BAB 4. Kepergian Yusril

**Teman-teman tolong baca sampai selesai. Setelah itu kasih Like dan Komentar. Aku doa kan kalian biar diberikan kemudahan dalam segala urusan.

***

Bab 4**

     Aulia membawa Yusril ke Puskesmas terdekat. Dia di antar oleh warga yang dekat rumahnya karena tadi Rangga di tarik paksa oleh kedua orang tuanya untuk pulang. Untung ada tetangga yang datang menghampiri mereka, sehingga bisa mengantarnya.

     Begitu mereka sampai di sana, Yusril langsung ditangani oleh dokter dan di rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif dengan peralatan yang lebih lengkap. Ada Pak RT yang ikut membantu Aulia dalam mengurus administrasi, sehingga prosesnya cepat.

      Yusril pun dibawa ke rumah sakit kota menggunakan ambulans. Kondisinya benar-benar sangat kritis. Semenjak dari rumah Yusril belum pernah sadarkan diri. Hal ini membuat Aulia ketakutan. Saat ini pun Yusril di rawat di ruang ICU. 

     Aulia hanya bisa menangis seorang diri. Dia hidup hanya berdua dengan bapaknya. Sejak kecil dia dituntut mandiri dan dewasa. Pekerjaan Yusril yang sebagai supir sering meninggalkan Aulia sendirian di rumah. Maka, gadis kecil itu harus bisa melakukan apapun sendiri.

"Bapak cepat sadar. Aku tidak mau ditinggalkan sendirian," gumam Aulia.

 ***

      Sudah sehari semalam Yusril belum juga sadar. Aulia juga tidak pulang ke rumahnya. Dia hanya duduk termenung di kursi depan ruang ICU. 

"Aulia, ini ibu bawakan makan. Kamu juga harus menjaga kesehatan. Jangan sampai sakit, nanti siapa yang akan mengurus bapakmu," kata Bu RT yang datang bersama ibu-ibu tetangga lainnya.

"Terima kasih, Bu." 

     Hubungan Aulia dan Yusuf bersama para tetangga di sekitar rumahnya terjalin dengan baik. Banyak orang-orang yang peduli kepada duda dan anak piatu itu sejak dulu. Kebaikan Dewi–istri Yusril–kepada orang lain membuat segan orang-orang kepada keluarganya juga. Dewi adalah orang yang suka membantu dan menolong orang lain tanpa pandang bulu. Hampir semua warga tetangganya punya utang budi kepada wanita baik hati itu. Tetangganya idak ada yang tahu masa lalu Dewi yang pernah menjadi seorang wanita malam. Dia bisa keluar dari jerat itu karena menikah dengan Yusril.

"Bagaimana keadaan bapak kamu, sekarang?" tanya salah seorang tetangga.

"Belum ada kemajuan, Bu," jawab Aulia dengan wajah sendunya.

"Semoga Pak Yusril cepat sembuh kembali," timpal ibu yang lainnya.

"Aamiin,"

***

     Saat tengah malam Yusril baru bisa membuka matanya. Dia melihat ruangan yang asing baginya. Tidak lama setelah dia sadar ada perawat masuk ke sana.

"Akhirnya Pak Yusril sadar juga," kata perawat itu.

"Sus …."

"Bapak jangan terlalu banyak pikiran, ya. Putri Bapak ada di depan sana. Dia setia menunggu kesadaran Bapak," kata perawat itu lagi dan Yusril mengangguk.

     Betapa bahagianya Aulia saat mendengar kalau bapaknya sudah sadar. Dokter pun memeriksa keadaan Yusril. 

     Pagi hari Yusril dipindahkan ke ruang rawat inap. Aulia senang bisa melihat lagi bapaknya yang tersenyum kepadanya. Gadis itu dengan setia menunggu dan mengurus Yusril.

"Kamu lebih baik pulang dan tidur di rumah saja, Lia. Kamu itu lagi hamil, harus jaga tubuh kamu. Jangan begadang, terus terlama tinggal di luar rumah juga tidak baik," kata Yusril saat Aulia menyuapi bubur padanya.

