerajaan elf
75
Episode 73 Rui vs Horn
76
Episode 74 Pertemuan mengharukan para keluarga elf
77
Episode 75 Pahlawan terpilih
78
Episode 76 Serangan Orc
79
Episode 77 High Orc
80
Episode 78 Ancaman mendekat
81
Episode 79 Pasukan tempur tiba di medan perang
82
Episode 80 Bentrokan pasukan
83
Episode 81 Jirniv dan General Orc
84
Episode 82 Ras peri
85
Episode 83 Warior vs Pilar
86
Episode 84 Lepas kendali
87
Episode 85 Naga badai Terada
88
Episode 86 Titan pemusnah naga
89
Episode 87 Amarah raja naga api
90
Episode 88 Raja musim dingin
91
Episode 89 Pedang pembantai ras peri
92
Episode 90 Para leluhur
93
Episode 91 Rahasia besar ras iblis
94
Episode 92 Penyesalan
95
Episode 93 Masa terpuruk
96
Episode 94 "Kabar buruk"
97
Episode 95 "Buku Rahasia Dunia"
98
Episode 96 "Cecilia"
99
Bab review
100
Bab Review
101
bab review beast vs elf
102
bab review
103
Pengumuman author
104
Bab review
105
bab review
106
Bab review
107
Bab review
108
Season 1 selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!