BAB 10. Taubatan Nasuha

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Setelah itu kasih like dan komentar. Agar aku semakin bersemangat untuk up bab berikutnya.

***

BAB 10

"Kek, apa dosa zina bisa diampuni oleh Allah?" tanya Aulia kepada Kakek Yusuf.

"Insha Allah. Allah itu Maha Pengampun. Dosa sebanyak apapun itu, Dia akan mengampuni dosa hamba yang bertaubat dengan sungguh-sungguh," jawab Kakek Yusuf.

"Aku ini dulu sering berbuat dosa besar, Kek," aku Aulia dengan suara yang bergetar.

"Bertaubatlah dengan taubatan nasuha (taubat dengan sungguh-sungguh). Perbanyaklah berdzikir, menjalankan sholat wajib di awal waktu, berpuasa, sedekah, dan berbuat baik kepada ibu dan bapak, kamu," balas Kakek Yusuf.

"Bimbing aku, Kek. Agar bisa jadi hamba yang selalu menjalankan perintah-Nya. Aku ini termasuk golongan orang yang bodoh akan ilmu agama. Dulu aku terlalu menyepelekan hal ini, padahal ilmu agama itu sangat penting dan berarti bagi manusia yang hanya seorang hamba. Di mana dia seharusnya menyembah Tuhan. Aku dulu justru berpikir ilmu pengetahuan lebih penting dari ilmu agama. Betapa bodoh dan hinanya diriku ini. Sekarang baru sadar kalau ilmu agama itu jauh lebih penting bagi manusia," ucap Aulia dengan menahan tangisnya.

"Ya benar, ilmu pengetahuan juga penting untuk kehidupan manusia di dunia. Sedangkan ilmu agama penting untuk kehidupan manusia di dunia sampai akhirat. Banyak manusia yang tersesat karena tidak punya pegangan akidah dalam hidupnya. Kebanyakan mereka berpikir untuk kesuksesan kehidupan dunianya saja sampai lupa akan kehidupan akhirat. Kita umat Islam dituntut agar seimbang dalam memikirkan kehidupan kita di dunia maupun kehidupan kita kelak diakhirat. Kita jangan hanya fokus memikirkan kehidupan dunia saja dan lupa akan kehidupan kita di akhirat. Atau sebaliknya, kita fokus memikirkan kehidupan akhirat dan melupakan kehidupan saat ini yang masih berlangsung di dunia. Dasarnya, kita itu harus seimbang. Ilmu pengetahuan penting, ilmu agama juga penting. Carilah terus ilmu sampai akhir hayat kita, mau itu ilmu pengetahuan atau ilmu agama," jelas Kakek Yusuf dan diangguki oleh Aulia.

"Cara taubatan nashuha itu, bagaimana Kek? Apa ada cara khusus?" tanya Aulia ingin tahu.

"Seperti kakek bilang tadi, kamu berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu. Sholat taubat, sholat wajib jangan sampai ditinggalkan, perbanyak istighfar, berpuasa, sedekah, berbuat baik kepada kedua orang tua, menjaga tali silaturahmi, isi waktu luang kamu dengan sesuatu yang bermanfaat yang dapat mendatangkan pahala. Kakek yakin kamu bisa," jawab Kakek Yusuf.

"Kakek, kedua orangku sudah meninggal. Lalu cara menggantinya, bagaimana?" tanya Aulia dengan tatapan sendu.

"Mendoakan mereka. Bersedekah atas nama mereka, menjaga tali silaturahmi dengan kerabat dan teman-teman kedua orang tua kita," jawab Kakek Yusuf.

"Kalau bacaan istighfar untuk aku yang benar-benar banyak dosa ini, agar diampuni oleh Allah, apa ada bacaan istighfar khusus?" tanya Aulia lagi.

"Banyak bacaan istighfar yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam. Ini adalah kalimat istighfar yang sering diucapkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam, 'Subhaanallaahi wa bihamdihii astaghfirullaahi wa atuubu ilaiih (Maha Suci Allah dengan segala pernyataan syukur kepada-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya)'," kata Kakek Yusuf.

"Subhaanallaahi wa bihamdihii astaghfirullaahi wa atuubu ilaiih," ulang Aulia beberapa kali sampai dia merasa hafal di luar kepala.

"Kamu pintar, Aulia. Bisa cepat hafal. Perbanyaklah baca istighfar di sela-sela waktu luang kamu, baik itu secara lisan atau dalam hati. Karena Allah suka terhadap hambanya yang banyak mengingat Dia. Baik itu ketika sendirian atau saat banyak orang," kata Kakek Yusuf dengan perasaan senang.

"Kata Nenek Halimah, berdzikir itu adalah amalan ibadah yang mudah dilakukan dan mempunyai nilai pahala yang besar," ucap Aulia.

