Kecurigaan Zahra

Zahra tak ingin membuang waktu, begitu ia telah sepakat dengan Arga, ia langsung mulai mengerjakan pesanan tersebut.

Mulai dengan mengukur Arga dengan sangat teliti, ia tak ingin mengecewakan pelanggannya. Arga terus memperhatikan Zahra, membuat Zahra merasa tak nyaman.

Setelah mengukur, Zahra langsung membuat pola jas sesuai pesanan Arga. Ia langsung menggunakan beberapa tekniknya untuk mempercepat proses pengerjaannya.

Reni bisa melihat ketakutan yang dilakukan oleh Zahra.

Setiap hari Zahra akan lembur, hingga di hari keempat, tiga setelan jas sudah siap kini tersisa satu lagi dan itupun hanya tinggal tahap akhirnya saja.

"Akhirnya sebentar lagi akan selesai. aku akan menyelesaikannya besok saja," Zahra meregangkan otot-ototnya. "Ini sudah terlalu malam, aku tak berani pulang sendiri sebaiknya aku pulang sekarang." Zahra Kemudian merapikan ketiga jas yang sudah selesai dan menyisakan satu jas lagi. Menelpon supir taksi yang selama beberapa bulan ini sudah menjadi langganannya saat pulang bekerja.

Zahra kali ini sampai kerumah jam 10 malam. Tak ada yang mempedulikannya begitupun dengan Arham, Ia hanya sibuk dengan ponselnya dan hanya melihat Zahra yang baru pulang tanpa mengatakan apapun, tanpa menanyakan mengapa beberapa hari terakhir ini ia selalu pulang terlambat dan Itu semua membuat Zahra merasa tak dihargai berada di rumah itu, ia semakin mencurigai perubahan sikap suaminya itu.

"Apa kau sudah benar-benar tak lagi memiliki perasaan di hatimu untukku, Mas," batinnya. Namun, Ia terus mencoba menepis prasangka itu. 'Mungkin Mas Arham banyak pekerjaan,' batinnya yang terus membuat itu sebagai alasan untuk menguatkan hatinya. Zahra Kemudian masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

"Istirahatlah. Jangan terlalu lelah bekerja," ucap Arham, mendapat perhatian seperti itu saja sudah membuatnya bahagia, ia berbaring di samping Arham, melihat wajah pria yang selalu ada di hatinya.

"Iya, Mas. Aku tidur lebih dulu ya. Besok aku harus bangun pagi dan berangkat ke butik lebih pagi," jawabnya.

Arham hanya mengganggu dan kembali fokus pada ponselnya.

***

Pagi hari karena terlalu kelelahan Zahra pun kesiangan.

Saat dia bangun dia sudah melihat Arham yang sudah mengenakan jasnya. Dengan gerakan cepat Ia masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke butik. Hari ini ia melewatkan membuat sarapan untuk mereka membuat ia kembali mendapat hinaan dari mertuanya, menganggapnya lalai dalam mengurus rumah tangganya.

"Aku tahu kamu bekerja, tapi setidaknya kamu bisa membuatkan sarapan untuk suamimu, jangan menjadi istri yang pemalas. Bekerja bukan alasan untuk tak melayani suamimu," ucap ibu sambil terus memakan sarapannya.

"Maaf Bu, Semalam aku pulang terlambat dan sangat kelelahan jadi aku kesiangan. Aku tak akan mengulanginya lagi," jawab Zahra yang tak ingin berdebat dengan mertuanya itu, ia sudah sangat terlambat dan ia harus menyelesaikan jasnya sebelum pemiliknya datang untuk mengambilnya.

"Mas, tunggu. Bolehkah hari ini aku ikut dengan Mas, aku sudah sangat terlambat," panggil Zahra menghampiri Arham yang akan masuk ke dalam mobilnya.

"Tapi, aku juga sudah sangat terlambat aku ada rapat dan tujuan ku berlawanan dengan tempat kerjamu. Aku akan menemui klien penting hari ini," jawab Arham menolak permintaan Zahra.

