Hari-hari pun berlalu hingga tibalah waktu di mana kami akan naik ke tahun kedua. Namun sebelum itu, kami akan mendapatkan ujian yang akan menentukan apakah kami pantas naik atau malah tetap tinggal di tahun pertama.
Tema ujian kali ini adalah kami harus melakukan ekspedisi di hutan dan mengambil beberapa material untuk lolos ujian ini.
Beberapa siswa tingkat 3 akan menjadi pengawas yang di tempatkan di setiap kelompok yang mengikuti ujian ini.
Aku Ririna, Elia dan 2 orang laki-laki yang pernah membuly Ririna dulu menjadi 1 kelompok. Mereka masih tidak berani menatapku hingga aku menyapa mereka.
Aku mendekat ke arah mereka "Ohh ternyata kalian ya ?!"
Mereka sedikit terkejut, lalu dengan suara gemetar mereka menatapku "i_ini bukan salahku, profesorlah yang memilihku sebagai bagian dari kelompok ini !" jawabnya dengan sedikit terbata-bata.
"Ya aku juga tidak memikirkan tentang kau sengaja atau tidak, tapi selama kau bagian dari kelompok ini, kau harus mengikuti semua intruksiku !"
"Ah, tentu saja " jawab mereka lega.
Melihat kejadian itu, Elia menjadi agak penasaran kenapa kedua orang itu ketakutan padaku.
"Hei kenpa kalian menyetujiannya tanpa menanyakan pendapatku ?!" tanya Elia kesal.
"Lalu apakah kau mau menjadi pemimpin kelompok ini ?!" tanya Ririna padanya.
Elia tidak menggubris perkataan Ririna dan lanjut bicara kepada kedua laki-laki itu "Kalian berdua apakah yakin membiarkan dia memimpin kelompok ini ?!" tanya Elia kepada dua orang itu dengan agak kesal.
"Apa masalahmu, kami sama sekali tidak keberatan dengan ide itu, kalau kau keberatan jangan bawa-bawa kami dengan masalahmu !!" jawab mereka berbalik marah ke Elia.
Raut wajah Elia bertambah kesal, namun dia hanya bisa cemberut dan mengalihkan pandangannya "Cihhh..!!."
Karna tidak ada yang protes lagi, kami pun bersiap untuk pergi. Namun sebelum itu, kami harus menunggu kedatangan senior yang akan menjadi pengawas ujian kami.
"Aahh... semuanya maaf ya aku terlambat" Ucap seorang laki - laki yang datang ke arah kami.
"Haaah, kau memang tidak pernah berubah dari dulu, selalu datang terlambat ?! Lama tidak bertemu" balas Ririna ke senior itu.
"Hahaha, lama tidak bertemu Ririna, tapi di sini bukankah kau harus memanggilku senior" sapa Alba kepada Ririna "Dan untuk kalian, karna kita akan bersama selama tiga hari kedepan, bagimana kalau kita mulai dengan memperkenalkan nama masing" ucap Alba dengan wajah riang.
"Tentu senpai" ucap kami serentak "Aku Marco , Elia, Refi, Rui" jawab kami memperkenalkan diri ke senior Alba.
Senior Alba ternyata teman masa kecil dari Ririna, dia juga adalah orang yang di jodohkan dengannya oleh orang tuanya.
Tapi karna Ririna orangnya tidak suka di kekang, orang tuanya menyerahkan pilihannya ke Ririna. Mereka terlihat sangat dekat dan aku merasa agak jengkel ketika mereka asik bicara sepanjang perjalanan di depanku dan mengabaikanku. Karna dalam 1 tahun terakhir ini, aku benar-benar dekat dengan Ririna. Aku melihat Elia juga masih kesal dengan karena aku yang terpilih menjadi ketua grup.
Akhirnya kami sampai di lokasi. Kami memilki waktu 3 hari untuk menyelesaikan ujian ini. Dalam tesnya kami disuruh mengumpulkan 6 kulit dan taring dari blood wolf dan 6 botol racun dari giant spider.
"Baiklah kita akan mulai berburu besok, Untuk tugas pertama para laki-laki akan mengumpulkan kayu bakar dan membuat tenda ! Lalu perempuan akan menyiapkan makan malam, bagaimana menurut kalian ?!" ucap Alba.
Namun aku menyela perkataannya "Tunggu sebentar senior, bukannya tugasmu hanya mengawasi dan aku yang memiliki wewenang untuk membagi tugas dan segala kegiatan dalam kelompok ini ?!"
"Aaah... begitu ya, maaf karna aku kebiasaan melupakan hal-hal sepele seperti itu" jawabnya sambil tertawa.
Lalu aku mengabaikannya dan mencari kayu bakar sendiri, aku menyuruh Refi dan Marco mendirikan tenda.
Setelah hari mulai gelap, aku kembali dari dalam hutan. Sesampainya di lokasi aku hanya melihat Elia yang sedang memasak rebusan, Refi dan Marco sedang duduk menunggu makan malam setelah 3 tenda kami selesai.
Aku mendekati Marco dan Refi "Kemana perginya Ririna ?"
Mereka sedikit terkejut "Ma_maaf aku tidak memperhatikannya ketika mendirikan tenda" jawab Refi.
