BAB 9. Dosa Besar

Teman-teman baca sampai selesai, ya. Terus kasih like dan komentar. Semoga kebaikan teman-teman dibalas dengan lebih baik lagi.

***

BAB 9

     Saat menarik buku di rak itu, ternyata ada buku tipis yang ikut ketarik oleh Aulia. Buku itu pun jatuh dan Aulia mengambilnya.

'Seri buku Dosa Besar ke-3: Zina.' Aulia membaca judul bukunya dalam hati.

      Dikarenakan rasa penasaran yang tinggi, maka Aulia pun membaca buku itu. Baru baca daftar isinya saja, dia merasakan tubuhnya bergetar. 

'Hukuman pezina untuk seorang yang tidak terikat pernikahan adalah dengan hukum cambuk 100 kali.' Aulia membaca bagian di dalam buku itu.

        Aulia pun membuka buku itu secara acak. Dia membaca beberapa paragraf secara acak juga. Matanya tertuju kepada kalimat, 'Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia; zina dan durhaka kepada ibu bapak.'

"Astaghfirullahal'adzim, astaghfirullahal'adzim," lirih Aulia dengan air mata kembali membasahi pipinya.

       Sambil duduk di lantai beralaskan karpet, Aulia duduk membaca buku tipis itu. Dia memulai membaca dari awal. Matanya bergerak mengikuti barisan kalimat-kalimat yang ada di dalamnya. Sering kali dia merasakan tubuhnya bergetar, saat membaca ayat-ayat suci Al Qur'an yang berisikan tentang perbuatan dosa zina. Hukuman bagi pelaku zina, baik yang belum mempunyai pasangan, atau bagi pelaku zina yang sudah mempunyai pasangan. Bahaya akan perbuatan zina bagi para pelakunya.

"Ya Allah ampuni aku, kerena aku dulu tidak pernah mempelajari agama Islam dengan benar. Seandainya aku sejak kecil membaca dan mempelajari Al Qur'an dengan benar dan memahaminya, mungkin saja aku tidak akan berani melakukan hal itu bersama Kak Rangga," kata Aulia bermonolog.

"Nak, apa kamu ikut ke pengajian nanti ba'da Ashar?" Nenek Halimah bertanya begitu membuka pintu.

     Posisi Aulia memunggungi pintu dan dia pun menghapus air matanya dengan cepat. Kemudian dia membalikan badannya dan tersenyum kepada Nenek Halimah.

"Pengajian ke mana, Nek?" Aulia berbalik bertanya.

"Ke masjid pesantren Al-Ikhlas, setiap sore selalu ada pengajian untuk putri dan ibu-ibu," jawab Nenek Halimah.

"Apa aku boleh ikut? Aku kan bukan seorang santri," tanya Aulia sambil berdiri dan berjalan mendekati arah wanita tua itu.

"Tentu saja boleh. Itu bebas untuk umum. Pengajian untuk perempuan itu ba'da Asar sedangkan untuk para laki-laki ba'da Maghrib," jawab Nenek Halimah.

"Kalau begitu aku mau ikut, Nek," balas Aulia.

***

     Setelah berjamaah sholat Ashar, Aulia ikut Nenek Halimah ke masjid besar yang ada di komplek pesantren Al-Ikhlas. Aulia baru sadar kalau rumah Kakek Yusuf itu dekat pesantren. Warga di sana juga memakai baju muslim. Para perempuan di sana memakai baju panjang dan berkerudung. Baik itu balita, anak-anak, remaja, ibu-ibu, sampai nenek-nenek. 

'Pantas saja tadi orang-orang melihat aku dengan tatapan aneh bahkan para lelaki menundukkan kepalanya,' batin Aulia.

"Assalamu'alaikum, Nek Halimah," sapa seorang wanita paruh baya dan beberapa perempuan muda bersamanya.

"Wa'alaikumsalam, Nyai Sarah. Kapan pulang dari umroh?" tanya Nenek Halimah sambil menerima uluran tangannya.

"Kemarin lusa. Ini siapa?" tanya Nyai Sarah saat melihat Aulia.