"Ya udah deh, Mas. Nggak apa-apa. Aku naik taksi saja."

"Maaf ya, kamu nggak apa-apa kan naik taksi? Aku akan memesankan taksi untukmu."

Zahra hanya mengganggu karena ia tak punya pilihan lain selain menuruti apa yang suaminya itu katanya.

"Aku sudah memesan taksi, tunggulah dia sedang dalam perjalanan kemari," ucap Arham yang langsung melajukan mobilnya.

Setelah menunggu 15 menit taksi yang pesan Arham pun datang.

"Pak, ke butik Ibu Reni ya. Aku mohon cepat! Aku sudah terlambat," ucapnya saat masuk dan memberikan alamat pada supir taksi.

"Iya, Bu. tentu saja." Sopir taksi pun melajukan mobilnya sesuai keinginan Zahra. Zahra gelisah, sesekali ia melihat ke arah jam tangannya berharap ia masih sempat merapikan setelan jas terakhir sebelum pemiliknya datang. Namun, tiba-tiba ia tak sengaja melihat Arham bersama dengan Nasya berjalan masuk ke sebuah salon dan terlihat Nasya menggandeng suaminya itu.

"Mas Arham ngapain ya ke salon bersama dengan Nasya. Bukannya dia ada rapat?" Zahra ingin menghentikan taksi dan menanyakan langsung pada suaminya. Namun, dia kembali mengingat jika ia sedang terburu-buru membuat Zahra memutuskan hanya menelpon suaminya itu untuk mencari tahu kebenarannya.

"Halo, Mas. Mas ada di mana?" tanya Zahra begitu Arham mengangkat panggilannya.

"Aku kan sudah bilang aku ada rapat. Ini aku baru saja akan memulai rapat. Aku tutup dulu ya?" Arham langsung menutup panggilannya. Zahra masih ingin bicara. Namun, suara panggilan terputus terdengar dari balik teleponnya.

"Apa kali ini Mas Arham kembali membohongiku, jelas-jelas aku melihatnya masuk ke sebuah salon bersama dengan Nasya." Zahra memegang dadanya yang terasa sesak. "Mengapa mas Arham mengatakan akan memulai rapatnya. Sedangkan di berjalan ke arah salon bersama Nasya."

Zahra kembali berbalik. Namun, mereka sudah jauh dari tempat ia melihat suaminya.

"Ada apa, Bu? Apa Ibu mau berhenti?" tanya sopir taksi yang sejak tadi memperhatikan Zahra yang berbalik ke belakang.

"Tidak, Pak. Kita lanjut saja," jawabnya, 'Mungkin Mas Arham memang ada keperluan di salon itu. Aku tak boleh berburuk sangka padanya sebelum tahu kebenarannya dan mencari tau langsung,' batinnya kembali melihat jam tangannya dan fokus pada perjalananya menuju ke butik.

Sesampainya di butik Zahra langsung memulai pekerjaannya. Bayangan suaminya bergandengan tangan masuk ke salon terus aja terlintas di benaknya, ia sudah berusaha untuk menyingkirkannya. Namun, semua itu semakin membuatnya kesal dan tanpa sengaja ia merusak jas yang seharusnya sudah selesai itu.

"Apa yang aku lakukan," ucapnya terkejut melihat jas tersebut yang sudah sobek terkena gunting yang dipegangnya.

"Zahra apa jasnya sudah selesai? Pemiliknya sudah datang," ucap Ibu Reni menghampiri Zahra di ruang produksi.

Mata Ibu Rani tertuju pada lengan jas tersebut.

"Zahra! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu merusaknya?" tegur Ibu Reni.

"Maaf, Bu. Aku nggak sengaja." Zahra memegang dadanya ia sendiri terkejut dengan apa yang dilakukannya.

"Ada apa? Bagaimana apa pesananku sudah jadi?" tanya Arga menghampiri mereka yang sejak tadi menunggu di luar.

