Selena sangat marah karena gadis lemah dan penakut seperti Raquel sudah berani membantah ucapannya dan bahkan membuatnya malu di depan semua orang. Dia heran darimana Raquel mendapatkan keberanian yang begitu besar untuk menentang ucapannya.
"Cih, mungkin karena dia bergaul dengan para bangsawan di sekolahnya sehingga dia mulai memiliki keberanian untuk melawan ucapanmu, lihat tatapan matanya itu! Dia jelas tidak menganggap dirimu begitu berharga seperti dulu," ejek yang lain membuat Selena meradang marah.
Ya, mereka menganggap Raquel berubah sombong dan keras seperti itu karena bersekolah di sekolah bagus dan terkenal itu. Mereka heran dengan keberuntungan yang dimiliki oleh Raquel sehingga dia bisa bersekolah di sana dengan nilai pas-pasan bahkan bisa dibilang jelek.
"Apa yang bisa menyebabkan dia masuk ke sekolah itu? Dia pasti menggunakan cara licik untuk masuk," ejek seseorang dengan mulut mencibir.
Orang-orang di sekitar bertanya-tanya di dalam hati bahkan Selena pun mungkin mengalami hal yang sama, mereka bingung atas alasan kenapa Raquel bisa masuk ke sekolah ternama itu.
Jika dikatakan menggunakan kekuasaan dan kekuatan orang tuanya mereka pun tidak bisa masuk ke sana karena semua itu.
"Ayahku sudah membayar dengan mahal dan juga memiliki kekuasaan tapi aku tidak pernah bisa lolos di sekolah itu?" bisik yang lain sembari menatap pertengkaran Selena dan Raquel.
"Yap kau benar, mungkin apa yang dikatakan Selena benar. Dia pasti menjual tubuhnya pada pria tua itu sehingga dia bisa bersekolah di sana, kalau tidak apa yang menyebabkan dia bisa bersekolah di sana coba?" Yang lain menganggukkan kepala.
Mereka sudah menghabiskan begitu banyak uang dan waktu, mereka bahkan sudah menggunakan kekuasaan ayah mereka maupun sanak famili mereka tapi tetap saja mereka tidak lolos. Dan anehnya Raquel yang tidak memiliki dukungan dan orang tua diterima dan bisa bersekolah di sana.
Nilai Raquel bahkan tidak memadai untuk sekolah bagus dan terkenal itu.
Mendengar ucapan orang-orang di sekitar akibat kata-katanya tadi Selena berusaha untuk menenangkan Raquel.
"Jangan marah dan terbawa emosi Raquel! Setiap orang berhak untuk mengatakan apa yang ada di dalam hati mereka, jangan kau pedulikan dan pikirkan. Itu semua hanya akan menyakiti dirimu sendiri," ujar Selena menenangkan dengan senyum palsu.
"Kenapa harus marah? Apa yang kita semua katakan benar, dia tidak memiliki orang tua, tidak memiliki dukungan dan terlebih lagi memang itu kebenarannya. Dia menjual tubuhnya untuk kesenangan hidup dan berfoya-foya, kalau tidak darimana dia mendapatkan semua uang itu?" ejek seorang gadis yang datang bersama Selena.
Dia mengatakan semua itu mungkin karena kesal dengan keberuntungan yang dimiliki Raquel, dia iri dan marah sekaligus karena nilainya jauh lebih tinggi dari Raquel tapi dia tidak diterima di sekolah itu.
"Dia tidak memiliki orang tua yang mengajarinya benar dan salah sehingga dia bisa melakukan semua itu, kalau dia memiliki orang tua tentu dia tidak akan menjual dirinya hanya demi kesenangan." Dia semakin menjadi-jadi menghina Raquel.
Raquel melirik Selena jengah, dia memuntahkan permen yang ada di mulutnya hingga mengenai pipi gadis yang sudah berbicara kasar tadi padanya. Dengan jijik gadis itu melempar permen yang ada di pipinya ke bawah, dia mengusap pipinya agar bekas permen itu menghilang.