"Cucu dari kota," jawab Nenek Halimah.

"Cantik sekali, semoga betah tinggal di kampung ini," ujar Nyai Sarah sambil tersenyum lembut.

"Insha Allah, Bu," balas Aulia.

"Aduh, aku dipanggil Ibu, berasa aneh. Panggil saja Nyai Sarah seperti yang lainnya," ucap Nyai Sarah.

"Iya, baik. Nya-i Sarah," kata Aulia kaku.

"Aulia, Nyai Sarah ini Bu Lik Gus Fathir," ujar Nenek Halimah mengenalkan.

"Oh, ternyata sudah kenal dengan Gus Fathir," pungkas Nyai Sarah sambil tersenyum menggoda.

"Kan Gus Fathir yang membawa Nenek sama Kakek ke kota kemarin, jadi pastinya bertemu dengan Aulia, wong ponakan Nyai sendiri yang menyetir mobil," ujar Nenek Halimah sambil tertawa kecil.

"Oalah, gitu toh ceritanya," lanjut Nyai Sarah sambil tertawa.

     Mereka pun memasuki masjid dan mendengarkan ceramah dari Nyai Khadijah yang memberikan ilmu agama tentang keutamaan menjaga tali silaturahmi. Aulia sangat senang mendengarkan ceramah sore itu. Cara pembahasan yang santai dan bahasa yang sederhana membuat Aulia bisa dengan mudah memahami isi dari ayat-ayat Al Qur'an dan hadits yang dibacakan oleh penceramah.

       Banyaknya orang yang menghormati Nenek Halimah, membuat Aulia semakin kagum akan sosok perempuan tua itu. Ternyata Nenek Halimah dulunya adalah salah satu pengajar di sana. Nyai Sarah juga dulu merupakan muridnya.

***

     Sekitar jam 17.00 Aulia dan Nenek Halimah sampai ke rumah. Ternyata Kakek Yusuf sudah ada di rumah. Dia sedang duduk sambil membaca sebuah buku.

"Assalamu'alaikum," salam Nenek dan Aulia bersama.

"Wa'alaikumsalam," balas Kakek Yusuf.

       Nenek Halimah pun mencium tangan suaminya dan diikuti oleh Aulia. Terlihat pancaran rasa sayang dari kedua manula itu. Aulia tidak menyangka kalau Kakek Yusuf itu sudah berusia 82 tahun sedangkan Nenek Halimah sudah berusia 77 tahun. Wajah dan tubuh bugar mereka, pasti akan dikira berusia sekitar 60 tahunan.

"Aulia sini duduk bersama Kakek," ucap Kakek Yusuf sambil menepuk sofa-nya.

     Aulia pun menurut dan duduk di sofa panjang itu. Dia melihat judul buku yang tadi dibaca oleh Kakek Yusuf. Semua tulisan yang ada di sampul itu hanya tulisan huruf Arab.

"Apa kamu ingin mempelajari agama di rumah atau di pesantren?" tanya Kakek Yusuf.

"Aku ingin belajar sama Nenek dan Kakek saja," jawab Aulia. 

     Dia merasa kalau saat ini dia tidak mau menjadi sorotan orang-orang yang tidak dikenalnya. Tadi saja saat di masjid banyak orang yang melirik ke arahnya, lalu mereka berbisik-bisik. Aulia tidak suka itu, merasa tidak nyaman. Apalagi saat ini dia begitu awam akan ilmu agama. Jika dia belajar di rumah bersama Nenek dan Kakek akan lebih mudah fokus.

      Aulia juga nggak akan segan-segan jika bertanya sesuatu jika belum dimengerti olehnya nanti. Dia itu tipe orang yang rasa ingin tahunya tinggi. 

"Ya, sudah kalau begitu. Nanti Kakek dan Nenek yang akan mengajari kamu," ucap Kakek Yusuf.

"Terima kasih, Kek," balas Aulia.

***

      Setelah berjamaah sholat Maghrib, Aulia belajar mengaji bersama Nenek Halimah. Dia pun belajar huruf Hijaiyah, bagaimana cara pengucapan yang benar. Nenek Halimah termasuk orang yang sabar. Dia pelan-pelan mengajari Aulia agar pelafalan bunyi huruf yang keluar dari mulut Aulia itu benar. 