"Maaf, Pak. Sebenarnya aku sudah menyelesaikan keempatnya. Namun, karena kurang berhati-hati…" Zahra memperlihatkan kesalahan yang dilakukannya. "Aku tak sengaja merusak jas terakhirnya, tapi aku bisa memperbaikinya lagi, Pak. Tolong beri aku waktu sedikit lagi, aku mohon," ucapnya berkaca-kaca.

"Apa kau bisa menyelesaikannya sampai malam nanti?" tanya Arga.

"Iya, Pak. Tentu saja. Ini hanya tinggal mengganti lengannya saja," jawab Zahra cepat.

"Baiklah, aku beritahu waktu sampai jam 06.30 malam, datanglah ke perusahaanku," ucapnya menyodorkan kartu namanya. " Aku tak ingin kau sampai terlambat. Ingat! pas jam 7 malam tepat aku akan memakai jas ini, aku percaya padamu kau akan membawanya tepat waktu. Ketiga jas ini akan aku pakai hari ini dan hanya akan menunggu Jas terakhir ini untuk aku kenakan malam nanti dalam acara penting untuk perusahaanku. kau bisa menjaga kepercayaan kepadamu?"

"Tentu saja, Pak," jawab Zahra yakin dia hanya membutuhkan waktu 3-4 jam untuk membuat lengan tersebut.

"Baiklah, kalau begitu aku mengambil 3 setelan jas lainnya yang sudah siap," ucap Arga mengambil smjas tersebut kemudian Ia pun meninggalkan butik.

Zahra dan ibu Reni bernafas lega karena kembali mendapatkan kesempatan…

"Zahra lebih konsentrasi lagi saat bekerja," ucap Ibu Reni.

"Iya, Bu. Maaf," jawabnya dan kembali langsung memulai membuat lengan yang sudah rusak tadi.

Sementara itu di salon Arham sedang menunggu Nasya untuk melakukan beberapa perawatan.

"Oh ya, Mas. Apa tak masalah jika aku yang menemanimu ke pesta Pak Arga malam ini? Bukankah dalam undangan tertera jika Mas harus membawa istri Mas ke acara tersebut."

"Tentu saja tak masalah, mereka tak akan menanyakan apakah kau benar istriku atau bukan. Lagian aku tak pernah membawa Zahra ke kantor dan acara perusahaan. Aku ingin kau tampil cantik malam ini dan menemaniku ke pesta itu."

"Kalau itu yang Mas inginkan tentu saja akan aku lakukan, jangankan ke pesta kemanapun aku akan menemanimu jika Mas membutuhkannya," ucap Nasya dengan senyum bahagianya.

Terpopuler

Comments

MiraBeauty

MiraBeauty

oke kebohongan mulai terbongkar

2022-08-26

1

Arie

Arie

huhhh bikin kesel😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠

2022-08-21

0

Nur Lutvi

Nur Lutvi

terus seandainya arman menikah dgn nesya buatlah nesya tidak memiliki anak thor bisa dibilang mandul biar tahu rasa itu arman ibunya dan nesya sedangan zahra sudah berbahagia dgn pasangan yang baru dan sedang mengandung thor plis ya thor dan plis juga buat perusahaan arman bangkrut karna perbuatan mereka sendiri krn sudah membuat zahra menderita

