Dzikir Cinta Sang Pendosa

Dzikir Cinta Sang Pendosa

BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas

"Dan untuk nilai ujian tertinggi di sekolah ini sekaligus nilai tertinggi se-Provinsi, adalah Aulia Nur Assyifa! Selamat, kepada murid teladan kebanggaan sekolah SMA Nusa Bangsa. Ayo, Aulia sini! Kamu bicaralah sepatah dua patah kata atas keberhasilan dalam ujian nasional ini," kata Kepala Sekolah yang berdiri di atas podium.

Saat Aulia berjalan ke depan, tepuk tangan yang sangat meriah diberikan oleh teman-temannya. Aulia pun senang dengan pencapaiannya. Dia membuktikan kalau anak seorang supir pun bisa menjadi seorang siswa berprestasi dan diakui oleh kebanyakan orang.

"Aku ucapakan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah, guru-guru yang melalu membimbing kita semua agar menjadi murid yang tadinya tidak tahu apa-apa menjadi banyak tahu. Kita dari seorang murid yang tidak paham apa-apa menjadi paham. Begitu juga untuk teman-teman aku yang selalu memberikan dukungan dan semangat, aku sayang kalian semua. Semua yang aku capai hari ini tidak akan pernah bisa aku raih, tanpa bantuan kalian semua. Aku ...," kata-kata Aulia tertahan karena perutnya terasa mual dan mau muntah.

Hoek! Hoek!

Aulia langsung menutup mulutnya. Dia pun berlari meninggalkan podium. Semua orang yang hadir di sana merasa sangat aneh dan terkejut dengan apa yang terjadi pada sang murid teladan itu. Para murid pun saling berbisik-bisik.

Aulia tidak sempat berlari ke toilet. Dia muntah di pojok ruang perpustakaan. Dia mengeluarkan isi perutnya sampai habis. Sudah tiga hari ini dia sering muntah dan sering mengantuk.

"Aulia, kamu kenapa? Maag atau masuk angin?" tanya seorang guru.

"Sepertinya masuk angin, Bu," jawab Aulia dengan wajahnya yang pucat.

"Ya, sudah kamu istirahat saja ke UKS," titah guru itu.

***

Aulia menenteng tasnya dan berjalan dengan gontai. Dia merasa sedikit pusing meski sudah ditidurkan tadi.

"Aulia," panggil seseorang. Aulia pun menengadahkan kepalanya.

"Kak Rangga!" Aulia berlari dan memeluk tubuh kekasihnya.

"Katanya kamu sakit?" tanya Rangga sambil membelai rambut Aulia dengan sayang.

"Masuk angin kayaknya," jawab Aulia sambil mengeratkan pelukannya.

"Yuk, pulang!" ajak Rangga berjalan sambil merangkul kekasihnya.

***

Beberapa hari pun berlalu dan keadaan Aulia sudah pulih kembali. Dia akan mempersiapkan hari kelulusan bersama teman-teman sekolahnya.

"Kak Rangga, sudah. Masa dari tadi belum puas juga," kata seorang wanita yang usianya masih belia kepada laki-laki yang terus saja mencumbunya.

"Sebentar, Aulia Sayang. Lima menit!" Laki-laki itu masih saja sibuk menjamah tubuh polos kekasihnya.

Setelah melakukan perbuatan terlarang, kedua pemuda dan pemudi itu pun beranjak dari ranjang yang sudah semrawut, akibat ulah mereka. Keduanya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Kak, besok lusa jadikan pergi ke villa?" tanya Aulia sambil merapikan baju seragam putih abu-abu miliknya.

"Tentu saja, Sayang. Kita semua akan merayakan hari kelulusan kamu dan teman-temanmu itu di sana," jawab Rangga sambil mencubit pipi chubby milik Aulia.

"Asik! Kebetulan Bapak akan mengantar Pak Abimana ke Kota Dodol, selama tiga hari." Aulia memeluk tubuh kekasihnya.

"Papa, kok nggak bilang mau pergi? Apa Mama juga ikut, ya?" tanya Rangga. Dia adalah anak dari Abimana, pemilik toko perhiasan terkenal dan terbesar di Kota Kembang.

"Bapak bilang sendiri sama aku lusa kemarin, katanya disuruh mengantar Pak Abimana untuk perjalanan bisnis. Namun, nggak tahu dengan Bu Shinta, ikut atau enggak," jawab Aulia sambil mengambil tas sekolah miliknya.

"Mama pastinya bakal ikut. Dia itu takut kalau Papa selingkuh," ujar Rangga sambil menyeringai.

"Jadi, nggak akan ada yang ganggu kita untuk pergi liburan di villa," ucap Aulia diiringi senyum manisnya.

"Hm, senengnya. Tidak perlu main kucing-kucingan lagi karena takut ke pergok," kata Rangga dengan nada menggoda Aulia.

