Saat sampai di dekat wali kelas dan kakak Raquel dia mendengar wali kelas Raquel sedang membahas masalah di hutan tadi dan tanpa mendengar dengan jelas dia langsung ikut menimpali percakapan itu.
"Dia anak yang nakal dan tidak tahu aturan, dia tidak pernah mendengar apa yang dikatakan oleh guru dan sering bertindak sesuka hatinya." Wakil kepala sekolah dengan percaya diri menyebutkan segala macam hal buruk yang didengarnya tentang Raquel.
"Anak itu tidak memiliki dukungan dan mungkin saja dia tidak memiliki orang tua yang mengajarinya itu sebabnya dia menjadi seperti itu." Wakil kepala sekolah terus berceloteh tanpa memperhatikan raut wajah pria tampan yang ingin ditemuinya serta guru yang menjadi wali kelas Raquel.
"Bayangkan saja! Anak itu tidak memiliki prestasi, nilai-nilainya sangat jelek dan tidak ada yang dapat dibanggakan darinya. Dia sangat-sangat nakal dan tidak bisa diajari sedikitpun," imbuhnya lagi dengan penuh semangat.
Mendengar itu kakak laki-laki Raquel mengerutkan kening, melihat itu bukannya curiga wakil kepala sekolah terus menambah ceritanya.
"Dia berkelahi di hutan dan menyebabkan cedera terhadap teman sekolahnya, itu sebabnya dia dihukum berdiri di sini." Wakil kepala sekolah mendengus dia jelas sangat meremehkan kemampuan Raquel.
Robert mengalihkan pandangannya dan tatapan matanya bertemu dengan Raquel dengan manis Raquel tersenyum padanya.
"Terima kasih sudah datang kemari, Kak!" ujar Raquel dengan lembut.
Mendengar panggilan yang keluar dari bibir Raquel terhadap Robert yang dibalas Robert dengan anggukan kepala membuat wajah Rista memucat. Dia melirik antara Raquel dan Robert silih berganti untuk mencari kesamaan di wajah mereka berdua.
"Aku harus pergi, ada urusan mendesak yang harus diselesaikan secepatnya." Robert memberikan jawaban atas sapaan Raquel padanya.
"Baik," jawab Raquel dengan anggukan kepala.
"Oh tunggu aku sepulang sekolah di rumah, aku akan membawamu ke suatu tempat malam ini." Robert hampir saja melupakan sesuatu.
Sekali lagi Raquel menganggukkan kepala dan tersenyum semanis mungkin. "Hem tadi wakil kepala sekolah mengatakan akan mengeluarkan dari sekolah ini, aku akan pergi menemui teman sekelasku untuk mengucapkan perpisahan." Raquel ingin berbalik pergi.
Dia berjalan ke arah kelasnya yang langsung dicegah oleh wakil kepala sekolah yang terlihat gelagapan.
"Ti-ti-tid-tidak, itu hanya bercanda. Saya tidak berniat untuk mengatakan itu, itu semua salah anak ini." Wakil kepala sekolah menunjuk pada Rista yang langsung menggelengkan kepala menolak untuk mengakui apa yang dikatakan oleh wakil kepala sekolah.
"Dia mengatakan ini dan itu, dia yang menjelek-jelekkan Raquel di depan saya. Ini semua salahmu kan? Kau yang mengatakan Raquel itu malas dan bertindak kejam, kau akan diskors selama beberapa hari karena telah memfitnah temanmu" ujar wakil kepala sekolah dengan mata melotot.
Dunia ini benar-benar kejam, mereka akan menjilat orang-orang yang berpangkat tinggi dan memiliki pekerjaan yang menjamin masa depan. Pikiran mereka akan berubah dengan cepat saat mereka bertemu dengan orang yang memiliki dukungan lebih tinggi dan besar.
Setelah memarahi Raquel wakil kepala sekolah pergi begitu saja meninggalkan tempat itu, sepanjang jalan dia terus menggerutu karena telah salah menilai.
Rista menangis, dia menggelengkan kepala dan tampak sangat menyedihkan.
"Aku mohon bantu aku untuk berbicara dengan kepala sekolah Raquel, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi." Rista mencegah Raquel untuk pergi dari sana dengan menahan tangan Raquel.
