8. Sekolah

Raquel melirik teleponnya kemudian meletakkan telepon itu kembali, Raquel seperti enggan untuk mengangkat panggilan itu.

"Ya halo!" Pada akhirnya Raquel mengangkat panggilan itu dengan suara malas, matanya terkulai ke bawah dengan embusan napas lemah tapi panjang.

"Kau baik-baik saja kan? Apa terjadi sesuatu padamu, Serena mengatakan kau sangat boros belakangan ini." Ternyata yang terus memanggil sejak tadi adalah kakak Raquel.

Dari nada suaranya dia seperti sedang cemas namun melihat cara mereka membiarkan Raquel sendirian membuat Kimberly sulit membedakan mana yang benar peduli dan mana yang tidak.

"Tidak terjadi apa-apa, aku sudah pulang ke rumah sekarang." Hanya itu jawaban yang diberikan Raquel.

Mungkin karena ini bukan Raquel yang asli atau mungkin karena tidak ada perasaan yang bisa mendukung Kimberly untuk menjawab dengan antusias. Melihat lingkungan dan perlakuan semua orang di sekitarnya jelas kalau Raquel memang seperti tidak diinginkan okeh keluarganya.

'Gadis malang ini pasti sangat tersiksa, dia ditelantarkan oleh orang tuanya dan dibiarkan tinggal di asrama begitu saja padahal rumah mereka besar dan luas. Dia juga tinggal dengan wanita kejam seperti itu, pantas saja dia ketakutan dan mudah ditindas. Pasti dia merasa kalau dia tidak memiliki dukungan jika melakukan pembelaan diri.' Embusan napas kasar terdengar memasuki telinga saat Raquel mengeluarkan udara dari hidungnya dengan cepat.

Raquel melirik seluruh ruangan lagi setelah meletakkan teleponnya di atas meja, dia membuka pakaiannya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan lukanya sekali lagi sebelum memberikan obat di tubuhnya yang terluka.

Setelah selesai mandi dan memakai obat Raquel melihat sekeliling ruangan lagi, matanya tertuju pada buku harian yang terletak di antara buku pelajaran. Buku itu sangat menarik perhatian Kimberly hingga dia mengambilnya, Kimberly membawa buku harian Raquel ke tempat tidur untuk memahami sepenuhnya seperti apa penderitaan Raquel selama ini.

Sebelum membuka buku harian itu Kimberly bersandar di kepala ranjang, Kimberly membuka halaman demi halaman dalam buku itu. Semua kisah Raquel tertata rapi berikut dengan peristiwa penting yang dilaluinya, semua yang terjadi dan seperti apa perasaannya tertulis jelas.

Pintu kamar terbuka dari luar, Serena masuk ke dalam kamar berniat untuk membangunkan Raquel.

"Sudah pagi, Anda tidak ke sekolah?" tanya Serena tanpa melihat ke arah tempat tidur, dia langsung berjalan ke arah jendela untuk membuka gorden agar cahaya mataku pagi masuk ke dalam kamar.

Saat cahaya masuk dan dia berbalik betapa terkejutnya Serena melihat kamar yang biasanya berantakan itu bersih dan rapi, padahal kamar itu biasanya sangat berantakan dan tidak terawat. Serena melihat sekeliling ruangan untuk memastikan apakah dia bermimpi atau tidak.

Saat Serena menengok ke arah kamar mandi, dia menemukan beberapa helai rambut berserakan di bagian atas dan bawah tong sampah yang ada di sana. Serena bingung kenapa ada rambut di sana, dia berbalik hendak pergi menemui Raquel namun dia terkejut dan terlonjak akibat kemunculan mendadak Raquel dari belakang.

Raquel sedang mengeringkan rambutnya yang basah, dia terlihat sangat cantik namun dingin dan tidak bersahabat. Berbeda dengan gadis nakal yang dia lihat dan temui tadi malam.

Tadi pagi pukul lima Raquel sudah bangun dan membersihkan kamarnya, setelah itu dia lari pagi untuk menguatkan tubuhnya. Tubuh ini harus dilatih dan diajari agar bisa digunakan seperti tubuhnya yang dahulu.

"Di tong sampah itu rambut Anda ya?" tanya Serena ramah tidak lagi dengan teriakan keras seperti semalam.

Raquel mengangguk, "mulai hari ini panggil aku dengan sebutan Nona, aku tidak mau kau memanggil diriku seperti biasa lagi. Jika kau kedapatan tidak hormat padaku maka aku akan membuatmu merasakan kejadian semalam sekali lagi."