"Kakak yang mengajak kucing-kucingan. Kita sudah pacaran hampir tiga tahun. Tapi, Papa dan Mama Kak Rangga tidak tahu, kalau kita sedang pacaran," gerutu Aulia lalu berlenggang pergi dari kamar apartemen milik Rangga.

"Bukannya Bapak kamu sama. Dia tidak tahu kalau putrinya sedang pacaran dengan anak Tuannya sendiri," ujar Rangga sambil mengikuti langkah Aulia.

Bapak Aulia yang bernama Yusril merupakan sopir pribadi dari keluarga Rangga. Dia sudah bekerja lebih dari 13 tahun sama salah seorang terkaya di kota itu.

Aulia bisa kenal dengan Rangga juga karena Yusril dulunya sopir yang bertugas untuk antar jemput ke sekolah. Rangga yang merupakan anak tunggal sering merasa kesepian. Makanya Aulia sering diminta untuk bermain di rumah Abimana untuk menemani Rangga.

Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh di antara mereka berdua. Bahkan hubungan mereka sudah melewati batas. Sudah setahun lebih kedua orang itu jatuh pada pergaulan bebas. Rangga berhasil merenggut kesucian Aulia saat dirinya ulang tahun yang ke-20. Aulia yang saat itu masih polos dan berusia 17 tahun pun dengan mudahnya memberikan kehormatan dia pada sang kekasih.

***

"Aulia, gimana? Besok jadi 'kan kita liburan ke vila," tanya seorang perempuan bernama Melati, sahabatnya Aulia.

"Iya, tentu jadi, dong!" jawab Aulia sambil mengedipkan matanya.

"Oke, aku juga sudah ajak kekasihku dan setuju untuk liburan dua hari di villa," balas Melati.

"Lili juga akan ikut bersama kekasihnya. Kita bisa berpesta di sana nanti. Kak Rangga juga akan ajak temannya ikut liburan di villa," ujar Aulia.

***

Acara liburan di villa berjalan lancar. Tentu saja mereka bersenang-senang tanpa ada batasan. Urat malu mereka sudah putus. Sampai saat perjalanan pulang Aulia benar-benar mabok parah. Dia muntah terus selama perjalanan.

"Sayang, kamu sakit apa?" tanya Rangga dengan wajahnya yang panik.

"Entahlah, Kak. Kemarin-kemarin sudah sembuh. Tapi kini kambuh lagi," jawab Aulia dengan lemah.

"Kita periksa ke dokter, ya! Biar tahu kamu sakit apa?" ajak Rangga dan Aulia pun mengangguk.

Rangga pun membawa Aulia ke dokter. Keduanya menunggu agak lama karena dokter itu belum yakin dengan penyakit yang diderita oleh Aulia.

"Coba Nona periksa ke dokter kandungan atau bidan. Saya rasa muntah-muntah yang dialami oleh Anda adalah gejala kehamilan," kata dokter itu dengan suaranya yang lembut.

"Apa?" Keduanya berteriak karena sangat kaget.

"Ada kemungkinan Anda sedang mengandung," ulang dokter itu lagi.

"Bagaimana mungkin?" gumam Aulia karena selama ini dia tidak pernah lupa minum obat pencegah kehamilan.

"Loh, seharusnya Anda senang bisa mengandung. Banyak orang di luaran sana yang ingin punya anak. Mereka bahkan rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk punya seorang keturunan," pungkas dokter itu.

Rangga dan Aulia saling beradu pandang. Keduanya benar-benar ketakutan, kalau apa yang dikatakan oleh dokter itu adalah benar.

***

Sekalian pergi ke apotek untuk menebus resep obat. Rangga juga membeli beberapa alat testpack. Sebelum pergi ke dokter kandungan, dia ingin Aulia memeriksa dengan alat tes itu.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Rangga dengan harap-harap cemas. Dia berharap kalau Aulia tidak sedang hamil.

"Ini, Kak," jawab Aulia sambil menyerahkan benda pipih panjang.

"Ini …?" Rangga melihat ada tanda dua garis.

"Hasilnya positif," ucap Aulia sambil berlinang air mata.

"Kamu ha-mil?" Rangga jatuh ke sofa setelah merasakan kedua kakinya lemas karena mendengar ucapan sang kekasih.

***

Mohon dukungannya ya, untuk karya terbaru Aku 🥰.

Kasih Like dan Komentar, ya! Baik itu saran maupun kritik yang membangun 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

Aku mampir lgi ke karya kmu thor..tak kalah seru dgn sdh aq baca sebelum..

2023-09-07

3

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

mi nya klo blm siap punya ank jgn nganu2 aplg g pke KB,bledungkan jd nya

2023-08-11

1

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

bod*h nya dirimu aulia

2023-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!