7. Berbeda

Raquel mendekati pengasuh wanita itu selangkah demi selangkah, matanya menatap jauh ke dalam mata wanita itu hingga membuat dia bergetar ketakutan. Aura yang Raquel keluarkan sangat tidak bersahabat, membuat wanita itu bergetar ketakutan.

"Jangan mengganggu diriku! Aku sangat sibuk dan ada urusan penting yang harus aku kerjakan, kalau kau ingin bermain maka bermain saja sendiri. Kau merasakan seperti apa tendanganku barusan kan? Itu belum seberapa karena aku masih memikirkan tulang tuamu yang rapuh itu." Raquel berbisik dengan penuh penekanan.

Wanita itu berniat mengambil teleponnya untuk melaporkan tidaknya Raquel namun Raquel dengan cepat mengambil telepon itu lalu menyembunyikan. Sudut kanan bibir Raquel terangkat ke atas jelas kalau dia mencemooh tindakan lambat sang wanita, Raquel berdiri dengan dada membusung serta tangan terlipat di dada.

"Mau bermain denganku?" tanya Raquel pelan namun tekanan dalam suaranya menyebabkan bulu kuduk wanita itu berdiri.

Wanita itu berdiri dari posisinya, dia menengok ke seluruh ruangan seperti sedang mencari sesuatu. Matanya tertuju pada kemoceng yang terletak di atas meja di dekat jendela di mana di sana ada foto keluarga Raquel terpasang.

"Aku sudah merawatmu dari kecil tapi ini balasanmu padaku ha?" tanya wanita itu dengan mata melotot.

Napasnya sesak dan tidak beraturan, dadanya naik turun diikuti bahunya. Jelas dia sangat marah pada Raquel sekarang.

"Aku ini sudah seperti ibumu sendiri yang patut kau hormati dan kau segani tapi kau, kau berani mengangkat kakimu padaku. Pantas saja orang tuamu tidak peduli padamu," ujar wanita itu dengan kemarahan yang terlihat menggebu-gebu.

"Ke mari kau! Aku akan menggantikan orang tuamu untuk mengajarimu sopan santun, aku pastikan kau akan menyesal karena telah kurang ajar padaku." Wanita itu mengangkat kemoceng di tangannya bersiap untuk memukul Raquel.

Sayangnya pergerakannya terhenti oleh tindakan Raquel dengan cepat Raquel menahan pergelangan tangan wanita itu membuat wanita itu tidak percaya dengan apa yang baru saja Raquel lakukan.

Tidak cukup sampai di sana, Raquel mendorong wanita itu ke belakang hingga tubuhnya terbentur dinding, wanita itu meringis kesakitan. Dia sangat terkejut dengan tindakan berani Raquel padanya.

"A-a-a-apa yang akan kau lakukan?" tanyanya dengan mulut terbuka lebar.

Raquel tidak memberikan jawaban, tanganya langsung mengapit wanita itu hingga membuat wanita itu kesulitan untuk bernapas.

Tangannya bergerak berusaha melepaskan tangan Raquel yang melilit bak ular di lehernya itu, kakinya menendang-nendang berusaha mengenai Raquel namun tenaganya tidak cukup untuk menyakiti Raquel sedikitpun.

"Mau mengajariku?" tanya Raquel lembut namun dalam dan berat.

"Apa kau yakin kau bisa mengajariku? Atau perlu aku beritahu siapa yang akan mengajari siapa? Melepaskan tanganku dari lehermu saja kau tidak bisa lagi kau mau mengajariku katamu?" tanya Raquel dengan senyuman manis yang tidak sampai ke matanya.

Genggaman tangan Raquel semakin erat hingga membuat wanita itu kesulitan untuk bernapas, matanya melotot dengan mulut terbuka dan menutup dengan cepat. Wajahnya memerah mungkin karena efek udara yang makin berkurang dari paru-parunya.

Raquel seperti iblis yang baru keluar dari neraka, dia seperti hantu yang membalaskan dendam atas kematian buruk yang menimpa dirinya.

"Masih mau mengajariku sekarang?" tanya Raquel seperti anak baik hati yang bertanya pada ibunya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, mana mungkin dia berani memberikan jawaban sedangkan genggaman tangan Raquel di lehernya makin lama makin kuat.

Mendapatkan jawaban itu tangan Raquel mengendur tapi dia belum melepaskan pengasuh itu, dia ingin memberi pelajaran yang berharga pada pengasuh itu agar tidak meremehkan dirinya lagi di masa depan.

Pengasuh berusaha menelan ludahnya, udara di sekitarnya terasa dingin dan menipis meski dia sudah bisa bernapas seperti biasa lagi karena tangan Raquel melilit lehernya tidak sekuat tadi.