      Aulia yang mempunyai otak cerdas dan selalu mudah memahami dan mempelajari sesuatu. Hari pertama belajar dia sudah bisa melafalkan huruf Hijaiyah dengan benar. Kemudian dia memulai belajar ilmu tajwid.

       Jika Nenek Aulia memberikan pelajaran cara membaca Al Qur'an sedangkan Kakek Yusuf memberi ilmu agama lainnya. Aulia sangat antusias saat Kakek Yusuf memberikan ilmu agamanya.

"Kek, apa dosa zina bisa diampuni oleh Allah?" tanya Aulia ketika dia selesai belajar.

***

Kapan Aulia akan bertemu dengan Gus Fathir lagi? Tunggu kelanjutannya ya!

Terpopuler

Comments

bunda syifa

bunda syifa

kalau untuk istri kiyai lebih enak d panggil umi aja Thor, lebih sedap d dengar🙏🙏

2023-11-19

3

Pipit Sopiah

Pipit Sopiah

semangat aulia kamu pasti bisa

2022-08-12

1

Ika Mufidah

Ika Mufidah

aulia jodohnya gus fathir ya thor?

2022-08-02

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2 Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3 BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4 BAB 4. Kepergian Yusril
5 Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6 Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7 BAB 7. Istighfar
8 BAB 8. Dzikir
9 BAB 9. Dosa Besar
10 BAB 10. Taubatan Nasuha
11 BAB 11. Datang ke Ndalem
12 BAB 12. Fitnah
13 BAB 13. Bahaya Fitnah
14 BAB 14. Pedagang
15 BAB 15. Tabarruj
16 BAB 16. Getuk Lindri
17 Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18 Bab 18. Ajakan Menikah
19 Bab 19. Sholat Istikharah
20 Bab 20. Khitbah
21 Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22 BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23 Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24 Bab 24. Keputusan Aulia
25 Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26 Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27 Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28 Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29 Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30 Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31 Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32 Bab 32. Program Kehamilan
33 Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34 Bab 34. Keluarga Rangga
35 Bab 35. Bolu
36 Bab 36. Harta Ahmad
37 Bab 37. Ziarah
38 Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39 Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40 Bab 40. Istana Indah
41 Bab 41. Rasa Kehilangan
42 Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43 Bab 43. Utang 800 Miliar
44 Bab 44. Perjanjian Kerja
45 Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46 Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47 Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48 Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49 Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50 Bab 50. Ingin Cuti
51 Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52 Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53 Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54 Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55 Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56 Bab 56. Alvan Ngambek!
57 Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58 Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59 Bab 59. Menolak Kerja Sama
60 Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61 Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62 Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63 Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64 Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65 Bab 65. Kemarahan Shinta
66 Bab 66. Rangga dan Safiyah
67 Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68 Bab 68. Keluarga Alvan
69 Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70 Bab 70. Ingin Menikah
71 Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72 Bab 73. Pigura Foto
73 Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74 Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75 Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76 Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77 Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78 Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79 Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80 Novel Baru di Bulan Oktober
81 S2. Butuh Tempat Curhat
82 S2. Curhat
83 S2. Permintaan Maaf
84 S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85 Bab 85. Rangga & Aulia
86 Bab 86. Gus Fathir
87 Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88 Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89 Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90 S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91 S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92 S2 Bab 92. Amelia
93 Bab 93. Alvan Berubah
94 S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95 S2 Bab 95. Bahagia
96 S2 Bab 96. Kabar Gembira
97 S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98 S2 Bab 98. Khitbah
99 S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100 S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101 S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102 S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103 S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104 S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105 S2 Bab 105. Trauma
106 S2 Bab 106. Kabar Berita
107 S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108 S2 Bab 108. Rencana
109 S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110 S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111 S2 Bab 111. Partner
112 S2 Bab 112. Salah Alamat
113 S2 Bab 113. Alvan Sakit
114 S2 Bab 114. Harapan
115 S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116 S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117 S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118 S2 Bab 118. Ocehan Alin
119 S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120 S2 Bab 120. Alvan Sadar
121 S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122 S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123 S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124 S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125 S2 Bab 125. Akhirnya
126 S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127 S2 Bab 127. Ibadah
128 S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129 S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130 S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131 S2. Bab 131. Perdebatan
132 S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133 S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134 S2. 134. Dua Laki-laki
135 S2. 135. Alvan & Rafael
136 S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137 S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138 S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139 S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140 S2 Bab 140. Cinta
Episodes

