Keesokan paginya kami kembali ke kamp sebelum yang lain bangun dan setelah itu kami berangkat untuk pergi melanjutkan misi kami.
Setelah beberapa saat mencari, kami sampai di pegunungan yang menjadi tempat persembunyian Blood Wolf.
Bulunya yang merah terang, menyerang mangsa dengan menghisap seluruh darah korbannya sebelum memakan dagingnya serta karena ukurannya yang lebih besar dari serigala pada umumnya adalah alasannya mereka di namakan Blood Wolf.
Mereka kerap menyerang ke desa-desa untuk memakan ternak dan menyerang pedagang maupun orang-orang yang memasuki hutan.
Kami melihat ada 8 ekor yang sedang memakan babi hutan.
Aku segera memberi tanda untuk bersiap dan kami segera membentuk formasi dan menyerangnya. Serigala ini cukup cepat dan terampil dalam berburu.
Mereka memanggil kawanan mereka yang lain dan dalam beberapa saat, mereka sudah berkumpul mengepung kami.
Jumlah mereka sekitar 12 ekor.
"Marco, Refi lindungi Elia dan Ririna dengan sihir pertahanan kalian, sedangkan mereka berdua akan fokus menyerang"
"Siap di mengerti kapten !!" jawab mereka serentak.
Lalu aku maju dengan belatiku tanpa menggunakan kempuan manaku.
"Slaash" tebasan demi tebasan aku layangkan seraya menghindari gigitan mereka yang menerjang ke arahku.
Aku berhasil memburu 5 sedangkan rekan timku menumbangkan 2 lalu sisanya melarikan diri ke dalam hutan.
Mereka bernafas lega karena akhirnya berhasil menuntaskan misi. Namun sebelum itu mereka minta maaf karena hanya berhasil menumbangkan 2 ekor dari serigala tersebut. Aku hanya tersenyum dan mengatakan tidak masalah akan hal itu yang penting kami tidak terluka dan kami berhasil menyelesaikan ujiannya.
Karna misinya adalah mengambil kulitnya jadi aku merekomendasikan agar tidak menggunakan sihir api kepada Ririna dan Elia karna bisa membakar habis bulunya. asil membunuh mereka.
Dengan lega kami segera mengumpulkan taring dan kulit mereka dan bergegas pergi kembali ke akademi untuk menyerahkan hasil perburuan kami.
Sesampainya disana kami menjadi orang pertama yang menyelesaikan ujian itu dengan nilai sempurna dan dinyatakan lulus ke tingkat 2.
"Ru..rui, kita berhasil !!" ucap Ririna terlihat sangat bahagia.
Ririna dan yang lain terlihat sangat senang dan Ririna tiba-tiba memelukku.
Melihat itu Alba menjadi agak jengkel dan meminta Ririna untuk ikut sebentar dengannya untuk membicarakan sesuatu.
Aku juga melihat Elia yang langsung pergi tanpa berkata apapun, disusul dengan marco dan temannya pamit pergi.
Sesampainya di tempat yang agak sepi Alba lalu mengutarakan perasaannya pada Ririna.
"Ririna, ada yang ingin aku sampaikan padamu"
"Iya katakanlah !"
Alba mengambil napas dalam untuk menenangkan dirinya, lalu setelah merasa cuku p tenang dia akhirnya berbicara "Aku benar-benar mencintaimu Ririna, maukah kau menerima pertunangan kita ?!" ucap Alba dengan wajah penuh harap.
Ririna tanpa mengubah ekspresinya, menjawabnya dengan wajah datar.
"Maaf aku sudah memilki orang yang aku cintai, jadi aku tidak bisa menerima itu. Maaf ?!" jawab Ririna singkat dan menundukkan wajahnya.
Wajah Alba terlihat sangat terkejut mendengar jawaban Ririna "Siapa dia ?! Maksudmu si bocah yang tidak bisa menggunakan sihir itu, memang apa menariknya bocah itu, buka matamu, dia hanya aib dari bangsawan !!!" ucapnya yang tidak terima dengan jawaban Ririna.
