Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah

Teman-teman baca secara perlahan ya, terus jangan lupa like dan komentar. Semoga kebaikan selalu menyertai kalian semua.

***

"Apa? Perempuan itu sedang hamil!" Si Kakek sangat terkejut dengan berita ini. Kakinya kini sudah kehilangan tenaga. Dia jatuh terduduk ke kursi besi yang tadi didudukinya.

"Apa Anda tahu alamat rumah atau kontak keluarga yang bisa dihubungi?" tanya Dokter itu sambil menatap Kakek dengan penuh rasa iba. 

"Tidak. Saya bahkan baru melihat gadis itu hari ini," jawab Kakek itu.

"Ustadz Yusuf, bagaimana keadaan gadis itu?" tanya seorang pemuda berwajah teduh berlari menghampiri Kakek itu dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Gus Fathir, bisa tolong carikan informasi keluarga gadis itu!" pinta Kakek yang bernama Yusuf (bukan ayah Cantika apalagi ayahnya Asiah) itu.

"Ustadz tenang saja, biar saya carikan informasi keluarga gadis itu," ucap lelaki yang sering dipanggil Gus Fathir.

"Usahakan secepatnya karena pasien harus di operasi!" titah dokter itu.

"Dokter lakukan saja yang terbaik untuk menyelamatkan gadis itu. Biaya operasi jangan khawatir, akan kami bayar," kata Fathir.

***

     Fathir kembali ke lokasi kecelakaan dan bertanya kepada orang-orang yang ada di sana. Mereka hanya bisa memberi tahu nama serta alamat kost Aulia. Untungnya pemilik kost punya foto copy KTP milik Aulia. Dia pun mendatangi rumah sesuai alamat yang ada di KTP itu.

     Kenyataan yang Fathir temukan sangat membuat dia terkejut. Kalau gadis itu ternyata anak yatim piatu yang bapaknya baru saja meninggal sekitar 2 bulan yang lalu. Bahkan gadis bernama Aulia itu usianya masih muda dan belum menikah.

"Nak, Aulia baik-baik saja, 'kan?" tanya Pak RT setelah berbincang dengan Fathir.

"Iya, Pak RT. Dia harus dirawat, aku mencari keluarganya untuk memberitahukan hal ini kepada mereka. Kalau begini biar kami saja yang mengurus semuanya," jawab Fathir.

"Saya titip Aulia dulu, aku bersama keluargaku mau menjenguk orang tua kami ke luar pulau. Mungkin kami akan pergi sekitar 2 minggu. Selama itu aku titip Aulia, nanti akan kami jemput," ucap Pak RT dengan wajah sendu.

"Kami akan menjaga Aulia sampai sembuh, Pak RT. Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami kepadanya," ujar Fathir.

"Terima kasih," kata Pak RT senang.

      Fathir tidak memberi tahu kalau Aulia sedang hamil dan harus dilakukan operasi cesar karena bayinya tidak bisa diselamatkan lagi. Dia memilih diam daripada membuka aib seseorang.

***

     Fathir pun kembali ke rumah sakit dan terlihat Kakek Yusuf sedang duduk tertidur di depan sebuah ruang rawat. Ternyata operasi Aulia sudah selesai dilakukan. Dia pun mencari dokter yang menangani Aulia tadi, untuk menanyakan kondisi pasca operasi.

"Semua baik-baik saja. Nona Aulia juga masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil lagi nanti. Kondisi tubuhnya juga dalam keadaan prima. Dengan melakukan pengobatan sesuai ketentuan, dia akan cepat sembuh," jelas dokter dan itu membuat Fathir merasa senang.

     Sambil menunggu Aulia sadar, Fathir duduk di samping Kakek Yusuf. Dia pun memejamkan matanya sejenak sebelum melakukan sholat malam. 

     Jam 03.00 alarm handphone milik Fathir berbunyi dan membangunkan dirinya dan juga Kakek Yusuf. Kedua orang itu pun lantas pergi ke masjid rumah sakit. Mereka sholat qiyaumul lail dan mendoakan kebaikan serta kesehatan untuk Aulia. 

     Setelah berdzikir untuk Sang Penguasa Alam Semesta dan bersholawat atas nabi tercinta. Fathir pun menceritakan apa yang sudah dia ketahui mengenai Aulia kepada Kakek Yusuf. 

     Air mata Kakek Yusuf menetes saat mendengar kisah hidup Aulia. Dia merasa iba kepada gadis penolongnya itu.

***

     Sekitar jam 10.00 Aulia baru sadarkan diri. Dia sangat terkejut saat mendapati dirinya sedang berada di ruang rawat di sebuah rumah sakit. 

"Kamu sudah sadar, Aulia." Terdengar suara lembut menyapa telinga Aulia.

"Nenek siapa?" tanya Aulia saat mendapati seorang wanita tua sedang duduk di samping ranjangnya.

