BAB 12. Fitnah

Teman-teman baca sampai, ya. Terus kasih like dan komentar. Semoga kalian selalu diberikan kesehatan.

***

BAB 12

      Kedatangan Aulia ke ndalem membuat senang Kiai Akbar dan Nyai Khadijah. Begitu juga dengan Annisa, adiknya Fathir yang seumuran dengan Aulia. 

"Sini makan dulu bersama aku!" ajak Annisa setelah Aulia menyerahkan singkong titipan Nenek Halimah.

"Aku lagi puasa, Ning," balas Aulia.

"Kamu rajin banget puasa. Setiap main ke sini pasti puasa," ucap Annisa sambil masang muka cemberut.

"Aku kan banyak utang puasa saat bulan Ramadhan," kata Aulia malu.

"Besok kamu puasa nggak?" tanya Annisa.

"Insya Allah enggak, Ning" jawab Aulia.

"Bagus. Aku mau ajak kamu ke mall. Temani aku belanja baju, lalu kita makan-makanan setelahnya," bisik Annisa.

"Aku harus izin dulu sama Kakek dan Nenek. Jika mereka memberikan izin, aku akan antar. Namun, jika tidak diberi izin aku tidak akan ikut," balas Aulia.

"Kalau kamu tidak dikasih izin, nanti aku akan minta sendiri sama Ustadz Yusuf dan Ustadzah Halimah," ujar Annisa.

     Annisa adalah anak bungsu Kiai Akbar dan Nyai Khodijah. Orang-orang memanggilnya dengan Ning Annisa. Dia dan Aulia dulu langsung cocok berteman saat pertama kali mereka bertemu. Aulia jika bersama dengan Annisa berasa jiwa remajanya kembali. Suka bercanda dan membicarakan hal-hal terbaru apa saja yang sedang heboh di kalangan anak muda saat ini. Aulia yang cerdas juga sering membantu Annisa jika dia tidak mengerti pelajaran di kampusnya. Bahkan Aulia juga ikut membaca semua buku materi pelajaran kuliah milik Annisa, yang mengambil jurusan ekonomi syariah. Tidak beda jauh dengan jurusan kuliah yang diminati oleh Aulia dulu, bisnis manajemen.

"Lia, kalau gitu ambil ini, makan untuk buka nanti, ya," Annisa memberikan satu coklat batangan.

"Terima kasih, Ning," ucap Aulia.

"Lia," panggil Fathir dengan lirih. Dia iri sama adiknya yang diberikan izin panggil nama kecil Aulia. Dia juga ingin menjadi orang yang spesial bagi perempuan bergamis pink pastel itu.

"Gus Fathir memanggil aku?" tanya Aulia karena terdengar ada yang memanggilnya meski samar.

"Iya, aku mau menitipkan ini untuk Ustadz Yusuf," kata Fathir menyerahkan sebuah cooler bag pada Aulia.

"Terima kasih, Gus. Semoga kebaikan Gus ini, mendapatkan pahala di sisi Allah," balas Aulia. Matanya menyipit tanda dia sedang tersenyum.

"Sudah lamar saja, lamar," bisik Annisa pada Kakak keduanya itu sambil menyeringai.

     Fathir hanya mendengus dan mencubit pipi adik perempuannya. Dia tersenyum senang saat adiknya itu mengaduh kesakitan.

"Ditikung orang lain baru tahu rasa," gerutu Annisa sambil mengusap-usap pipinya yang tadi dijembel sama Kakaknya.

"Dasar adik nggak punya perasaan," desis Fafhir kembali mencubit kedua pipi adiknya sampai menjerit yang di dramatisir.

"Ingatlah Mas Fathir, kalau kita boleh mendzolimi saudara kita," ucap Annisa.

"Kapan aku mendzolimi kamu?" tanya Fathir dengan wajah datarnya.

"Barusan itu apa? Mas Fathir mencubit terus pipiku beberapa kali dan itu sakit," jawab Annisa sambil memasang wajah yang teraniaya.

    Aulia melihat kedua kakak beradik itu sambil tersenyum. Entah apa sekarang yang sedang jadi bahan pertengkaran mereka. Namun, terlihat jelas rasa sayang dari keduanya sebagai saudara. Meski mereka sering saling jahil dan menggoda. Aulia yang tidak pernah punya saudara, belum pernah melakukan hal yang seperti itu.

"Aulia, Minggu awal bulan akan diadakan pengajian di Mesjid Agung Ar-Rahman. Apa kamu mau ikut?" tanya Nyai Khadijah.

"Insha Allah, jika diberikan izin oleh Kakek Yusuf dan Nenek Halimah. Saya ingin ikut, Bu Nyai," jawab Aulia.

"Kalau kamu ikut, aku juga akan ikut," kata Annisa.

"Kamu itu apa-apa harus bersama Aulia," gerutu Fathir.

