Teman-teman baca secara perlahan ya, terus jangan lupa like dan komentar. Semoga kebaikan selalu menyertai kalian semua.
***
"Apa? Perempuan itu sedang hamil!" Si Kakek sangat terkejut dengan berita ini. Kakinya kini sudah kehilangan tenaga. Dia jatuh terduduk ke kursi besi yang tadi didudukinya.
"Apa Anda tahu alamat rumah atau kontak keluarga yang bisa dihubungi?" tanya Dokter itu sambil menatap Kakek dengan penuh rasa iba.
"Tidak. Saya bahkan baru melihat gadis itu hari ini," jawab Kakek itu.
"Ustadz Yusuf, bagaimana keadaan gadis itu?" tanya seorang pemuda berwajah teduh berlari menghampiri Kakek itu dengan napas yang tersenggal-senggal.
"Gus Fathir, bisa tolong carikan informasi keluarga gadis itu!" pinta Kakek yang bernama Yusuf (bukan ayah Cantika apalagi ayahnya Asiah) itu.
"Ustadz tenang saja, biar saya carikan informasi keluarga gadis itu," ucap lelaki yang sering dipanggil Gus Fathir.
"Usahakan secepatnya karena pasien harus di operasi!" titah dokter itu.
"Dokter lakukan saja yang terbaik untuk menyelamatkan gadis itu. Biaya operasi jangan khawatir, akan kami bayar," kata Fathir.
***
Fathir kembali ke lokasi kecelakaan dan bertanya kepada orang-orang yang ada di sana. Mereka hanya bisa memberi tahu nama serta alamat kost Aulia. Untungnya pemilik kost punya foto copy KTP milik Aulia. Dia pun mendatangi rumah sesuai alamat yang ada di KTP itu.
Kenyataan yang Fathir temukan sangat membuat dia terkejut. Kalau gadis itu ternyata anak yatim piatu yang bapaknya baru saja meninggal sekitar 2 bulan yang lalu. Bahkan gadis bernama Aulia itu usianya masih muda dan belum menikah.
"Nak, Aulia baik-baik saja, 'kan?" tanya Pak RT setelah berbincang dengan Fathir.
"Iya, Pak RT. Dia harus dirawat, aku mencari keluarganya untuk memberitahukan hal ini kepada mereka. Kalau begini biar kami saja yang mengurus semuanya," jawab Fathir.
"Saya titip Aulia dulu, aku bersama keluargaku mau menjenguk orang tua kami ke luar pulau. Mungkin kami akan pergi sekitar 2 minggu. Selama itu aku titip Aulia, nanti akan kami jemput," ucap Pak RT dengan wajah sendu.
"Kami akan menjaga Aulia sampai sembuh, Pak RT. Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami kepadanya," ujar Fathir.
"Terima kasih," kata Pak RT senang.
Fathir tidak memberi tahu kalau Aulia sedang hamil dan harus dilakukan operasi cesar karena bayinya tidak bisa diselamatkan lagi. Dia memilih diam daripada membuka aib seseorang.
***
Fathir pun kembali ke rumah sakit dan terlihat Kakek Yusuf sedang duduk tertidur di depan sebuah ruang rawat. Ternyata operasi Aulia sudah selesai dilakukan. Dia pun mencari dokter yang menangani Aulia tadi, untuk menanyakan kondisi pasca operasi.
"Semua baik-baik saja. Nona Aulia juga masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil lagi nanti. Kondisi tubuhnya juga dalam keadaan prima. Dengan melakukan pengobatan sesuai ketentuan, dia akan cepat sembuh," jelas dokter dan itu membuat Fathir merasa senang.
Sambil menunggu Aulia sadar, Fathir duduk di samping Kakek Yusuf. Dia pun memejamkan matanya sejenak sebelum melakukan sholat malam.
Jam 03.00 alarm handphone milik Fathir berbunyi dan membangunkan dirinya dan juga Kakek Yusuf. Kedua orang itu pun lantas pergi ke masjid rumah sakit. Mereka sholat qiyaumul lail dan mendoakan kebaikan serta kesehatan untuk Aulia.
Setelah berdzikir untuk Sang Penguasa Alam Semesta dan bersholawat atas nabi tercinta. Fathir pun menceritakan apa yang sudah dia ketahui mengenai Aulia kepada Kakek Yusuf.
Air mata Kakek Yusuf menetes saat mendengar kisah hidup Aulia. Dia merasa iba kepada gadis penolongnya itu.
***
Sekitar jam 10.00 Aulia baru sadarkan diri. Dia sangat terkejut saat mendapati dirinya sedang berada di ruang rawat di sebuah rumah sakit.
"Kamu sudah sadar, Aulia." Terdengar suara lembut menyapa telinga Aulia.
"Nenek siapa?" tanya Aulia saat mendapati seorang wanita tua sedang duduk di samping ranjangnya.