"Iya, berdzikir itu ibadah yang sangat mudah bagi kita. Namun punya nilai pahala yang besar karena kita bisa berdzikir sambil duduk, berdiri, atau berbaring. Mau itu kita punya wudhu atau tidak memiliki wudhu. Kalau sholat kita kan harus punya wudhu, sedangkan kita bisa berdzikir meski tidak dalam keadaan suci. Kaum perempuan juga saat datang bulan mengganti sholat dan membaca Al Qur'an itu dengan memperbanyak dzikir untuk mengingat Allah," jelas Kakek Yusuf.

"He he, saya tidak tahu kalau saat wanita sedang haid ibadahnya digantikan dengan berdzikir. Saya kira semuanya libur saat kita menstruasi," kata Aulia malu-malu.

     Kakek Yusuf hanya tersenyum, lalu dia berkata, "Mulai besok jika kamu datang bulan perbanyak dzikir sebagai ganti sholat dan mengaji. Jangan lupa untuk berdzikir di pagi hari dan di sore hari."

"Dulu aku berpikir kalau berdzikir itu hanya setelah sholat saja. Ternyata kapan saja kita bisa berdzikir," jujur Aulia malu dengan kebodohannya.

     Saat mereka asik berbicara, tiba-tiba ada orang yang mengucapkan salam. Kakek Yusuf pun membuka pintu untuk menyambut tamu yang datang.

"Assalamu'alaikum," salam orang itu lagi untuk ketiga kalinya.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," balas Kakek Yusuf sambil membukakan pintu.

"Ustadz Yusuf, maaf mengganggu malam-malam," ucap sang tamu dengan tidak enak hati.

"Nggak apa-apa. Ada perlu apa Gus Fathir malam-malam datang ke sini?" tanya Kakek Yusuf begitu mereka sudah duduk di kursi depan yang ada di teras rumah.

"Abah ingin mengundang Ustadz, untuk membicarakan acara Reuni Akbar tahun ini. Abah harap Ustadz bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini," jawab Fathir.

"Insha Allah, saya siap. Apa tugasnya seperti biasa?" tanya Kakek Yusuf.

"Iya, Ustadz. Isi ceramah di hari pertama," jawab pemuda tampan itu.

"Permisi, ini air minumnya." Aulia membawa dua gelas air teh manis dan sepiring pisang goreng.

"Masya Allah!" pekik Fathir terkejut saat melihat ada gadis yang sangat cantik yang tersenyum kepadanya.

     Aulia merasa bingung saat laki-laki yang sering dipanggil Gus Fathir itu tiba-tiba memekik setelah melihat dirinya. Dia merasa sudah berbuat sesuatu yang salah.

"Jaga pandangan Gus," goda Kakek Yusuf saat melihat Fathir tidak berkedip saat melihat Aulia.

     Fathir pun dengan cepat menundukan kepalanya dan berucap, "Astaghfirullahal'adzim."

"Kakek … Gus Fathir, saya izin ke belakang dulu. Mau membantu Nenek," kata Aulia kemudian masuk ke dalam rumah lagi.

"Apa Gus Fathir tahu siapa perempuan barusan?" tanya Kakek Yusuf ingin menguji pemuda itu.

"Apa dia … Aulia?" jawab Fathir sangsi.

"Iya, Anda benar Gus. Dia adalah Aulia. Gadis kota yang malang itu," balas Kakek Yusuf sambil tersenyum.

'Aulia saat memakai jilbab pun, dia sangat cantik sekali,' batin Fathir.

"Aulia memilih belajar agama di rumah bersama saya dan Ibu. Katanya malu nggak kenal dengan orang-orang di sini. Mungkin nanti jika dia sudah bisa mengaji, akan saya tanya lagi. Siapa tahu nanti dia sudah siap kenal dengan orang banyak," lanjut Kakek Yusuf.

"Padahal akan lebih seru jika belajar bersama-sama dengan yang lainnya," ucap Fathir.

"Kenapa Gus? Apa Anda suka dengan Aulia?" goda Kakek Yusuf sambil tersenyum jahil.

"Dia itu masih sangat muda, Ustadz. Belum bisa diajak nikah," balas Fathir.

"Wah, Anda sudah punya keinginan untuk menikah, nih!" Kakek Yusuf masih senang menggoda putra dari muridnya dulu.

"Ya, tentu saja Ustadz. Aku juga ingin menikah nanti," ujar Fathir dengan wajahnya yang sudah merona.

***

😍😍 Gus Fathir sudah ada rasa kagum nih sama Aulia. Bagaimana kisah mereka selanjutnya, ya? Tunggu kelanjutannya ya!

Terpopuler

Comments

Mut Mainah

Mut Mainah

oke....tak tunggu thor kelanjutannya 😘

2022-11-08

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

apa gus fathir jodohy aulia

2022-08-30

1

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

semangat terussssss aulia belajar ilmu agamanya

2022-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!