15. Salah Sasaran

Saat sampai di dekat wali kelas dan kakak Raquel dia mendengar wali kelas Raquel sedang membahas masalah di hutan tadi dan tanpa mendengar dengan jelas dia langsung ikut menimpali percakapan itu.

"Dia anak yang nakal dan tidak tahu aturan, dia tidak pernah mendengar apa yang dikatakan oleh guru dan sering bertindak sesuka hatinya." Wakil kepala sekolah dengan percaya diri menyebutkan segala macam hal buruk yang didengarnya tentang Raquel.

"Anak itu tidak memiliki dukungan dan mungkin saja dia tidak memiliki orang tua yang mengajarinya itu sebabnya dia menjadi seperti itu." Wakil kepala sekolah terus berceloteh tanpa memperhatikan raut wajah pria tampan yang ingin ditemuinya serta guru yang menjadi wali kelas Raquel.

"Bayangkan saja! Anak itu tidak memiliki prestasi, nilai-nilainya sangat jelek dan tidak ada yang dapat dibanggakan darinya. Dia sangat-sangat nakal dan tidak bisa diajari sedikitpun," imbuhnya lagi dengan penuh semangat.

Mendengar itu kakak laki-laki Raquel mengerutkan kening, melihat itu bukannya curiga wakil kepala sekolah terus menambah ceritanya.

"Dia berkelahi di hutan dan menyebabkan cedera terhadap teman sekolahnya, itu sebabnya dia dihukum berdiri di sini." Wakil kepala sekolah mendengus dia jelas sangat meremehkan kemampuan Raquel.

Robert mengalihkan pandangannya dan tatapan matanya bertemu dengan Raquel dengan manis Raquel tersenyum padanya.

"Terima kasih sudah datang kemari, Kak!" ujar Raquel dengan lembut.

Mendengar panggilan yang keluar dari bibir Raquel terhadap Robert yang dibalas Robert dengan anggukan kepala membuat wajah Rista memucat. Dia melirik antara Raquel dan Robert silih berganti untuk mencari kesamaan di wajah mereka berdua.

"Aku harus pergi, ada urusan mendesak yang harus diselesaikan secepatnya." Robert memberikan jawaban atas sapaan Raquel padanya.

"Baik," jawab Raquel dengan anggukan kepala.

"Oh tunggu aku sepulang sekolah di rumah, aku akan membawamu ke suatu tempat malam ini." Robert hampir saja melupakan sesuatu.

Sekali lagi Raquel menganggukkan kepala dan tersenyum semanis mungkin. "Hem tadi wakil kepala sekolah mengatakan akan mengeluarkan dari sekolah ini, aku akan pergi menemui teman sekelasku untuk mengucapkan perpisahan." Raquel ingin berbalik pergi.

Dia berjalan ke arah kelasnya yang langsung dicegah oleh wakil kepala sekolah yang terlihat gelagapan.

"Ti-ti-tid-tidak, itu hanya bercanda. Saya tidak berniat untuk mengatakan itu, itu semua salah anak ini." Wakil kepala sekolah menunjuk pada Rista yang langsung menggelengkan kepala menolak untuk mengakui apa yang dikatakan oleh wakil kepala sekolah.

"Dia mengatakan ini dan itu, dia yang menjelek-jelekkan Raquel di depan saya. Ini semua salahmu kan? Kau yang mengatakan Raquel itu malas dan bertindak kejam, kau akan diskors selama beberapa hari karena telah memfitnah temanmu" ujar wakil kepala sekolah dengan mata melotot.

Dunia ini benar-benar kejam, mereka akan menjilat orang-orang yang berpangkat tinggi dan memiliki pekerjaan yang menjamin masa depan. Pikiran mereka akan berubah dengan cepat saat mereka bertemu dengan orang yang memiliki dukungan lebih tinggi dan besar.

Setelah memarahi Raquel wakil kepala sekolah pergi begitu saja meninggalkan tempat itu, sepanjang jalan dia terus menggerutu karena telah salah menilai.

Rista menangis, dia menggelengkan kepala dan tampak sangat menyedihkan.

"Aku mohon bantu aku untuk berbicara dengan kepala sekolah Raquel, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi." Rista mencegah Raquel untuk pergi dari sana dengan menahan tangan Raquel.