"Lia tidak apa-apa kok, Pak. Tubuh Lia kan kuat, seperti Bapak," ucap Aulia sambil terkekeh.

"Kamu ini bisa saja kalau ngomong. Bagaimana dengan pendaftaran kuliah kamu? Sudah melakukan daftar ulang?" tanya Yusril setelah dia menelan makanannya.

"Masih lama, Pak. Dua Minggu lagi waktunya. Lia nggak perlu khawatir, beasiswa juga sudah didapatkan, kok," jawab Aulia sambil menyerahkan air minum kepada Yusril.

"Apa kamu mau mengajukan cuti dulu atau tetap lanjut kuliah?" tanya Yusril setelah meminum obatnya.

"Lia lihat dulu keadaannya, Pak," jawab Aulia. Pastinya nanti aib tentang kehamilannya itu akan terbongkar juga.

"Kamu sudah berbuat dosa yang sangat besar. Jangan sampai kamu melakukan dosa-dosa besar yang lainnya lagi. Bertaubatlah Lia! Bapak juga ikut ambil salah dengan perbuatan kamu itu. Pengawasan bapak yang kurang maksimal, membuat kamu seperti ini. Meski bapak bukan orang yang taat dalam menjalankan ibadah, tetapi bapak tahu perbuatan apa saja yang termasuk dosa besar dan tidak pernah melakukannya. Tetapi kamu, orang cerdas malah jatuh pada perbuatan dosa besar itu. Apa kamu tidak pernah berpikir kalau itu adalah perbuatan dosa," ucap Yusril dengan mata berkaca-kaca.

"Maafkan Lia, Pak. Lia mengaku salah karena sudah dibutakan oleh napsu yang berkedok cinta. Lia menyesal," balas Aulia sambil menangis tergugu.

***

    Lia pulang dulu ke rumahnya untuk membawa baju salin untuk bapak dan dirinya. Kini di ruangan itu hanya ada Yusril seorang diri.

"Pak, bagaimana kondisi kesehatan bapak saat ini?" 

     Terdengar suara yang familiar di telinga Yusril. Pria itu pun membuka matanya. Terlihat olehnya seorang pemuda yang sangat dia benci saat ini.

"Mau apa kamu ke sini?" tanya Yusril dengan sinis.

"Mau menjenguk bapak," jawab Rangga.

"Aku tidak butuh perhatian dari kamu, pergi sana!" usir Yusril dengan nada tinggi mengisyaratkan kalau dia sedang marah saat ini padanya.

"Tapi, Pak …."

"Aku bilang, pergi!" bentak Yusril lagi.

"Aku sungguh ingin meminta maaf pada bapak dan Aulia," ujar Rangga dengan sungguh-sungguh.

"Aku tidak sudi memaafkan kamu dan keluarga kamu yang sudah menghina keluarga aku," desis Yusril dengan tatapan menyalang.

"Aku sungguh-sungguh mencintai Aulia, aku ingin menikahinya," kata Rangga dengan pelan tidak mau memancing emosi mantan supir keluarganya itu.

"Aku tidak mau menyerahkan putriku. Nanti dia akan hidup menderita jika terus bersama dengan kamu," balas Yusril masih dengan tatapan penuh amarah pada pemuda yang kini sedang menangis di depannya.

"Aku janji, Pak! Akan selalu membahagiakan Aulia," ucap Rangga dengan yakin dan sungguh-sungguh.

"Rangga! Apa yang kamu lakukan di sini!" bentak seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul dibalik pintu.

"Mama … Papa!" Rangga terkejut melihat ada kedua orang tuanya sedang berjalan kearahnya.

"Mau apa kamu menemui laki-laki ini?" tanya Shinta pada putranya.

"Ma, jangan teriak-teriak. Kita sedang di rumah sakit," kata Rangga memohon pada ibunya.

"Kamu itu sudah punya tunangan sekarang. Jangan mendekati wanita murahan itu lagi!" bentak Shinta sambil memukul lengan anaknya.