"Masih ingin mencoba?" tanta Raquel lagi.

Pengasuh itu menggeleng, kemoceng yang tadi dia pegang sudah jatuh ke lantai. Dia tidak berani bermain-main lagi dengan Raquel yang jelas berbeda dengan Raquel yang biasa dia hadapi selama ini.

Raquel kali ini benar-benar melepas tangannya, hal itu menyebabkan wanita itu jatuh terduduk karena tidak lagi memiliki kekuatan di tubuhnya. Dia bergerak cepat menjauh dari Raquel takut jika tiba-tiba Raquel berubah pikiran dan menyerang dirinya lagi, mata indah Raquel masih memperhatikan gerakan wanita itu.

Saat menatap Raquel dia menemukan noda darah di bahu Raquel, dia menyadari sesuatu dan wajahnya berubah pucat.

"Itu di bajumu apa itu?" tanyanya pada Raquel membuat Raquel menatap dirinya tidak senang.

Bibir Raquel mengerucut dengan alis miring ke dalam, "kenapa aku harus memberitahumh?" tanya Raquel santai kemudian dengan senyum manis tidak bersalah.

"Itu darah kan? Kau terluka atau bagaimana?" tanya wanita itu dengan tubuh gemetar.

Wajahnya pucat pasi seolah darah di tubuhnya telah disedot keluar dengan paksa, Raquel meletakkan jari telunjuknya di dagu lalu tersenyum manis dengan ekspresi tidak bersalah.

"Darah orang lain," jawabnya lagi kali ini dia menatap tajam si wanita.

Wanita itu menggelengkan kepala, apa yang dikatakan oleh Raquel membuat dia tidak berani menentang Raquel lagi. Apalagi saat dirinya melihat ekspresi Raquel yang berubah dengan begitu mudah, jelas kalau Raquel sangat pintar dalam mengendalikan emosinya.

"Bersihkan rumah ini dan siapkan aku air hangat untuk mandi, kau tidak ingin kan aku melakukan sesuatu yang tidak terduga padamu?" Raquel mengatakan itu sebelum berbalik mengabaikan pelayan itu.

Pelayan itu menganggukkan kepala, dia dengan cepat pergi merebus air hangat untuk Raquel terlebih dahulu. Setelah selesai merebus air hangat, dia membersihkan rumah seperti yang Raquel inginkan.

Pertama-tama dia merapikan kamar Raquel yang begitu berantakan, dia tidak berani berhenti atau bertanya karena takut Raquel akan melakukan sesuatu yang tidak terduga padanya. Setelah membersihkan kamar Raquel dia kemudian membersihkan ruang tamu.

Raquel masuk ke dalam kamarnya meletakkan telepon itu di atas meja, dia melihat dekorasi kamar itu yang begitu feminim dan lembut. Semua tertata dengan rapi dan di dalam sana jauh berbeda dengan apa yang dulu ia miliki saat hidup sebagai Kimberly.

Raquel meletakkan tasnya, dia duduk di kursi belajar yang ada di kamar itu. Saat dia dengan mengobati lukanya, teleponnya yang ada di atas meja berdering. Dia melihat siapa yang memanggilnya dan alisnya berkerut saat melihat nama pemanggil.

Di luar, si wanita mengeluh dengan mata terus melirik ke arah kamar Raquel.

"Apanya yang berusia 15 tahun, dia terlihat kejam dan sangat tidak manusiawi. Dia bahkan tidak menghormati orang tua seperti diriku, apa yang terjadi pada anak itu hingga dia berubah dengan cepat." Pengasuh wanita itu tidak habis pikir dengan tindakan Raquel barusan terhadap dirinya.

