BAB 13. Bahaya Fitnah

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Kemudian, kasih like dan komentar. Semoga hari ini kalian diberikan kesehatan.

***

BAB 13

     Banyak orang yang mengintimidasi Aulia lewat tatapan mata mereka. Terlihat jelas rasa tidak suka terhadap perempuan bercadar itu.

"Sebaiknya kita bicara di dalam saja," ajak Nenek Halimah. Semua orang yang berada di depan rumah pun masuk dan duduk lesehan di ruang depan.

"Mana, Mang Jalil? Biar kita bisa selesaikan masalah ini dengan jelas dan tuntas," kata Kakek Yusuf. Maka, Bi Imamah pun memanggil suaminya.

     Tidak lama berselang datang Bi Imamah dan Mang Jalil. Keduanya pun duduk di dekat Kakek Yusuf.

"Mang Jalil, apa kamu tahu kalau saat ini sedang ada masalah yang menyeret nama kamu dan Aulia?" tanya Kakek Yusuf sambil melihat ke arah suaminya Bi Imamah itu.

"Saya baru tahu barusan, Ustadz Yusuf. Itu juga karena diajak oleh istri saya," jawab Mang Jalil.

"Sebenarnya apa yang terjadi tadi, saat kamu dan Aulia berada di jalan?" tanya Kakek Yusuf.

     Mang Jalil pun menceritakan kembali kejadian antara dirinya saat bertemu dengan Aulia tadi. Juga bagaimana Aulia menolak dengan halus ajakannya. 

"Setelah dipikir-pikir lagi, memang benar apa kata Aulia tadi, Ustadz. Takut menjadi fitnah. Dan sekarang, tidak ikut naik motor sama aku aja, Aulia sudah di fitnah begini," ujar Mang Jalil.

"Imamah, kamu sudah dengar apa yang terjadi tadi antara suami kamu dan Aulia langsung dari mulutnya sendiri, 'kan?" ucap Kakek Yusuf.

"Ustadz Yusuf, aku tidak akan begini jika satu orang yang bilang. Ini ada lebih dari dua orang yang bilang sama aku," balas Bi Imamah.

"Sebaiknya kalau ada sesuatu yang tidak ada bukti yang kuat meski ada saksi yang melihat. Sebaiknya ditanyakan terlebih dahulu. Bisa saja kejadiannya seperti ini, memfitnah orang lain," ucap Nenek Halimah gereget karena tadi para warga begitu nyolot pada Aulia. Bahkan tidak memberikan pembelaan dan penjelasan untuk gadis malang itu.

"Ingat, fitnah itu termasuk dosa besar. Maka janganlah sekali-kali kalian melakukannya. Bukanya kalian juga sudah tahu fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Gara-gara fitnah kalian sudah mencoreng nama baik seseorang. Bahkan bisa juga gara-gara fitnah ini merusak rumah tangga saudara kalian. Itulah kenapa fitnah termasuk dosa besar karena mengakibatkan permusuhan sesama manusia," jelas Kakek Yusuf dengan suaranya yang tegas.

"Sebaiknya kalian semua meminta maaf kepada Aulia. Jika kalian berada di posisi dia saat ini pasti sedih dan terluka hatinya," suruh Nenek Halimah sambil menatap tajam kepada orang-orang yang tadi ngotot memfitnah anak asuhnya.

     Mereka yang ada di sana pun meminta maaf kepada Aulia. Gadis itu pun memaafkan mereka. Dia mencoba bersabar dengan setiap hal buruk yang menimpa dirinya.

***

"Nak, yang sabar, ya. Mungkin ini adalah ujian yang Allah berikan kepada kamu, untuk meningkatkan kadar keimanan. Semakin hamba bersabar dan mendekatkan dirinya kepada Allah, ketika suatu hal yang tidak disukai olehnya menimpa dirinya. Allah akan semakin sayang kepada kita," ucap Kakek Yusuf memberi nasehat kepada Aulia.

"Iya, Nak. Jangan karena hal buruk menimpa kita, terus kita malah menyalahkan takdir. Itu tidak benar. Nenek yakin, kalau sekarang ini kamu sedang diuji untuk meningkatkan derajat kamu, di mata Sang Khalik," lanjut Nenek Halimah.

"Insha Allah, Kek … Nek. Saya akan terus bersabar dengan apa yang menimpa pada diriku. Aku juga selalu berpikir kalau saat ini adalah pengumpulan pahala untuk menghapus dosa-dosa aku kelak saat di akhirat nanti," balas Aulia dengan suaranya yang bergetar. Lagi-lagi dia teringat akan banyaknya dosa yang dia perbuat dulu.