Tidak cukup dengan memuntahkan permen ke pipi gadis itu Raquel berjalan ke depan menendang gadis itu dengan keras hingga terlempar jauh dan mengenai toko perhiasan di depannya. Kaca toko yang dihantam oleh tubuhnya menjadi hancur berantakan, semua terpecah menjadi beberapa bagian.
Mata semua orang melotot tidak percaya bahkan Selena pun tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dia menengok ke arah kaca dengan mulut terbuka lebar, lidahnya terasa kelu.
"Ha-ha-hanya satu tendangan saja dan dia sudah melempar gadis itu jauh hingga belasan meter," bisik orang-orang itu lembut tidak berani keras-keras lagi.
Mereka takut kejadian yang sama akan menimpa mereka, seberapa kuat Raquel menendang hingga berhasil membuat gadis itu tampak menyedihkan. Bahkan mulut gadis yang ditendang oleh Raquel terbuka lebar, wajahnya memucat di mana rasa sakit yang hebat terasa di tubuhnya.
Dengan santai dan tanpa kemarahan Raquel berjalan menghampirinya gadis itu, langkah-langkah kecil yang diambilnya membuat jantung gadis itu melompat-lompat dengan cepat.
Sesampainya di hadapan gadis itu Raquel berjongkok agar posisi mereka bisa sama tinggi.
"Coba ulangi yang kau katakan tadi! Aku sangat ingin mendengar kata-kata itu keluar dari mulutmu lagi, tadi sepertinya aku tidak mendengarnya dengan jelas." Raquel mengatakan itu dengan penuh penekanan.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, dia tidak berani. Jika dia tahu Raquel akan senekat dan sekejam ini dia pasti akan menahan mulutnya, dia melirik orang-orang di sana tapi mereka sibuk berbisik satu sama lain.
"Hah, ke mana hilangnya keberanianmu tadi? Bukankah menghina orang lain itu menyenangkan? Kenapa kau berhenti begitu cepat? Ayo katakan lagi! Masih banyak yang belum mendengar apa yang kau katakan tentangku tadi." Raquel sekali lagi berbicara dan ini bukan hanya ditujukan untuk gadis itu saja tapi untuk semua orang yang ada di sana.
"Aku minta maaf, Raquel! Aku memang salah, tolong jangan lakukan apapun lagi padaku," pintanya dengan memelas.
Dia berteriak dengan keras mengakui kesalahannya membuat Raquel mendengkus.
Saat ini dari depan muncul seorang pria, dia berjalan menuju ke arah mereka dengan tangan berada di dalam kantong celananya. Melihat kedatangan pria itu Selena langsung berlari menghampirinya dan bersembunyi di pelukan si pria dengan air mata yang jatuh berurai.
Ya, dia adalah mantan pacar Raquel yang direbut oleh Selena.
Pria itu dan Raquel awalnya adalah teman sejak kecil, mereka dulu begitu akrab dan sangat dekat. Sayang semua berubah karena dia memandang Raquel dengan rendah karena tidak memiliki dukungan dan orang tua.
"Kau tidak apa-apa? " tanya pria itu pada Selena.
Selena mengangguk, "tidak apa-apa, dia belum sempat melakukan sesuatu padaku. Tapi aku takut dia lepas kendali dan mencelakai diriku seperti dia mencelakai anak itu," tunjuk Raquel pada anak perempuan yang terlihat menyedihkan itu.
Si pria mendengkus, dia menatap Raquel dari atas ke bawah dengan pandangan yang begitu merendahkan. Dia memilih Selena karena Selena memiliki dukungan dan juga orang tua.
Keluarga Selena juga bagus dan terpandanh dan menurutnya dia lebih cocok bersama Selena daripada bersama Raquel yang menyedihkan.
Itulah sebabnya dia menduakan Raquel, tentu saja dia harus memilih seseorang yang akan membuat masa depannya terjamin dan juga sukses nantinya.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membuat Selena ketakutan seperti ini?" tanya pria itu dengan tidak senang pada Raquel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ʇɐudɐ uɐɯɐ
yg BCA dah lumayan byk tp Lom kontrak² y
2022-09-06
3
Franda Frans
ceritanya di lanjutkan ga nih
2022-09-04
1
레이디핏
Lanjutannya kapan lagi Thorr?siap menunggu
2022-08-26
1