6. Perlawanan

Setelah menghitung jarak dan waktu tempuh yang perlu digunakan serta pergerakan si pencuri Kimberly mengarahkan pistol yang dipegangnya, dengan sekali tembak Kimberly berhasil menanamkan timah panas pada jantung pria itu.

"Wah, dia sangat hebat." Puji si bawahan.

"Dia menembak dengan tepat dan juga sangat terarah, gerakan dan cara dia memegang pistol tidak seperti seorang pemula. Apakah dia sangat berpengalaman dalam hal ini?" Yang lain memuji dengan sangat bersemangat.

Kimberly tidak memberikan jawaban, dia menyerahkan pistol itu lagi pada pemiliknya, sebenarnya sebelum meninggal dunia Kimberly adalah seorang penembak jitu, dia menyembunyikan identitas dan kehebatannya karena tidak ingin orang lain tahu.

Bahkan keluarganya sendiri tidak mengetahui pekerjaan apa yang dia lakukan, Kimberly berhasil menutupinya dengan baik bahkan tidak ada yang menaruh curiga padanya.

Di tengah sorak-sorai pujian yang diterimanya Kimberly yang merasa dirinya sedikit lebih baik daripada tadi langsung meninggalkan tempat itu tanpa mengatakan sepatah kata pun.

'Anggap saja ini adalah bentuk balas budi yang aku lakukan padamu atas anggur merah yang kau berikan padaku serta tempat yang cukup nyaman untuk aku menghilangkan lelah.' Kimberly berpikir apa yang dia lakukan adalah hal yang wajar sebagai bentuk ungkapan terima kasihnya pada Raphael.

Raphael yang menyadari Kimberly sudah tidak berada di sekitar tempat itu kembali ke tempat dia dan Kimberly tadi berbicara, dia menemukan suara air yang mengalir dan melihat Kimberly sedang membersihkan rambutnya.

Mata Raphael terus memperhatikan gerakan tubuh Kimberly menjelaskan kalau dia sangat ingin mengetahui tentang Kimberly, matanya tertuju pada luka-luka yang terdapat di tubuh Kimberly.

Mungkin selain luka benturan yang diterimanya Kimberly menahan rasa sakit pada luka di tangan dan beberapa bagian tubuhnya yang lain.

"Siapa namamu?" tanya Raphael tetap dengan memperhatikan gerak tubuh Raquel.

"Sina, umurku 38 tahun." Kimberly memberikan jawaban dengan cepat.

Secara acak dia menyebutkan nama pengasuh yang merawatnya sewaktu kecil, Kimberly dengan santai melenggak-lenggok di depan Raphael. Dia mencari barang bawaannya tadi beserta seragam sekolah yang dipakainya dibalik jaket yang dia buang secara sembarangan.

"Kau mencari apa?" tanya Raphael penasaran saat melihat Raquel seperti sedang mencari sesuatu.

Raquel tidak memberikan jawaban, dia sibuk memeriksa seragam sekolahnya untuk menemukan benda yang dia cari, ketika dia menguncang seragam sekolah itu sebuah kunci jatuh ke lantai menimbulkan bunyi gaduh di tengah kesunyian itu.

Raquel mengambil kunci itu lalu melempar seragam sekolah itu secara sembarangan lalu pergi begitu saja meninggalkan tempat itu. Raphael pun sepertinya tidak berniat untuk menghentikan Raquel sebab dia membiarkan Raquel pergi tanpa bertanya sepatah kata pun lagi.

Raquel berjalan santai hingga kakinya sampai di sebuah rumah, dia menatap pintu rumah itu lama sebelum berdiri di depan pintu untuk mencari kunci tadi. Saat memeriksa isi tasnya Raquel terkejut menemukan tas yang disandangnya sejak tadi itu berisi banyak uang.

'Dia sangat baik hati sekali, dia memberiku begitu banyak uang padahal aku hanya berniat membantu dirinya saja. Tapi tidak apa, aku bisa menyimpan uang ini untuk digunakan besok jika diperlukan.' Raquel mengangkat bahu tanda tidak terlalu peduli dengan jumlah uang yang dia dapatkan.

"Pekerjaanku tidak banyak, lagipula apa yang perlu aku lakukan? Anak itu jarang di rumah, dia lebih sering menghabiskan waktu di asrama sekolahnya." Raquel mendengar pembicaraan di dalam rumah.

"Apa yang kau takutkan? Dia saja tidak diinginkan okeh keluarga dan orang tuanya, mereka tidak peduli dengan apa yang dia lakukan, dia juga tidak akan berani mengatakan sesuatu pada orang tuanya karena dia takut padaku." Suara seorang wanita terdengar dari dalam rumah.