"Semoga kamu selalu Istiqomah di jalan yang lurus. Jalan yang Allah ridhoi," kata Kakek Yusuf dengan setulus hati. Dia juga merasakan sakit hati saat mendengar Aulia sudah difitnah tadi.

"Ya, sudah sana kamu mandi. Ini sudah mau Ashar. Bapak mau mandi pakai air dingin atau air hangat?" tanya Nenek Halimah pada suaminya.

"Air hangat saja, Bu," jawab Kakek Yusuf.

***

"Allaahummaghfir lii warhamnii watub'alayya innaka anta tawwabun ghafuur (Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku, dan terimalah tobatku. Sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengampun)." Aulia beristighfar dengan lirih, air matanya pun mengalir dan jatuh ke mukena.

    Aulia sering membaca istighfar jika selesai mengerjakan sholat fardhu. Apalagi jika hari sore seperti ini. Setelah selesai berjamaah sholat Ashar dengan Nenek Halimah dan dilanjutkan dengan membaca dzikir sore hari. Maka Aulia akan menikmati waktunya beristighfar. Saat ini dia sering merasa kalau Tuhan sedang melihat dirinya. Dia pun memohon ampunan untuk dirinya, untuk kedua orang tuanya, untuk Kakek Yusuf dan Nenek Halimah yang merawat dan menjaganya sekarang, juga memohon ampunan untuk muslimin muslimat.

     Baik Kakek Yusuf maupun Nenek Halimah, tidak mengganggu waktu Aulia sedang bermunajat di hadapan Allah Azza Wa Jalla. Mengungkapkan rasa cintanya karena sudah diberikan kesempatan dirinya untuk bertaubat dan mengenal agamanya lebih baik.

***

     Kabar fitnah tadi sampai juga ke telinga keluarga ndalem. Mereka sangat marah atas apa yang sudah menimpa Aulia. Apalagi hal itu terjadi saat sepulang dari kediaman mereka.

"Maunya orang-orang itu apa, sih!" gerutu Annisa.

"Kenapa hal seperti ini terjadi lagi pada gadis malang itu?" Nyai Khadijah juga ikut bersuara saking kesalnya.

"Dulu dengan seorang santriwati, sekarang dengan ibu rumah tangga. Apa kecantikan Aulia yang membuatnya bernasib seperti ini, difitnah lagi dengan laki-laki yang sudah memiliki pasangan," ujar Kiai Akbar sambil mengusap dadanya.

"Mungkin saja itu ulah yang iri kepada Aulia. Padahal gadis itu selalu berbuat baik kepada orang lain, dia juga ramah dan suka membantu orang yang meminta bantuannya," lanjut Fathir dengan geram.

"Cie, yang ngebelain Aulia," goda Annisa pada Kakak laki-lakinya.

"Nih, bocah minta dijitak atau di kawinkan dengan Ustadz Azka," kata Fathir melotot.

"Siapa lagi yang mau dikawinkan. Dinikahkan dulu, baru dikawinkan!" balas Annisa sambil berlari karena melihat Kakaknya sudah akan beranjak dari kursinya.

"Hei, mau kemana kamu?" teriak Fathir.

"Sudah. Kalian itu kalau ada bersama di satu tempat suka sekali berisik," ujar Nyai Khadijah.

"Nggak apa-apa, Ummi. Ini tanda sayang kita sesama saudara. Daripada saling diam dan tidak menyapa. Mending kita saling bicara," balas Fathir sambil menyeringai lebar saat melihat umminya menatap ke arahnya dengan tajam.

"Kamu itu sudah dewasa, tapi tidak mau mengalah pada adik kamu," ucap Nyai Khadijah.

"Kalau sudah dewasa berarti sudah bisa nikah 'kan, Mi?" tanya Fathir.

"Memang kamu sudah ada calonnya?" tanya Kiai Akbar.

"Masih menunggu sampai dia berusia legal buat aku ajak nikah," jawab Fathir, lalu kabur takut ditanya siapa gadis itu.

"Fathir, siapa nama gadis itu?" tanya Nyai Khadijah saat putranya sudah berlari keluar dari ruang keluarganya.

***

Bagaimana kisah Aulia dalam mencari kebahagiaan dalam hidupnya? Tunggu kelanjutannya ya!

Terpopuler

Comments

═ NISA ═

═ NISA ═

aq slalu sukkkaaa dgn novelmu kk santi...

2023-05-31

3

Umi Salamah

Umi Salamah

Gus Fathir nunggu Aulia cukup umur y😉

2022-12-30

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sabar ya aulia..smg cpt dapat jodoh yg trbsik

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!