Updated 140 Episodes

1
BAB 1 Akibat Pergaulan Bebas
2
Bab 2. Hamil Tiga Bulan
3
BAB 3. Pertemuan Dengan Keluarga Rangga
4
BAB 4. Kepergian Yusril
5
Bab 5. Kecelakaan dan Keguguran
6
Bab 6. Yusuf, Fathir, dan Halimah
7
BAB 7. Istighfar
8
BAB 8. Dzikir
9
BAB 9. Dosa Besar
10
BAB 10. Taubatan Nasuha
11
BAB 11. Datang ke Ndalem
12
BAB 12. Fitnah
13
BAB 13. Bahaya Fitnah
14
BAB 14. Pedagang
15
BAB 15. Tabarruj
16
BAB 16. Getuk Lindri
17
Bab 17 Kewajiban Orang Tua
18
Bab 18. Ajakan Menikah
19
Bab 19. Sholat Istikharah
20
Bab 20. Khitbah
21
Bab 21. Cerita Kiai Sholeh
22
BAB 22. Kegaduhan dan Fitnah Baru Lagi
23
Bab 23. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Warga
24
Bab 24. Keputusan Aulia
25
Bab 25. Mengunjungi Ndalem & Kisah Masa Lalu
26
Bab 26. Tamu yang Datang ke Ndalem
27
Bab 27. Nasehat Kakek Yusuf Untuk Aulia
28
Bab 28. Khitbah Dari Fathir
29
Bab 29. Penolakan Kedua Kalinya
30
Bab 30. Nama Panggilannya Ahmad
31
Bab 31. Kebenaran Dibalik Penyebaran Gosip
32
Bab 32. Program Kehamilan
33
Bab 33. Bertemu Kembali Dengan Rangga
34
Bab 34. Keluarga Rangga
35
Bab 35. Bolu
36
Bab 36. Harta Ahmad
37
Bab 37. Ziarah
38
Bab 38. Bertemu Kembali Dengan David dan Alvan
39
Bab 39. Aku Mencintaimu Karena Allah
40
Bab 40. Istana Indah
41
Bab 41. Rasa Kehilangan
42
Bab 42. Pulang Ke Kampung Halaman
43
Bab 43. Utang 800 Miliar
44
Bab 44. Perjanjian Kerja
45
Bab 45. Bertemu Mami Siska dan Tuan Kenzo
46
Bab 46. Menyiapkan Keperluan Untuk Alvan
47
Bab 47. Bertemu Rangga Kembali
48
Bab 48. Ceramah Fathir (mode author galau)
49
Bab 49. Ajari Aku Untuk Mengenal Tuhanku
50
Bab 50. Ingin Cuti
51
Bab 51. Bertemu Dengan Tuan Kenzo
52
Bab 52. Pulang Ke Kampung Kakek Yusuf
53
Bab 53. Siapa Itu Ahmad?
54
Bab 54 Siapa itu Ahmad (2)
55
Bab 55. Kabut Kisah Mutiara
56
Bab 56. Alvan Ngambek!
57
Bab 57. Gus Fathir? Siapa Dia?
58
Bab 58. Aulia Jadi Pendiam
59
Bab 59. Menolak Kerja Sama
60
Bab 60. Pertemuan Fathir dan Alvan
61
Bab 61. Bertemu Dengan Karmila
62
Bab 62. Pertengkaran Rangga dan Karmila
63
Bab 63. Ojichan Akan Ke Indonesia
64
Bab 64. Rencana Alvan dan Rangga
65
Bab 65. Kemarahan Shinta
66
Bab 66. Rangga dan Safiyah
67
Bab 67. Kedatangan Ojichan (mode author lagi semangat ngetik)
68
Bab 68. Keluarga Alvan
69
Bab 69. Menjadi Seorang Imam Keluarga
70
Bab 70. Ingin Menikah
71