"Ikut jadi supir, Kak. Nanti Aulia di suruh duduk di depan," bisik Annisa.

"Bener juga," balas Fathir dengan berbisik juga.

"Kalian berdua, kenapa berbisik-bisik begitu?" tanya Nyai Khadijah menatap kedua anaknya.

"Ummi, ingin tahu saja urusan anak muda," jawab Annisa sambil menaik turunkan kedua alisnya dan membuat istri pimpinan Pesantren Al-Ikhlas itu tertawa kecil.

'Tadi berantem. Sekarang akur. Mereka itu aneh banget,' batin Aulia, tetapi bibirnya mengulas senyum.

***

     Aulia pun pulang jalan kaki, dia menolak saat Fathir akan mengantarnya. Sementara Annisa dia tidak bisa mengantarkan karena sedang buang hajat, saat Aulia izin untuk pulang.

"Aulia, habis dari mana?" tanya Mang Jalil yang sedang mengendarai motornya.

"Habis dari ndalem, Mang," jawab Aulia.

"Mau ikut sekalian. Rumah kita kan berdekatan," ajak Mang Jalil.

"Tidak usah, Mang. Terima kasih untuk tawarannya," balas Aulia sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.

"Ya, sudah kalau begitu mang pulang duluan. Assalamu'alaikum," ucap Mang Jalil yang rumahnya terhalang satu rumah dari rumah Kakek Yusuf.

"Wa'alaikumsalam," balas Aulia.

     Tanpa Aulia duga saat dia baru sampai rumah. Ada beberapa orang yang sedang berkumpul di rumah Kakek Yusuf.

"Ada apa ini?" tanya Aulia dengan wajah terkejut.

"Nah, ini nih, orangnya! Perempuan penggoda suami orang!" bentak Bi Imamah, istrinya Mang Jalil.

"Ada apa ya, Bi?" tanya Aulia tidak mengerti.

"Jangan pura-pura tidak mengerti kamu, Aulia!" bentak salah seorang warga yang ikut berkumpul di sana.

"Saya, tidak mengerti duduk permasalahannya apa, Bi Imamah. Ada apa sebenarnya?" tanya Aulia kepada wanita yang menatapnya dengan garang.

"Nak, mereka datang ke sini, katanya melihat kamu tadi menggoda Mang Jalil di jalan," jawab Nenek Halimah.

"Astaghfirullahal'adzim. Itu tidak benar, Nek. Demi Allah, saya tidak pernah melakukan hal itu!" pekik Aulia.

"Jangan bohong kamu!" bentak warga.

"Iya. Wanita kota itu suka menggoda suami orang," ucap Bu Sumi yang rumahnya berada di samping rumah Abah. Wanita paruh baya itu suka mencampuri urusan orang lain.

"Sumi! Kamu jangan sama ratakan kalau wanita kota melakukan hal itu. Banyak wanita kota yang merupakan wanita sholeha. Kamu sudah dzolim kepada saudara seiman kamu. Yang salah itu suami kamu tergoda oleh Juliana, sehingga dia menikah lagi," sanggah Nenek Halimah dan wanita bernama Sumi itu pun diam.

"Apa yang dikatakan oleh Ustadzah Halimah itu benar. Tapi, Aulia juga nggak beda dengan Juliana itu. Suka menggoda suami orang agar dinikahi olehnya," ujar Bi Imamah.

     Hati Aulia merasa sakit karena sudah kembali di fitnah seperti ini. Dia tidak pernah punya niatan untuk menggoda seorang laki-laki apalagi suami orang. Bahkan selama ini dia berusaha menjaga jarak dan interaksi dengan laki-laki. Namun, tetap saja ada kejadian seperti ini.

"Ada apa ini? Kenapa banyak orang berkumpul di sini?" tanya Kakek Yusuf yang baru pulang dari mengisi pengajian di desa sebelah.

"Ini Pak Ustadz Yusuf, tadi ada yang melihat Aulia sedang menggoda suami aku di pinggir jalan. Bukan hanya satu orang yang melihat mereka, makanya aku ke sini, meminta Aulia jangan melakukan hal murahan seperti itu," jawab Bi Imamah.

"Aulia, apa yang sebenarnya sudah terjadi tadi?" tanya Kakek Yusuf.

***

Siapakah yang sudah menyebarkan fitnah? Bagaimana kisah Aulia selanjutnya?

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

semoga si Annisa gc berubah sikap y Thor saat tau masalalu Aulia

2023-11-19

2

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

ada yg g ska dg keberadaan Aulia d situ,niat tobat malah jd fitnah

2023-08-11

1

Umi Salamah

Umi Salamah

ujian utk org yg sdg hijrah ttp Istiqomah or mundur krn fitnah, smoga Aulia ttp sabar menghadapi ujiannya

2022-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!