Eriska dan kelompoknya benar-benar ketakutan dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Raquel, apalagi aura kuat yang Raquel tunjukkan pada mereka.
"Ini tahun 2012," jawab Eriska dengan tubuh gemetar hebat, dia benar-benar takut sekarang bahkan untuk berdiri saja kakinya terasa tidak sanggup.
Mata sayu tadi yang memohon ampun dan gemetar ketakutan sekarang berubah tajam, mata itu menatap bulat sempurna dengan pandangan terarah ke depan. Jawaban Eriska menyadarkan Kimberly kalau dia telah kembali ke masa di mana dia begitu jaya, dia lahir kembali ke tujuh tahun yang lalu tapi bukan pada tubuhnya melainkan pada tubuh orang lain.
Tubuh itu terasa bergoyang saat Kimberly berdiri terlalu lama, darah segar itu terasa menetes hingga menutupi wajahnya.
Kimberly tahu tubuh ini tidak akan bertahan lama, akibat rasa sakit yang dideritanya serta benturan hebat tadi. Apalagi darah segar masih tetap keluar dari kepalanya membuat Kimberly merasa pusing dengan pandangan mata mulai berkunang-kunang.
"Kau masih di sini juga ha? Kau ingin aku membuatmu seperti diriku atau aku perlu merusak wajahmu itu ha?" bentak Kimberly dengan suara dalam dan penuh penekanan .
Dengan cepat Eriska menggeleng, tentu saja dia tidak mau disakiti oleh Raquel. Mereka dengan cepat lari terbirit-birit meninggalkan tempat itu, mereka semua bahkan tidak berani melihat ke belakang karena takut Raquel benar-benar akan melakukan ancamannya.
Kimberly mencoba menerima ingatan dari pemilik asli, sayangnya akibat benturan yang baru saja terjadi dia tidak dapat mengingat apapun. Tidak berhasil mendapatkan apapun akhirnya Kimberly membuka isi tas Raquel, kertas-kertas hasil ujian milik Raquel berserakan ke lantai.
Kimberly mendecakkan lidahnya saat melihat nilai Raquel yang begitu hancur dan berantakan, Kimberly memungut kertas hasil ujian itu dan tertarik dengan tulisan tangan Raquel yang bagus dan rapi.
Di kertas ujian yang dipungut oleh Kimberly tertulis dengan jelas nama Raquel dan Kimberly ingat apa yang terjadi pada tubuh ini, Kimberly pernah mendengar tubuh yang dia tempati sekarang meninggal di usia 15 tahun karena tenggelam di sungai.
Beberapa orang mengatakan kalau gadis ini meninggal akibat dibunuh oleh seseorang, ada juga yang mengatakan kalau dia bunuh diri.
"Cih, mereka bilang kalau dia bunuh diri akibat nilainya hancur dan tidak berani pulang ke rumah karena malu bertemu dengan orang tuanya. Tapi ternyata dia ditenggalamkan oleh para gadis nakal ini," ujar Kimberly dengan mendecakkan lidahnya.
Kimberly mulai melangkah pergi meninggalkan tempat itu, dia menyusuri sungai yang ada di dekat tempat itu. Sungai yang sepertinya merupakan tempat jasad gadis ini ditemukan tujuh tahun yang lalu, sungai itu panjang dan tanpa batas.
Selain itu sungai ini juga luas dan dalam hingga mungkin kapal dapat lewat di sana, tubuh yang Kimberly pakai terasa sangat lemah. Dia harus bisa menemukan tempat untuk istirahat, Kimberly berjalan semakin jauh hingga dia sampai ke tepian pantai.
Rasa pusing yang hebat itu mampu ditahan oleh Kimberly dengan tujuan bertahan hidup, dia tidak mau kejadian tujuh tahun lalu terulang kembali. Dia baru saja hidup lagi dan Kimberly tidak mau mati konyol, Kimberly terus melangkah meski dia tidak tahu ke mana arah dan tujuannya.
Di pantai sebuah kapal pesiar mewah sedang berlabuh dengan tenang dan damai, seorang pria yang sedang berdiri di tepi kapal mendapatkan telepon dari anak buahnya.
"Pembunuh terbaik itu akan datang sebentar lagi, Tuan! Saya sudah menyiapkan semua keperluan agar Anda nyaman untuk berbicara dengannya," ujar anak buah pria itu dari seberang.
