20. Lelaki Tidak Setia

Selena sangat marah karena gadis lemah dan penakut seperti Raquel sudah berani membantah ucapannya dan bahkan membuatnya malu di depan semua orang. Dia heran darimana Raquel mendapatkan keberanian yang begitu besar untuk menentang ucapannya.

"Cih, mungkin karena dia bergaul dengan para bangsawan di sekolahnya sehingga dia mulai memiliki keberanian untuk melawan ucapanmu, lihat tatapan matanya itu! Dia jelas tidak menganggap dirimu begitu berharga seperti dulu," ejek yang lain membuat Selena meradang marah.

Ya, mereka menganggap Raquel berubah sombong dan keras seperti itu karena bersekolah di sekolah bagus dan terkenal itu. Mereka heran dengan keberuntungan yang dimiliki oleh Raquel sehingga dia bisa bersekolah di sana dengan nilai pas-pasan bahkan bisa dibilang jelek.

"Apa yang bisa menyebabkan dia masuk ke sekolah itu? Dia pasti menggunakan cara licik untuk masuk," ejek seseorang dengan mulut mencibir.

Orang-orang di sekitar bertanya-tanya di dalam hati bahkan Selena pun mungkin mengalami hal yang sama, mereka bingung atas alasan kenapa Raquel bisa masuk ke sekolah ternama itu.

Jika dikatakan menggunakan kekuasaan dan kekuatan orang tuanya mereka pun tidak bisa masuk ke sana karena semua itu.

"Ayahku sudah membayar dengan mahal dan juga memiliki kekuasaan tapi aku tidak pernah bisa lolos di sekolah itu?" bisik yang lain sembari menatap pertengkaran Selena dan Raquel.

"Yap kau benar, mungkin apa yang dikatakan Selena benar. Dia pasti menjual tubuhnya pada pria tua itu sehingga dia bisa bersekolah di sana, kalau tidak apa yang menyebabkan dia bisa bersekolah di sana coba?" Yang lain menganggukkan kepala.

Mereka sudah menghabiskan begitu banyak uang dan waktu, mereka bahkan sudah menggunakan kekuasaan ayah mereka maupun sanak famili mereka tapi tetap saja mereka tidak lolos. Dan anehnya Raquel yang tidak memiliki dukungan dan orang tua diterima dan bisa bersekolah di sana.

Nilai Raquel bahkan tidak memadai untuk sekolah bagus dan terkenal itu.

Mendengar ucapan orang-orang di sekitar akibat kata-katanya tadi Selena berusaha untuk menenangkan Raquel.

"Jangan marah dan terbawa emosi Raquel! Setiap orang berhak untuk mengatakan apa yang ada di dalam hati mereka, jangan kau pedulikan dan pikirkan. Itu semua hanya akan menyakiti dirimu sendiri," ujar Selena menenangkan dengan senyum palsu.

"Kenapa harus marah? Apa yang kita semua katakan benar, dia tidak memiliki orang tua, tidak memiliki dukungan dan terlebih lagi memang itu kebenarannya. Dia menjual tubuhnya untuk kesenangan hidup dan berfoya-foya, kalau tidak darimana dia mendapatkan semua uang itu?" ejek seorang gadis yang datang bersama Selena.

Dia mengatakan semua itu mungkin karena kesal dengan keberuntungan yang dimiliki Raquel, dia iri dan marah sekaligus karena nilainya jauh lebih tinggi dari Raquel tapi dia tidak diterima di sekolah itu.

"Dia tidak memiliki orang tua yang mengajarinya benar dan salah sehingga dia bisa melakukan semua itu, kalau dia memiliki orang tua tentu dia tidak akan menjual dirinya hanya demi kesenangan." Dia semakin menjadi-jadi menghina Raquel.

Raquel melirik Selena jengah, dia memuntahkan permen yang ada di mulutnya hingga mengenai pipi gadis yang sudah berbicara kasar tadi padanya. Dengan jijik gadis itu melempar permen yang ada di pipinya ke bawah, dia mengusap pipinya agar bekas permen itu menghilang.

Tidak cukup dengan memuntahkan permen ke pipi gadis itu Raquel berjalan ke depan menendang gadis itu dengan keras hingga terlempar jauh dan mengenai toko perhiasan di depannya. Kaca toko yang dihantam oleh tubuhnya menjadi hancur berantakan, semua terpecah menjadi beberapa bagian.