"Kenalkan nama saya Halimah, istri dari laki-laki tua yang sudah kamu tolong semalam," jawab nenek itu sambil tersenyum dan tangannya membelai kepala Aulia dengan lembut.

     Aulia terdiam dan menikmati belaian lembut di kepalanya. Dia meneteskan air matanya, rasa rindu ke pada ibunya tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Belaian lembut seorang ibu yang dia rindukan belakangan ini.

     Tiba-tiba Aulia merasa perutnya sangat sakit sekali sampai-sampai dia mengaduh kesakitan dan meringis menahan sakit yang teramat sangat. Dia terkejut saat sadar kalau perutnya kini rata tidak membuncit seperti biasanya.

"Bayiku! Anak aku!" teriak Aulia.

     Pintu terbuka dan menampilkan sosok Kakek yang sudah di tolong oleh Aulia semalam dan seorang pemuda tampan. Mereka masuk ke dalam karena mendengar teriakan Aulia.

"Sabar, Nak. Dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk menolong putrimu. Tapi, takdir berkata lain. Bayi cantik itu lebih senang kembali ke pangkuan Sang Pencipta," kata Nenek Halimah dengan menahan isak tangisnya.

"Aku ingin bayiku," kata Aulia sambil menangis tergugu dan menatap Nenek Halimah.

"Nak, bersabarlah. Kelak putrimu akan menunggu kedatangan kamu di depan pintu surga. Relakan dan ikhlaskan dia, Nak," kata Kakek Yusuf dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa iba melihat keadaan Aulia saat ini.

"Aku tidak punya siapa-siapa lagi, kecuali bayi itu. Hanya dia satu-satunya keluarga aku. Dan sekarang dia pun pergi meninggalkan aku sendirian. Ya Allah, tidak cukupkah Engkau menghukum aku," lirih Aulia sambil menangis.

"Bersabarlah, Nak. Masih ada kami. Kalau kamu mau, izinkan kami menjadi orang tua angkat kamu," ucap Kakek Yusuf.

"Aulia … maukan, kamu menjadi putri kami?" tanya Nenek Halimah sambil membelai wajah Aulia dan menghapus air mata gadis malang itu.

"Tidak, nanti Kakek dan Nenek akan kena murka dari Allah karena sudah menjadikan aku anak angkat kalian. Semua orang yang aku sayangi meninggal satu persatu. Aku ini perempuan penuh dosa," kata Aulia dengan isak tangis yang terdengar pilu di telinga ketiga orang yang ada di sana.

"Allah itu Maha Penyayang, dia akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya," ucap Kakek Yusuf yang kini sudah berdiri di samping Aulia.

"Benar apa yang dikatakan oleh Ustadz Yusuf, barusan. Dosa sebesar apapun, Allah akan mengampuni hambanya selagi nyawa sebelum ditarik sampai ke kerongkongan. Kamu masih bisa bertaubat kepada-Nya. Jangan kamu sia-siakan waktumu selagi masih hidup. Carilah rahmat, karunia, dan berkah dari Sang Pemilik Kehidupan," lanjut Fathir.

"Jika, kamu hidup sebatang kara dan tidak punya sanak keluarga untuk kembali, ikutlah bersama kami. Anggaplah kami sebagai orang tua kamu, biarkan kami menjaga dan melindungi dirimu, Aulia," ujar Kakek Yusuf dengan sungguh-sungguh.

"Aku takut malah membuat kalian malu karena diriku yang hina ini," ucap Aulia dengan suara yang mencicit.

"Setiap orang pasti punya dosa. Hanya saja … hanya orang-orang yang menginginkan kebaikan di sisa hidupnya lah dan kebahagiaan hidup di akhirat, yang bertaubat dan tidak mau jatuh ke perbuatan dosa lagi. Kamu bisa menjadi orang yang baru dengan bertaubat sehingga Allah mengampuni dosa-dosa kamu itu," pungkas Kakek Yusuf dengan lembut.

"Iya, Nak. Kamu jangan putus asa. Selagi nyawa masih dikandung badan, kamu masih punya hak untuk hidup bahagia di dunia ini," ujar Nenek Halimah dengan mata yang berderai.

***

Apakah Aulia akan menerima tawaran Kakek Yusuf? Siapa sebenarnya mereka bertiga itu? Tunggu kelanjutannya ya!

Terpopuler

Comments

Siti Mujimah

Siti Mujimah

y Alloh banyak bawang bertebaran ni nyesek jd Aulia..tp syukur keguguran dengan begitu dia tergolong aib nya tidak ketahuan orang banyak dan juga bayi nya selamat dari cemoohan orang ..jika bayi nya hidup akan menyedihkan kena buly

2023-05-18

3

Umi Salamah

Umi Salamah

qodarullah bayi perempuan kembali kpd pemilikNya, andai terlahir slmt dia akan bernasab ibunya n Allah msh melindungi Aulia dri cemoohan org dgn mengambil bayi'y😢

2022-12-29

1

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Melow bngt loh, 😭😭

2022-12-21

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!