3. Pertemuan Pertama

Eriska dan kelompoknya benar-benar ketakutan dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Raquel, apalagi aura kuat yang Raquel tunjukkan pada mereka.

"Ini tahun 2012," jawab Eriska dengan tubuh gemetar hebat, dia benar-benar takut sekarang bahkan untuk berdiri saja kakinya terasa tidak sanggup.

Mata sayu tadi yang memohon ampun dan gemetar ketakutan sekarang berubah tajam, mata itu menatap bulat sempurna dengan pandangan terarah ke depan. Jawaban Eriska menyadarkan Kimberly kalau dia telah kembali ke masa di mana dia begitu jaya, dia lahir kembali ke tujuh tahun yang lalu tapi bukan pada tubuhnya melainkan pada tubuh orang lain.

Tubuh itu terasa bergoyang saat Kimberly berdiri terlalu lama, darah segar itu terasa menetes hingga menutupi wajahnya.

Kimberly tahu tubuh ini tidak akan bertahan lama, akibat rasa sakit yang dideritanya serta benturan hebat tadi. Apalagi darah segar masih tetap keluar dari kepalanya membuat Kimberly merasa pusing dengan pandangan mata mulai berkunang-kunang.

"Kau masih di sini juga ha? Kau ingin aku membuatmu seperti diriku atau aku perlu merusak wajahmu itu ha?" bentak Kimberly dengan suara dalam dan penuh penekanan .

Dengan cepat Eriska menggeleng, tentu saja dia tidak mau disakiti oleh Raquel. Mereka dengan cepat lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu, mereka semua bahkan tidak berani melihat ke belakang karena takut Raquel benar-benar akan melakukan ancamannya.

Kimberly mencoba menerima ingatan dari pemilik asli, sayangnya akibat benturan yang baru saja terjadi dia tidak dapat mengingat apapun. Tidak berhasil mendapatkan apapun akhirnya Kimberly membuka isi tas Raquel, kertas-kertas hasil ujian milik Raquel berserakan ke lantai.

Kimberly mendecakkan lidahnya saat melihat nilai Raquel yang begitu hancur dan berantakan, Kimberly memungut kertas hasil ujian itu dan tertarik dengan tulisan tangan Raquel yang bagus dan rapi.

Di kertas ujian yang dipungut oleh Kimberly tertulis dengan jelas nama Raquel dan Kimberly ingat apa yang terjadi pada tubuh ini, Kimberly pernah mendengar tubuh yang dia tempati sekarang meninggal di usia 15 tahun karena tenggelam di sungai.

Beberapa orang mengatakan kalau gadis ini meninggal akibat dibunuh oleh seseorang, ada juga yang mengatakan kalau dia bunuh diri.

"Cih, mereka bilang kalau dia bunuh diri akibat nilainya hancur dan tidak berani pulang ke rumah karena malu bertemu dengan orang tuanya. Tapi ternyata dia ditenggalamkan oleh para gadis nakal ini," ujar Kimberly dengan mendecakkan lidahnya.

Kimberly mulai melangkah pergi meninggalkan tempat itu, dia menyusuri sungai yang ada di dekat tempat itu. Sungai yang sepertinya merupakan tempat jasad gadis ini ditemukan tujuh tahun yang lalu, sungai itu panjang dan tanpa batas.

Selain itu sungai ini juga luas dan dalam hingga mungkin kapal dapat lewat di sana, tubuh yang Kimberly pakai terasa sangat lemah. Dia harus bisa menemukan tempat untuk istirahat, Kimberly berjalan semakin jauh hingga dia sampai ke tepian pantai.

Rasa pusing yang hebat itu mampu ditahan oleh Kimberly dengan tujuan bertahan hidup, dia tidak mau kejadian tujuh tahun lalu terulang kembali. Dia baru saja hidup lagi dan Kimberly tidak mau mati konyol, Kimberly terus melangkah meski dia tidak tahu ke mana arah dan tujuannya.

Di pantai sebuah kapal pesiar mewah sedang berlabuh dengan tenang dan damai, seorang pria yang sedang berdiri di tepi kapal mendapatkan telepon dari anak buahnya.

"Pembunuh terbaik itu akan datang sebentar lagi, Tuan! Saya sudah menyiapkan semua keperluan agar Anda nyaman untuk berbicara dengannya," ujar anak buah pria itu dari seberang.

