4. Salah Paham

Kimberly masuk ke dalam tempat itu, dia memandang seluruh ruangan dia mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan memilih untuk duduk di lantai agar tidak mengotori tempat itu dengan darahnya. Melihat apa yang Kimberly lakukan alis pria itu naik sebelah, dia penasaran dengan apa yang Kimberly inginkan dan tujuan Kimberly datang ke sana, sedangkan Kimberly masuk ke ruangan itu berniat untuk mengobati lukanya.

Biasanya setelah menentukan harga mereka akan saling bertukar informasi, sayangnya Kimberly tampak tidak berniat melakukan semua itu. Mata Kimberly bersinar cerah saat melihat isi ruangan itu, dia yang sangat menyukai barang mewah dan mahal tentunya tahu harga semua harga barang itu.

Beberapa benda mewah dengan harga fantastis diletakkan di dalam kotak kaca dekat dinding, bukan hanya itu saja ada juga lukisan mahal yang digandrungi oleh beberapa orang. Semua belum disimpan dan tampak baru saja didapatkan, ada beberapa barang yang Kimberly tahu dan dia dulu juga sangat menginginkan benda itu.

'Apa wanita ingin merayuku? Berani sekali dia? Apa dia tidak sadar dengan umurnya?' batin pria itu sembari melihat ke arah punggung Kimberly.

Tubuh kecil Kimberly terlihat kurus dan ringkih, kulit tangannya bukan putih mulus melainkan putih pucat. Meski badannya cukup bagus dibanding teman seusianya tapi tetap saja dia berbeda jauh dengan wanita yang pernah mendekati dirinya.

Rambut panjang Kimberly tampak kokoh dan terawat, selain itu tidak ada kotoran yang terlihat dari rambut panjang Kimberly. Hanya saja rambut itu terlihat tidak rapi dan sangat berantakan, pria itu mendecakkan lidahnya bingung dengan apa yang ada di otak kecil Kimberly.

Dua orang dengan kesalahpahaman itu tampak larut dalam pemikiran masing-masing, satu dengan kepercayaan diri tingkat tingginya dan satu lagi dengan pemikiran untuk mengobati lukanya. Kimberly masuk ke tempat itu hanya untuk memberikan pertolongan pertama pada luka di tubuhnya, dia berpikir kalau pria di depannya sangat baik hati hingga mengizinkannya masuk tanpa bertanya apapun.

"Apakah di sini ada obat?" tanya Kimberly pada pria itu sembari menengok ke belakang.

Rambut panjangnya ikut bergerak dan bergoyang, Kimberly tampak manis dan menawan dalam satu waktu hanya saja karena pemikiran yang berbeda pria itu tidak memperhatikan gerakan Kimberly dan lebih fokus pada apa yang Kimberly tanyakan padanya.

"Apakah perlu obat? Apakah kau sangat menginginkannya?" tanya pria itu dengan bibir kanan sedikit terangkat.

Dia jelas mencemooh pertanyaan Kimberly padahal yang Kimberly butuhkan saat ini bukan obat untuk membangkitkan gairah tapi obat untuk mengurangi rasa sakit yang menggerayangi tubuhnya.

Kimberly yang tidak mengerti arah pembicaraan pria itu tidak memberikan jawaban, rasa sakit di tubuhnya sudah tidak mampu dia tahan lagi. Dia bahkan menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit, namun gerakan itu malah dianggap oleh si pria untuk menggoda dirinya.

Kimberly yang tidak tahu apa dipikiran pria itu mengepalkan tangan melihat sekelilingnya dengan bibir mengerucut.

'Cih, apa yang diinginkan oleh wanita ini sebenarnya? Apa dia sangat ingin naik ke tempat tidurku? Berapa usianya sekarang? Apa karena gaya hidup anak muda sekarang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan uang?' tanya pria itu di dalam hati.

Dia melirik Kimberly dari atas ke bawah menilai berapa usia Kimberly dan tersenyum meremehkan.

Kimberly melihat sekeliling ruangan dan menemukan anggur merah yang tersusun rapi di sampingnya, jemari Kimberly menunjuk ke botol anggur lalu menengok ke arah pria itu, dengan senyum manis tanpa rasa bersalah sama sekali.

