16. Mawar Hitam

Saat sampai di suatu ruangan Raquel disambut dengan pistol yang mengarah ke kepalanya, mereka tersenyum manis pada Raquel namun senyum itu terkesan mengejek karena senyum itu tidak tulus dari hati melainkan satu alisnya terangkat ke atas dengan sudut bibir terangkat ke atas.

Mereka sepertinya menertawakan Raquel yang tertangkap oleh mereka.

"Siapa kau? Apa tujuanmu datang ke sini? Apa yang kau inginkan? Beraninya kau datang ke tempat ini," ejek pria berambut cokelat dengan tangan juga memegang pistol siap untuk menembak Kimberly.

"Aku mawar hitam," ujar Raquel dengan cepat dan santai seperti tidak ada tekanan sedikitpun.

Mimik wajah Raquel tidak berubah, dia tetap tenang dengan tangan terlipat di dada sembari melirik ke seluruh ruangan untuk melihat apa yang bisa dia gunakan untuk perlindungan diri nantinya.

"Tidak mungkin, dia jelas-jelas berbeda denganmu. Berani-beraninya kau mengaku-ngaku seperti dia," bentak pria berambut cokelat dengan keras.

Dia jelas tahu mana Kimberly dan Raquel, wajah mereka jelas jauh berbeda dan tingkat usia mereka juga terlihat beda. Tinggi badan serta suara juga berbeda hingga membuat pria berambut cokelat sama sekali tidak percaya kalau wanita di depannya adalah mawar hitam yang mengajarinya.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, aku tidak memaksamu tapi memang itu kebenarannya. Aku adalah mawar hitam," tegas Raquel tanpa mengubah pendiriannya di bawah serangan senjata itu.

"Tidak, itu tidak benar." Pria berambut cokelat menggelengkan kepala dengan hebat.

Senjata dilepaskan, beberapa peluru ditembakkan secara bersama-sama dan mengarah pada kepala Kimberly dan tubuh lainnya. Raquel dengan cepat mengambil pena yang ada di atas meja melemparnya ke berbagai arah dan sedikit lagi pasti mengenai leher orang-orang itu.

"Derrick! Apa semudah itu bagimu untuk melupakan diriku? Apa yang aku lakukan padamu waktu itu tidak ada artinya sehingga kau berani menodong diriku dengan senjatamu?" tanya Raquel santai dengan tangan kembali terlipat di dada.

Mendengar itu mata Derrick melotot, senjata yang tadi mengacung ke arah Raquel langsung diturunkan. Dia merasa kejutan ini benar-benar tidak ada bandingannya, hanya dia dan mawar hitam yang tahu peristiwa itu dan tidak mungkin mawar hitam akan menceritakannya pada orang lain.

"Tidak, aku tidak melupakan semua itu. Tapi ini ...." Derrick tidak melanjutkan ucapannya.

Dia jelas merasa ada yang berbeda di antara ke-duanya, tapi serangan dan gaya bertarung Raquel persis sama seperti gaya dan cara Kimberly dulu yang memberikannya keyakinan kalau mereka adalah dua orang yang sama.

"Ada sesuatu yang terjadi dan inilah hasilnya, aku bisa meyakinkan dirimu. Saat kau hampir mati saat itu akulah yang menolongmu, aku yang membantumu keluar dari tempat itu dengan selamat." Raquel sengaja mengatakan itu karena dia tidak mungkin menyerang orang yang diberikannya kepercayaan dahulu.

"Tapi ...." Derrick jelas masih ragu dengan apa yang terjadi dan sulit untuk dirinya memercayai apa yang ada di depan matanya.

"Kau mau kita mengulangi adegan itu?" tanya Raquel santai dengan tubuh bersandar ke dinding.

Derrick dengan cepat menggelengkan kepala, mana mungkin dia kejadian seperti itu terulang lagi. Dia tidak mau mengalami kejadian sama di mana nyawanya yang menjadi taruhannya, dia bahkan tidak mau mengingat kejadian itu.

"Tenanglah! Aku pasti akan membantumu lagi," bujuk Raquel.

Derrick terus menggelengkan kepala, dia tidak akan mau mengalaminya lagi meski ada jaminan hidupnya diselamatkan lagi.