Melihat itu Raquel kesal dan langsung menarik tangannya menghempaskan tangan Rista dengan kasar.

"Aku mohon, jika aku di skors dan keluargaku tahu maka aku tidak bisa menjadi pewaris keluargaku lagi." Rista menangis dengan sejadi-jadinya sembari terus mencegah Raquel untuk pergi dari sana.

"Apa peduliku? Saat kau melakukan semua itu apakah kau memedulikan perasaan ku? Apa kau tahu apa yang akan kuterima akibat perbuatanmu itu? Tidak kan?" ejek Raquel sinis.

"Jika kau tidak membantuku maka aku akan menyebarkan video tidak senonoh dirimu, aku yakin kau akan dikeluarkan dari sekolah ini dan keluargamu akan marah padamu." Rista menghapus air matanya dan tersenyum sinis.

Dia merasa Raquel akan takut dengan ancaman yang dia katakan tadi namun tanggapannya salah, Raquel sama sekali tidak peduli dengan apa yang dia katakan dan tidak terlihat peduli.

"Sebarkan saja! Siapa yang peduli, jangan sampai kau tidak melakukannya. Percuma jika kau hanya mengancamku saja seperti ini," ejek Raquel dengan alis dan bibir terangkat sebelah.

Setelah mengatakan itu Raquel melangkah pergi meninggalkan ruang guru, dia mengambil tasnya yang berada di dalam kelas lalu meninggalkan sekolah. Dia menaiki angkutan umum untuk pergi ke sebuah gedung teknologi center.

Raquel ke sana sesuai dengan ingatannya beberapa tahun lalu.

Ilmu teknologi tujuh tahun lalu sangat buruk dan belum berkembang seperti saat dia sebelum meninggal dunia, semua tampak jauh ketinggalan zaman dan tidak inovatif sama sekali.

"Betapa menyedihkan, semuanya serba terbengkalai dan tidak layak untuk digunakan." Raquel mengejek apa yang dia temukan.

Teknologi yang ada saat ini memang tidak bisa menyamai teknologi yang ada di zamannya sebelum dia meninggal, semua tampak ketinggalan dari negara lain. Raquel mendecakkan lidahnya saat melihat pengamanan di tempat itu, dia tidak mengira bisa menembus tempat itu dengan mudah.

Raquel masuk ke dalam gedung itu dan mematikan kamera pengawas dengan cepat dan singkat, dia melangkah masuk tanpa halangan sama sekali. Apa yang Raquel lakukan membuat pria berambut cokelat yang sedang berada di sana terkejut bukan main.

Bagaimana tidak, dia bisa dengan begitu cepat menghindari kamera pengawas yang ada bahkan dia dengan santai melewati penjaga yang bertugas di beberapa titik.

Dia terkejut dengan mulut terbuka lebar karena yang mengajari dia teknologi adalah mawar hitam yang merupakan pewaris terhebat di negara ini.

"Siapa gadis ini? Kenapa dia bisa masuk ke tempat ini dan tahu cara mengalahkan teknologi milikku? Siapa dia sebenarnya?" tanya pria itu bingung.

"Kemampuan yang dia miliki setara dengan mawar hitam tapi kelihatannya umurnya sangat muda, dia benar-benar menarik perhatian." Pria itu berdiri dari duduknya hendak menuju ke tempat Raquel.

Hanya mawar hitam yang tahu semua itu dan bisa masuk dalam hitungan detik seperti yang dilakukan Raquel, sayangnya mawar hitam sudah lama menghilang tanpa kabar dan jejaknya tidak ditemukan sampai sekarang.

Semua sandi dan koneksi yang diajari oleh mawar hitam selama ini tidak bisa diterobos oleh orang lain, jika ada yang nekad untuk mencoba maka akan ada serangan tersembunyi atau virus yang akan merusak komputer mereka.

Keberadaan mawar hitam seperti ditelan bumi, dia tidak bisa dideteksi dan seperti tidak berada di sini lagi. Dia sudah berusaha UN menemukan mawar hitam tapi semuanya berakhir sia-sia, jangankan jejaknya bahkan ke mana dia pergi saja dia tidak bisa menemukannya.

Terpopuler

Comments

ʇɐudɐ uɐɯɐ

ʇɐudɐ uɐɯɐ

lanjut nti mo jd koki dlu 🤭

2022-07-19

5

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!