Mata semua orang melotot tidak percaya bahkan Selena pun tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dia menengok ke arah kaca dengan mulut terbuka lebar, lidahnya terasa kelu.

"Ha-ha-hanya satu tendangan saja dan dia sudah melempar gadis itu jauh hingga belasan meter," bisik orang-orang itu lembut tidak berani keras-keras lagi.

Mereka takut kejadian yang sama akan menimpa mereka, seberapa kuat Raquel menendang hingga berhasil membuat gadis itu tampak menyedihkan. Bahkan mulut gadis yang ditendang oleh Raquel terbuka lebar, wajahnya memucat di mana rasa sakit yang hebat terasa di tubuhnya.

Dengan santai dan tanpa kemarahan Raquel berjalan menghampirinya gadis itu, langkah-langkah kecil yang diambilnya membuat jantung gadis itu melompat-lompat dengan cepat.

Sesampainya di hadapan gadis itu Raquel berjongkok agar posisi mereka bisa sama tinggi.

"Coba ulangi yang kau katakan tadi! Aku sangat ingin mendengar kata-kata itu keluar dari mulutmu lagi, tadi sepertinya aku tidak mendengarnya dengan jelas." Raquel mengatakan itu dengan penuh penekanan.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, dia tidak berani. Jika dia tahu Raquel akan senekat dan sekejam ini dia pasti akan menahan mulutnya, dia melirik orang-orang di sana tapi mereka sibuk berbisik satu sama lain.

"Hah, ke mana hilangnya keberanianmu tadi? Bukankah menghina orang lain itu menyenangkan? Kenapa kau berhenti begitu cepat? Ayo katakan lagi! Masih banyak yang belum mendengar apa yang kau katakan tentangku tadi." Raquel sekali lagi berbicara dan ini bukan hanya ditujukan untuk gadis itu saja tapi untuk semua orang yang ada di sana.

"Aku minta maaf, Raquel! Aku memang salah, tolong jangan lakukan apapun lagi padaku," pintanya dengan memelas.

Dia berteriak dengan keras mengakui kesalahannya membuat Raquel mendengkus.

Saat ini dari depan muncul seorang pria, dia berjalan menuju ke arah mereka dengan tangan berada di dalam kantong celananya. Melihat kedatangan pria itu Selena langsung berlari menghampirinya dan bersembunyi di pelukan si pria dengan air mata yang jatuh berurai.

Ya, dia adalah mantan pacar Raquel yang direbut oleh Selena.

Pria itu dan Raquel awalnya adalah teman sejak kecil, mereka dulu begitu akrab dan sangat dekat. Sayang semua berubah karena dia memandang Raquel dengan rendah karena tidak memiliki dukungan dan orang tua.

"Kau tidak apa-apa? " tanya pria itu pada Selena.

Selena mengangguk, "tidak apa-apa, dia belum sempat melakukan sesuatu padaku. Tapi aku takut dia lepas kendali dan mencelakai diriku seperti dia mencelakai anak itu," tunjuk Raquel pada anak perempuan yang terlihat menyedihkan itu.

Si pria mendengkus, dia menatap Raquel dari atas ke bawah dengan pandangan yang begitu merendahkan. Dia memilih Selena karena Selena memiliki dukungan dan juga orang tua.

Keluarga Selena juga bagus dan terpandanh dan menurutnya dia lebih cocok bersama Selena daripada bersama Raquel yang menyedihkan.

Itulah sebabnya dia menduakan Raquel, tentu saja dia harus memilih seseorang yang akan membuat masa depannya terjamin dan juga sukses nantinya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membuat Selena ketakutan seperti ini?" tanya pria itu dengan tidak senang pada Raquel.

Terpopuler

Comments

ʇɐudɐ uɐɯɐ

ʇɐudɐ uɐɯɐ

yg BCA dah lumayan byk tp Lom kontrak² y

2022-09-06

3

Franda Frans

Franda Frans

ceritanya di lanjutkan ga nih

2022-09-04

1

레이디핏

레이디핏

Lanjutannya kapan lagi Thorr?siap menunggu

2022-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!