"Aulia sedang mengandung anak Tangga, Ma. Rangga akan bertanggung jawab padanya," ucap pemuda yang kini menahan kedua tangan wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Rangga! Papa dan Mama tidak akan menyetujui pernikahan kalian!" bentak Abimana pada Rangga sambil menunjuk wajahnya.

     Ketiga orang itu sibuk adu mulut tanpa tahu kalau Yusril sedang mengerang kesakitan dan memegang dada sebelah kirinya. Dia terlalu emosi. Marah, sedih, kecewa, dan terkejut. Dia tidak terima putrinya disebut wanita murahan.

"Bapak!" teriak Aulia begitu masuk ke ruangan itu dan melihat kondisi Yusril yang mengkhawatirkan.

     Ketiga orang itu pun menghentikan pertengkaran mereka saat mendengar suara teriakan Aulia. Mereka juga mengalihkan perhatiannya kepada Yusril yang sedang mengerang kesakitan.

"Pak, tenang jangan emosi!" ucap Aulia sambil menekan tombol minta bantuan kepada perawat. Dia pun membaringkan tubuh Yusril agar nyaman.

"Aulia," panggil Rangga dengan lirih.

"Pergi," desis Yusril sambil meringis menahan rasa sakitnya.

"Kumohon Kak Rangga, keluarlah! Biarkan Bapak beristirahat," kata Aulia sambil mengarahkan wajahnya kepada Rangga yang berdiri di belakangnya.

"Ayo, Rangga! Kita pulang. Buat apa lama-lama di sini. Mama dan Papa tidak setuju kamu berhubungan lagi dengan keluarga para perempuan murahan itu. Ibunya wanita murahan, tentu saja anaknya tidak akan jauh beda. Mereka tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Abimana," ujar Shinta dengan tatapan merendahkan kepada Aulia.

"Nyonya Shinta, perkataan dan perbuatan Anda lebih rendah dan lebih hina dari kami," ucap Yusril dengan meringis menahan sakit yang amat sangat.

"Hei, Yusril jangan kamu lupakan siapa itu Dewi dahulu. Primadona di rumah bordir Heaven," balas Shinta dan itu sukses membuat Yusril membelalakkan matanya karena sudah tidak sanggup lagi menahan sakit di dadanya.

"Pak! Bapak!" teriak Aulia mengguncangkan tubuh Yusril yang tidak bergerak lagi.

"Apa yang sedang kalian lakukan di depan pasien yang sedang sakit parah ini!" hardik dokter yang baru sampai bersamaan dengan Yusril tidak sadarkan diri.

"Suster tolong bantu," kata dokter itu karena tidak merasakan lagi denyut nadinya.

***

"Maafkan kami. Kami sudah semampunya untuk menolong Pak Yusril. Namun, Tuhan lebih menyayangi beliau," kata dokter yang menangani Yusril.

"Tidak, Bapak!" teriak Aulia diiringi tangisan pilunya. Semua menjadi gelap bagi Aulia.

      Meski dokter yang dibantu oleh perawat untuk membuat jantung Yusril berdetak kembali. Semuanya itu gagal. Sudah suratan takdir bagi Yusril hidup sampai di usia 50 tahun dengan meninggalkan Aulia seorang diri, tanpa adanya sanak famili atau kaum kerabat yang mereka punya.

***

Bagaimana nasib Aulia kedepannya? Apakah Rangga akan menemaninya atau meninggalkannya? Tunggu kelanjutannya ya!

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

klrg Rangga akan mendpt karma..

2023-09-07

3

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Pengen banget sih nimpuk bu shinta, Berasa gimana gitu kalau ada drama bu Sinta tuh

2022-12-21

1

Lili aja❤️

Lili aja❤️

kamu yg kuat Aulia,,,balas mereka yg sudah menghina keluarga mu,,,buktikan kepada mereka bahwa km kuat dan akan menjadi lebih baik dan bijak,,,, sukses selalu ya thorr 💜💜

2022-11-15

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!