Saat itu Derrick sudah putus asa, harapannya untuk selamat dari tempat itu sudah tidak ada lagi. Raquel tertawa melihat ekspresi wajah Derrick, baginya menggoda Derrick dengan peristiwa itu adalah suatu kesenangan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

"Ayolah! Aku yakin kau pasti akan percaya dengan apa yang aku katakan setelah kau melewati semua itu lagi," buku Raquel sekali lagi.

"Tidak akan, cukup sekali aku mengalaminya. Aku tidak mau mengalami hal yang sama lagi," tolak Derrick dengan cepat.

Bulu kuduk Derrick berdiri dengan cepat, dia merasa semua itu membawanya kembali ke kejadian beberapa tahun yang lalu di mana dia putus asa dan tidak ingin membantu dirinya sendiri untuk selamat dari tempat itu.

Saat itu Derrick salah masuk tempat dan masuk ke sarang bandit yang kebetulan merupakan orang yang akan dihabisi oleh Kimberly.

Derrick yang berencana untuk bertemu dengan temannya untuk membahas teknologi pengamanan malah masuk ke tempat itu dan dicurigai sebagai mata-mata atau polisi yang menyamar.

Meski Derrick sudah menjelaskan tujuannya datang ke sana tapi orang-orang itu tidak peduli dan tetap menyerang Derrick membabi buta. Derrick kabur dari tempat itu dengan luka di bagian perut tapi tidak mengenai organ dalamnya sama sekali.

Derrick berjuang untuk menyelamatkan hidupnya namun jejak darah yang dia tinggalkan menyebabkan dirinya dengan mudah ditemukanoleh bandit yang sedang bertransaksi itu.

"Hehehehe, kau mau lari ke mana sekarang?" tanya salah satu bandit dengan senyum menyeramkan.

Mungkin senyum itu terlihat menakutkan karena ada bekas luka besar di bawah mata pria itu ditambah dengan senjata yang dipegangnya yang juga mengarah ke bagian kepalanya.

"Aku bukan mata-mata seperti yang kalian pikirkan, aku ke sini hanya untuk bertemu dengan temanku dan aku salah blok." Derrick yang baru pertama kali ke tempat ini memang salah blok.

Dia benar-benar tidak ingin mengganggu transaksi yang sedang dilakukan oleh orang-orang itu, Derrick sendiri tampak tidak peduli dengan transaksi yang mereka lakukan.

"Kau pikir kami akan percaya? Mana ada maling yang mau mengaku, kalau maling mengaku tentu saja aku dan semua teman-temanku sudah masuk penjara." Pria itu tertawa dan menolak untuk memercayai pengakuan Derrick.

"Aku bersumpah kalau aku ke sini memang hanya untuk bertemu temanku membahas masalah pekerjaan," ujar Derrick berusaha untuk menyakinkan beberapa pria di depannya.

Pria itu mendengkus lalu meludah, satu sudut bibirnya naik ke atas saat melihat Derrick masih saja membodohi mereka semua.

Derrick menggelengkan kepala melihat senjata itu siap untuk ditembakkan ke kepalanya, dia sudah putus asa. Tidak ada jalan lain untuk kabur dengan luka yang terus menguras tenaga dan darahnya.

Derrick memejamkan mata bersiap menerima tembakan, dia pasrah dan rela nyawanya menghilang tanpa bisa menggapai impiannya.

Suara tembakan bergema di tempat itu membuat burung-burung bertentangan dengan cepat ke sana-kemari. Derrick menunggu peluru yang ditembakkan ke arahnya itu dengan air mata mengalir, tapi setelah menunggu cukup lama Derrick tidak merasakan sakit sama sekali.

Bunyi benda berat jatuh dengan serentak memasuki telinganya, Derrick membuka mata untuk menemukan seorang wanita dengan rambut indah dan wajah ditutupi topeng dengan lambang mawar hitam dengan dasar topeng berwarna putih berdiri tidak jauh darinya.

Derrick melihat ke sekeliling untuk menemukan semua orang yang mengejarnya sudah jatuh dan tidak bernapas lagi.

Terpopuler

Comments

Muji Syukur

Muji Syukur

lanjuttt

2022-10-09

1

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Sedikit saran, kalau mau nyeritain masalalu tolong diberi keterangan flashback dong supaya ga bingung dgn alur yg ada,

2022-09-28

5

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!