Terpopuler

Comments

Nur hamna Mardiah

Nur hamna Mardiah

kok gw pengen nya langsung di bunuh y

2022-11-29

6

Sya

Sya

hahahaha kata direbus ini bersifat ambigu author.😂

2022-08-18

2

ʇɐudɐ uɐɯɐ

ʇɐudɐ uɐɯɐ

syukur in 😀

2022-07-19

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kematiannya
2 2. Terlahir Kembali
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Salah Paham
5 5. Pembunuhan Pertama
6 6. Perlawanan
7 7. Berbeda
8 8. Sekolah
9 9. Keributan Di Kelas
10 10. Taruhan
11 11. Pertengkaran Di Hutan
12 12. Disalahkan
13 13. Di Hukum
14 14. Di Hina
15 15. Salah Sasaran
16 16. Mawar Hitam
17 17. Mengobati Luka
18 18. Mendapatkan Kesetiaan
19 19. Sahabat Palsu
20 20. Lelaki Tidak Setia
21 21. Bertemu Kembali
22 22. Tulisan Di Surat Itu
23 23. Bertemu Lagi
24 24. Mengakui Leluhur
25 25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26 26. Dihina Habis-habisan
27 27. Permata Itu
28 28. Pembohong Kecil
29 29. Terbuka
30 30. Rencana Jahat Reina
31 31. Tidak Sesuai
32 32. Lotus Putih
33 33. Dituduh Mencuri
34 Penting
35 34. Komunikasi
36 35. Mengerjai Reina
37 36. Berkelahi
38 37. Sama Jahatnya
39 38. Permainan
40 39. Bertemu Lagi
41 40. Siapa Mereka
42 41. Drama Yang Melelahkan
43 42. Ketahuan
44 43. Bukti
45 44. Pemberontakan
46 45. Meracuni Nenek
47 46. Ketahuan
48 47. Terbongkar
49 48. Mencoba
50 49. Rahasia Besar
51 50. Memberikan Warisannya
52 51. Pulang
53 52. Melindungi
54 53. Diperas
55 54. Usai
56 55. Kelembutan
57 56. Baru Lagi
58 57. Marah
59 59. Cabut
60 59. Berangsur Membaik
61 60. Penyakit Menular
62 61. Kakak Ke-empat
63 62. Rajendra
64 Bab 63. Memukuli Orang
65 Bab 64. Tangga Rahasia
66 65. Asisten Ke-dua
67 66. Pencarian
68 67. Musuh Lama
69 68. Terjebak
70 69. Senjata Makan Tuan
71 70. Kedatangan Pemilik Tanah
72 71. Tidak Ada Ketenangan
73 72. Kedatangan Raphael
74 73. Ingin Ikut
75 74. Bertemu Moreno Lagi
76 75. Salah Pengertian
77 76. Salah Paham
78 77. Drama Lagi
79 78. Ke Rumah Raphael
80 79. Bertemu Rajendra Lagi
81 80. Mencari Muka
82 81. Set Makan Ratu Kuno
83 82. Sengaja
84 83. Permen
85 84. Cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
1. Kematiannya
2
2. Terlahir Kembali
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Salah Paham
5
5. Pembunuhan Pertama
6
6. Perlawanan
7
7. Berbeda
8
8. Sekolah
9
9. Keributan Di Kelas
10
10. Taruhan
11
11. Pertengkaran Di Hutan
12
12. Disalahkan
13
13. Di Hukum
14
14. Di Hina
15
15. Salah Sasaran
16
16. Mawar Hitam
17
17. Mengobati Luka
18
18. Mendapatkan Kesetiaan
19
19. Sahabat Palsu
20
20. Lelaki Tidak Setia
21
21. Bertemu Kembali
22
22. Tulisan Di Surat Itu
23
23. Bertemu Lagi
24
24. Mengakui Leluhur
25
25. Hampir di Bunuh Ibu Kandung
26
26. Dihina Habis-habisan
27
27. Permata Itu
28
28. Pembohong Kecil
29
29. Terbuka
30
30. Rencana Jahat Reina
31
31. Tidak Sesuai
32
32. Lotus Putih
33
33. Dituduh Mencuri
34
Penting
35
34. Komunikasi
36
35. Mengerjai Reina
37
36. Berkelahi
38
37. Sama Jahatnya
39
38. Permainan
40
39. Bertemu Lagi
41
40. Siapa Mereka
42
41. Drama Yang Melelahkan
43
42. Ketahuan
44
43. Bukti
45
44. Pemberontakan
46
45. Meracuni Nenek
47
46. Ketahuan
48
47. Terbongkar
49
48. Mencoba
50
49. Rahasia Besar
51
50. Memberikan Warisannya
52
51. Pulang
53
52. Melindungi
54
53. Diperas
55
54. Usai
56
55. Kelembutan
57
56. Baru Lagi
58
57. Marah
59
59. Cabut
60
59. Berangsur Membaik
61
60. Penyakit Menular
62
61. Kakak Ke-empat
63
62. Rajendra
64
Bab 63. Memukuli Orang
65
Bab 64. Tangga Rahasia
66
65. Asisten Ke-dua
67
66. Pencarian
68
67. Musuh Lama
69
68. Terjebak
70
69. Senjata Makan Tuan
71
70. Kedatangan Pemilik Tanah
72
71. Tidak Ada Ketenangan
73
72. Kedatangan Raphael
74
73. Ingin Ikut
75
74. Bertemu Moreno Lagi
76
75. Salah Pengertian
77
76. Salah Paham
78
77. Drama Lagi
79
78. Ke Rumah Raphael
80
79. Bertemu Rajendra Lagi
81
80. Mencari Muka
82
81. Set Makan Ratu Kuno
83
82. Sengaja
84
83. Permen
85
84. Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!