Pria itu mengangguk puas, "kerja bagus!" ujarnya lalu memutuskan panggilan.
Dia sudah menyewa seluruh tempat ini agar nyaman untuk berbicara dengan pembunuh bayaran yang akan dia sewa. Dia sudah menunggu cukup lama di sana namun belum ada tanda-tanda orang yang dia tunggu akan datang.
Saat rasa bosan menghampiri dirinya bel pintu berbunyi, pria itu segera membuka pintu dengan cepat dan dia terkejut saat melihat seorang gadis berusia 15 tahun dan berlumuran darah berdiri di depannya.
Sikap gadis itu begitu tenang, meski berdarah dan mengalami luka tidak ada pertanda apapun yang tertulis di wajahnya. Gadis muda itu tidak sedikitpun merasa tertekan dengan aura yang dia berikan.
Kimberly menaikkan alisnya menantang, jika itu Raquel yang lama mungkin dia akan menangis ketakutan menghadapi aura dan tekanan kuat di depannya. Jangankan berhadapan secara langsung Raquel pasti akan berbalik arah lalu lari terbirit-birit dari sana.
Sayangnya yang sekarang berada di depan pria itu adalah Kimberly yang sudah menghadapi badai dan gelombang besar. Aura yang dikeluarkan oleh pria itu tidak sedikitpun memengaruhi dirinya, bahkan kedua berdiri tegap tanpa goyah sama sekali.
Alis pria itu naik sebelah, dia tidak merasa yakin dengan apa yang dia temukan hari ini. 'Apakah benar dia pembunuh bayaran terbaik itu, usianya saja sudah tidak menjamin.' Pria itu mematung sembari menilai Kimberly dari atas ke bawah.
Si pria kehabisan ide, dia sangat tidak memercayai apa yang dia lihat hari ini. Tapi yang datang ke hadapannya benar-benar menunjukkan kualitas seorang pembunuh bayaran, bahkan dia sendiri akan merasa pusing dan tertekan dalam keadaan luka seperti itu.
"Berapa harganya?" tanya si pria pada Kimberly dengan ekspresi tidak yakin.
Kimberly mengerutkan kening, 'Kenapa dia bisa tahu aku sedang membutuhkan uang?" tanya Kimberly dalam hati.
Kimberly mengangkat jarinya, memperlihatkan kelima jarinya pada si pria dan langsung diangguki oleh si pria.
Kimberly kesal mengingat betapa lemahnya tubuh ini, semua uang yang dia miliki sudah direbut paksa oleh para gadis nakal itu. Dia membutuhkan ongkos taksi agar bisa segera pulang ke rumah dan membersihkan diri, dia tidak ingin orang tau gadis ini mengkhawatirkan dirinya.
Si pria puas dengan jawaban yang Kimberly berikan, 'meski kecil ternyata dia sudah tahu aturan, dia sepertinya tahu banyak dan paham semuanya.'
Gerakan yang Kimberly berikan dianggap sebagai tanda persetujuan oleh pria itu, dan jumlah uang yang menjadi imbalan yang disetujui oleh Kimberly dianggap sebagai kata sandi oleh pria itu.
Dia mengganggap Kimberly menerima pesanan yang telah dia berikan, gerakan tangan Kimberly dianggap sebagai 500 juta. Sekali menerima pesanan maka semua akan dikerjakan hingga selesai, itu artinya pembunuh bayaran bersiap binasa bersama musuh orang yang membayarnya.
Pria itu mengangguk lalu mengizinkan Kimberly untuk masuk, dia bahkan tidak bertanya lebih lanjut tentang luka yang Kimberly dapatkan dan berapa usianya saat ini.
Pria itu ingin melihat seperti apa peforma Kimberly, dia tahu usia tidak dapat menentukan cara kerja seseorang. Yang menentukan mampu atau tidaknya seseorang itu adalah pengalaman yang mereka tempuh dan banyaknya jenis pengalaman itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Septi Verawati
wah kesalahpahaman yg membagongkan 😜😜😜🤦♀️
2023-01-16
1
Ida Blado
bego dua duanya,,, yg satu kga nanya yg satunya kga ngomong keperluannya
2022-07-29
8