"Ya, aku menyukai Rui dan tarik kembali ucapanmu yang menjelekkan dia, kau bahkan tidak layak untukdi bandingkan dengannya" ucap Ririna yang langsung pergi tanpa menoleh sedikitpun meninggalkan Alba sendirian.
Raut wajah Alba yang kecewa, berubah menjadi amarah "Bocah sialan itu !!! Lihat saja dia akan menerima akibatnya !!!" ucap Alba yang dendam kepadaku.
Setalah itu, aku memberitahu tentang kelulusanku kepada kakakku. Kakak memelukku sambil mengucapkan selamat kepadaku.
Sikap Marco dan Refi juga mulai berubah dan sekarang mereka mulai tersenyum dan menyapaku setiap kali kami bertemu. Begitu pula dengan sikap Elia yang awalnya dingin kini dengan rada malu-malu dia menyapaku setiap kami bertemu.
Rumor di kelas juga mengatakan kalau Elia sudah memustuskan hubungan dengan kekasihnya. Laki-laki itu juga selalu mengalihkan pandangannya setiap aku menatapnya.
Tapi ketika aku berjalan sendiri ke kamar mandi akademi, aku dicegat dua orang senior yang tidak aku kenal.
"Minggir !! Apa mau kalian senior ?" ucapku yang mulai kesal.
"Oohh, bocah yang sombong, ikutlah dengan kami sebentar !!" ucap dua orang itu.
Aku dengan santai menurut dan mengikuti kedua orang itu. Sesampainya disana Alba sudah menunggu kedatanganku.
"Yoo, Rui, kau terlihat sehat, apakah kau tau kenapa aku memanggilmu kesini ?" tanya Alba.
"Sudah tidak perlu basa - basi, kau tidak berpikir memanggilku hanya ingin curhat masalah kisah cintamu kan" Gerutuku.
Ekspresi Alba langsung berubah emosi.
" Karna kau, Ririna mencampakanku, hanya karna bocah gagal dan aib keluarga sepertimu, dia meninggalkan orang yang dari dulu mencintainya" ucapnya dengan penuh amarah.
Aku tersenyum " Lalu, kau ingin aku menghiburmu ? " balasku sambil senyum sinis.
"Kurang ajar, kau terlalu angkuh untuk seukuran bocah "
" Lalu apa ?, kau mau menghajarku bersama dua kasungmu ini " ucapku tertawa.
" Beraninya kau, kalian berdua beri bocah bodoh ini pelajaran "
Setelah berkata seperti itu, dua orang itu melayangkan pukulan padaku. Aku menepisnya dengan mudah, lalu menendang mereka berdua hingga tersungkur. Lalu mereka bangun lagi dan mengepungku dengan sihir.
"Wah..wah..wah, 3 senior mengepung adik tingkatnya dan melanggar aturan menggunakan sihir secara sembarangan !!" ucapku memancing mereka
" Banyak bicara serang dia " teriak Alba.
Mereka menyerangku dan aku mengaktifkan skill mana shield dan sihir mereka langsung di serap oleh perisai manaku. Lalu aku hanya tertawa dan mengeluarkan belati sihirku.
" Karna kalian mencoba menyakitiku, kalian tidak keberatan kan jika aku sedikit menyakiti kalian ?! " tanyaku sambil tersenyum jahat pada mereka.
"Apa, apa yang terjadi, bukannya dia harusnya sudah terluka oleh sihir kita ?!" ucap Alba kebingungan.
"Aku juga tidak tahu, aku yakin sudah menggunakan serangan sihir tadi !" balas temannya.
" Hemm, kau belum tau apa yang terjadi.?, Kalau begitu aku akan katakan padamu. "
" Kalian hanya terlalu lemah untuk menjadi lawanku " ucapku dengan mengubah senyumku menjadi serius.
Lalu aku menggunakan skill speed move dan dalam beberapa detik mereka teriak dan jatuh dengan luka sayatan di sekujur tubuh mereka.
...Bersambung...!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Maya●●●
iklan untukmu kak
2022-10-19
2
tintakering
bagus rui...
2022-08-27
1
tintakering
waduh.... ruk dibilang ampas😁
2022-08-27
0