Serena dengan cepat mengangguk, dia tentu tahu kalau apa yang dikatakan Raquel bukan sekedar ancaman belaka saja. Raquel puas dengan tanggapan Serena pada apa yang dia katakan, Raquel mengambil tas sekolahnya lalu pergi meninggalkan rumah.

Yuhuan adalah sekolah yang di dominasi oleh anak-anak pintar dan berprestasi, Raquel bersekolah di sana. Sekolah itu berada lumayan jauh dari kediamannya, itu sebabnya ada asrama khusus untuk anak-anak tinggal di sekolah.

Raquel mencapai sekolah itu setelah setengah jam perjalanan dari kediamannya, dia melenggang masuk dengan santai ke gerbang sekolah di bawah tatapan semua orang.

Di luar kelas orang-orang membicarakan masalah kemarin malam, berita yang beredar sungguh sangat memuakkan. Terlalu dilebih-lebihkan dan jelas berita itu banyak yang tidak benarnya, Raquel tampak bingung dan mengerutkan keningnya.

'Kenapa mereka mudah sekali terhasut dan percaya pada berita yang tidak benar, kalau saja dia mati tenggelam pasti mereka akan menceritakan hal lain yang membuat gadis ini menanggung malu seumur hidup.' Kimberly membatin.

Dia terus melangkah mengabaikan semua tatapan yang tertuju padanya, hal ini menyebabkan kebingungan. Jika itu Raquel yang dahulu mungkin dia sudah berlari dengan kepala menunduk, sayangnya yang ada sekarang bukan lagi Raquel tapi Kimberly yang sudah berpengalaman dalam menjatuhkan mental orang lain.

"Dasar tidak tahu malu, dia benar-benar tidak bisa bercermin. Nilainya sangat jelek, bahkan dia tidak bisa berdandan sama sekali." Teman-teman Raquel berkumpul di depan kelasnya membicarakan dia.

Mereka tidak sadar kalau orang yang sedang mereka bicarakan sedang berdiri di belakang mereka dengan tangan terlipat di dada.

Lelah berdiri Raquel bersandar ke dinding dengan satu kaki menginjak lantai satu kaki lagi menekuk ke dinding, tangannya masih seperti tadi terlipat dengan indah di dadanya.

"Aku rasa dia tidak berani datang ke sekolah hari ini, dia saja tidak menginap di asrama tadi malam. Aku yakin dia pasti menangis sedih dengan menyembunyikan wajahnya ke bantal," ejek yang lain dengan tawa renyah.

"Hem kau benar, dia pasti tidak berani untuk datang ke sekolah. Dia benar-benar tidak sadar diri, wajah jelek, penampilan tidak menarik dan juga dia tidak pantas untuk berada di sini." Yang lain ikut menertawakan kemalangan yang dialami Raquel.

"Nilainya saja sudah tidak cocok untuk berada di sini, aku dengar orang tuanya bahkan tidak menginginkan dia." Teman Eriska yang ditugaskan untuk menyebarkan gosip itu tertawa mengejek dengan tangan menutup mulutnya.

"Hem, aku dengar dia menulis surat pengakuan cinta untuk Alexander. Dia benar-benar tidak bisa mengukur kemampuannya, Alexander begitu tampan dan populer di sini, apa menurutnya dia bisa sepadan dengan Alexander?" Lagi, dia mencoba untuk membuat Raquel semakin buruk di hadapan semua orang.

"Ya, aku dengar kemarin malam kepalanya terbentur dan dia tidak bergerak lagi. Kenapa dia tidak mati saja? Hidup pun dia tidak berguna di dunia ini, dia hanya sampah masyarakat." Mereka menertawakan kemalangan Raquel.

Tampaknya apa yang terjadi pada Raquel bukan masalah besar bagi mereka.

Terpopuler

Comments

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Entah itu di dunia nyata or fiksi, gampang bgt yaa ngomentarin & menghina urusan orang lain sembarangan?
Seakan2 dirinya sendiri paling suci tanpa dosa & hidupnya paling sempurna, padahal aslinya sama2 punya dosa, punya aib & masalah2 yg seabrek..
Dasar human nyinyir

2022-09-28

9

sister

sister

lanjut Thor jangan nanggung ya...

2022-08-09

2

ʇɐudɐ uɐɯɐ

ʇɐudɐ uɐɯɐ

next

2022-08-03

3

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!