Pria itu mengangguk puas, "kerja bagus!" ujarnya lalu memutuskan panggilan.

Dia sudah menyewa seluruh tempat ini agar nyaman untuk berbicara dengan pembunuh bayaran yang akan dia sewa. Dia sudah menunggu cukup lama di sana namun belum ada tanda-tanda orang yang dia tunggu akan datang.

Saat rasa bosan menghampiri dirinya bel pintu berbunyi, pria itu segera membuka pintu dengan cepat dan dia terkejut saat melihat seorang gadis berusia 15 tahun dan berlumuran darah berdiri di depannya.

Sikap gadis itu begitu tenang, meski berdarah dan mengalami luka tidak ada pertanda apapun yang tertulis di wajahnya. Gadis muda itu tidak sedikitpun merasa tertekan dengan aura yang dia berikan.

Kimberly menaikkan alisnya menantang, jika itu Raquel yang lama mungkin dia akan menangis ketakutan menghadapi aura dan tekanan kuat di depannya. Jangankan berhadapan secara langsung Raquel pasti akan berbalik arah lalu lari terbirit-birit dari sana.

Sayangnya yang sekarang berada di depan pria itu adalah Kimberly yang sudah menghadapi badai dan gelombang besar. Aura yang dikeluarkan oleh pria itu tidak sedikitpun memengaruhi dirinya, bahkan kedua berdiri tegap tanpa goyah sama sekali.

Alis pria itu naik sebelah, dia tidak merasa yakin dengan apa yang dia temukan hari ini. 'Apakah benar dia pembunuh bayaran terbaik itu, usianya saja sudah tidak menjamin.' Pria itu mematung sembari menilai Kimberly dari atas ke bawah.

Si pria kehabisan ide, dia sangat tidak memercayai apa yang dia lihat hari ini. Tapi yang datang ke hadapannya benar-benar menunjukkan kualitas seorang pembunuh bayaran, bahkan dia sendiri akan merasa pusing dan tertekan dalam keadaan luka seperti itu.

"Berapa harganya?" tanya si pria pada Kimberly dengan ekspresi tidak yakin.

Kimberly mengerutkan kening, 'Kenapa dia bisa tahu aku sedang membutuhkan uang?" tanya Kimberly dalam hati.

Kimberly mengangkat jarinya, memperlihatkan kelima jarinya pada si pria dan langsung diangguki oleh si pria.

Kimberly kesal mengingat betapa lemahnya tubuh ini, semua uang yang dia miliki sudah direbut paksa oleh para gadis nakal itu. Dia membutuhkan ongkos taksi agar bisa segera pulang ke rumah dan membersihkan diri, dia tidak ingin orang tau gadis ini mengkhawatirkan dirinya.

Si pria puas dengan jawaban yang Kimberly berikan, 'meski kecil ternyata dia sudah tahu aturan, dia sepertinya tahu banyak dan paham semuanya.'

Gerakan yang Kimberly berikan dianggap sebagai tanda persetujuan oleh pria itu, dan jumlah uang yang menjadi imbalan yang disetujui oleh Kimberly dianggap sebagai kata sandi oleh pria itu.

Dia mengganggap Kimberly menerima pesanan yang telah dia berikan, gerakan tangan Kimberly dianggap sebagai 500 juta. Sekali menerima pesanan maka semua akan dikerjakan hingga selesai, itu artinya pembunuh bayaran bersiap binasa bersama musuh orang yang membayarnya.

Pria itu mengangguk lalu mengizinkan Kimberly untuk masuk, dia bahkan tidak bertanya lebih lanjut tentang luka yang Kimberly dapatkan dan berapa usianya saat ini.

Pria itu ingin melihat seperti apa peforma Kimberly, dia tahu usia tidak dapat menentukan cara kerja seseorang. Yang menentukan mampu atau tidaknya seseorang itu adalah pengalaman yang mereka tempuh dan banyaknya jenis pengalaman itu.

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

wah kesalahpahaman yg membagongkan 😜😜😜🤦‍♀️

2023-01-16

1

Ida Blado

Ida Blado

bego dua duanya,,, yg satu kga nanya yg satunya kga ngomong keperluannya

2022-07-29

8

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!