Bab 72. Pembalasan Untuk Keluarga Barata
72
Bab 73. Pigura Foto
73
Bab 74. Kejadian di Masa Lalu
74
Bab 75. Identitas Aulia Ketahuan
75
Bab 75. Jika Jodoh Aulia adalah Ahmad
76
Bab 76. Jika Jodoh Aulia adalah Rangga
77
Bab 77. Jika Jodoh Aulia adalah Fathir
78
Bab 78. Jika Jodoh Aulia adalah Alvan
79
Pemenang Giveaway dan Promosi Novel Baru
80
Novel Baru di Bulan Oktober
81
S2. Butuh Tempat Curhat
82
S2. Curhat
83
S2. Permintaan Maaf
84
S2. Gus Fathir, Alvan, dan Rangga
85
Bab 85. Rangga & Aulia
86
Bab 86. Gus Fathir
87
Bab 87. Aulia Jatuh Sakit
88
Bab 88. Aulia Jatuh Sakit (2)
89
Bab 89. Aulia Jatuh Sakit (3)
90
S2 Bab 90. Jangan Mendzalimi Diri Sendiri
91
S2 Bab 91. Menjenguk Ning Annisa
92
S2 Bab 92. Amelia
93
Bab 93. Alvan Berubah
94
S2 Bab 94. Memulai Dari Awal
95
S2 Bab 95. Bahagia
96
S2 Bab 96. Kabar Gembira
97
S2 Bab 97. Nasehat Kakek Yusuf & Nenek Halimah
98
S2 Bab 98. Khitbah
99
S2 Bab 99. Hati Yang Kembali Terluka
100
S2 Bab 100. Manusia Tak Beradab
101
S2 Bab 101. Berita Bohong (Hoaks)
102
S2 Bab 102. Kedatangan Rangga
103
S2 Bab 103. Jadi Mak Comblang
104
S2 Bab 104. Jodoh Adalah Cerminan Diri
105
S2 Bab 105. Trauma
106
S2 Bab 106. Kabar Berita
107
S2 Bab 107. Mimpi atau Kenyataan
108
S2 Bab 108. Rencana
109
S2 Bab 109. Bertemunya Dua Keluarga
110
S2 Bab 110. Nasehat Kakek Yusuf
111
S2 Bab 111. Partner
112
S2 Bab 112. Salah Alamat
113
S2 Bab 113. Alvan Sakit
114
S2 Bab 114. Harapan
115
S2 Bab 115. Alvan Masuk Rumah Sakit
116
S2 Bab 116. Alvan Menjalani Operasi
117
S2 Bab 117. Kedatangan Alin
118
S2 Bab 118. Ocehan Alin
119
S2 Bab 119. Hadiah Pernikahan
120
S2 Bab 120. Alvan Sadar
121
S2 Bab 121. Akhirnya Sah!
122
S2 Bab 122. Cara Menghadapi Masalah
123
S2 Bab 123. Doa Alvan & Aulia
124
S2 Bab 124. Makan Malam Romantis
125
S2 Bab 125. Akhirnya
126
S2 Bab 126. Jalan-Jalan
127
S2 Bab 127. Ibadah
128
S2 Bab 128. Rangga & Amelia
129
S2 Bab 129. Rangga Atau Noah
130
S2 Bab 130. Jangan Berlebihan
131
S2. Bab 131. Perdebatan
132
S2. 132. Doa Aulia dan Alvan
133
S2. Bab 133. Rangga & Amelia Menikah
134
S2. 134. Dua Laki-laki
135
S2. 135. Alvan & Rafael
136
S2 Bab 136. Ngidam Para Suami
137
S2. Bab 137. Ngidam Para Suami (2)
138
S2 Bab 138. Cinta Kakek dan Nenek
139
S2. Bab 139. Dua Gundukan Tanah Merah
140
S2 Bab 140. Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!