"Tenanglah, aku hanya bertanya ! Aku tidak akan berbuat apapun pada kalian jika kalian tidak membuat masalah, jadi santailah" aku berusaha membuat mereka berdua agar tidak tegang.
Mereka terseyum dan mengangguk padaku "Baiklah" jawab Refi dan Marco yang kembali menyusun kayu bakar yang aku bawa.
Elia tidak perduli dengan pertanyaanku dan hanya mengabaikanku. Aku yang khawatir pergi mencarinya.
Akhirnya aku mendengar suara mereka berdua dari balik pohon besar lalu segera menghampirinya. Tapi ketika sampai di sana aku malah terdiam karena sangat terkejut dengan pemandangan di depanku. Ririna sedang berciuman dengan senior Alba.
Ririna yang sangat terkejut ketika melihat kedatanganku langsung mendorong senior Alba menjauh darinya.
"Maaf, aku hanya ingin menyampaikan agar kalian segera kembali karena hari sudah gelap. Maaf sudah mengganggu kalian" ucapku dengan menahan emosiku dan langsung meninggalkan mereka berdua.
"Ru..rui ini tidak seperti yang kau pikirkan !" Ririna berlari ingin menghampiriku.
Aku berbalik dan menatap Ririna dengan tatapan datar "Tidak seperti yang aku pikirakan ?! Memangnya aku memikirkan apa ?! Lagi pula kenapa aku harus memikirkan tentang hubungan kalian berdua ?!" Ririna sangat terkejut mendengar ucapanku. "Itu sama sekali tidak ada hubungannya denganku !!" setelah mengatakan itu aku langsung berbalik pergi meninggalkan mereka berdua.
"Tii..tidak Rui, tunggu !!" ucapnya mencoba mengejarku tapi di hentikan oleh senior Alba.
"Ririna, berhenti... kenapa kau begitu peduli padanya, bukannya dia adalah anak yang dikatakan gagal dalam sihir itu ?!"
Ririna berbalik menatap Alba dengan wajah yang sangat kesal, dia menarik lengannya dengan kasar hingga lepas dari genggaman Alba "Jangan menyentuhku !!! Kau pikir siapa dirimu ?! aku kesini hanya karena kau bilang butuh bantuanku untuk membawa kayu bakar, tapi kau malah berani-beraninya bertindak kurang ajar padaku, sadarilah batasanmu !!!" Ririna berteriak dengan wajah yang sangat marah.
Alba benar-benar sangat terkejut melihat Ririna yang belum pernah semarah itu pada dirinya "Kau sampai segitunya membenciku ?"
"Kau lebih memilih dia dari pada aku ?! orang yang selalu bersamamu dari kecil ?!" Alba begitu terkejut melihat perubahan Ririna.
"Diam...!!! Karna perbuatan kurang ajarmu sekarang Rui pasti membenciku !" Air matanya mulai mengalir.
"Kau ini kenapa Ririna, kau jadi berubah karena bocah ampas itu, dia hanyalah bangsawan gagal, apa kelebihannya di banding dir.."
"Tutup mulutmu" Ririna langsung menyela ucapan Alba.
"Jangan membuatku semakin membencimu !" Ucap Ririna dengan tatapan marah ke Alba.
Lalu dia menjauh dari Alba dan mendekati sebuah genangan air yang kotor di dekatnya. Ririna langsung mengambil lumpur dari genangan air tersebut dengan tangannya dan langsung menggosokkannya ke mulutnya hingga bibirnya terluka.
"Kau bodoh apa yang kau lakukan, Apa kau gila ?!" kata Alba mencoba menghentikannya.
"Jangan coba-coba menyentuhku, tinggalkan aku sendiri !" ucap Ririna.
"Aku benar-benar bingung dengan sikapmu yang sekarang, kalau begitu aku permisi, maaf sudah membuatmu kecewa " Ucap Alba yang berlalu pergi dari tempat itu.
Setelah beberapa saat Ririna kembali ke tenda saat kami sedang makan bersama. Dia menatap ke arahku tapi aku segera mengalihkan pandanganku darinya.
Elia, yang memperhatikan itu menjadi penasaran, namun enggan untuk bertanya kepada kami dan akhirnya mengabaikannya.
Ririna terlihat agak sedih. Aku juga tidak menyangka akan merasa sakit hati melihat kejadian itu, aku bertanya-tanya pada diriku apakah aku memang menyukai Ririna.
Aku juga melihat luka di bibirnya namun aku enggan bertanya lebih jauh. Rasa khawatirku di kalahkan oleh rasa sakit di hatiku. Lagi pula aku berfikir kalau ada orang yang lebih berhak memperhatikannya dibandingkan diriku.
Mengingat Alba senpai orang yang lebih mengenal dan lebih cocok dengannya, aku berfikir untuk membuang perasaanku dan kembali menjadi teman yang baik sperti biasa dengan Ririna.
...Bersambung...!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Maya●●●
3 bab dulu ya kak
tetap semangt
2022-10-13
1
Blue
thor dialog nya gausah pake huruf miring lah_- hadehhh
2022-10-09
2
ρυят•💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
?? dari pada aku yg menemanimu dari kecil mungkin
2022-08-31
0