Sepertinya wanita itu sedang berbicara dengan seseorang, Raquel mendengarkan apa yang dikatakan oleh wanita itu sebelah alisnya tanpa sadar.

"Benar, dia sangat takut padaku. Apa yang perlu dikhawatirkan? Dia sendirian dan tidak diinginkan, ya, nasibnya memang sangat malang. Aku juga tidak peduli dengan apa yang terjadi padanya toh aku tetap mendapatkan uang dari keluarganya," ujar wanita itu dengan nada tidak bersalah sama sekali.

'Malang sekali nasib gadis kecil ini, pelayannya saja begitu berani dengannya apalagi orang lain. Apa benar dia tidak diinginkan oleh orang tuanya?' tanya Kimberly di dalam hati.

Raquel masuk ke dalam rumah tanpa menyembunyikan kedatangannya, suara pintu yang dibuka membuat wanita itu terkejut dan langsung mematikan sambungan teleponnya. Dia menatap Raquel tidak senang dan dia tidak menyembunyikan itu sama sekali.

"Bukankah kau tinggal di asrama malam ini? Kenapa pulang begitu mendadak?" tanya wanita itu dengan tatapan tidak senang.

Raquel mengabaikan wanita itu, dia berjalan santai menuju ke lemari obat yang tersedia di rumah itu, ia melewati wanita itu begitu saja. Raquel seperti tidak menganggap keberadaan wanita itu di sisinya, dia sungguh sangat tidak peduli dengan apa yang wanita itu katakan beserta tatapan yang dia berikan.

Raquel membuka pintu lemari mencari alkohol dan obat untuk mengoles lukanya yang terasa sakit lagi, apa yang Raquel perbuat menyalakan api kemarahan di hati pengasuh wanita itu.

Dia tidak senang dengan sikap yang Raquel tunjukkan padanya, dia tidak mau Raquel menjadi dingin padanya seperti ini.

Raquel mencari tempat duduk agar dirinya bisa membersihkan lukanya dan membalut luka itu agar tidak mengalami infeksi dan menyebabkan penyakit lain datang.

'Anak ini begitu berani sekarang, tampaknya aku harus memberikannya pelajaran agar dia mengetahui seperti apa posisinya. Dia akan semakin menjadi-jadi kalau aku membiarkannya seperti ini, awas saja akan aku tunjukkan siapa aku padanya.' Pengasuh itu berbicara di dalam hati saat menghadapi sikap Raquel padanya.

Pengasuh itu berjalan ke sisi Raquel, wajahnya memerah dengan tangan bersiap untuk menarik rambut Raquel selangkah lagi dia hampir mencapai Raquel, Raquel langsung menendang kakinya membuat pengasuh itu terjatuh dengan mulut terbuka lebar dan mata melotot tidak percaya.

'Apa? Kenapa dia begitu berani padaku sekarang? Dia berani menendang diriku, rasanya sakit sekali,' ujar pengasuh itu di dalam hati.

Dia memegang bagian yang ditendang okeh Raquel tadi mengusapnya dengan pelan agar rasa sakit yang hebat itu berkurang.

'Ini sangat aneh dan berbeda, kenapa dia bisa seberani ini padaku? Ke mana hilang sifat penakut dan patuhnya yang dulu? Apa kepalanya terbentur dengan sangat keras hingga dia bisa menjadi dua orang yang berbeda sekarang?' Pengasuh itu bertanya-tanya di dalam hati menghadapi sikap Raquel yang begitu berbeda.

Dia masih tidak percaya Raquel akan seberani ini, dia juga tidak mengira Raquel menendang dirinya.

'Biasanya jangankan membalas perbuatanku padanya atau menjawab ucapanku menatap mataku saja dia tidak berani, ada apa dengan anak ini? Apakah tekanan yang dia terima membuatnya berubah?' Masih dalam kebingungannya, pengasuh itu bingung dengan perubahan Raquel.

Terpopuler

Comments

Nur hamna Mardiah

Nur hamna Mardiah

.

2022-11-29

1

Thracy

Thracy

Perasaan mereka cm berdebat
Dia kapan istirahatnya🙄😂

2022-09-22

3

ʇɐudɐ uɐɯɐ

ʇɐudɐ uɐɯɐ

jangan² ini kakak adik nama y mirip soal y
blm kontrak y thur ko Lom up²
q menunggu boak balik gada notif² up y 😭😭

2022-08-03

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!