Bibirnya yang tadi digigit dengan keras tampak merah namun tidak mengeluarkan darah sama sekali, Kimberly menatap dengan mata berair memohon agar pria di depannya memenuhi keinginannya.

Pria itu berjalan mendekat ke arah Kimberly hingga jarak di antara mereka begitu dekat, Kimberly mundur sedikit menengadah untuk bisa bertemu dengan tatapan mata elang pria di hadapannya. Pria itu sungguh tidak habis pikir dengan apa yang Kimberly lakukan, baru kali ini dia bertemu dengan wanita pemberani yang begitu terang-terangan ingin menaiki tempat tidurnya.

Selama ini banyak wanita yang ingin tidur dengannya tapi Kimberly adalah orang pertama yang berani masuk ke dalam kamarnya. Berbagai macam cara dilakukan oleh para wanita ini untuk menggodanya, ada yang mencampur minumannya dengan obat perangsang.

Ada yang berpura-pura mabuk dan jatuh padanya, ada yang meminta tumpangan dan ada juga yang langsung memperlihatkan bentuk tubuhnya. Hanya saja cara yang Kimberly gunakan jauh berbeda dengan cara para wanita itu.

'Bukankah tidur bersama adalah hal yang biasa? Dan sepertinya dia juga sudah sering melakukan ini dengan beberapa pria, lalu apa salahnya aku mencoba, aku hanya mengikuti apa yang dia inginkan.' pria itu berbicara di dalam hati.

Dia menganggap semua wanita itu sama dan ingin tahu seberapa beraninya wanita kecil di depannya.

Senyum aneh tercipta di bibir pria itu seolah dia sedang memikirkan sesuatu namun Kimberly tidak tahu ke mana arah pikiran pria di depannya.

"Bolehkah aku mengambil ini?" tanya Kimberly pelan dengan nada seperti berbisik.

Karena tidak ada obat di sekitar tempat itu Kimberly terpaksa menggunakan anggur merah untuk menghilangkan kuman dan virus yang ada pada lukanya. Dia benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan sakit yang begitu menyiksa.

"Kau masih kecil jangan minum sembarangan?" ujar pria itu tidak senang. 'Apa karena aku mengatakan tidak ada obat sehingga dia ingin mabuk dulu baru mengajakku menyentuh tubuhnya.' Pria itu membatin.

"Kau benar aku memang masih kecil," angguknya dengan santai tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Kimberly melihat sekeliling ruangan tapi dia tidak menemukan tempat untuk berganti pakaian, dia melirik pria di depannya ragu untuk mengucapkan apa yang ada di dalam hatinya.

"Bolehkah aku meminjam kamar mandimu sebentar?" tanya Kimberly dengan kepala menunduk sebenarnya dia merasa sangat tidak nyaman.

"Tidak," jawab pria itu cepat dia ingin melihat apa rencana Kimberly dan seperti apa Kimberly berniat merayu dirinya.

'Ah, mungkin dia takut aku akan mencuri barang-barang miliknya.' Kimberly menganggukkan kepala pertanda paham dengan apa yang tidak dikatakan oleh pria di depannya secara terbuka.

'Bagaimana ini? Aku sudah tidak mampu menahan rasa sakitnya lagi, kalau ini dibiarkan lama-lama pasti lukanya bertambah parah.' Kimberly tampak ragu-ragu.

Karena di tangannya sudah ada anggur merah Kimberly melepas jaket yang dia kenakan.

"Terima kasih," ucap Kimberly atas bantuan yang diberikan pria di depannya.

Mulut pria itu terbuka sedikit, tubuhnya refleks mundur selangkah ke belakang saat melihat Kimberly melepas pakaian yang dikenakannya begitu saja.

'Apakah wanita ini gila? Demi sedikit uang dia rela melakukan apa saja,' batinnya lagi saat melihat keberanian Kimberly.

Terpopuler

Comments

Septi Verawati

Septi Verawati

wah si cowok pikirannya bener2 piktor 👻👻👻🥴🥴

2023-01-16

1

mayra

mayra

pikiran si laki udah melanglang buana 🤣🤣🤣

2022-12-11

1

Septyka Wahyu

Septyka Wahyu

wkwkwkwkw yg laki pikiran nya udah kmna mana dan akhirnya zonk🤣🤣🤣

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!