Melihat itu Raquel kesal dan langsung menarik tangannya menghempaskan tangan Rista dengan kasar.
"Aku mohon, jika aku di skors dan keluargaku tahu maka aku tidak bisa menjadi pewaris keluargaku lagi." Rista menangis dengan sejadi-jadinya sembari terus mencegah Raquel untuk pergi dari sana.
"Apa peduliku? Saat kau melakukan semua itu apakah kau memedulikan perasaan ku? Apa kau tahu apa yang akan kuterima akibat perbuatanmu itu? Tidak kan?" ejek Raquel sinis.
"Jika kau tidak membantuku maka aku akan menyebarkan video tidak senonoh dirimu, aku yakin kau akan dikeluarkan dari sekolah ini dan keluargamu akan marah padamu." Rista menghapus air matanya dan tersenyum sinis.
Dia merasa Raquel akan takut dengan ancaman yang dia katakan tadi namun tanggapannya salah, Raquel sama sekali tidak peduli dengan apa yang dia katakan dan tidak terlihat peduli.
"Sebarkan saja! Siapa yang peduli, jangan sampai kau tidak melakukannya. Percuma jika kau hanya mengancamku saja seperti ini," ejek Raquel dengan alis dan bibir terangkat sebelah.
Setelah mengatakan itu Raquel melangkah pergi meninggalkan ruang guru, dia mengambil tasnya yang berada di dalam kelas lalu meninggalkan sekolah. Dia menaiki angkutan umum untuk pergi ke sebuah gedung teknologi center.
Raquel ke sana sesuai dengan ingatannya beberapa tahun lalu.
Ilmu teknologi tujuh tahun lalu sangat buruk dan belum berkembang seperti saat dia sebelum meninggal dunia, semua tampak jauh ketinggalan zaman dan tidak inovatif sama sekali.
"Betapa menyedihkan, semuanya serba terbengkalai dan tidak layak untuk digunakan." Raquel mengejek apa yang dia temukan.
Teknologi yang ada saat ini memang tidak bisa menyamai teknologi yang ada di zamannya sebelum dia meninggal, semua tampak ketinggalan dari negara lain. Raquel mendecakkan lidahnya saat melihat pengamanan di tempat itu, dia tidak mengira bisa menembus tempat itu dengan mudah.
Raquel masuk ke dalam gedung itu dan mematikan kamera pengawas dengan cepat dan singkat, dia melangkah masuk tanpa halangan sama sekali. Apa yang Raquel lakukan membuat pria berambut cokelat yang sedang berada di sana terkejut bukan main.
Bagaimana tidak, dia bisa dengan begitu cepat menghindari kamera pengawas yang ada bahkan dia dengan santai melewati penjaga yang bertugas di beberapa titik.
Dia terkejut dengan mulut terbuka lebar karena yang mengajari dia teknologi adalah mawar hitam yang merupakan pewaris terhebat di negara ini.
"Siapa gadis ini? Kenapa dia bisa masuk ke tempat ini dan tahu cara mengalahkan teknologi milikku? Siapa dia sebenarnya?" tanya pria itu bingung.
"Kemampuan yang dia miliki setara dengan mawar hitam tapi kelihatannya umurnya sangat muda, dia benar-benar menarik perhatian." Pria itu berdiri dari duduknya hendak menuju ke tempat Raquel.
Hanya mawar hitam yang tahu semua itu dan bisa masuk dalam hitungan detik seperti yang dilakukan Raquel, sayangnya mawar hitam sudah lama menghilang tanpa kabar dan jejaknya tidak ditemukan sampai sekarang.
Semua sandi dan koneksi yang diajari oleh mawar hitam selama ini tidak bisa diterobos oleh orang lain, jika ada yang nekad untuk mencoba maka akan ada serangan tersembunyi atau virus yang akan merusak komputer mereka.
Keberadaan mawar hitam seperti ditelan bumi, dia tidak bisa dideteksi dan seperti tidak berada di sini lagi. Dia sudah berusaha UN menemukan mawar hitam tapi semuanya berakhir sia-sia, jangankan jejaknya bahkan ke mana dia pergi saja dia tidak bisa menemukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ʇɐudɐ uɐɯɐ
lanjut nti mo jd koki dlu 🤭
2022-07-19
5