"Kenalkan nama saya Halimah, istri dari laki-laki tua yang sudah kamu tolong semalam," jawab nenek itu sambil tersenyum dan tangannya membelai kepala Aulia dengan lembut.
Aulia terdiam dan menikmati belaian lembut di kepalanya. Dia meneteskan air matanya, rasa rindu ke pada ibunya tiba-tiba menyeruak dalam hatinya. Belaian lembut seorang ibu yang dia rindukan belakangan ini.
Tiba-tiba Aulia merasa perutnya sangat sakit sekali sampai-sampai dia mengaduh kesakitan dan meringis menahan sakit yang teramat sangat. Dia terkejut saat sadar kalau perutnya kini rata tidak membuncit seperti biasanya.
"Bayiku! Anak aku!" teriak Aulia.
Pintu terbuka dan menampilkan sosok Kakek yang sudah di tolong oleh Aulia semalam dan seorang pemuda tampan. Mereka masuk ke dalam karena mendengar teriakan Aulia.
"Sabar, Nak. Dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk menolong putrimu. Tapi, takdir berkata lain. Bayi cantik itu lebih senang kembali ke pangkuan Sang Pencipta," kata Nenek Halimah dengan menahan isak tangisnya.
"Aku ingin bayiku," kata Aulia sambil menangis tergugu dan menatap Nenek Halimah.
"Nak, bersabarlah. Kelak putrimu akan menunggu kedatangan kamu di depan pintu surga. Relakan dan ikhlaskan dia, Nak," kata Kakek Yusuf dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa iba melihat keadaan Aulia saat ini.
"Aku tidak punya siapa-siapa lagi, kecuali bayi itu. Hanya dia satu-satunya keluarga aku. Dan sekarang dia pun pergi meninggalkan aku sendirian. Ya Allah, tidak cukupkah Engkau menghukum aku," lirih Aulia sambil menangis.
"Bersabarlah, Nak. Masih ada kami. Kalau kamu mau, izinkan kami menjadi orang tua angkat kamu," ucap Kakek Yusuf.
"Aulia … maukan, kamu menjadi putri kami?" tanya Nenek Halimah sambil membelai wajah Aulia dan menghapus air mata gadis malang itu.
"Tidak, nanti Kakek dan Nenek akan kena murka dari Allah karena sudah menjadikan aku anak angkat kalian. Semua orang yang aku sayangi meninggal satu persatu. Aku ini perempuan penuh dosa," kata Aulia dengan isak tangis yang terdengar pilu di telinga ketiga orang yang ada di sana.
"Allah itu Maha Penyayang, dia akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya," ucap Kakek Yusuf yang kini sudah berdiri di samping Aulia.
"Benar apa yang dikatakan oleh Ustadz Yusuf, barusan. Dosa sebesar apapun, Allah akan mengampuni hambanya selagi nyawa sebelum ditarik sampai ke kerongkongan. Kamu masih bisa bertaubat kepada-Nya. Jangan kamu sia-siakan waktumu selagi masih hidup. Carilah rahmat, karunia, dan berkah dari Sang Pemilik Kehidupan," lanjut Fathir.
"Jika, kamu hidup sebatang kara dan tidak punya sanak keluarga untuk kembali, ikutlah bersama kami. Anggaplah kami sebagai orang tua kamu, biarkan kami menjaga dan melindungi dirimu, Aulia," ujar Kakek Yusuf dengan sungguh-sungguh.
"Aku takut malah membuat kalian malu karena diriku yang hina ini," ucap Aulia dengan suara yang mencicit.
"Setiap orang pasti punya dosa. Hanya saja … hanya orang-orang yang menginginkan kebaikan di sisa hidupnya lah dan kebahagiaan hidup di akhirat, yang bertaubat dan tidak mau jatuh ke perbuatan dosa lagi. Kamu bisa menjadi orang yang baru dengan bertaubat sehingga Allah mengampuni dosa-dosa kamu itu," pungkas Kakek Yusuf dengan lembut.
"Iya, Nak. Kamu jangan putus asa. Selagi nyawa masih dikandung badan, kamu masih punya hak untuk hidup bahagia di dunia ini," ujar Nenek Halimah dengan mata yang berderai.
***
Apakah Aulia akan menerima tawaran Kakek Yusuf? Siapa sebenarnya mereka bertiga itu? Tunggu kelanjutannya ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Siti Mujimah
y Alloh banyak bawang bertebaran ni nyesek jd Aulia..tp syukur keguguran dengan begitu dia tergolong aib nya tidak ketahuan orang banyak dan juga bayi nya selamat dari cemoohan orang ..jika bayi nya hidup akan menyedihkan kena buly
2023-05-18
3
Umi Salamah
qodarullah bayi perempuan kembali kpd pemilikNya, andai terlahir slmt dia akan bernasab ibunya n Allah msh melindungi Aulia dri cemoohan org dgn mengambil bayi'y😢
2022-12-29
1
💞Amie🍂🍃
Melow bngt loh, 😭😭
2022-12-21
3