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Kebahagiaan Zahra
2 Kabar Buruk
3 Air Mata Calon Ibu
4 Keputusan Sulit.
5 Permohonan Zahra
6 Permohonan Zahra
7 Kehadiran orang ketiga
8 Ibu untuk Anak suamiku
9 Suami Tak Berguna
10 Bayi Tabung.
11 Rencana Licik.
12 Pejuang Garis Dua
13 Pertengkaran.
14 Bekerja Di Butik.
15 Semangat Baru
16 Air mata dan keyakinan Zahra
17 Kecurigaan Zahra
18 Kebenaran Yang Terungkap.
19 Aku Bukan Wanita Bodoh.
20 Perubahan Zahra.
21 Mencari Bukti Nyata.
22 Mencoba Dari Awal
23 Wanita Mandiri
24 Ceraikan Aku.
25 Keputusan Zahra.
26 Tertangkap Basah.
27 Pahlawan berkuda
28 Lepaskan Aku
29 Wanita penghasut.
30 Hati yang kau lukai.
31 Perhatikan Arga
32 Perceraian Zahra
33 Kegundahan hati Zahra.
34 Status Baru.
35 Antara cinta Dan Keegoisan.
36 Cinta Seorang Arga.
37 Tak Semua Indah
38 Penyesalan yang Terlambat
39 Walaupun setitik Harapan.
40 Kejutan Spesial.
41 Terbakar Api Cemburu
42 Mantan Lebih menggoda
43 Balasan Setimpal
44 Cinta Arga
45 Kejutan Arga.
46 Pesona Sang Mantan
47 Mulai Merasa tak Nyaman
48 Hati Seorang Ibu
49 Awal Kebahagiaan Zahra.
50 Hari Pernikahan
51 Menjadi Seorang Istri.
52 Kehidupan Baru.
53 Ikatan Batin
54 Menantu Vs Mertua
55 Bunda Zahra
56 Kebahagiaan Baru
57 Kebahagiaan Keluarga kecil Zahra
58 Pesona Zahra
59 Kemarahan Arga
60 Murkah Arga.
61 Penyesalan Mendalam Seorang Arham
62 Kembali Terulang
63 Kabar Bahagia
64 Menanti kebahagiaan
65 kebahagiaan Zahra ( Tamat )
66 Promo karya : SkySal
67 Promo karya: Ramanda
68 Promo karya Terbaruku.
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Kebahagiaan Zahra
2
Kabar Buruk
3
Air Mata Calon Ibu
4
Keputusan Sulit.
5
Permohonan Zahra
6
Permohonan Zahra
7
Kehadiran orang ketiga
8
Ibu untuk Anak suamiku
9
Suami Tak Berguna
10
Bayi Tabung.
11
Rencana Licik.
12
Pejuang Garis Dua
13
Pertengkaran.
14
Bekerja Di Butik.
15
Semangat Baru
16
Air mata dan keyakinan Zahra
17
Kecurigaan Zahra
18
Kebenaran Yang Terungkap.
19
Aku Bukan Wanita Bodoh.
20
Perubahan Zahra.
21
Mencari Bukti Nyata.
22
Mencoba Dari Awal
23
Wanita Mandiri
24
Ceraikan Aku.
25
Keputusan Zahra.
26
Tertangkap Basah.
27
Pahlawan berkuda
28
Lepaskan Aku
29
Wanita penghasut.
30
Hati yang kau lukai.
31
Perhatikan Arga
32
Perceraian Zahra
33
Kegundahan hati Zahra.
34
Status Baru.
35
Antara cinta Dan Keegoisan.
36
Cinta Seorang Arga.
37
Tak Semua Indah
38
Penyesalan yang Terlambat
39
Walaupun setitik Harapan.
40
Kejutan Spesial.
41
Terbakar Api Cemburu
42
Mantan Lebih menggoda
43
Balasan Setimpal
44
Cinta Arga
45
Kejutan Arga.
46
Pesona Sang Mantan
47
Mulai Merasa tak Nyaman
48
Hati Seorang Ibu
49
Awal Kebahagiaan Zahra.
50
Hari Pernikahan
51
Menjadi Seorang Istri.
52
Kehidupan Baru.
53
Ikatan Batin
54
Menantu Vs Mertua
55
Bunda Zahra
56
Kebahagiaan Baru
57
Kebahagiaan Keluarga kecil Zahra
58
Pesona Zahra
59
Kemarahan Arga
60
Murkah Arga.
61
Penyesalan Mendalam Seorang Arham
62
Kembali Terulang
63
Kabar Bahagia
64
Menanti kebahagiaan
65
kebahagiaan Zahra ( Tamat )
66
Promo karya : SkySal
67
Promo karya: Ramanda
68
Promo karya Terbaruku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!